Menurut Suryanto, Putra, Herdiana, dan Alfian kata esteem berasal dari suatu kata
dalam bahasa Latin yakni “asteemare” artinya to estimate atau appraise, oleh karena itu
self-esteem dapat diartikan sebagai suatu penilaian (evaluasi), baik positif atau negatif
terhadap diri sendiri (Hingkua, 2019). Owens, Stryker & Goodman menyatakan bahwa
ketika seorang anak memiliki self-esteem yang tinggi maka dapat mencegah anak untuk
melakukan hal-hal yang negatif dalam proses mencapai cita-cita dan prestasinya dalam
belajar. Self-esteem yang tinggi akan membuat seorang anak merasa berharga,
menghormati dirinya sendiri, memandang dirinya sejajar dengan anak lainnya, dan selalu
ingin maju dan terus berkembang (Refnasi, 2018).
“Self esteem we refer to the evaluation which the individual makes and
customarily maintains with regard to himself : it expresses an attitude of approval
or disapproval, and indicates the extent to which the individual believes himself to
be capable, significant, successful and worthy. In short, self esteem is a personal
judgment of worthiness that is expressed in the attitudes the individual holds
toward himself ”.
Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang
dirinya terutama mengenai sikap menerima atau menolak, dan indikasi besarnya
kepercayaan individu terhadap kemampuannya, keberartian, kesuksesan dan
keberhargaan. Secara singkat harga diri adalah “personal judgment” mengenai
perasaan berharga atau berarti yang di ekspresikan dalam sikap-sikap individu
terhadap dirinya.
Menurut Coopersmith (1967; Maya,dkk : 2018) terdapat empat aspek harga diri
yaitu; kekuatan, signifikan, kebajikan dan kompetensi.
Menerima - Pernahkah
kepedulian dari saudara merasa
orang lain ada seseorang
yang perduli
terhadap diri
saudara?
- Apakah saudara
merasa puas akan
keperdulian
orang lain
terhadap diri
saudara?
- Apa yang saudara
rasakan ketika
orang lain peduli
dengan saudara?
(jika iya)
bagaimana cara
saudara bisa
menyelesaikannya
dengan baik?
Mampu - Ketika
mengambil dihadapkan oleh
keputusan sendiri sebuah pilihan,
apa yang akan
saudara lakukan
pertama kali?
- Menurut saudara,
apakah saudara
mampu
mengambil
keputusan
sendiri? Jika
dinilai dari skala
1-5 berapa nilai
yang saudara
pilih?
- Apakah saudara
yakin tidak ada
keraguan dengan
keputusan sendiri
yang saudara
ambil?
2. Skenario wawancara
(1) Mampukah saudara mengatur dan mengontrol tingkah laku saudara di depan
publik?
Probing : (Jika iya) “Bagaimana saudara mengatur dan mengontrolnya?”; (Jika
tidak) “Mengapa saudara merasa tidak bisa mengatur dan mengontrol tingkah
laku?”.
(2) Apa yang saudara lakukan apabila saudara tidak dapat mengatur dan mengontrol
tingkah laku saudara?
Probing : Apakah anda selalu melakukan hal tersebut saat tidak dapat mengatur
dan mengontrol tingkah laku?.
(3) Sudahkan saudara merasa bahwa saudara dihormati orang lain?
Probing : Apa yang membuat saudara merasa belum di hormati oleh orang lain?
(jika itee menjawab “belum merasa dihormati”). Bisa diceritakan seperti apa
bentuk hormat dari orang lain pada saudara? (jika itee menjawab “sudah”).
(4) Bagaimana upaya anda agar dapat dihormati orang lain?
Probing : Ooh begitu, apakah upaya tersebut efektif?.
(5) Bagaimana sikap yang anda lakukan apabila anda tidak dihormati orang lain?
Probing : Ketika berada di situasi tersebut, pernahkah anda menyalahkan diri
sendiri? Seperti apa dan mengapa?.
(6) Ketika dalam sebuah perkumpulan saudara diminta untuk berpendapat, apakah
saudara berpikir pendapat saudara akan diterima oleh orang lain?
Probing : Apa yang membuat saudara berpikiran seperti itu? (jika itee menjawab
‘tidak juga’).
(7) Apa yang pertama kali saudara katakan pada diri saudara ketika pendapat anda
tidak diterima oleh orang lain?
(8) Bagaimana perasaan saudara jika pendapat saudara diterima orang lain?
Probing : Apakah ada perasaan yang spesifik? (jika itee menjawab ‘biasa saja’).
(9) Apakah saudara bersedih ketika pendapat saudara tidak bisa diterima dengan baik
oleh orang lain?
Probing : Lantas, apa yang saudara lakukan agar tidak bersedih lagi? (jika itee
menjawab ‘iya’).
