Anda di halaman 1dari 10

EVALUASI TPA RASAU JAYA KABUPATEN KUBU RAYA

Natalia Siska,Yulisa Fitrianingsih, Laili Fitria


Program Studi Teknik Lingkungan, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Email : nsiska02@gmail.com

ABSTRAK

Evaluasi terhadap pengelolaan sampah dibutuhkan sebagai masukan mengenai hal-hal yang
perlu diperbaiki agar terlaksana pengelolaan sampah yang berwawasan lingkungan. Hal ini menjadi
semakin penting untuk direalisasikan karena adanya UU No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
Sampah. Kegiatan pembuangan sampah akhir di suatu lahan TPA pada umumnya mengakibatkan
penurunan kualitas lingkungan. Agar kualitas lingkungan tetap terjaga dan dampak yang timbul dapat
diminimalisir, maka lahan TPA harus berada di lokasi yang tepat kemudian dirancang, dibangun, serta
dioperasikan sesuai fungsinya. Permasalahan muncul sebagai akibat dari ketersediaan lahan yang
terbatas dan kondisi lingkungan yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia tentang pemilihan
lokasi TPA. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis lokasi TPA Rasau Jaya berdasarkan SK SNI
03-3241-1994 serta mengevaluasi kelayakan lokasi TPA Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. Dari hasil
penelitian ini diketahui bahwa kapasitas lahan TPA dapat menampung jumlah timbunan sampah
Kabupaten Kubu Raya dari daerah terlayani (4 kecamatan dari 9 kecamatan) dalam kurun waktu 9
tahun kedepan terhitung mulai dari tahun 2015 hingga 2023 dengan tingkat pelayanan eksisting 30 %
tanpa ada penambahan tingkat pelayanan hingga 2023, dan dapat menampung sampah 5 tahun ke
depan dengan asumsi tingkat pelayanan 50% sesuai dengan Memorandum Program Sanitasi
Kabupaten Kubu Raya. Evaluasi kelayakan lokasi TPA Rasau Jaya yang mengacu pada SK SNI 03-3241-
1994 adalah layak dipertimbangkan.

Kata Kunci :Sampah, Kelayakan TPA, SK SNI 03-3241-1994

ABSTRACT

Evaluation of waste management takes as input on matters that need to be improved in


order to materialize environmentally sound waste management. It is becoming increasingly
important to be realized because of the Law 18 of 2008 on Waste Management. Activity final disposal
in a landfill is generally result in environmental degradation. So that environmental quality is
maintained and the effects can be minimized, then the landfill must be in the right location then
designed, built, and operated according to its function. Problems arise as a result of the limited land
availability and environmental conditions that do not meet the Indonesian National Standard on the
landfill site selection. The aim of this study was to analyze the location of landfill Rasau Jaya based SK
SNI 03-3241-1994 and evaluate the feasibility of landfill garbage Rasau Kubu Raya Jaya. From this
research it is known that the capacity of the landfill can accommodate the amount of landfill waste
Kubu Raya from underserved areas (4 districts of 9 districts) within the next 9 years starting from
2015 until 2023 with the level of service of the existing 30% without any additional service levels until
2023, and can accommodate garbage 5 years into the future, assuming the service level of 50% in
accordance with the Memorandum Sanitation Program District of Kubu Raya. Evaluation of the
feasibility of landfill garbage Rasau Jaya which refers to SK SNI 03-3241-1994 are worth considering.

