Anda di halaman 1dari 16

PEMBELAJARAN BERPUSAT

PADA SISWA DAN


KONSTRUKTIVISME

Andini Yuliana Anggraini (210111600032)


01
PEMBELAJARAN BERPUSAT
PADA
SISWA
Pengertian
suatu pendekatan dalam
pembelajaran yang menekankan
pada aktivitas siswa secara optimal
untuk memperoleh hasil belajar
berupa perpaduan antara aspek
kognitif, afektif dan psikomotorik
secara seimbang.
Pendidikan yang berpusat pada siswa dimana guru berperan
sebagai pembimbing dan menuntun anak mengembangkan
karakter, budi pekerti dan agama agar anak menjadi manusia
yang bertanggunng jawab dan dapat mengembangkan
ilmunya di masyarakat.

Pembelajaran berpusat pada siswa menjadi ciri pembelajaran


kurikulum 2013 merujuk pada teori konstruktivisme yang
menepatkan siswa sebagai individu yang memiliki bibit ilmu di
dalam dirinya yang memerlukan berbagai aktifitas / kegiatan
untuk mengembangkannya menjadi pemahaman yang
bermakna terhadap sesuatu hal.
Di dalam implementasi pembelajaran berpusat pada siswa yang sesuai
pedekatan – pendekatan harus dipenuhi agar lebih menjamin
implementasi yang tepat. Pendekatan – pedekatan yang penting, yaitu :

 Siswa harus jelas apa yang mereka butuhkan untuk dicapai


 Mereka harus melihat belajar sebagai sesuatu yang bermakna
 Bimbingan (atau panduan) harus disediakan untuk membantu siswa
mencapai hasil yang diinginkan
 Harus ada kegiatan yang diperlukan siswa untuk membangun
pengetahuan mereka sendiri dari berbagai sumber belajar
Merancang pembelajaran berpusat pada siswa terdiri atas
langkah – langkah sebagai berikut :

 Merancang aktifitas – aktifitas belajar berpusat pada siswa


yang sesuai
 Memilih strategi pembelajaran kooperatif
 Memilih strategi penilaian formatif yang sesuai
02
KONSTRUKTIKVITISME
Pengertian
Sebagai pembelajaran yang bersifat generatif,
yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa
yang dipelajari.

Belajar menurut konstruktivisme adalah proses


mengasimilasikan dan mengaitkan pengalaman
atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian
yang sudah dimilikinya, sehingga
pengetahuannya dapat dikembangkan.
Tokoh – tokoh Teori Konstruktivisme

VYGOTSKY GAGNE MAX WOLFGANG


WERTHEIMER KOHLER
Socio Culural The Instruction
Theory Teori Gesalt/Problem Teori Gesalt/Problem
Theory
Solving Theory Solving Theory
Tokoh – tokoh Teori Konstruktivisme

JEAN JEROME ROBERT


KURT KOFFA PIAGET BRUNER KEGAN
Cognitive Theory of
Teori Gesalt/Problem Discovery Identity
Solving Theory Contructivism Learning Development
Tujuan Teori Belajar Konstruktivisme
Menumbuhkan motivasi Mengembangkan kemampuan
siswa bahwa belajar siswa untuk mengajukan
merupakan tanggung pertanyaan dan mencari sendiri
jawabnya sendri pertanyaanya

Mengembangkan kempuan
siswa untuk menjadi pemikir
yang mandiri
Ciri – ciri Pembelajaran Konstruktivisme
1. Pengetahuan dibangun dibangun berdasarkan pengalaman yang telah ada
2. Belajar merupakan penafsiran personal tentang dunia
3. Belajar merupakan proses aktif dimana makna dikembangkan berdasarkan
pengalaman
4. Pengetahuan tumbuh karena adanya perundingan (negoisasi) makna
melalui berbagai informasi
5. Prinsip – prinsip konstruktivisme
6. Pengetahuan dibangun oleh siswa sendiri
7. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan dari guru ke murid, kecuali dengan
keaktifan murid sendiri
8. Murid aktif mengkonstuksi secara terus menerus
9. Guru sekedar membantu menyediakan saran dan situasi
Kelebihan Teori Konstruktivisme

● Berfikir
● Faham
● Ingat
● Kemahiran sosial
● menyenangkan

Fig. 01 Fig. 02
Proses Belajar Konstruktivisme dapat dilihat
dari berbagai aspek

Proses belajar
Peranan siswa Peranan guru
Konstruktivisme

Evaluasi hasil
Sarana belajar
belajar
Contoh pembelajaran menurut Teori
Konstruktivisme
Pak Andre merupakan seorang guru Matematika. Saat ini, Matematika Pak
Andre di kelas VII memasuki materi Nilai Rata-Rata. Beliau membuat suatu
instruksi agar para peserta didik bisa mulai menerapkan teori belajar
konstruktivisme di kelas. Untuk menentukan suatu nilai rata-rata, peserta
didik diminta mengikuti langkah berikut.:
1. Menyiapkan beberapa menara blok dengan beberapa variasi ketinggian.
2. Bapak/Ibu bisa meminta peserta didik untuk memotong beberapa menara
blok yang lebih tinggi, sesuai kata hati.
3. Ambil ujung menara blok tertinggi, lalu tempelkan di menara blok
terendah. Lakukan hal tersebut sampai ketinggian menara bloknya sama.
4. Ulangi kegiatan tersebut dengan beberapa perbedaan variabel

Anda mungkin juga menyukai