Anda di halaman 1dari 7

= =

Materi 5: Golongan Darah Rhesus


1. Seorang ibu dengan golongan darah AB melahirkan bayi dari suami yang juga sama-
sama bergolongan darah AB, namun bayi tersebut mengalami kematian. Ternyata,
kematian bayi tersebut disebabkan karena adanya reaksi transfusi yang terjadi pada ibu.
Serum ibu tersebut mengaglutinasi sel darah yang ditransfusikan yang berasal dari
suaminya, walaupun keduanya mempunyai golongan darah ABO yang sama. Selama
kehamilan, ibu tersebut telah terekspos sel darah merah dari janin yang dikandungnya,
dan sistem imun ibu membuat Ab terhadap Ag dari sel darah merah bayi yang
mempunyai Ag yang sama dengan ayah.
Kondisi yang tepat pada bayi tersebut dikenal dengan …..
A. Lisis eritrosit
B. Eritrosit neonatal
C. Eritroblastosis fetalis
D. Hemolitic Disease
E. Inkompatibilitas rhesus
2. Terdapat beberapa teori yang melatarbelakangi pola pewarisan Ag Rh. Gen Rh berada
pada kromosom 1 dan diwariskan secara kodominan. Apabila terdapat 3 gen yang
berdekatan. Tiap gen masing-masing mengekspresikan satu Ag. Jenis Agnya adalah :
D, C atau c, E atau e, dan tidak ada Ag d.
Pola pewarisan Ag Rh tersebut berdasarkan teori …..
A. Wiener
B. Fisher Race
C. Tippett
D. Fisher Race dan Tippett
E. Wiener dan Tippett
3. Pola pewarisan dimana satu gen dapat memproduksi lebih dari 1 jenis
Ag dengan spesifisitas yang hampir sama, yaitu Rh0 , Rh1, Rh2 dan
Rhz. Susunan gen pada kromosom dapat ditunjukkan pada gambar.
Pola pewarisan yang dimaksud sesuai dengan teori ….
A. Wiener
B. Fisher Race
C. Tippett
D. Fisher Race dan Tippett
E. Wiener dan Tippett
4. Weak ‘D’ merupakan variasi golongan darah yang terjadi karena jumlah Ag D yang
terekspresikan tidak banyak, sehingga menghasilkan reaksi aglutinasi yang lemah
dengan reagen anti-D. Untuk menghindari adanya reaksi transfusi maka pada individu
dengan weak D perlu mendapatkan perlakuan berbeda.
Sebagai ATLM perlakuan apa yang tepat untuk dilakukan…
A. Donor dianggap Rh negative, Pasien dianggap Rh positif, ditransfusi dengan Rh
positif
B. Donor dianggap Rh positif, Pasien dianggap Rh negative, ditransfusi dengan
Rh negatif
C. Donor dianggap Rh negative, Pasien dianggap Rh positif, ditransfusi dengan Rh
negatif
D. Donor dianggap Rh positif, Pasien dianggap Rh negative, ditransfusi dengan Rh
positif
E. Donor dan pasien dianggap Rhesus postif, ditransfusi dengan Rh positif/negatif
5. Hemolytic Disease of Newborn (HDN) merupakan suatu kondisi yang mengakibatkan
sel darah merah janin diselimuti dengan Ab Rh sehingga sel darah merah bayi
mengalami hemolisis.
Skema tejadinya HDN karena inkompatibilitas Rh yang tepat adalah …
A. Ibu Rh positif, Ayah Rh positif, Bayi Rh positif
B. Ibu Rh negatif, Ayah Rh positif, Bayi Rh negatif
C. Ibu Rh negatif, Ayah Rh positif, Bayi Rh positif
D. Ibu Rh negatif, Ayah Rh negatif, Bayi Rh negatif
E. Ibu Rh positif, Ayah Rh negatif, Bayi Rh negatif
Materi 7: Komponen Darah
1. Pada prosedur pengolahan darah dengan menggunakan kantong darah triple, komponen
darah yang telah didapatkan harus disimpan pada suhu dan kondisi yang sesuai.
Komponen darah yang disimpan pada kantong utama adalah…..
A. TC
B. FFP
C. LP
D. PRP
E. PRC
2. Kriopresipitat merupakan komponen darah yang diperoleh dengan cara FFP yang telah
didapatkan dicairkan. kriopresipitat diindikasikan dengan pada pasien dengan penyakit
hemofilia dan juga pada pasien dengan defisiensi fibrinogen.
Suhu yang tepat untuk digunakan adalah …..
A. 2°C
B. 3°C
C. 4°C
D. 7°C
E. 8°C
= =