Keyword : waste , TPA standard, SK SNI 03-3241-1994

1
1. PENDAHULUAN

Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu kota yang berkembang relatif cukup pesat,
ditandai dengan pertumbuhan penduduk setiap tahun dan pertumbuhan jumlah permukiman serta
intensitas kegiatan kotanya yang cukup tinggi sehingga menghasilkan volume sampah yang besar
pula, mengingat pola hidup yang konsumtif. Peningkatan volume sampah hendaknya diiringi pula
dengan sarana dan prasarana yang dapat mengelola dan mengolah sampah yang dihasilkan.TPA
Rasau Jaya merupakan satu – satunya TPA di Kabupaten Kubu Raya dan hingga saat ini masih
menggunakan sistem open dumping. Menurut SK SNI 03-3241-1994 disebutkan bahwa dengan
adanya tata cara pemilihan lokasi TPA dapat meminimalisir dampak lingkungan dari TPA tersebut.
Berdasarkan kondisi eksisting TPA serta tingkat pelayanan persampahan di Kabupaten Kubu Raya
serta belum tersedianya lokasi TPA yang baru, diperlukan upaya rehabilitasi untuk mengoptimalkan
pemanfaatan TPA dan memperkecil masalah yang ditimbulkan.Ketersediaan lahan TPA yang semakin
menyempit, mempengaruhi masa pakai TPA apabila tidak terkendalinya penanganan sampah di
Kabupaten Kubu Raya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis lokasi TPA Rasau Jaya berdasarkan
SK SNI 03-3241-1994 serta mengevaluasi kelayakan lokasi TPA Rasau Jaya Kabupaten Kubu
Raya.Diharapkan hasil evaluasi tersebut dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan TPA yang
seharusnya dengan sisa lahan yang ada.

2. METODOLOGI PENELITIAN
A. GAMBARAN UMUM
Lokasi studi TPA Rasau Jaya berada di Jalan Rasau Jaya KM 24, Desa Kuala Dua
Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Dengan lahan seluas 3,6 hektar dan tingkat
pelayanan hingga tahun 2012 adalah 29,92%. Dari 9 Kecamatan di wilayah Kabupaten Kubu
Raya, hanya 4 kecamatan yang terlayani (Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kubu Raya,
2015).Letak lokasi TPA Rasau Jaya dapat dilihat pada gambar 1.Pada tahun 2013 di
Kabupaten Kubu Raya rata-rata curah hujan berkisar 281,8 mm. Curah hujan terendah
tercatat pada bulan Juni yaitu 128 mm dan tertinggi tercatat pada bulan Desember yaitu
sebesar 445 mm. Secara keseluruhan wilayah Kabupaten Kubu Raya terdiri dari dataran
rendah, umumnya datar, sebagian bergelombang dan sebagian kecil berbukit dengan
kemiringan 0% - 60%. Meskipun hampir seluruh wilayah Kabupaten Kubu Raya berupa
dataran rendah dan rawa-rawa dengan ketinggian 10 m dan kemiringan < 2%.Operasional
TPA Rasau Jaya dilakukan oleh pihak pemerintah daerah Kabupaten Kubu Raya yaitu Dinas
Cipta Karya, Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya.

2
Gambar 1.Peta Administrasi Kabupaten Kubu Raya

B. TEKNIK ANALISIS DATA


Analisis data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa data pendukung dari beberapa
instansi terkait,data tersebut meliputi data kependudukan, kepemilikan lahan di lokasi, peta rencana
tata guna lahan, peta lokasi TPA, peta administrasi Kabupaten Kubu Raya, dan data klimatologi. Data
sekunder ini digunakan sebagai data yang mendukung hasil pemberian nilai skoring untuk setiap
parameter kelayakan lokasi TPA.

1. Penilaian Kelayakan TPA Sampah Rasau Jaya


a. Masing-masing indikator diberi nilai sesuai dengan tingkat kepentingannya terhadap kelayakan
lokasi TPA sampah dengan cara menjumlahkan nilai.
b. Hasil penjumlahan tersebut dilakukan penggolongan 3 (tiga) kategori tingkat efektifitas
parameter yaitu , layak, layak dipertimbangkan, dan tidak layak berdasarkan lebar interval
kelas dari masing-masing kategori.
c. Perhitungan lebar interval kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
………………………………………………………………(1)

Dimana: I = Lebar Interval


R = Rentang Nilai
N = Banyak kelas interval, dimana N dapat dicari dengan aturan Sturges :
N = 1 + 3,3 log n (Sudjana, 1989)
d. Jumlah skor tertinggi pada kondisi ideal yang seharusnya dihasilkan adalah merupakan
perkalian antara bobot parameter x nilai tertinggi indikator, sedangkan untuk skor terendah
adalah perkalian antara bobot parameter x nilai terendah indikator. Setelah dihasilkan batas
nilai skor untuk masing-masing kategori, kemudian dihitung jumlah tingkat efektifitas masing-
masing parameter.
e. Selanjutnya menguji apakah lokasi TPA mempunyai nilai kelayakan, melalui perhitungan kelas
interval yang akan digunakan, yaitu sebanyak 3 kelas (layak, layak dipertimbangkan, dan tidak
layak).

