Disusun Oleh:
Isbel Rasi Dewata (2010733002)
Masayu Siti Raudhatul Jannah (2010731008)
Moga Firdaus (2010731032)
Muhammad Oktrianda Arrafi (2010731004)
Salsabila (2010732002)
Syauqi Abdullah (2010732036)
1
SALURAN ISLAMISASI DAN PERANAN SUFI PADA PERIODE ISLAM DI
INDONESIA
Oleh:
Isbel Rasi Dewata, Masayu Siti Raudhatul Jannah, Moga Firdaus, Muhammad Oktrianda
Arrafi, Salsabila, Syauqi Abdullah, Sastra Inggris, Universitas Andalas.
ABSTRACT
This paper contains the explanation of the channel of Islamization and the role of Sufi in the
Islamic period in Indonesia. How is the background, process, influence of Islamization, and
the role of Sufi in the Islamic period in Indonesian nation itself. The process of Islamization
in Indonesia did not take place quickly, but evolved, gradually, and was very diverse. In this
paper, will discuss further about the channel of Islamization and the role of Sufi in the
Islamic period in Indonesia.
Abstrak
Makalah ini berisi mengenai penjelasan tentang saluran islamisasi dan peranan sufi pada
periode islam di Indonesia. Bagaimana latar belakang, proses, pengaruh islamisasi, dan peran
sufi pada periode islam di Indonesia itu sendiri. Proses islamisasi di Indonesia tidak
berlangsung secara cepat, melainkan berevolusi, lambat-lain, dan sangat beragam. Dalam
makalah ini akan dibahas lebih lanjut mengenai saluran islamisasi dan peranan sufi pada
periode islam di Indonesia.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " Saluran Islamisasi dan Peranan Sufi pada
Periode Islam di Indonesia" dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Sejarah. Selain itu, makalah
ini bertujuan menambah wawasan tentang saluran islamisasi dan peranan sufi pada periode
islam di Indonesia bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Eni May selaku dosen Mata
Pelajaran Sejarah Kebudayaan Indonesia. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
Islam di Indonesia telah memperlihatkan suatu ciri khas tertentu, yang mungkin
berbeda dari tempat asal Islam itu sendiri, Mekkah. Sebagai agama rahmatan lil alamin, Islam
telah membuktikan kebenarannya. Kebenaran Islam telah terbukti di berbagai belahan dunia.
Setidaknya itulah hasil perjuangan Rasulullah SAW yang menyebarkan Islam mati-matian
sampai-sampai harus menghadapi berbagai cobaan yang datang silih berganti. Ketika beliau
masih hidup, setidaknya, beliau telah melihat orang secara berbondong-bondong masuk Islam
pada masa Fathu Mekah. Jauh setelah itu, Islam kini berada di setiap jengkal negeri di
seluruh dunia.
Islam merupakan agama resmi dan menjadi mayoritas di Indonesia. Oleh karena itu,
umat Islam perlu bangga akan tingginya umat Islam di indonesia. Mengapa Islam di
Indonesia dapat menjadi besar dan terhormat itu tidak terlepas dari usaha para pendahulu kita
yang dengan tekun dan gigih menyebarkan dan mempertahankan Islam di Indonesia.Mereka
tidak hanya menyebarluaskan pesan Islam, tetapi juga mempertahankan agar pesan ini tidak
punah. Islam yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW telah membawa bangsa Arab
yang semula terbelakan, berstatus rendah, tidak terkenal dan diabaikan oleh bangsa lain
menjadi bangsa yang maju. Ia dengan cepat bergerak menggembangkan dunia, membina satu
kebudayaan dan peradaban yang sangat penting artinya dalam sejarah manusia hingga saat
ini. kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat.
5
Yunani, istoria yang berarti ilmu. Sejarah adalah pengalaman hidup manusia pada masa lalu
dan akan berlangsung terus sepanjang usia manusia.
1.2. Tujuan
1.3. Metode
6
BAB II
PEMBAHASAN
SALURAN ISLAMISASI
1. Jalur Perdagangan
Pada abad ke-7 sampai 16 masehi,ramai dengan lalu lintas pelayaran dan perdagangan dari
para pedagang Arab,Persia maupun Gujarat. Tidak hanya melakukan transaksi niaga, para
pedagang dari Arab, Persia dan Gujarat mengenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada
mitranya dari Indonesia lalu kepada masyarakat sekitar.
