Anda di halaman 1dari 36

Oleh:

Y.EKA WIYANA

1
TUJUAN PEMBELAJARAN
( UMUM dan KHUSUS )

Setelah mengikuti pelatihan peserta


mempunyai kemampuan :

• Menginterpretasikan gambar kerja


• Menginterpretasikan spesifikasi teknis
• Menyusun program kerja pelaksanaan
pekerjaan
• Melaksanakan mobilisasi sumber daya
2
1. PENDAHULUAN

Sebelum proses konstruksi dimulai dan untuk


menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan. Perlu
diperhatikan hal-hal sbb:

1.Jalan masuk ( Acces Road) baik off site acces


maupun on site acces harus cukup memadai baik
dari segi pergerakan peralatan, transportasi
material dal lainnya termasuk kemungkinan
timbulnya gangguan ( baik over head, ground
maupun undeground obstruction)

3
2. Site Plan
Lahan pada lokasi proyek perlu direncanakan
sebaik-baiknya untuk keperluan menampung
dan mengatur seluruh kegiatan yang ada di
lokasi proyek
Baik penempatan Kantor proyek, Gudang,
Barak kerja, on site acces maupun fasilitas
lainnya.

4
LOKASI PROYEK

PAGAR KELILING
PROYEK

BANGUNAN YANG
DIKERJAKAN
SITE PLAN dan SITE FACILITIES

BANGUNAN FASILITAS PROYEK :

1. DIREKSI KEET & R.


RAPAT
2. KANTOR KONTRAKTOR
3. GUDANG (WARE
HOUSE)
4. TOILET
5. POS JAGA
6. GENSET
4
7. BAR BENDER BAR
CUTER
12
`8 1
2 3
8. AIR KERJA 6
10 7
9. LOKASI STOK
MATERIAL 5
9
10. LOKASI PABRIKASI PRE
11 8
CAST
11. PINTU MASUK DAN
JALAN PROYEK
U
12. PAGAR PROYEK
SITE PLAN
UNTUK APA ?
efektifitas pengelolaan RESOURCES, mencegah pemborosan biaya
SITE PLAN
3. Pedoman Pengukuran

Agar bangunan dapat diletakan pada posisi


yang diinginkan sesuai rencana maka diperlu
kan pedoman-pedoman pengukuran :
a. Pedoman titik koordinat, yang diambil dari
“ Bench Mark” (BM) yang ada di dekat lokasi
atau berpedoman dari bangunan yang telah
ada.
b. Pedoman elevasi, untuk dapat menetapkan
elevasi ± 0.00 untuk bangunan tersebut.
9
4. Alat Angkat

Kegiatan transportasi vertikal merupakan jantung


kegiatan pembangunan gedung, oleh karena itu
pemilihan alat angkat yang digunakan , letak serta
dan pergerakannya perlu direncanakan lebih
dahulu ( passenger hoist maupun tower crane)

10
2. INTERPRETASI GAMBAR KERJA
DAN SPESIFIKASI TEKNIS

Pelaksana lapangan didalam melaksanakan


tugasnya, harus mampu membaca gambar secara
cermat dan teliti serta mampu menginterpretasikan
Gambar tersebut sehingga Ia mampu membuat
instruksi kerja secara benar

11
GAMBAR

 Imajinasi bebas
 Pemahaman Beragam
 Artistik
GAMBAR TEKNIK
~ Penyajian fisik suatu objek dalam bentuk
grafis.
~ Menyatakan sesuatu lebih jelas dari kata-
kata
~ Setiap garis gambar, simbol dan notasi
memiliki fungsi serta pengertian tertentu.
~ Salah satu media komunikasi antara
perencana, pemilik pekerjaan dan kontraktor

13
PEMBANGUNAN RUSUNAWA PROTOTYPE-24, KABUPATEN JEPARA
BESI STEK

PLAT t=5mm
dilas

PEMBANGUNAN RUSUNAWA PROTOTYPE-24, KABUPATEN JEPARA


INTERPRETASI SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis sebagai acuan baku mutu


bagi seorang pelaksana lapangan dalam
mengendalikan pekerjaan, baik mutu waktu,
mutu materia maupun mutu biaya (BMW).