2. Analisis Kapasitas Lahan

3
Analisis kebutuhan lahan dihitung melalui persamaan:

…………………………………………………(2)

Dimana : L = Luas lahan yang dibutuhkan setiap tahun (m²)


V = Volume sampah yang telah dipadatkan (m³/hari) V = A x E
A = Volume sampah yang akan dibuang
M = Massa sampah yang masuk ( A x berat jenis sampah, 200 kg/m 3)
E = Tingkat pemadatan (600 kg/ m³)
T = Ketinggian timbunan (m)

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis data untuk kelayakan TPA Rasau Jaya menggunakan nilai skoring yang didapatkan
dari hasil perhitungan sebelumnya.Hasil skoring menunjukkan tingkat kelayakan TPA. Berikut
merupakan hasil skoring yang telah dilakukan :

A. LOKASI TPA
 BATAS ADMINISTRASI
Berdasarkan batas administrasi, lokasi TPA Rasau Jaya berada di Desa Kuala Dua Kecamatan
Sungai Raya.Dapat dilihat pada peta wilayah studi di gambaran umum Kabupaten Kubu Raya bahwa
lokasi TPA Rasau Jaya terletak dalam batas administrasi Kabupaten Kubu Raya.Oleh karena itu, untuk
penilaian pada parameter mengenai batas administrasi diberi nilai 10 (sepuluh).

 PEMILIK HAK ATAS TANAH


Berdasarkan keterangan dari warga di sekitar TPA Rasau Jaya dan Kepala Dinas Cipta Karya,
Tata Ruang dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya, kepemilikan lahan di lokasi TPA sampah
sebelumnya merupakan milik perorangan dan dikuasai oleh 1 sampai dengan 2 pemilik lahan, namun
akhirnya dibeli oleh pemerintah daerah Kabupaten Kubu Raya.Dengan demikian dapat dikatakan
bahwalahan dan semua fasilitas TPA Rasau Jaya menjadi aset pemerintah Kabupaten Kubu Raya, yang
berarti kepemilikan hak atas lahan merupakan milik pemerintah Kabupaten Kubu Raya.Dengan
demikian untuk penilaian parameter pemilik hak atas tanah diberi nilai 10 (sepuluh).

 KAPASITAS LAHAN TPA


Pada awalnya luas lahan TPA Rasau Jaya sebesar 2,4 ha kemudian terjadi penambahan lahan
pada tahun 2011 sebesar 1,2 ha. Total luas lahan pada tahun 2015 sebesar 3,6 ha, lahan tersebut
terdiri atas 2 sel masing-masing di sisi kiri dan kanan, selain itu setiap sel memiliki 1 lift dengan
ketinggian 4 meter.Tabel 1 menunjukkan proyeksi kebutuhan lahan TPA Kubu Rayadari tahun 2015
hingga tahun 2025.

Tabel 1.Proyeksi Kebutuhan Lahan TPA Sampah Kubu Raya


Jumlah Volume Sampah Luas Akumulasi
Jumlah Penduduk 4 Timbulan Massa yang Masuk Lahan Lahan
No Tahun Penduduk Kecamatan Sampah di TPA Sampah dengan TPA Terpakai
(Jiwa) Terlayani (Jiwa) (m3/org/hari) (kg/hari) Pemadatan (ha/ta- (ha)
(massa/600 kg/m3) hun)
1 2015 419.972 125.992 102,17 20.434,00 34,057 0,36 0,36
2 2016 428.996 128.699 104,37 20.873,04 34,788 0,37 0,72

4
3 2017 438.213 131.464 106,61 21.321,51 35,536 0,37 1,10
4 2018 447.628 134.288 108,90 21.779,61 36,299 0,38 1,48
5 2019 457.246 137.174 111,24 22.247,56 37,079 0,39 1,87
6 2020 467.070 140.121 113,63 22.725,57 37,876 0,40 2,26
7 2021 477.105 143.132 116,07 23.213,84 38,690 0,41 2,67
8 2022 487.356 146.207 118,56 23.712,60 39,521 0,41 3,08
9 2023 497.827 149.348 121,11 24.222,08 40,370 0,42 3,51
10 2024 508.524 152.557 123,71 24.742,51 41,238 0,43 3,94
11 2025 519.449 155.835 126,37 25.274,12 42,124 0,44 4,38