Agama islam yang dibawa oleh para pedagang menyebar dan berkembang mengikuti jalur-
jalur pelayaran darn perdagangan. Proses islamisasi melalui saluran perdagangan ini
dilancarkan oleh situasi dan kondisi politik beberapa kerajaan, di mana pada masa itu adipati-
adipati pesisir berusaha melepaskan diri dari kekuasaan pusat kerajaan yang sedang
mengalami kemunduran.
Menurut Uka Tjandrasasmita (dalam Latifa Annum, 2016), para pedagang muslim banyak
yang bermukim di pesisir pulau berhasil mendirikan tempat ibadah berupa masjid dan
mendatangkan mullah-mullah dari luar sehingga jumlah mereka menjadi banyak.
Adanya perkampungan itu membuat interaksi semakin intens dan membuka kesempatan
masyarakat sekitar untuk mengenal lebih jauh ajaran Islam, apalagi budi dan suri teladan
yang ditunjukan para pedagang semakin menarik banyak orang untuk memeluk agama Islam.
2. Jalur Perkawinan
7
Jalur perkawinan ini lebih menguntungkan apabila terjadi antara saudagar muslim dengan
anak bangsawan atau anak raja, karena raja, adipati atau bangsawan itu kemudian turut
mempercepat proses islamisasi.
3. Jalur Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran ketuhanan yang telah bercampur dengan mistik dan hal-hal magis.
Kedatangan ahli tasawuf ke Indonesia diperkirakan sejak abad ke 13 yaitu masa
perkembangan dan penyebaran ahli-ahli tasawuf dari Persia dan India yang sudah beragama
Islam, dan baru berkembang pesat sekitar abad ke 17.
Pengaruh ajaran tasawuf banyak dijumpai dalam seni sastra berupa babad dan hikayat.
Ajaran ini terutama berkembang di Jawa karena ajaran Islam melalui tasawuf disesuaikan
dengan pola piker masyarakat yang masih berorientasi pada agama Hindu. Adapun tokoh
tasawuf nusantara yang terkenal adalah Hamzah Fansuri, Syamsudin as-Sumatrani, Nurrudin
ar-Raniri, Sunan Bonang, Syekh Siti Jenar, dan Sunan Panggung.
4. Saluran Pendidikan
Islamisasi melalui pendidikan Hal ini tidak lepas dari peran para sufi pengembara dan
pemuka agama. Penyebaran Islam melalui pendidikan pada awalnya terjadi di lingkungan
keluarga, kemudian berkembang di surau, masjid, pesantren, dan akhirnya masuk ke rumah-
rumah para bangsawan.
8
Media seni dan budaya menjadi saluran Islamisasi yang paling fenomenal dan dapat
dirasakan hingga saat ini, khususnya di masyarakat Jawa. Hal ini tidak terlepas dari peran
Walisongo yang mengajarkan ajaran Islam melalui media seni budaya. Saat itu media yang
terkenal di masyarakat Jawa adalah wayang. Para wali menggunakan media wayang untuk
mengajarkan nilai-nilai ajaran Islam.
Sunan Kalijaga merupakan salah satu penyebar agama yang mencontohkan bagaimana
Islam dapat hadir dan disampaikan dalam bentuk yang ringan, yaitu dalam bentuk
pertunjukan wayang. Isinya penuh dengan sejarah dan pencarian tentang kehidupan, dan
berhasil menarik perhatian orang karena penyampaiannya yang sederhana.
6. Saluran Politik
Islam ingin menyentuh masyarakat dari berbagai sisi lapisan masyarakat. Sehingga Saluran
islamisasi di Indonesia juga dilakukan lewat jalur politik dengan memanfaatkan keadaan
politik kerajaan di Nusantara. Pengaruh kekuasaan raja yang sangat besar perannya dalam
proses Islamisasi. Misalnya, bila raja memeluk Islam maka akan mempermudah rakyatnya
untuk masuk Islam. Hal ini sebagai hasil dari kebiasaan rakyat yang cenderung mengikuti
keteladanan para penguasa atau rajanya.