(1) Seberapa sering saudara selalu berpikir positif terhadap diri saudara?
Probing : Bisakah anda ceritakan mengapa demikian? (jika itee menjawab ‘tidak
sering juga’).
(2) Lebih sering berpikir positif atau berpikir negatif? Perkiraan berapa persen
masing - masing nya? Contoh : 70% berpikir positif, 30% berpikir negatif.
Probing : Adakah rencana untuk merubahnya?.
(3) Pernahkah saudara merasa ada seseorang yang perduli terhadap diri saudara?
Probing : Disaat seperti apa saudara merasa dipedulikan? (jika itee menjawab
‘pernah’).
(4) Apakah saudara merasa puas akan kepedulian orang lain terhadap diri saudara?
Probing : Apakah saudara akan melakukan hal yang sama terhadap orang
tersebut?.
(5) Apa yang saudara rasakan ketika orang lain peduli dengan saudara?
Probing : Bagaimana pengaruh perasaan tersebut (senang/kurang) terhadap diri
saudara?.
(6) Apakah saudara termasuk orang yang merasa cukup mendapat perhatian dari
orang lain?
Probing : Apakah saudara percaya bahwa saudara akan mendapat perhatian lebih
dari perhatian yang saudara dapat saat ini? (jika itee menjawab ‘cukup’);
Bagaimana cara saudara agar saudara merasa cukup akan perhatian dari orang
lain? (jika itee menjawab ‘kurang’ atau ‘tidak’).
(7) Bagaimana perasaan saudara saat mendapatkan perhatian dari orang lain?
Probing : Apa yang membuat saudara merasa seperti itu? (jika itee menjawab
‘kurang senang’); Apakah saudara akan merasakan hal yang sama jika
mendapatkan perhatian dari orang yang saudara tidak sukai/disukai? (jika itee
menjawab ‘senang’ atau ‘biasa saja’).
(8) Bagaimana reaksi saudara ketika mendapatkan perhatian dari orang lain?
Probing : Ketika saudara bereaksi seperti itu, apakah orang tersebut
menyadarinya?.
(1) Apakah saudara mampu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen dengan
baik dan benar?
Probing : (jika itee menjawab ‘iya’) Bagaimana cara saudara bisa
menyelesaikannya dengan baik?; (jika itee menjawab ‘tidak’) Apa alasan saudara
tidak bisa menyelesaikannya dengan baik dan benar?.
(2) Menurut saudara, jika dinilai dari skala 1-5 berapa yang akan saudara pilih atas
kebanggaan telah berhasil menyelesaikan tugas dengan baik?
Probing : Boleh disebutkan alasannya?.
(3) Apa yang saudara lakukan jika saudara tidak bisa menyelesaikan tugas?
Probing : Apakah saudara selalu melakukan cara tersebut? Bagaimana kondisi ini
memengaruhi diri saudara?.
(4) Ketika dihadapkan oleh sebuah pilihan, apa yang akan saudara lakukan pertama
kali?
Probing : Biasanya, apakah ada orang lain yang terlibat?.
(5) Menurut saudara, apakah saudara mampu mengambil keputusan sendiri?
Probing : Mengapa saudara berpikir demikian? (jika itee menjawab ‘tidak’);
Seberapa sering saudara mengambil keputusan sendiri? (jika itee menjawab ‘iya’).
(6) Apakah saudara yakin tidak ada keraguan dengan keputusan sendiri yang saudara
ambil?
Probing : Langkah apa yang anda ambil untuk menghilangkan keraguan tersebut?
(jika itee menjawab ‘tidak yakin’).
3) Penutup
Bacalah dan pahami setiap pernyataan tersebut dengan seksama. Kemudian saudara diminta
untuk pendapat yang dianggap sesuai dengan diri Saudara, dengan memberikan tanda centang
atau checklist (✔) di dalam kotak yang sudah disediakan.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Saudara bebas menentukan pilihan jawaban yang sesuai dengan diri Anda sendiri, tidak
ada jawaban yang benar maupun salah karena jawaban yang Saudara pilih mencerminkan diri
Anda sendiri. Dihimbau untuk mengisi jawaban setiap pernyataan secara berurutan agar tidak
ada satupun yang terlewatkan.
17. Saya akan marah kepada diri saya ketika saya tidak
bisa menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
Daftar Pustaka
Maya, M., & Septiani, D. (2018). HUBUNGAN KETERLIBATAN AYAH DENGAN HARGA
DIRI REMAJA WANITA. Psychopolytan: Jurnal Psikologi, 2(1), 11-18.
Refnadi. (2018). Konsep self-esteem serta implikasinya pada siswa. Jurnal EDUCATIO: Jurnal
Pendidikan Indonesia, 4(1), 16-22.