Proyeksi besar timbulan sampah dengan tingkat pelayanan 30% pada tahun 2015
adalah 102,17 m3/hari dan pada tahun 2025 sebesar 126,37 m 3/hari. Massa sampah pada
tahun 2025 adalah 25.274,12 m3/hari dan volume sampah yang masuk dengan pemadatan
sebesar 42,124 m3/hari. Akumulasi lahan terpakai pada tahun 2015 adalah 0,36 ha dan 4,38
ha pada tahun 2025, dengan demikian luas lahan TPA yang ada saat ini hanya mampu
menampung sampah hingga 9 tahun ke depan namun tanpa adanya penambahan tingkat
pelayanan di TPA Rasau Jaya.

Tabel 2. Perbandingan Tingkat Pelayanan


Pelayanan Luas Lahan Akumulasi Pelayanan Luas Lahan Akumulasi
No Tahun 30% yang Lahan 50% yang Lahan
diperlukan Terpakai diperlukan Terpakai
1 2015 102,17 0,36 0,36 170,28 0,60 0,60
2 2016 104,37 0,37 0,72 173,94 0,61 1,20
3 2017 106,61 0,37 1,10 177,68 0,62 1,83
4 2018 108,90 0,38 1,48 181,50 0,63 2,46
5 2019 111,24 0,39 1,87 185,40 0,65 3,11
6 2020 113,63 0,40 2,26 189,38 0,66 3,77
7 2021 116,07 0,41 2,67 193,45 0,68 4,45
8 2022 118,56 0,41 3,08 197,61 0,69 5,14
9 2023 121,11 0,42 3,51 201,85 0,71 5,85
10 2024 123,71 0,43 3,94 206,19 0,72 6,57
11 2025 126,37 0,44 4,38 210,62 0,74 7,30

Berdasarkan Tabel 2, dapat dilihat bahwa dengan tingkat pelayanan 29,92% (30%) menurut
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Kubu Raya (2013), timbulan sampah yang masuk masih dapat
ditampung hingga tahun 2023 dengan akumulasi lahan terpakai sebesar 3,51 ha dan total timbulan
sampah yang masuk sebesar 121,11 m 3/hari, hal ini sesuai dengan SK SNI 03-3241-1994 dimana TPA
Rasau Jaya tersebut dapat menampung sampah > 5 tahun dan memenuhi nilai 8 (delapan).
Sedangkan dengan tingkat pelayanan 50 %, sampah dapat ditampung sampai dengan 5 tahun ke
depan yaitu hingga tahun 2019 dimana lahan yang terpakai adalah 0,65 ha dan akumulasi lahan
terpakai adalah 3,11 ha dengan total timbulan sampah yang masuk sebesar 185,40 m 3/hari
berdasarkan SK SNI 03-3241-1994 TPA Rasau Jaya dapat menampung sampah 3 - 5 tahun dan

5
memenuhi skor 5 (lima). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat pelayanan
mempengaruhi kapasitas lahan TPA untuk menampung sampah, hal ini dapat dilihat dengan adanya
perbedaan dari nilai skor yang diperoleh, dimana nilai tersebut akan mempengaruhi hasil akhir untuk
total skor semua parameter.

B. LINGKUNGAN FISIK
 TANAH (DI ATAS MUKA AIR TANAH), JENIS TANAH, PERMEABILITAS TANAH & SISTEM ALIRAN AIR
TANAH
Menurut hasil sampling yang sudah dilakukan, tingkat kelulusan tanah (permeabilitas tanah) di
TPA Rasau Jaya sebesar 1x10 -3 cm/detik dan tinggi muka air tanahnya <10 meter.Sistem aliran air
tanah di TPA termasuk ke dalam sistem discharge area, dimana discharge area merupakan daerah
pelepasan/ luahan atau pengeluaran, sistem ini cenderung lebih banyak ditemui pada daerah dataran
rendah. Tingginya muka air tanah yang rendah di TPA Rasau Jaya mengindikasikan bahwa TPA Rasau
Jaya berada di daerah yang mudah tergenang.