16
LANGKAH-LANGKAH DALAM MEMBACA
GAMBAR KERJA

1. Mengindentifikasi gambar kerja dan spesifikasi


teknis
2. Memeriksa kesesuaian gambar kerja dan
spesifikasi teknis dengan prosedur
3. Membuat hasil pemeriksaan gambar kerja dan
spesifikasi teknis menjadi acuan pelaksanaan
pekerjaan
4. Pengajuan persetujuan gambar kerja
17
FLOW CARD PENGAJUAN PERSETUJUAN SHOP DRAWING

MULAI
3 Hari

SHOP DRAWING DISIAPKAN


OLEH KONTRAKTOR / SUB KONT
1 Hari
PROSES PEMERIKSAAN & EVALUASI SHOP DRAWING
OLEH PT. WASKITA KARYA

1 Hari

PERBAIKAN TIDAK
SESUAI
OLEH KONTRAKTOR

YA
2 Hari 1 Hari
TIDAK (PERSETUJUAN) KONSULTAN
KONSULTAN /MK PERENCANA

YA 1 Hari
SHOP DRAWING SEBAGAI
DASAR PELAKSANAAN

1 Hari

SELESAI

PEMBANGUNAN RUSUNAWA PROTOTYPE-24, KABUPATEN JEPARA


INTERPRETASI SPESIFIKASI TEKNIS

Spesifikasi teknis sebagai acuan baku mutu


bagi seorang pelaksana lapangan dalam
mengendalikan pekerjaan, baik mutu waktu,
mutu material maupun mutu biaya (BMW).

19
DIMENSI
• PERALATAN
DAN ALAT
BERAT
PEMERIKSAAN
SPESIFIKASI KUALITAS • TENAGA
TEKNIS KERJA

• MATERIAL
KUANTITAS
/ VOLUME
YANG
DIPERLUKAN

• CARI SOLUSI
TIDAK SESUAI
• DENGAN
ATAU
PERSETUJUAN GS
SULIT DIPENUHI
DAN OWNER

20
indentifikasi gambar kerja dan
spesifikasi teknis
a. Jenis dan fungsi gambar kerja
jenis gambar kerja yang diperlukan pelaksana:
1. gambar situasi
2. gambar denah
3. gambar tampak
4. gambar potongan
5. gambar detail
6. gambar perspektief (bila diperlukan)

21
Fungsi gambar kerja

Adalah sebagai acuan bagi pelaksana


dalam memberikan arahan kepada para
mandor, tukang dan pekerja.

Gambar kerja menjadi pedoman kerja untuk


para tukang.

22
b. Pengertian dan fungsi spesifikasi teknis

Adalah persyaratan khusus yang harus


dipenuhi oleh pelaksana, dari sisi :
• Dimensi strukturnya
• Kualitasnya
• Kuantitasnya

Persyaratan khusus ini erat hubungannya


dengan persyaran mutu ( material, alat, alat
berat, SDM ) serta dimensi struktur.
23
c. Cara mengindentifikasi gambar kerja

1. Gambar kerja dapat diindentifikasi gambar


rencana, dokumen kontrak, dan spesifikasi teknis.

2. Indentifikasi gambar kerja meliputi:


a. gambar site plan
b. gambar denah lantai
c. gambar potongan
d. gambar kerja pekerjaan pondasi
e. gambar kerja pekerjaan beton

24
f. gambar kerja pekerjaan bekisting,
perancah/scafolding
g. gambar kerja pekerjaan kosen
pintu/jendela
h. gambar kerja pekerjaan atap
i. gambar kerja pekerjaan plafon
j. gambar kerja pekerjaan instalasi
k. gambar kerja pekerjaan plambing
l. gambar kerja pekerjaan instalasi
pemadam kebakaran
25
d. Cara mengindentifikasi spesifikasi teknis

1.Siapkan spesifikasi teknis yang akan di


indentifikasi.
2. Baca dengan teliti spesifikasi teknis dan
catat syarat khusus material, pealatan,
alat berat dan persyaratan tenaga kerja
yang diperlukan
3. Dari spesifikasi teknis juga dapat
diindentifikasi metode kerjanya.

26
d. Contoh indentifikasi spesifikasi teknis
1) contoh indentifikasi spesifikasi material
beton
Karakteristik
No Jenis Beton Dimensi
Beton Besi
1 Pile cape K 400 U 32

2 Beton balok Lt I 40 X 60 K 400 U 32

3 Beton balok Lt II 40 X 60 K 400 U 32

4 Beton balok Lt III 40 X 60 K 400 U 32

5 Beton kolom Lt I 60 X 60 K 400 U 32

6 Beton kolom Lt II 60 X 60 K 400 U 32

7 dst
27
Maksud dan tujuan pemeriksaan gambar kerja

Maksud : untuk mencocokan kesesuaian gambar


kerja dengan kondisi lapangan.