Membuat Ringkasan tentang golongan darah lainnya

“GOLONGAN DARAH LAINNYA”

• Berdasarkan jenis reaksi Ab nya, maka kelompok sistem golongan darah lain, dibagi
menjadi Warm Ab dan Cold Ab. Warm Ab adalah jenis antibodi yang dihasilkan, yang
bereaksi optimal mengikat Ag pada suhu 37°C dan cold Ab adalah jenis Ab yang
bereaksi optimal pada suhu 22°C / < 37°C.
• Jenis golongan darah lain umumnya ditemukan dari protein pada sel darah merah yang
dapat membentuk Ab, jika terpapar pada individu lain, melalui proses transfusi maupun
kehamilan.
• Pada 33 sistem golongan darah yang ada, delapan jenis sistem golongan darah
diantaranya digunakan pada pemeriksaan skrining dan identifikasi Ab. Adapun
jenis golongan darah lainnya, umumnya adalah jenis golongan darah dengan angka
kasus hemolitik yang jarang dan biasanya kurang bermakna klinis.
• Sistem golongan darah yang terdiri atas Ag dan Ab yang bermakna klinis, maksudnya
adalah jenis Ab tersebut dapat menyebabkan reaksi hemolitik pada pasien transfusi
maupun pada bayi baru lahir

System golongan darah dengan sifat ‘Cold Antibody’


a. Sistem Golongan Darah Lewis
• Ag-nya adalah : Lea , Leb . Antigen pada sistem golongan darah Lewis tidak
disintesis oleh sel darah merah, melainkan diserap dari plasma oleh sel darah
merah.
• Ada tidaknya Ag Lewis ditentukan oleh gen yang terdapat pada 3 lokus yang
berbeda, yaitu :
- Gen H (FUT 1) : menentukan ada tidaknya substan H (merupakan prekursor
dari Ag A dan B).
- Gen Se (FUT 2) : menentukan ada tidaknya kemungkinan Ag A, B dan H
dengan status sekretor.
- Gen Le (FUT 3) : memproduksi enzim fukosiltransferase yang mengkatalis
perpindahan gugus gula di prekursor H untuk membentuk Lea dan Leb
• Berdasarkan reaksi antara gen H, gen Se dan gen Le, maka terdapat empat jenis
fenotip yang dihasilkan, yaitu :
1) Le (a+b-) → terdapat di individu dengan status ABH-nonsekretor, sehingga
hanya Ag Lea yang diproduksi.
2) Le (a-b+) → terdapat di individu dengan status ABH-sekretor, sehingga
hanya Ag Leb yang terdeteksi di sel darah merah.
3) Le (a+b+) → terdapat di individu dengan status ABH-sekretor. Ag Lea dan
Leb dapat terdeteksi di sel darah merah.
4) Le (a-b-) → sel darah merah tidak mempunyai Ag Lewis.
• Ab Lewis (anti Lea dan Leb) umumnya adalah bentuk IgM. Ab jenis ini biasanya
terdapat pada individu dengan fenotip Le (a-b-). Ab Lewis mempunyai
karakteristik reaksi optimal pada suhu di bawah 37°C, sehingga bisa dikatakan
bahwa Ab Lewis kurang bermakna klinis.
b. Sistem Golongan Darah I
• Ag sistem golongan darah ini adalah Ag I dan i. umumnya Ag yang terdapat
pada sel darah merah bayi adalah i, setelah usia 18 bulan keatas Ag i diubah
menjadi I.
• Jenis Ab I adalah IgM, yang lebih banyak dikenal sebagai cold Ab atau cold
autoAb, yang dapat menyebabkan penyakit autoimun hemolitik anemia. Anti-I,
biasanya terdapat pada pasien yang baru sembuh dari penyakit mononukleosis
infeksiosa. Ab jenis ini jarang menimbulkan reaksi alloantibodi.
• Untuk menghindari reaksi aglutinasi pada sampel pasien dengan autoanti-I,
pada saat pengerjaan sampel, pereaksi dan peralatan penunjang lainnya harus
dalam keadaan hangat.
c. Sistem Golongan Darah P
• Jenis Ag pada sistem golongan darah P adalah P1 dan P2. Individu yang tidak
mempunyai Ag P1, disebut dengan P2.
• Anti-P1 umumnya merupakan tipe IgM (cold Ab) yang bereaksi optimal pada
suhu 4°C, tapi terkadang dapat juga dideteksi pada suhu 37°C dan dapat
mengikat komplemen.
d. Sistem Golongan Darah MNS
• Jenis Ag yang utama adalah : M, N, S, s, U.
• Anti-M dan anti-N merupakan cold Ab, dengan jenis IgM yang lebih banyak
dibanding IgG, dan jarang menimbulkan reaksi hemolitik. Anti-S , s dan U dapat
menstimulus terjadinya reaksi hemolitik pada transfusi, sehingga Ab ini
merupakan jenis Ab yang bermakna klinis.

