Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS KESALAHAN BAHASA INDONESIA

Mata Kuliah : Problematika Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Dr. Septi Yulisetiani, M. Pd

Disusun oleh :

Mellissa Damayanti (K7118151)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2020
ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA PADA SURAT KABAR RADAR
PEKALONGAN “ 387 NAKES BATAL DIVAKSIN “

Diterbitkan hari Senin, 1 Februari 2021

A. Alasan Pemilihan Objek Analisis


Pemilihan objek analisis kesalahan berbahasa Indonesia didasarkan
karena objek yang dipilih membahas mengenai berita yang aktual, yaitu
vaksinasi Covid-19. Pandemi Covid-19 telah mewabah di Indonesia
bahkan juga dunia. Wabah ini sangat mempengaruhi kehidupan
masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, bahkan pendidikan. Wabah ini
telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat. Sehingga pembahasan
mengenai pandemi Covid-19 sangat perlu diperhatikan. Maka dari itu,
penulis memilih objek analisis kesalahan berbahasa mengenai vaksinasi
Covid-19 dengan tujuan agar dapat dijadikan penyempurnaan kaidah
penulisan teks berita sehingga teks berita yang dimuat tidak mengandung
unsur kesalahan dalam kaidah kebahasaan.
Analisis kesalahan berbahasa bertujuan untuk mendeskripsikan: (1)
pemakaian huruf; (2) kesalahan penulisan kata; (3) pemakaian tanda baca;
dan (4) penulisan unsur serapan. Kesalahan berbahasa adalah penggunaan
bahasa yang menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa
itu. Sementara itu kekeliruan adalah penggunaan bahasa yang
menyimpang dari kaidah bahasa yang berlaku dalam bahasa itu namun
tidak dipandang sebagai suatu pelanggaran berbahasa.
Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
kesalahan penulisanan pada surat kabar Radar Pekalongan. Pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teoritis dan
metodologis. Pendekatan teoritis dalam penelitian ini menggunakan
analisis pendekatan kesalahan bahasa Indonesia, sedangkan pendekatan
metodologis yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif.
Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode analisis,
catatan teknis, dan dokumentasi. Hasil yang diperoleh masih banyak
kesalahan menulis di surat kabar yang tidak sesuai dengan aturan
Indonesia. Di antara kesalahan penulisan menulis kesalahan pemakaian
huruf, kesalahan penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan
unsur serapan.
B. Penjelasan Pemilihan Masalah
Pemilihan masalah pada analisis kesalahan berbahasa Indonesia
didasarkan pada objek analisis yaitu surat kabar Radar Pekalongan
memiliki kesalahan pada kaidah kebahasaan pemuatan teks berita. Hal
tersebut didasarkan pada permasalahan PUEBI, EYD, KBBI, penulisan
kata, dan tipografi. Dimana pada surat kabar yang diterbit pada hari Senin,
1 Februari 2021 tersebut terdapat beberapa kesalahan berbahasa.
Kesalahan berbahasa dalam proses pembelajaran merupakan proses
yang berpengaruh dalam mempelajari bahasa. Kesalahan berbahasa yang
dibuat oleh harus dikurangi sampai kebatas-batas sekecil-kecilnya.
Berangkat dari latar belakang tersebut, penelitian yang dilakukan
mempunyai dua tujuan. Pertama, mendeskripsikan kesalahan berbahasa
pada penenilitian analisis kesalahan berbahasa pada surat kabar. Kedua,
mendeskripsikan penulisan kalimat yang masih kurang tepat pada kaidah
kebahasaan pada surat kabar.
C. Hasil Studi Kasus
Berdasarkan penelitian analisis yang telah dilakukan oleh peneliti,
ditemukan beberapa kesalahan menurut kaidah kebahasaan, yaitu :
No. Jenis Kesalahan Kata Yang salah Kata Seharusnya
1. Penulisan kata ( Nakes Tenaga kesehatan
Singkatan dan
Akronim )
2. Penulisan huruf ( Screning Screning
huruf miring )
3. Penulisan huruf ( Covid-19 Covid-19
huruf miring )
4. Sintaksis ( Usia sudah berada Usia di luar kategori
keefektifan ) dan di luar kategori penerima vaksin
Penulisan unsur penerima vaksin Covid-19
serapan ( bahasa Covid-19
asing )
5. Penulisan kata ( Pemkab Pemerintah Kabupaten
Singkatan dan
Akronim )
6. Penulisan kata ( Atau pun Ataupun
kata dasar )
7. Penulisan kata ( drg drg.
Singkatan dan
Akronim )
8. Penulisan huruf ( Sinovac Sinovac
huruf miring )
9. Tipografi Sehinga Sehingga
10. Tipografi Kana Akan
11. Tipografi Adala Adalah
Penjelasan :

