Abstract
This research is a quantitative research with data analysis using descriptive
and inferential statistics. The data source of this research is secondary data in the
form of statistical data and monthly financial reports of Islamic bonds (sukuk)
obtained from the official website of the Financial Services Authority, namely
www.ojk.go.id/en/data-statistics-syariah sukuk_en from 2013-2015 in the month of
August and the financial data report on conventional bonds obtained from the
Indonesian Stock Exchange website, namely www.idx.co.id/id-
id/beranda/publikasi/statistik.aspx also starts from the financial statements for 2013-
2015 in August, and analyzed using the Time Value of Money and Economic Value of
Time formulas, then processed using SPSS software. The results of the study conclude
that there is a significant difference in the comparison of income received on
conventional bonds with income received on conventional bonds because p value <
0.05. Meanwhile, the calculation of conventional bond income is relatively fixed from
year to year, because the profit received by investors is determined by the interest
rate determined by the BI rate, which ranges from 7.5% to 7.75%. As for Islamic
bonds, the principle used is profit and loss sharing between investors and fund
managers ranging from 15: 85%, 15.5: 84.5%, 16: 84% and also fees.
Abstrak
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang analisis datanya menggunakan
statistic deskriptif dan inferensial. Sumber data yang digunakan untuk penelitian ini
adalah data skunder yaitu data statistic dan laporan keuangan bulanan obligasi syariah
(sukuk) yang didapat dari situs resmi Otoritas Jasa Keuangan yaitu
www.ojk.go.id/en/data- statistik-syariahsukuk_en dari tahun 2013-2015 pada bulan
Agustus dan laporan data keuangan obligasi konvensional yang diperoleh dari situs
Indonesian Stock Exchange yaitu www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/statistik.aspx
juga dimulai dari laporan keuangan pada bulan Agustus tahun 2013-2015, analisis ini
dengan menggunakan rumus Time Value of Money dan Economic Value of Time, yang
diolah dengan software SPSS. Hasil ini menyimpulkan bahwa adanya perbedaan yang
signifikan dari perbandingan pendapatan yang diterima pada obligasi konvensional
dengan pendapatan yang diterima obligasi konvensional karena p value < 0.05.
Sedangkan untuk perhitungan pendapatan obligasi konvensional relative bersifat tetap
dari tahun ketahun, karena keuntungan yang diterima oleh investor ditentukan oleh
besarnya suku bunga yang telah ditentukan oleh BI rate yaitu berkisar 7.5% sampai
7.75%. Sedangkan untuk obligasi syariah prinsip yang digunakan adalah profit and
loss sharing antara investor dengan pengelola dana berkisar 15 : 85%, 15.5 : 84.5%,
16 : 84% dan juga fee.
Kata Kunci: Time Value of Money, Obligasi
1
Adiwarman Azwar karim. 2001. Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi
Makro.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
menghasilkan kehidupan yang mulia (falah), memberikan manfaat dan menghindari
cara investasi yang dilarang, yaitu riba, gharar dan maysir adalah Kegiatan investasi
yang sesuai dengan syariah Islam. Namun demikian, investasi yang produktif dapat
dilakukan dengan saling bekerjasama dan profesional dalam melaksanakan prinsip
tujuan utama syariat.2
Perbedaan yang paling mendasar antara ekonomi konvensional dan ekonomi
Islam adalah dalam segi filosofisnya. Diantaranya yaitu perbedaan pandangan
terhadap waktu dan uang. Nilai uang yang dimiliki sekarang lebih berharga
dibandingkan nilai uang di masa yang akan datang atau disebut juga dengan istilah
Time Value of Money adalah pandangan dari ekonomi konvensional. Tetapi dalam
islam lebih mengenal istilah Economic Value of Time, yang mana konsep ini
menyatakan bahwa hanya waktu yang memiliki nilai ekonomi, bukanlah uang yang
memiliki nilai waktu. Nisbah adalah dasar perhitungan pada kontrak berbasis
Economic Value of Time . Economic value of time cenderung lebih adil dalam
perhitungan kontrak yang sifatnya pembayarab bagi hasil (profit sharing). Cara
membagikan hasil (profit sharing) akan berdampak pada tingkat nisbah yang menjadi
perjanjian kontrak dua belah pihak. Dan menjadikan transaksi-transaksi lain yang
berdasarkan Syariat Islam.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana Time Value of Money dihitung dalam investasi di obligasi
konvensional dengan Economic Value of Time dalam investasi di obligasi
syariah?