 DAERAH LINDUNG& TATA GUNA LAHAN


Secara eksisting kawasan di sekitar TPA Rasau Jaya Kecamatan Sungai Raya merupakan
kawasan pertanian.Lokasi TPA tepat berada didepan perkebunan kelapa sawit.Jika dilihat dari peta
rencana pola ruang Kabupaten Kubu Raya kawasan Kuala Dua dimana lokasiTPA Rasau Jaya termasuk
di dalamnya,merupakan daerah lindung, kondisi ini juga tidak layakjika memperhatikan keadaan
sekitar dimana jarak antara pemukiman dan lokasi TPA cukup dekat. Penilaian parameter ini jika
berdasarkan fungsi ada atau tidaknya daerah lindung maka diberi nilai 1 (satu) karena termasuk
derah lindung.
Berdasarkan peta pola ruang, diketahui bahwa tata guna lahan di Kecamatan Sungai Raya
didominasi oleh kawasan hijau yang merupakan hutan produksi terbatas dan penggunaan lahan
lainnya yaitu pemukiman.Selain itu tidak adanya tanah penutup dapat menyebabkan adanya
pencemaran udara oleh bau dan gas yang dihasilkan dan dapat menyebabkan adanya pencemaran air
dan tanah oleh lindi yang dihasilkan.

 BANJIR
Untuk menganalisa bahaya banjir di TPA Rasau Jaya, dilakukan dengan metode
wawancara dan analisa kualitatif. Yaitu dengan wawancara terhadap Kepala Dinas Cipta
Karya, Tata Ruang Dan Kebersihan Kabupaten Kubu Raya dan Pengelola TPA Rasau Jaya yang
sudah bekerja sejak TPA Rasau Jaya berdiri. Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa
di TPA Rasau Jaya tidak pernah terjadi banjir.Diperkuat dengan informasi dari Sekretaris
BPBD Kabupaten Kubu Raya yang mengatakan bahwa 3 daerah yang rawan banjir
diantaranya adalah Kecamatan Kuala Mandor B, Terentang dan Desa Pulau Limbung
Kecamatan Sungai Raya.Untuk penilaian parameter bahaya banjir diberi nilai 10 (sepuluh)
pada penilaian skoring kelayakan.

 TANAH PENUTUP
Hingga saat ini TPA Rasau Jaya belum mempunyai tanah penutup. Menurut SK-SNI 03-
3241-1994 tentang tata cara pemilihan lokasi TPA, di setiap lokasi TPA harus tersedia tanah
penutup untuk kebutuhan TPA itu sendiri.Oleh karena TPA Rasau Jaya belum mempunyai
tanah penutup maka untuk penilaian parameter tanah penutup ini diberi nilai 1 (satu), pada
skoring kelayakan.

 INTENSITAS HUJAN

6
Dalam SK SNI 03-3241-1994 parameter yang tercantum adalah intensitas hujan
namun sebenarnya yang perlu dilakukan adalah mengetahui curah hujan (volume curah
hujan) yang berpeluang jatuh di sekitar TPA Rasau Jaya. Berdasarkan data curah hujan 10
tahun terakhir yang diperoleh dari BMKG Supadio diatas 1000 mm pertahun, hal ini
mengindikasikan bahwa curah hujan di sekitar TPA Rasau Jaya tinggi. Dengan demikian,
untuk penilaian parameter intensitas hujan pada penilaian skoring diberi nilai 1 (satu)
karena besarnya curah hujan di daerah sekitar lokasi TPA Rasau Jaya diatas 1000 mm
pertahun.

 PERTANIAN
TPA Rasau Jaya pada awalnya merupakan kawasan pertanian warga sekitar, jenis tanaman
yang tumbuh di sekitar TPA adalah jagung, padi dan sawit.Hal ini menunjukkan bahwa lahan TPA
sebenarnya cukup produktif untuk tananaman pertanian.Sehingga, memungkinkan adanya dampak
secara langsung ke tanaman tersebut.Nilai skoring yang diberikan berdasarkan kondisi eksisting ini
yakni sebesar 1 (satu).

