Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

(CARA MEMBUAT TEMPE)

KELOMPOK 1
Djahra Dwi Basri
Ikhbar Hafidz
Pieri Firdaus PP
Salsabilla P
Zhafira D. Lolita
TUJUAN PEMBUATAN TEMPE

1. Untuk melengkapi nilai tugas kelompok biologi tentang


pemanfaatan bioteknologi melalui pembuatan tempe kedelai.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan tempe itu terjadi.


Alat dan Bahan

 Baskom
 Saringan
 Dangdang
 Kipas angin
 Sotel kayu
 Tampah
 Kompor
 Kacang Kedelai
 Rhizopus Oryzae
 Daun Pisang
Langkah - Langkah Membuat Tempe

a) Cuci semua barang hingga bersih terlebih dahulu. Keringkan.


b) Cuci kacang kedelai hingga bersih.
c) Rendamlah kacang kedelai dalam air kurang lebih 13-18 jam
atau hingga lunak.
d) Jika sudah lunak,kupaslah kulitnya.
e) Lalu bilas dengan air.
f) Rebus kembali biji kacang kedelai yang sudh dikupas tadi.
g) Angkat dan tiriskan dalam tampah. Kipasi menggunakan kipas
agar lebih cepat dingin.
h) Masukkan ragi tempe kadalam biji kedelai secara merata,aduk
rata.
i) Masukkan biji kedelai yang sudah diberi ragi ke daun pisang.
j) Untuk mendapatkan hasil yang maksimal,diamkan tempe hinga
2 hari hingga tumbuh jamur disekeliling tempe tersebut.
Hasil Dokumentasi
Pembahasan
 Kacang kedelai sebelum direndam, dibersihkan terlebih dulu dengan
tujuan untuk membersihkan dari kotoran atau batu yang ada.
 Sedangkan perendaman kacang kedelai bertujuan agar waktu
perebusan kacang kedelai tidak terlalu lama karena kacang kedelai
sudah terlalu keras setelah direndam.
 Setelah direbus, kacang kedelai didiamkan kira-kira setengah jam
dengan tujuan agar rebusan menjadi agak dingin dan tangan akan
tahan saat harus mengelupaas kulit arinya.
 Pengelupasan kulit ari dan pencucian kacang kedelai setelah
dikelupas kulit arinya bertujuan agar kacang kedelai bersih dan ragi
dapat melekat langsung pada biji kedelai secara merata sehingga
tempe yang dihasilkan akan lebih bagus dan tampak putih.
 Kacang kedelai diratakan di atas tampah/nyiru bertujuan agar kacang
kedelai cepat dingin dan kering sehingga ragi dapat melekat dengan
baik dan merata. Bila kacang kedelai masih panas dan ditaburi ragi,
maka hasil tempenya tidak akan bagus karena panas pada kacang
kedelai akan mempercepat kerja ragi sehingga tempe tampak sudah
jadi tetapi bagian dalam masih keras atau bahkan bagian luarnya
akan tampak hitam-hitam. Sedangkan bila kacang kedelai masih
basah dan diberi ragi, maka sebagian ragi akan larut dalam air
sehingga kacang kedelai tidak dapat menjadi tempe yang bagus atau
sebagian kacang kedelai “masih mentah" (tidak mengalami proses
peragian).
 Pembungkusan kacang kedelai beragi dengan plastic bertujuan agar
bentuk dan ukuran tempe bias seragam dan lebih bersih.
 Plastik ditusuk-tusuk di beberapa tempat adalah bertujuan agar uap
air yang terbentuk dalam proses peragian dapat menguap, sehingga
tempe yang dihasilkan bias bagus dan tidak busuk.
 Bungkusan kacang kedelai beragi disimpan ditempat yang hangat
bertujuan agar kerja dari ragi tempe dapat optimal sehingga kacang
kedelai dapat secara merata tertutup oleh serabut-serabut putih yang
dihasilkan dalam proses peragian dan tempe yang dihasilkan bagus
jadinya.
Kesimpulan

 Pembuatan tempe menggunakan ragi adalah salah satu


pemanfaatan bioteknologi yang artinya memanfaatkan
organisme hidup untuk menghasilkan produk yang bermanfaat
(dimana bentuk dan rasa produk hasil berbeda dengan bentuk
dan rasa bahan bakunya).

 Dengan adanya produk bioteknologi tersebut (dalam percobaan


ini adalah tempe) akan memudahkan bagi konsumen untuk
mengolahnya menjadi suatu bahan makanan.

Anda mungkin juga menyukai