1. Penulisan kata
a) Singkatan dan akronim
“ 387 Nakes Batal Divaksin “
Kalimat diatas terdapat pemilihan singkatan yang kurang
tepat. Sebaiknya penulisan kata Tenaga Kesehatan
sebaiknya tidak di singkat karena kata Nakes tidak
termasuk pada kata baku yang terdapat pada KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia). Menurut UU 36 tahun 2014
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan
diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan
dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
b) Singkatan dan akronim
“ Pemkab sendiri memastikan seluruh tenaga kesehatan
(nakes) di Kabupaten Purbalingga mendapat vaksin Covid-
19 “
Kalimat diatas memiliki kesalahan dalam kaidah
kebahasaan, yaitu penulisan singkatan dan akronim.
Sebaiknya kata Pemerintah Kabupaten tidak di singkat
menjadi Pemkab karena dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) tidak terdapat kata tersebut.
c) Kata dasar
“ Baik yang terdaftar di Sistem Informasi Satu Data
Vaksinasi Covid-19 atau pun yang tidak terdaftar “
Kalimat diatas memiliki kesalahan dalam kaidah
kebahasaan, yaitu penggunaan kata dasar. Pada KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) terdapat kata ataupun
tanpa spasi dengan arti (p. baik. maupun.).
d) Singkatan dan akronim
“ Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Purbalingga
drg Hanung Wikantono kepada Radarmas, Jumat (29/1) “
Kalimat diatas memiliki kesalahan dalam kaidah
kebahasaan, yaitu penulisan singkatan dan akronim.
Menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia)
mengenai penulisan gelar akademik, dapat dirangkum
sebagai berikut :
 Gelar dapat ditulis di depan maupun di belakang
nama.
 Tiap unsur singkatan diawali huruf kapital (kecuali
gelar tertentu seperti dokter yang ditulis dr.) dan
diakhiri titik.
 Gunakan tanda koma (,) untuk memisahkan antara
nama orang dengan nama gelar.
 Gunakan tanda koma (,) untuk memisahkan antara
satu gelar lain yang ditulis setelah nama orang.
Deretan gelar sebelum nama orang tidak perlu
dipisahkan dengan koma.
 Setiap singkatan gelar diharuskan memakai titik (.)
untuk menghubungkan satu huruf dengan huruf
lainnya.
2. Pemakaian Huruf
a) Penulisan huruf miring
“ Hal itu disebabkan sejumlah Nakes tersebut gagal lolos
screening penerima vaksin “
Kalimat diatas memiliki kesalahan dalam kaidah
kebahasaan, yaitu penulisan huruf miring pada bahasa
asing. Menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) bagian I.G.3 bahwa huruf miring dipakai untuk
menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing.
b) Penulisan huruf miring
“ Karena sudah pernah terpapar Covid-19, memiliki
penyakit penyerta, dalam kondisi hamil, atau usia sudah
berada di luar kategori penerima vaksin Covid-19 “
Kalimat diatas memiliki kesalahan dalam kaidah
kebahasaan, yaitu penulisan huruf miring pada bahasa
asing. Menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) bagian I.G.3 bahwa huruf miring dipakai untuk
menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing.
c) Penulisan huruf miring
“ Ada instruksi semua nakes harus mendapatkan vaksin
Sinovac, meski ada yang tak terdaftar di sistem “
Kalimat diatas memiliki kesalahan dalam kaidah
kebahasaan, yaitu penulisan huruf miring pada bahasa
asing. Menurut PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia) bagian I.G.3 bahwa huruf miring dipakai untuk
menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau
bahasa asing.
3. Sintaksis
a) Keefektifan
“ Usia sudah berada di luar kategori penerima vaksin
Covid-19 “
Kalimat diatas memiliki kesalahan dalam kaidah
kebahasaan, menurut Arifin (2000:84) kalimat efektif
adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan
kaidah, ringkas dan enak dibaca. Oleh karena itu, kalimat
efektif sangat penting dalam penulisan karangan karena
kalimat yang efektif akan menyampaikan gagasan atau
pokok pikiran dengan jelas.
4. Tipografi
Pada teks berita tersebut terdapat beberapa kata yang salah
pengetikan atau tipografi, antara lain :
 Sehinga, seharusnya sehingga
 Kana, seharusnya akan
 Adala, seharusnya adalah
D. Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa pada surat kabar Radar Pekalongan yang diterbitkan tanggal 1
Februari 2021 masih terdapat kesalahan dalam penulisan berita khususnya
berita ctual. Kesalahan yang sering ditemukan yaitu pada pemakaian
huruf, penulisan kata, keefektifan kalimat, dan tipografi.
Diharapkan analisis kesalahan berbahasa yang ditulis oleh penulis
ini, dapat dijadikan rujukan agar pada publikasi selanjutnya agar bisa lebih
baik lagi khususnya pada bagian bahasa yang sesuai dengan kaidah
kebahasaan.
E. Daftar Pustaka
[1] Radarbanyumas. 2021. 387 Nakes Batal Divaksin. Radar Pekalongan.
1 Februari 2021
[2] Arifin, dkk. (2000). Petunjuk Praktis Menulis. Jakarta: Depdikbud
[3] KBBI, 2021. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Online,
diakses 4 April 2021
[4] UU 36 tahun 2014 Tenaga Kesehatan
[5] PUEBI, 2021. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
Online, diakses 4 April 2021

Anda mungkin juga menyukai