Di Susun Oleh :
Falahuddin (G1C221083)
Enggartini ( G1C221072)
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Analisa Gas Darah Dan Quality
Control (Qc)” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai tugas individu yang digunakan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Kimia Klinik III. Makalah ini kami susun
berdasarkan konsep dan materi dari berbagai sumber.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Hj. Nurul
Qomariyah,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan ilmu, arahan, dan bimbingan serta dukungan moral-moril
teman-
teman, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Analisa Gas Darah Dan Quality Control (Qc)”
ini membahas mengenai apa itu Analisa Gas Darah, apa tujuan pemeriksaannya,
apa komponen-komponen evaluasi analisa gas darah, apa yang dimaksud
keseimbangan asam basa, apa saja gangguan dan penyebab gangguan
keseimbangan asam basa, kemudian indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan dan
cara pemeriksaan analisa gas darah. Selain itu makalah ini juga membahas tentang
quality control BGA dan analisa gas darah.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pada pembaca pada
umumnya. Selanjutnya dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari kata
sempurna, baik bentuk, tata susunan kalimat, maupun cara penulisannya. Oleh
karena itu diharapkan agar dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat
membangun agar isi dan makna makalah ini dapat mendekati tujuan dan sasaran
yang sebenarnya.
Semarang, Oktober 2015
Penuli
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Analisa Gas Darah Dan Quality
Control (Qc)” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai tugas individu yang digunakan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Kimia Klinik III. Makalah ini kami susun
berdasarkan konsep dan materi dari berbagai sumber.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Hj. Nurul
Qomariyah,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan ilmu, arahan, dan bimbingan serta dukungan moral-moril
teman-
teman, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Analisa Gas Darah Dan Quality Control (Qc)”
ini membahas mengenai apa itu Analisa Gas Darah, apa tujuan pemeriksaannya,
apa komponen-komponen evaluasi analisa gas darah, apa yang dimaksud
keseimbangan asam basa, apa saja gangguan dan penyebab gangguan
keseimbangan asam basa, kemudian indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan dan
cara pemeriksaan analisa gas darah. Selain itu makalah ini juga membahas tentang
quality control BGA dan analisa gas darah.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pada pembaca pada
umumnya. Selanjutnya dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari kata
sempurna, baik bentuk, tata susunan kalimat, maupun cara penulisannya. Oleh
karena itu diharapkan agar dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat
membangun agar isi dan makna makalah ini dapat mendekati tujuan dan sasaran
yang sebenarnya.
Semarang, Oktober 2015
Penuli
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Analisa Gas Darah Dan Quality
Control (Qc)” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai tugas individu yang digunakan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Kimia Klinik III. Makalah ini kami susun
berdasarkan konsep dan materi dari berbagai sumber.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Hj. Nurul
Qomariyah,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan ilmu, arahan, dan bimbingan serta dukungan moral-moril
teman-
teman, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Analisa Gas Darah Dan Quality Control (Qc)”
ini membahas mengenai apa itu Analisa Gas Darah, apa tujuan pemeriksaannya,
apa komponen-komponen evaluasi analisa gas darah, apa yang dimaksud
keseimbangan asam basa, apa saja gangguan dan penyebab gangguan
keseimbangan asam basa, kemudian indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan dan
cara pemeriksaan analisa gas darah. Selain itu makalah ini juga membahas tentang
quality control BGA dan analisa gas darah.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pada pembaca pada
umumnya. Selanjutnya dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari kata
sempurna, baik bentuk, tata susunan kalimat, maupun cara penulisannya. Oleh
karena itu diharapkan agar dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat
membangun agar isi dan makna makalah ini dapat mendekati tujuan dan sasaran
yang sebenarnya.
Semarang, Oktober 201
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “Analisa Gas Darah Dan Quality
Control (Qc)” ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun sebagai tugas individu yang digunakan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Teori Kimia Klinik III. Makalah ini kami susun
berdasarkan konsep dan materi dari berbagai sumber.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada Ibu Hj. Nurul
Qomariyah,S.Pd,M.Pd selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah
memberikan ilmu, arahan, dan bimbingan serta dukungan moral-moril
teman-
teman, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Makalah yang berjudul “Analisa Gas Darah Dan Quality Control (Qc)”
ini membahas mengenai apa itu Analisa Gas Darah, apa tujuan pemeriksaannya,
apa komponen-komponen evaluasi analisa gas darah, apa yang dimaksud
keseimbangan asam basa, apa saja gangguan dan penyebab gangguan
keseimbangan asam basa, kemudian indikasi dan kontraindikasi pemeriksaan dan
cara pemeriksaan analisa gas darah. Selain itu makalah ini juga membahas tentang
quality control BGA dan analisa gas darah.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pada pembaca pada
umumnya. Selanjutnya dalam penyusunan makalah ini tentu masih jauh dari kata
sempurna, baik bentuk, tata susunan kalimat, maupun cara penulisannya. Oleh
karena itu diharapkan agar dapat memberikan kritik dan saran yang
bersifat
membangun agar isi dan makna makalah ini dapat mendekati tujuan dan sasaran
yang sebenarnya.
