Disusun Oleh:
Kelompok 7
AL FAYED (90100121042)
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Kami panjatkan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, serta inayah-NyA kepada kami sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ilmiah tentang Etos Kerja Kepemimpinan Syariah.
Makalah ini sudah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari segala hal tersebut, Kami sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
A. Kesimpulan......................................................................................................8
B. Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam adalah agama serba lengkap, yang di dalamnya mengatur
seluruh aspek kehidupan manusia baik kehidupan spiritual maupun kehidupan
material termasuk di dalamnya mengatur masalah Etos kerja. Secara implisit
banyak ayat al Qur’an yang menganjurkan umatnya untuk bekerja keras,
diantaranya dalam Quran surat al Insirah: 7-8, yang artinya ”Apabila kamu telah
selesai (dari satu urusan), maka kerjakan dengan sungguh-sungguh (urusan) yang
lain”. Juga dijelaskan dalam hadis Rosul yang artinya: ”Berusahalah untuk urusan
duniamu seolah-olah engkau akan hidup selamanya”.
Ada asumsi yang mengatakan bahwa bangsa Indonesia memiliki etos kerja
rendah, disebabkan karena banyak umat Islam yang menempuh kehidupan
tasawuf. Hal ini dapat dibenarkan karena di dalam tasawuf ada ajaran yang
melemahkan etos kerja seseorang. Misalnya ajaran tasawuf tentang ‘uzlah, zuhd,
tawakkal, qana‘ah, faqr, dan amalan lainnya, ditambah lagi dengan kebiasaan
membaca dhikr, wirid dan do‘a yang amat menyita waktu, sehingga mengurangi
kesempatan untuk berkarya guna memenuhi kebutuhan material (duniawi).
1
BAB II
PEMBAHASAN
Etos kerja dalam jurnal (Alimuddin, 2020) yakni tata cara yang mengatur
pekerjaan agar dapat berjalan sesuai norma dan nilai kerja dengan pelbagai
macam pekerjaan. Nilai dan norma menjadi landasan dalam menjalani pekerjaan
agar menjadi kerangka yang relatif kohesif. (Wasmin, 2008: 28).
Etika kerja Islam mengandung dua dimensi, yaitu dimensi ukhrawi dan
duniawi. Dalam aspek ukhrawi, Islam menekankan pentingnya niat dalam
melakukan pekerjaan, tentu dengan tujuan untuk mendapatkan keutamaan dari
Allah, bekerja yang didasarkan pada prinsip agama akan menunjukkan fithrah
seorang muslim, dan mengangkat derajat dan martabat seseorang sebagai hamba
Allah dapat dipercaya. Sedangkan dalam dimensi duniawi, agama menekankan
konsep ihsan dan itqon dalam bekerja, ihsan berarti membawa kemaslahatan bagi
2
diri sendiri dan orang lain, sedangkan itqon melakukan pekerjaan dengan teliti,
professional, dan tanggungjawab (Sodiq, 2018).
3
1. Sebagai konseler dalam menyelesaikan masalah kerja yang menjadi tanggung
jawab atas pekerjaan setiap sumber daya manusia dalam suatu organisasi.
2. Sebagai instruktur dalam tugas yang dimiliki, menjadi pengarah bagi sumber
daya manusia yang menjadi perangkat kerjanya.
3. Mampu memimpin rapat guna merumuskan cara yang disetujui bersama dan
dijalankan sesuai rencana yang dibentuk, pemimpin harus bisa menggerakan
seluruh perangkat kerja sesuai kemampuan agar bisa berjalan dengan tepat.
5. Menguji kelayakan dimana harus menguji coba program kerja dalam suatu
organisasi layak atau tidak program tersebut dilaksanakan nantinya.
4
diantaranya yaitu faktor agama, budaya, sosial politik, kondisi lingkungan atau
geografis, pendidikan, struktur ekonomi, dan motivasi intrinsik individu (Fitriyani
et al., 2019).
2. Wealth Must be earned. Dalam Islam, diakui bahwa setiap orang memiliki
kapasitas yang berbeda. Dengan kata lain kapasitas yang ada yang
memungkinkan mereka memperoleh kesejahteraan.
3. Quality of work. Pra Islam bangsa arab kurang memiliki disiplin dan
komitment mereka sebagian besar hanya sebatas pada kelompok saja.
4. Wages. Nabi Muhammad SAW menyuruh untuk memberikan gaji secara adil
dan tepat waktu pada karyawannya.
5. Reliance of self. Salah satu fungsi dari bekerja adalah keyakinan dan
kemandirian.
5
7. Bribery. Seperti Monopoli dan kecurangan, penyuapan sangat tidak
diperbolehkan dalam Islam.
8. Deeds and intention. Hal ini merupakan pilar yang penting dalam Etika Kerja
Islam. Sangat jelas dibedakan Etika kerja Islam dengan agama lain. Salah satu
asumsi dasar dalam Ilham adalah bahwa niat kriteria dimana pekerjaan
dievaluasi dari segi manfaat bagi masyarakat daripada hasil.
9. Transparency. Bisnis dan pekerjaan secara umum harus bertumpu pada dasar
etis dan moral. Prasayarat untuk menyebarkan dan mewujudkan tujuan ini
adalah transparansi.
6
bersamaan kepada karyawan yakni kegiatan holiday fun yang biasanya dilakukan
dengan cara mengunjungi tempat wisata bersama-sama.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etos Kerja Islam adalah sikap kepribadian yang melahirkan keyakinan
yang sangat mendalam bahwa bekerja itu bukan saja untuk memuliakan dirinya,
menampakkan kemanusianya, melainkan juga sebagai manifestasi dari amal saleh
dan oleh karenanya mempunyai nilai ibadah yang sangat luhur. Etos kerja dalam
Islam juga digunakan sebagai suatu sistem keimanan, tentunya mempunyai
pandangan tertentu yang positif terhadap masalah etos kerja.
Dengan kata lain, seseorang agaknya akan sulit melakukan suatu pekerjaan
dengan tekun jika pekerjaan itu tidak bermakna baginya, dan tidak bersangkutan
dengan tujuan hidupnya yang lebih tinggi, langsung ataupun tidak langsung.
B. Saran
Dengan tersusunnya makalah ini maka kami menyarankan agar pembaca
dapat memahami dan mengemplementasiksn materi yang telah didapat dalam
makalah ini. Dan kami juga menyarankan agar pembaca mencari referensi yang
lebih banyak dan lebih luas lagi terkait dengan Etos Kerja Kepemimpinan
syariah islam.
8
DAFTAR PUSTAKA
Alamsyah, F. ridho nur, Setyowati, T., & Rozzaid, Y. (2019). Pengaruh Etos
Kerja Islam dan Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja
Karyawan. 1, 1–16.
http://repository.unmuhjember.ac.id/6299/5/JURNAL.pdf
Irham, M. (2012). Etos Kerja Dalam Perspektif Islam. Jurnal Substantia, 14(128),
11–22.
9
Sono, N. H., Hakim, L., & Oktaviani, L. (2017). Etos Kerja Islam Sebagai Upaya
Meningkatkan Kinerja. Ekonomi Dan Bisnis, 411–420.
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/prosiding/article/download/6687/4846/
10