2. Bagaimana analisis bandingan antara Time Value of Money dalam obligasi
konvensional dengan Economic Value of Time dalam obligasi Syariah ?
C. Tujuan penelitian
1. Untuk menganalisis bagaimana perhitungan Time Value of Money dalam investasi
di obligasi konvensional dengan Economic Value of Time dalam investasi di
obligasi syariah.
2. Untuk menganalisis perbandingan Time Value of Money dalam obligasi
konvensional dengan Economic Value of Time dalam obligasi syariah.
D. Teori yang Digunakan
2
Adiwarman Karim. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Ke-2.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
1. Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan hutang suatu perusahaan yang akan dibayar
pada waktu jatuh tempo sebesar nilai nominalnya. Penghasilan yang diperoleh
dari obligasi berupa tingkat bunga yang akan dibayarkan oleh perusahaan penerbit
obligasi tersebut pada saat jatuh tempo. Dilihat dari segi perhitungan imbal hasil,
obligasi dibedakan menjadi dua jenis:
a. Konvensional Bonds: obligasi yang diperhitungan dengan menggunakan
sistem kupon bunga.
b. Syariah Bonds: obligasi yang perhitungan imbal hasil dengan menggunakan
perhitungan bagi hasil.3
3
Fabozzi Frank J. 1999. Manajemen investasi, Jakarta: Salemba Empat
4
Ismail. 2010. Keuangan dan Investasi Syariah, Sebuah Analisa Ekonomi, Cetakan
Ke-1. Jakarta: Skets
5
M. IrsanNasrudindanIndra Surya. 2004. AspekHukumPasar Modal Indonesia,
Jakarta: Prenada Media,
a. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara: obligasi
pemerintah yang diterbitkan berdasar prinsip Syariah
b. Sukuk Retail: sukuk negara yang dijual secara retail kepada masyarakat
melalui agen penjual yang ditunjuk pemerintah.
c. Sukuk Korporasi: obligasi korporasi yang diterbitkan berdasar efek Syariah.
Berdasarkan data OJK, sampai Juli 2020 telah diterbitkan 252 sukuk korporasi
dengan nilai 51,19 triliun.6
Cara berinvestasi di Sukuk
Layalnya obligasi, sukuk diperdagangkan pada pasar perdana dan pasar
sekunder. Pasar perdana adalah kegiatan penawaran dan penjualan sukuk untuk
pertama kali, sedangkan pasar sekunder adalah kegiatan perdagangan sukuk yang
telah dijual di pasar perdana.
Untuk membeli sukuk di pasar perdana, investor harus mengikuti lelang.
Sementara untuk transaksi sukuk di pasar sekunder dapat dilakukan secara
negosiasi dan diselesaikan dalam sistem bursa efek. Penyelesaian transaksi
dilakukan secara sentral melalui Kliring Penjaminan Efek indonesia (KPEI) dan
dicatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).
Mungkin banyak yang bertanya mengenai cara membeli Sukuk Retail.
Cara membelinya mirip degan ORI yaitu dengan menghubungi agen penjual yang
ditunjuk oleh pemerintah.