Semarang, Oktober 201
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga makalah yang berjudul “ ANALISA GAS DARAH”
dapat di selesaikan
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………. I
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….. II
BAB PENDAHULUAN
1. Latar Belakang……………………………………………………………….2
2. Rumusan Masalah…………………………………………………………...3
3. Tujuan ………..……………………………………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 13
Saran……………………………………………………………………………………. 14
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Pengukuran gas darah arteri sangat penting dalam menilai pertukaran gas
dalam paru. Pengukuran ini untuk mengukur keasaman darah dan kadar bikarbonat.
Analisa gas darah dilakukan untuk mengevaluasi status oksigen dan karbondioksida
di dalam darah arteri dan mengukur pH-nya. Hasil dari pemeriksaan gas darah
sangat berarti bagi monitoring hasil tindakan penatalaksanaan oksigenasi klien,
therapy oksigen, dan untuk mengevaluasi respon tubuh klien terhadap tindakan dan
therapy misalnya penggunaan ventilator. Sampel darah yang diambil digunakan
untuk mengukur komponen gas didalam darah arteri dan pH darah. Nilai yang
diperoleh merefleksikan kualitas ventilasi dan perfusi jaringan. Pemahaman yang
mendalam tentang fisiologi asam basa memiliki peran yang sama pentingnya
dengan pemahaman terhadap fisiologi jantung dan paru pada pasien-pasien kritis.
Kelainan asama basa merupakan kejadian yang sering terjadi pada pasienpasien
kritis. Namun, pendekatan dengan metode sederhana tidak dapat memberikan
gambaran mengenai prognosis pasien. Pendekatan dengan metode Stewart dapat
menganalisa lebih tepat dibandingkan dengan metode sederhana untuk membantu
dokter dalam menyimpulkan outcome pasien.
Pembuluh darah vena yang membawa darah dari bagian tubuh yang masuk
ke dalam jantung. Pada umumnya darah vena banyak mengandung gas CO2.
Pembuluh ini terdapat katup yang tersusun sedemikian rupa sehingga darah dapat
mengalir ke jantung tanpa jatuh kearah sebaliknya. Pembuluh darah kapiler pada
umumnya meliputi sel-sel jaringan, oleh karena itu secara langsung berhubungan
dengan sel. Karena dindingnya yang tipis maka plasma dan zat makanan merembes
kecairan jaringan antar sel.
Susunan darah dalam kapiler dan dalam vena berbeda-beda. Darah vena
berwarna lebih tua dan agak ungu kerena banyak dari oksigennya sudah diberikan
kepada jaringan. Darah dalam kapiler terus-menerus berubah susunan dan
warnanya karena terjadinya pertukaran gas.
Pemeriksaan laboratorium sangat penting untuk membantu menegakkan
diagnosis penyakit. Agar hasil pemeriksaan laboratorium akurat dan dapat
dipercaya harus dilakukan pengendalian terhadap pra analitik, analitik, dan pasca
analitik. Tahap pra analitik: persiapan pasien, pengambilan sampel darah,
5
I. 3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, tujuan yang harus dicapai dalam
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui defenisi dari Analisa Gas Darah.
2. Untuk mengetahui tentang gangguan asam basa sederhana.
3. Untuk memahami langka-langkah untuk menilai gas darah.
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi dalam analisa gas darah.
5. Untuk mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam analisa
1.4 Manfaat
pengetahuan tentang analisa gas darah, pemeriksaannya
BAB III
PEMBAHASAN
7
15
3. Mekanisme ginjal .
Tabel gas-gas darah normal dari sample arteri dan sample vena campuran
- Petunjuk Pengambilan :
Tekhnik Pengambilan :
1. Bentangkan handuk pengalas.
2. Letakkan botol infus
3. Tangan pasien diletakkan diatas botol infus, dengan sendi melipat
kebelakang.