C. TRANSPORTASI
 AKSESBILITAS
Aksesbilitas merupakan kemudahan jalan menuju lokasi TPA.Lokasi TPA Rasau Jaya terletak di
Kecamatan Sungai Raya dengan jumlah kecamatanyang terlayani sebanyak 4 kecamatan. Salah satu
dari daerah yang terlayani hanya dapat diakses dengan cara menyeberangi sungai ataupun melewati
Kota Pontianak. Kondisi jalan menuju lokasi TPA, secara keseluruhan tidak begitu baik dikarenakan
kondisi jalan yang bergelombang dan masih terdapat cekungun dan lubang besar.Lebar jalan ±4-5 m
dengan badan jalan yang masih berupa campuran beton dan semen. Lebar jalan tersebut jika
dikaitkan dengan besarnya truk pengangkut sampah maka tidak begitu mencukupi dikarenakan jalan
yang dilalui merupakan jalan utama untuk akses ke pusat kota, meskipun lokasi TPA berada < dari 500
m pada lalu lintas sedang. Truk sampah yang melintas di jalan tersebut melalui kawasan pemukiman
yang berkepadatan sedang (> 300 jiwa/hektar) dan lebih banyak melalui kawasan pertanian. Total
nilai skoring yang diberikan 4 (empat).

D. PENGELOLAAN TPA
 ZONA PENYANGGA DAN ESTETIKA
Secara umum zona penyangga di sekitar TPA tidak terkelola dengan baik dikarenakan di
sekitar lokasi TPA masih terdapat kawasan pertanian yang berhubungan langsung dengan TPA Rasau
Jaya. Di bagian sisi belakang TPA merupakan kebun kelapa sawit yang dianggap sebagai zona
penyangga oleh pengelola TPA. Di bagian depan TPA berhubungan langsung dengan badan jalan,
meskipun terdapat beberapa tanaman penutup seperti pohon pisang.Landfill TPA Rasau Jaya, terletak
tepat setelah badan air, dan tidak ada tanaman penutup diantara dua tempat tersebut, sehingga
aliran air lindi yang berasal dari landfill tidak terserap oleh tanah terlebih dahulu.Nilai skoring yang
diberikan untuk parameter ini adalah 1 (satu).

E. PENILAIAN KELAYAKAN TPA RASAU JAYA


Penilaian evaluasi kelayakan TPA Rasau Jaya dilakukan pada beberapa parameter
SNI 03-3241-1994 yang disesuaikan dengan analisis yang telah dilakukan.Berikut adalah hasil
skoring untuk penilaian lokasi TPA Rasau Jaya.

Tabel 3. Hasil Penilaian Skoring Lokasi TPA Rasau Jaya

7
Skor
No Variabel Parameter Bobot Indikator Nilai (bobot x
nilai)
1 Lokasi TPA Batas 5 Dalam Batas administrasi 10 50
Administrasi
Pemilik Hak 3 Pemerintah daerah/pusat 10 30
Tanah
Kapasitas Lahan 5 5 tahun-10 tahun 8 40 (30%)
    3 tahun-5 tahun 5 25 (25%)
2 Lingkungan Tanah (di atas 5 Harga kelulusan > 10-6 0 0
Fisik muka air tanah) cm/det
Air Tanah 5 <10 m dengan kelulusan 8 40
<10-6 cm/det
Sistem Aliran 3 Discharge Area/ Local 10 30
Tanah
Kaitan Dengan 3 Diproyeksikan untuk 1 3
Pemanfaatan Air dimanfaatkan tanpa batas
Tanah hidrolisis
Bahaya Banjir 2 Tidak Ada Bahaya Banjir 10 20
Tanah Penutup 4 Tanah Penutup Tidak Ada 1 4
Intensitas Hujan 3 Diatas 1000 mm per 1 3
tahun
Tata Guna Lahan 5 Mempunyai dampak 5 25
sedang terhadap tata
guna tanah sekitar
Pertanian 3 Berlokasi di tanah 1 3
produktif
Daerah Lindung 2 Terdapat daerah 1 2
(Cagar Alam) lindung /cagar alam
disekitarnya yang tidak
terkena dampak negatif
3 Transportasi Jalan Menuju 5 Datar dengan kondisi 5 25
Lokasi buruk
Transport 5 Lebih dari 60 menit dari 1 5
Sampah (satu centroid sampah
jalan)
Jalan Masuk 4 Truk sampah melalui 1 4
daerah permukiman
berkepadatan sedang
(>300 jiwa/ ha)
Lalu Lintas 3 Terletak <500m pada lalu 3 9
lintas sedang