9
Peranan Sufi
Sufisme (bahasa Arab: صوف ية translit. shufiyyah) atau tasawuf (bahasa Arab:
ت صوفtranslit. tasha uf) adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan
jiwa, menjernihan akhlak, membangun lahir dan batin serta untuk memperoleh kebahagian
yang abadi. Tasawuf pada awalnya merupakan gerakan zuhud (menjauhi hal duniawi) dalam
Islam, dan dalam perkembangannya melahirkan tradisi mistisme Islam. Tarekat (pelbagai
aliran dalam Sufi) sering dihubungkan dengan Syiah, Sunni, cabang Islam yang lain, atau
gabungan dari beberapa tradisi[butuh rujukan]. Pemikiran Sufi muncul di Timur Tengah pada
abad ke-8, sekarang tradisi ini sudah tersebar ke seluruh belahan dunia. Sufisme merupakan
sebuah konsep dalam Islam, yang didefinisikan oleh para ahli sebagai bagian batin, dimensi
mistis Islam; yang lain berpendapat bahwa sufisme adalah filosofi perenial yang telah ada
sebelum kehadiran agama, ekspresi yang berkembang bersama agama Islam.
Proses Islamisasi dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat di Indonesia karena
menggunakan pendekatan tasawuf. Corak tasawuf yang mula-mula muncul di Indonesia
adalah corak tasawuf yang condong pada konsep wahdatul wujud milik Ibn Arabi. Namun
secara perlahan, corak tasawuf tersebut bergeser pada corak neo-sufisme yang
menitikberatkan pada rekonsiliasi antara tasawuf dan syariat. Dapat dikatakan, bahwa para
tokoh sufi di abad ke-17 dan 18, yakni Hamzah Fanzuri, Syams Al-Din, Al-Raniri, Al-
Sinkili, Syekh Yusuf, Abdul Shamad Al- Palimbangi, dan Muhammad Arshad Al- Banjari
telah berhasil merangsang munculnya tradisi intelektualisme di Nusantara. Dalam
perkembangannya, tradisi intelektualisme tersebut menemukan bentuknya dengan
meningkatnya tradisi penulisan, seperti karya kesusteraan, fikih, tafsir Al- Qur’an ilmu hadis
ketatanegaraan, dll.
Memasuki abad ke-18, paham neo-sufisme yang diwarnai oleh ortodoksi syariat
tumbuh menjadi semakin mapan, beberapa tarekat sufi kemudian melakukan reorientasi
pemikiran yang condong pada aktivisme keduniaan. Hal ini mendorong lahirnya gerakan
anti-kolonial di berbagai penjuru Nusantara. Islam pada akhirnya tumbuh sebagai sebuah
kekuatan penggerak dalam usaha perjuangan kemerdekaan Indonesia.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Islam masuk kedalam Indonesia melalui cukup banyak jalur, mulai dari jalur
perdagangan, jalur perkawinan, jalur tasawuf, saluran pendidikan, saluran seni dan budaya,
hingga melalui saluran politik. Jalur-jalur dan saluran ini, dengan cepat menyebarkan agama
Islam di Indonesia hingga kini Islam menjadi besar dan terhormat serta menjadi agama
mayoritas penduduk Indonesia. Sufi juga berperan penting pada masa masuknya Islam ke
Indonesia, tokoh-tokoh sufi Indonesia berhasil merangsang munculnya tradisi intelektualisme
di Indonesia. Dalam proses perangsangan tradisi tersebut, masyarakat Indonesia dikenalkan
kepada ilmu-ilmu Islam yang mendorong masyarakat Indonesia untuk memasuki Islam.
3.2 Saran
Setelah membaca pembahasan kami mengenai Saluran Islamisasi dan Peranan Sufi di
Indonesia ini. Kami harap pembaca dapat lebih memahami bagaimana sejarah masuknya
Islam dan juga peranan dari para sufi pada masa lalu. Kami juga menyarankan pembaca agar
tidak hanya mengambil materi kami mentah-mentah dan agar memproses serta membaca
bacaan lainnya yang membahas mengenai materi yang sama agar tidak mudah terjadi
kesalahpahaman. Kami mohon maaf apabila ada kata-kata atau kalimat yang kurang
berkenan, dan kami harap pembaca dapat memberikan saran, kritik, maupun pertanyaan
kepada kami agar kami dapat menyusun makalah dengan lebih baik lagi pada masa yang akan
datang.
11
Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Sufisme
Taufani. 2016. “Pengaruh Sufisme di Indonesia”. Manado: Institut Agama Islam Negeri
Manado.
12