Anda di halaman 1dari 3

NAMA : JIHAN NUR SAFITRI

NIM : 042494668

PRODI : S1 AKUNTANSI

1. a) Pengertian Iman
Iman adalah Keyakinan atau kepercayaan yang diyakini kebenarannya dalam hati, diucapkan
dengan lisan dan diamalkan dengan perbuatan.
Kata iman, atau kata lain yang dibentuk dari kata tersebut yaitu “aamana” (fi’il madhi/bentuk
telah), “yu’minu” (fi’il madhari/bentuk sedang atau akan), dan mukminun (pelaku/orang
beriman)
Seperti yang sudah dijelaskan pada Q.S Al Baqarah (2) : 165 bahwa orang yang beriman
sangatlah mencintai Allah SWT dan selalu berada di jalanNya.
Dan Q.S Al A’raaf (7) :179 bahwa orang beriman mempunyai hati yang akan digunakan untuk
selalu beriman dan dijalan Allah SWT, mempunyai mata untuk melihat tanda – tanda kebesaran
dan keagungan Allah SWT, mempunyia telinga untuk mendengarkan ayat – ayat suci Al Quran.

b) Nilai positif negatif pada keimanan yang dimaksud pada ayat – ayat tersebut :
 Q.S An Nisaa’ (4) : 51 menjelaskan bahwa orang – orang yang bagian dari Al kitab,
percaya kepada jibt (sesembahan selain Allah) dan thagut (berhala) dan mengatakan
kepada orang – orang kafir (musyrik mekah) bahwa mereka lebih benar jalannya
daripada orang – orang beriman.
Yang dimaksud dalam Q.S diatas tersebut rangkaian kata – kata negatif akan
membentuk nilai iman tersebut menjadi negatif, iman yang negatif disebut kufur dan
pelakunya disebut kafir.
 Q.S Al Ankabut (29) :51 menjelaskan bahwa Allah telah menurunkan kitabnya melalui
perantara Rasul Allah dan didalamnya terdapat rahmat dan peringatan bagi kaum
beriman.
Dampak positif dari ayat tersebut orang beriman akan mendapatkan rahmat dari Allah
SWT melalui KitabNya dengan cara membaca, memahami dan mengamalkan di
kehidupan sehari – hari.
 Q.S Al Baqarah (2) : 4 menjelaskan bahwa orang – orang beriman kepada Al Quran
maupun kitab sebelumnya serta meyakini akan adanya akhirat.
Dampak positif dari ayat tersebut orang beriman akan selalu berada di jalan Allah dan
yakin akan adanya Akhirat (kehidupan selanjutnya)
 Q. S Al Baqarah (2) : 285 menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW begitupun orang –
orang beriman kepada Allah dan tidak membeda – bedakan seorang dengan yang lain
dan selalu taat atas perintah Allah, selalu memohon ampunanNya.
2. Ciri – ciri keimanan tersebut dan ayat – ayat Al Quran yang sesuai :
 Tawakal : Senantiasa mengabdi kepada Allah SWT/Berserah diri.
Ayat yang sesuai
Q.S Al Anfaal (8) : 2 menjelaskan yang dimaksud disini orang beriman yang
mendengarkan Asma Allah gemetarlah hati mereka dan akan bergerak mematuhi
perintah Allah SWT.
 Mawas Diri dan Bersikap Ilmiah : Bersikap kritis dalam menerima informasi, terutama
dalam memahami nilai – nilai keislaman.
Ayat yang sesuai
Q.S An Naas (114) : 1 – 3 menjelaskan Allah lah yang menguasai manusia dan Allah lah
Tuhan bagi manusia.
Q.S Ali Imran (3) : 7 menjelaskan bahwa orang – orang yang sesat akan mengikuti ayat –
ayat yang mutasyabihat untuk menimbulkan fitnah.
Q.S Al Israa’ (17) : 36 menjelaskan tidak dibenarkannya menyatakan sesuatu sikap,
sebelum mengetahui terlebih dahulu karna semua akan dipertanyakan di akhirat kelak.
 Optimis dalam Menghadapi Masa Depan : Yakin terhadap diri sendiri dan tidak berputus
asa.
Ayat yang sesuai
Q.S Yusuf (12) : 87 menjelaskan bahwa jangan berputus asa dari Rahmat Allah SWT.
 Konsisten dan Menepati Janji : Mempunyai pendirian, Janji merupakan hutang jadi
menepati janji sama hal nya dengan membayar hutang.
Ayat yang sesuai
Q.S Al Mai’dah (5) : 1 menjelaskan orang – orang yang beriman menyempurnakan dan
atau menepati segala janji.
 Tidak Sombong : kesombongan merupakan suatu sikap tercela dan membahayakan diri
maupun orang lain.
Ayat yang sesuai
Q.S L uqman (31) : 18 menjelaskan orang yang sombong tidak disukai oleh Allah SWT.
3. Pemikiran manusia tentang ketuhanan diantara lain :
a) Animisme : Kepercayaan terhadap nenek moyang.
Dinamsme : kepercayaan terhadap benda – benda yang dianggap ghaib.
Politeisme : kepercayaan terhadap tuhan yang lebih dari satu atau menyembah
dewa.
Henoteisme : sebuah pemahaman bahwa ada satu dewa yang berkuasa.
b) Monoteisme : kepercayaan bahwa tuhan itu tunggal atau satu.
a. Deisme : kepercayaan bahwa tuhan sebab pertama yang tak bersebab
dan bertanggung jawab atas alam semesta tanpa ikut campur ciptaanNya.
b. Panteisme : posisi yang menganggap universal alam semesta yang identik
dengan ketuhanan.
c. Eklektisme : paham yang mengambil yang terbaik dari semua system.

Anda mungkin juga menyukai