8
4 Pengelolaan Kebisingan dan 2 Tidak terdapat zona 1 2
TPA Bau penyangga
Estetika 3 Operasi penimbunan 1 3
terlihat dari luar
Total Skor Tingkat Pelayanan 30% 328
Tingkat Pelayanan 50% 313

Dengan total skor 328, maka berdasarkan kelas interval, nilai kelayakan lokasi TPA Rasau
Jaya berada pada kelas interval 248-495.Dengan demikian maka lokasi TPA Rasau Jaya
Kabupaten Kubu Raya dapat dinyatakan layak dipertimbangkan menurut perhitungan dan
analisis parameter-parameter yang digunakan.Namun apabila tingkat pelayanan untuk
kapasitas lahan bertambah dengan asumsi 50% maka nilai skor yang diperoleh juga berbeda
namun masih dalam kategori yang sama, apabila tingkat pelayanannya 50% maka nilai
skoringnya adalah 313 dan dinyatakan layak dipertimbangkan.
Apabila tingkat pelayanan 100% nilai skoring dapat berubah dan masuk dalam kategori
tidak layak dipertimbangkan. Tidak layak dipertimbangkan adalah dimana landfill tersebut
hanya dapat menampung sampah < 3 tahun, hal ini bisa saja terjadi apabila pihak
pemerintah Kabupaten Kubu Raya meningkatkan pelayanannya, sehingga lahan TPA yang
ada saat ini tidak akan cukup untuk menampung sampah yang masuk. Jika dilihat dari
kondisi eksisting TPA Rasau Jaya saat ini tentu saja tidak layak untuk digunakan, dimana
letaknya yang berada di tepi jalan umum yang dilalui warga dengan jarak hanya sekitar 12
meter. Kondisi tersebut tentu saja tidak sehat karena kondisinya yang terbuka sehingga
dapat menjadi tempat berkembangbiaknya bibit-bibit penyakit.

4. KESIMPULAN
1. Dari perhitungan kapasitas lahan, TPA Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya mampu menampung
sampah di daerah terlayani selama 9 tahun kedepan terhitung dari tahun 2015 hingga tahun
2023, dengan asumsi tingkat pelayanan eksisting 30% tanpa adanya penambahan tingkat
pelayanan hingga tahun 2023. Dapat menampung sampah 5 tahun ke depan dengan asumsi
tingkat pelayanan 50% sesuai dengan Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Kubu Raya.
2. Berdasarkan hasil dari evaluasi kelayakan lokasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Rasau Jaya yang
mengacu pada kriteria SK SNI 03-3241-1994, dengan perhitungan nilai skor sebesar 328 untuk
pelayanan 30% dan 313 untuk pelayanan 50%, berada pada kelas interval layak dipertimbangkan,
sehingga lokasi TPA Rasau Jaya dapat dinyatakan layak dipertimbangkan untuk kondisi sekarang.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan selesainya penelitian ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedua orang tua, kedua dosen pembimbing yaitu Ibu Yulisa
Fitrianingsih., S.T., M.T dan Ibu Laili Fitria., S.T., M.T serta kepada teman-teman Teknik
Lingkungan dan semua orang yang telah berperan dalam membantu penelitian yang tidak
dapat disebutkan satu persatu. Harapan saya penelitian ini bermanfaat dan dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional. 1994. Tata Cara Pemilihan Lokasi Tempat Pembuangan Akhir Sampah,
No. SNI 03-3241-1994, Direktorat Jendral Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
Basyarat, Ade. 2006. Tesis Kajian Terhadap Penetapan Lokasi TPA Sampah Leuwinanggung Kota
Depok. Program Studi Ilmu Perencanaan Wilayah Dan Kota Pasca Sarjana. Universitas
Diponegoro.
Damanhuri, E. 2004.Diktat Kuliah Teknik Lingkungan Pengelolaan Sampah.Departemen Teknik
Lingkungan Institut Teknologi Bandung.
Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu. Jakarta.
Kodoatie, Robert J & Roestam Sjarief. 2010. Tata Ruang Air. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Subandi, Dede. 2012. Studi Evaluasi Lokasi Tempat Pemrosesan Akhir Sampah Batu Layang Kota
Pontianak. Fakultas Teknik. Universitas Tanjungpura.

10

Anda mungkin juga menyukai