15
Base excess (BE), menggambarkan jumlah asam atau basa kuat yang harus
ditambahkan dalam mmol/l untuk membuat darah memiliki pH 7,4 pada
kondisi PCO2 = 40 mmHg dengan Hb 5,5 g/dl dan suhu 37C 0. BE bernilai
12
Asidosis respiratorik
Adalah kondisi dimana pH rendah dengan kadar PCO2 tinggi dan
kadar HCO3- juga tinggi sebagai kompensasi tubuh terhadap kondisi asidosis
tersebut. Ventilasi alveolar yang inadekuat dapat terjadi pada keadaan seperti
kegagalan otot pernafasan, gangguan pusat pernafasan, atau intoksikasi
obat. Kondisi lain yang juga dapat meningkatkan PCO2 adalah keadaan
hiperkatabolisme. Ginjal melakukan kompensasi dengan meningkatkan
ekskresi H+ dan retensi bikarbonat. Setelah terjadi kompensasi, PCO2 akan
kembali ke tingkat yang normal.
Alkalosis respiratorik
Perubahan primer yang terjadi adalah menurunnya PCO2 sehingga pH
meningkat. Kondisi ini sering terjadi pada keadaan hiperventilasi, sehingga
banyak CO2 yang dilepaskan melalui ekspirasi. Penting bagi dokter untuk
menentukan penyebab hiperventilasi tersebut apakah akibat hipoksia arteri
atau kelainan paru-paru, dengan memeriksa PaO2. Penyebab hiperventilasi
lain diantaranya adalah nyeri hebat, cemas, dan iatrogenik akibat ventilator.
Kompensasi ginjal adalah dengan meningkatkan ekskresi bikarbonat dan K+
jika proses sudah kronik.
Alkalosis metabolik
Adalah keadaan pH yang meningkat dengan HCO3- yang meningkat
pula. Adanya peningkatan PCO2 menunjukkan terjadinya kompensasi dari
paru-paru. Penyebab yang paling sering adalah iatrogenik akibat pemberian
siuretik (terutama furosemid), hipokalemia, atau hipovolemia kronik dimana
15
Sebagian besar asam yang masuk dalam tubuh berasal dari proses
respirasi, yaitu CO2 yang membentuk asam karbonat, sedangkan sisanya
berasal dari
14
Fungsi alat Merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar gas
dalam darah (arteri dan vena) yang dapat dilakukan dengan cepat dan teliti dalam
waktu 90 detik untuk satu sampel darah.
Standart operasional prosedur :
1. Nyalakan power ON
2. Setiap pertama kali menghidupkan alat, lalu kalibrasi dengan cara
tekan calibrate kemudian enter. Alat akan melakukan kalibrasi secara
otomatis.
3. Apabila ada sample pemeriksaan sebelum melakukan pemeriksaan
tekan status untuk mengetahui kondisi apakah PH, Pco2 dan Po2
kondisinya OK. Jika OK sample langsung dapat diperiksa. Apabila
17
2. CO2 asidosis
3. HCO3 normal
4. CO2 sesuai pH sama-sama asidosis sehingga imbalans berupa respiratory
acidosis
5. HCO3 normal maka tidak ada kompensasi
6. pO2 dan O2 sat rendah berarti hypoxemia
Diagnosis BGA : uncompensated respiratory acidosis with hypoxemia
Antikoagulan
Antikoagulan dapat mendilusi konsentrasi gas darah dalam tabung.
Pemberian heparin yang berlebihan akan menurunkan tekanan CO 2,
sedangkan pH tidak terpengaruh karena efek penurunan CO 2 terhadap pH
dihambat oleh keasaman heparin.
Metabolisme
Sampel darah masih merupakan jaringan yang hidup. Sebagai jaringan
hidup, ia membutuhkan oksigen dan menghasilkan CO 2. Oleh karena itu,
sebaiknya sampel diperiksa dalam 20 menit setelah pengambilan. Jika
sampel tidak langsung diperiksa, dapat disimpan dalam kamar pendingin
beberapa jam.
Suhu
Ada hubungan langsung antara suhu dan tekanan yang menyebabkan
tingginya PO2 dan PCO2. Nilai pH akan mengikuti perubahan PCO 2. Nilai pH
darah yang abnormal disebut asidosis atau alkalosis sedangkan nilai
PCO2 yang abnormal terjadi pada keadaan hipo atau hiperventilasi.
Hubungan antara tekanan dan saturasi oksigen merupakan faktor yang
penting pada nilai oksigenasi darah.
15
20
III.2 Saran
Semoga kita selaku analis kesehatan dapat memahami tentang analisa gas
darah.
22
DAFTAR PUSTAKA