Abu Bakar memimpin umat Islam selama dua tahun dari 632-634 M (11-13 H). Dikutip
dari Khulafaur Rasyidin (2019), Abu Bakar adalah orang pertama di luar keluarga Nabi
yang memeluk Islam. Ia adalah sahabat yang paling dicintai Nabi. Abu Bakar
mengorbankan harta bendanya untuk perjuangan Nabi. Putri Abu Bakar, Siti Aisyah,
dinikahkan dengan Nabi. Gelas As Siddiq yang berarti amat membenarkan diberikan
karena Abu Bakar adalah orang pertama yang membenarkan peristiwa Isra Miraj.
Perang Ridda
Selama dua tahun masa kepemimpinan Abu Bakar, masyarakat Arab di bawah
Islam mengalami kemajuan pesat dalam bidang sosial, budaya dan penegakan hukum.
Selama masa kepemimpinannya pula, Abu bakar berhasil memperluas daerah
kekuasaan islam ke Persia, sebagian Jazirah Arab hingga menaklukkan sebagian
daerah kekaisaran Bizantium.
Ekspedisi ke utara
Setelah masalah dalam negeri, barulah Abu Bakar mengirim kekuatan ke luar
Arabia. Khalid bin Walid dikirim ke Iraq dan dapat menguasai wilayah al-Hirah pada
tahun 634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi di bawah pimpinan empat panglima yaitu Abu
Ubaidah ibnul Jarrah, Amr ibnul ‘Ash, Yazid bin Abi Sufyan dan Syurahbil.
Sebelumnya pasukan dipimpin oleh Usamah bin Zaid yang masih berusia 18
tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid bin Walid diperintahkan meninggalkan Irak,
dan melalui gurun pasir yang jarang dijalani, ia sampai ke Syria. Abu Bakar
memerintahkan para jenderal Islam melawan kekaisaran Bizantium dan Kekaisaran
Sassanid. Khalid bin Walid menaklukkan Irak dengan mudah sementara ekspedisi ke
Suriah juga meraih sukses.
Abu Bakar juga berperan dalam pelestarian teks-teks tertulis Al Qur’an. Setelah
kemenangan yang sangat sulit saat melawan Musailamah al-kadzab dalam perang
Riddah, banyak para penghafal Al Qur’an yang ikut tewas dalam pertempuran. Umar
kemudian meminta Abu Bakar untuk mengumpulkan koleksi dari Al Qur’an.
Dibentuklah sebuah tim yang diketuai oleh sahabat Zaid bin Tsabit, mulailah
dikumpulkan lembaran-lembaran al-Qur’an dari para penghafal al-Qur’an dan tulisan-
tulisan yang terdapat pada media tulis seperti tulang, kulit dan lain sebagainya, setelah
lengkap penulisan ini maka kemudian disimpan oleh Abu Bakar. Setelah Abu Bakar
meninggal maka disimpan oleh Umar bin Khaththab dan kemudian disimpan oleh
Hafsah, anak dari Umar dan juga istri dari Nabi Muhammad. Kemudian pada masa
pemerintahan Usman bin Affan teks teks Al Qur’an tersebut menjadi dasar penulisan
teks al-Qur’an yang dikenal saat ini.
Wafat