Apabila kondisi lapangan tidak sesuai dengan


gambar kerja , maka pelaksana harus melaporkan
kepada atasannya (manajer lapangan) untuk
dibuatkan gambar kerja revisi yang disetujui GS
dan Owner

Tujuan : untuk mendapatkan gambar kerja yang


telah disepakati untuk dijadikan acuan
pelaksanaan pekerjaan oleh pelaksana. 28
PROSEDURE PEMERIKSAAN GAMBAR KERJA

• SITE PLAN
1. KELENGKAPAN • DENAH
GAMBAR • TAMPAK
• POTONGAN
• DETAIL
2. BENTUK / • PERSPEKTIF
GEOMETRIS

• STRUKTUR
3.DIMENSIONAL • ARSITEKTUR
/ UKURAN • MEKANIKAL
• ELEKTRIKAL
• LANDSKAPE
4. MEMILIH • DLL
METODE KERJA
YANG SESUAI

29
PEMBUATAN JADWAL (SCHEDULE)
penggunaan material, peralatan, alat berat dan
tenaga kerja

• Schedule penggunaan material, peralatan, alat berat dan


tenaga kerja adalah untuk pengaturan dan sirkulasi
material, peralatan, alat berat dan tenaga kerja

• Maksud dan tujuan membuat schedule penggunaan


material, peralatan, alat berat dan tenaga kerja adalah
sebagai alat kontrol penggunaan material, peralatan, alat
berat dan tenaga kerja sesuai dengan jadwal waktu yang
telah diprogramkan
(Contoh pengendalian material, alat dan tenaga lihat
modul hal 46, 47 dan 48)
30
PEMBUATAN JADWAL (SCHEDULE)
PELAKSANAAN PEKERJAAN SESUAI DOK. KONTRAK

• Maksud membuat jadwal pelaksanaan pekerjaan untuk


mengetahui bahwa pekerjaan dimulai dan dapat
diselesaikan sesuai waktu yang telah ditetapkan didalam
kontrak.

• Tujuan untuk memberikan acuan pelaksanaan


pekerjaan dengan batasan waktu yang telah ditetapkan
kepada pelaksana lapangan

31
LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN JADWAL
PELAKSANAAN PEKERJAAN

• Lakukan indentifikasi item pekerjaan apa yang akan


dilakukan
• Hitung nilai bobot masing-masing item pekerjaan
• Tetapkan durasi waktu pelaksanaan masing-masing item
pekerjaan
• Susun urut-urutan pelaksanaan pekerjaan
• Hitung total waktu penyelesaian pekerjaan
• Buat tabel jadwal kerja sbb (No urut, Uraian pek, Volume
perjaan , Bobot dan waktu- bulan, minggu, hari
• Buat blok pada setiap jenis pek sesuai dengan lama
waktu yang telah diperhitungkan.
32
HIRARKI dan HUBUNGAN ANTAR
DOKUMEN

Dalam Surat Perjanjian Pemborongan


selain berisi “KETENTUAN KONTRAK”
ditetapkan “URUTAN HIRARKI” bagian2
dokumen kontrak yang bertujuan apabila
terjadi pertentangan ketentuan antara
bagian yang satu dengan yang lain

Maka yang berlaku adalah ketentuan


berdasarkan urutan yang lebih tinggi
dari urutan yang telah ditetapkan
Y. Eka Wiyana
33
HIRARKI dan HUBUNGAN ANTAR
DOKUMEN

1) Surat Perjanjian dan Amandemen kontrak / Addendum


kontrak
2) Ketentuan Khusus Kontrak
3) Ketentuan Umum Kontrak
4) SPK/SPMK
5) BA Negosiasi
6) Addendum Dokumen Lelang
7) Spesifikasi Teknis
8) Spesifikasi Umum
9) Gambar
10) Aanwizyng
11) BQ / Rincian Anggaran Biaya

Y. Eka Wiyana
34
RESIKO APABILA PROYEK TIDAK
TERKONDISI DENGAN BAIK

35
TERIMA KASIH
ATAS
PERHATIANNYA

36

Anda mungkin juga menyukai