System golongan darah dengan sifat ‘Warm Antibody’


a. Sistem Golongan Darah Kell
• Jenis Ag yang utama adalah : K dan k, Kpa dan Kpb , Jsa dan Jsb .
• Banyaknya jenis Ag pada golongan darah Kell, disebabkan adanya
polimorfisme/variasi dari gen KEL
• Anti K dan anti k merupakan jenis Ab IgG yang bereaksi optimal pada suhu
37°C. Ab ini bermakna klinis, karena dapat menyebabkan reaksi hemolitik yang
cukup parah. Anti Kpa, anti Kpb, anti Jsa dan anti Jsb mempunyai angka insiden
yang lebih rendah dibandingkan anti K.
b. Sistem Golongan Darah Duffy
• Jenis Ag utama pada sistem golongan darah Duffy adalah Fya dan Fyb.
• Penulisan fenotip sebagai hasil dari alel kodominan, contohnyanya adalah:
Fy(a+b+), alel FYA diturunkan dari ibu/ayah dan alel FYB turunkan dari
ayah/ibu. Kedua produk gen, yaitu Ag Fya dan Fyb keduanya diekspresikan di
sel darah merah.
• Anti-Fya dan anti-Fyb merupakan jenis Ab IgG yang dapat terstimulasi melalui
proses transfusi maupun kehamilan.
c. Sistem Golongan Darah Kidd
• Jenis Ag yaitu Jka dan Jkb, dikode oleh gen SLC14A1 (HUT11) di kromosom
18.
• Anti-Jka dan anti-Jkb umumnyamerupakan jenis IgG yang dapat mengaktivasi
komplemen yang distimulasi oleh proses transfusi maupun kehamilan.
• Reaksi transfusi yang diakibatkan oleh Ab Kidd umumnya reaksi tunda.
d. Sistem Golongan Darah Lutheran
• Jenis Ag Lua dan Lub merupakan Ag yang utama.
• Anti-Lua umumnya merupakan jenis Ab IgM, dan Anti-Lub umumnya adalah
tipe IgG. Kedua jenis Ab ini dilaporkan dapat menyebabkan reaksi transfusi
tunda.

Anda mungkin juga menyukai