Selain membeli sukuk secara langsung, ada juga cara lain membeli sukuk
secara tidak langsung yaitu melalui investasi di reksa dana syariah yang
menempatkan investasinya di sukuk, biasanya adalah reksa dana pendapatan tetap
syariah atau reksa dana campuran syariah. Ketahui tujuan dan profil risiko
sebelum memilih mana instrumen investasi yang sesuai untuk Anda. Semoga
informasi ini berguna. Untuk informasi lainnya mengenai investasi, kunjungi
schroders.co.id atau follow Facebook Schroders Indonesia.7
Pada prinsipnya sukuk mirip seperti obligasi konvensional dengan
perbedaan pokok antara lain berupa penggunaan konsep imbalan dan bagi hasil
sebagai pengganti bunga, adanya suatu transaksi pendukung (underlying
transaction) berupa sejumlah tertentu asset yang menjadi dasar penerbitan sukuk
6
Mamduh Mahmadah Hanafi. 2012. Manajemen Keuangan, Edisi Ke-1, Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta
7
Muhammad Firdaus, dkk. 2005. Konsep Dasar Obligasi Syari’ah. Jakarta: Renaisan
dan adanya akad atau perjanjian antara para pihak yang disusun berdasarkan
prinsip-prinsip syariah. Selain itu, sukuk juga harus distruktur secara syariah agara
instrument keuangan ini aman dan terbebas dari riba, gharar dan maysir., Obligasi
syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasaarkan prinsip syariah
yang dikeluarkan emiten kepada pemegang obligasi syariah yang mewajibkan
emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang obligasi syariah berupa
bagi hasil atau margin/fee, serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh
tempo.8
a. Suku Bunga Bunga adalah biaya untuk meminjam uang, biasanya dinyatakan
sebagai persentase dari jumlah pinjaman selama jangka waktu tertentu.
b. Jumlah Periode Periode rata spasi interval waktu. Setiap interval harus sesuai
dengan periode peracikan untuk satu atau jumlah periode pembayaran dalam
suatu anuitas.
c. Pembayaran Merupakan aliran keluar masuk kas yang terdiri dari pendebetan
atau pengkreditan.9
12
Zaima Mufaniri, 2008, Analisis Pererbandingan Kinerja Obligasi Berbasis
Syariah dan Konvensional, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta: Yogyakarta
Syafiq Mahmadah Hanafi, 2006, Time Value of Money dan Implikasi Ekonomi
13
dalam Ekonomi Islam, EKBISI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Yogyakarta.
Daftar Pustaka
Adiwarman Azwar karim. 2001. Ekonomi Islam: Suatu Kajian Ekonomi
Makro.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Adiwarman Karim. 2004. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, Edisi Ke-2.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Fabozzi Frank J. 1999. Manajemen investasi, Jakarta: Salemba Empat
Ismail. 2010. Keuangan dan Investasi Syariah, Sebuah Analisa Ekonomi, Cetakan
Ke-1. Jakarta: Skets
M. IrsanNasrudindanIndra Surya. 2004. AspekHukumPasar Modal Indonesia,
Jakarta: Prenada Media,
Mamduh Mahmadah Hanafi. 2012. Manajemen Keuangan, Edisi Ke-1, Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta
Muhammad Firdaus, dkk. 2005. Konsep Dasar Obligasi Syari’ah. Jakarta: Renaisan
Nasarudin, Mohammad Irsan. 2007. Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group
Nazaruddin Abdul Wahid. 2010. Sukuk: Memahami dan Membedah Obligasi Pada
Perbankan Syariah. Malang: Ar-Ruzz Media
Nurul Huda dan Mohamad Heykal. 2009. Lembaga Keuangan Islam:Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Jakarta: Pranada Media Group
Nurul Huda dan Musthfa E. Nasution. 2009. Investasi di Pasar Modal Syariah, Cet.
Ke1.Jakarta: Pranada Media Group
Pusat Pengakajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Universitas Islam
Indonesia Yogyakarta atas Kerjasama dengan Bank Indonesia. 2008. Ekonomi Islam.
Jakarta: Raja Grafindo Persada
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik). Bandung:
Pustaka Setia
Zaima Mufaniri, 2008, Analisis Pererbandingan Kinerja Obligasi Berbasis Syariah
dan Konvensional, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta:
Yogyakarta
Syafiq Mahmadah Hanafi, 2006, Time Value of Money dan Implikasi Ekonomi
dalam Ekonomi Islam, EKBISI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Yogyakarta