Anda di halaman 1dari 23

NAMA :SELVY NICE

NIM :PO.62.24.2.21.435

TUGASBIOREPRODUKSI

Uraikan1jurnalpenelitian(5tahunterakhir)tentangsalah1penyebabinfertilitasdanrasionalpenang
anannya (metode/aturan/cara).Lampirkan jurnalnya

LINKJURNAL :

http://digilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/DigitalCollection/Y2FjMTllZjcz
NmQ3YzQxYWM0NGQzN2ZkNDQ3MmFkMDkyZTdiZWQ0ZA==.pdf

HUBUNGANINFEKSICHLAMYDIATRACHOMATIS
DENGANINFERTILITASPADAWANITA DIMAKASSAR
BAB

IPENDAHULUA

A.Latar BelakangMasalah

Infertilitas merupakan suatu masalah kesehatan umum yang terjadipada 1

dari 10 pasangan. Pada suatu populasi umum, Sekitar 80% wanitaakan mencapai

konsepsi tanpa membutuhkan nasehat dan

pengobatandalam12bulanpertamasetelahmenikah.Danlainnya(20%)membutuhkan

bantuan dari klinik fertilitas, setengahnya (10%) terdiri

daripasangandenganinfertilitasprimeratautidakadariwayatkehamilansebelumnya,

sementara setengah lainnya mengalami infertilitas

sekunderataukesulitandalammencapaikonsepsisetelahkehamilanawal.Walaupunter

dapatpeningkatanpengetahuanmengenaiinfertilitasdimasyarakattetapihanyasetenga

hdariseluruhpasanganinfertilyangpergimencariterapi.Penelitianterhadapprevalensii

nfeksiChlamydiatrachomatispadawanitaTimurTengah,dari919wanitadijumpaise

banyak23 wanita (2,6%) terinfeksi oleh Chlamydia trachomatis. Malik et al.

(2009)menjumpai4,8%(18/432wanitainfertilasimptomatik)telahterdeteksiterinfeksi

Chlamydiatrachomatis.BerdasarkanhasilpenelitianyangpernahdilakukandiRuma

hSakitCiptoMangunkusumo(RSCM)
2

JakartadidapatkanprevalensiinfeksiChlamydiatrachomatisdijaringa

n cervix dan jaringan tuba pada 25 pasien infertil adalah 16%(4/25).(Alfarraj

etal.,2015;Maliketal.,2009)

Penyebab infertilitas dapat berasal dari kondisi kesehatan wanita.Faktor

kesehatan wanita yang terganggu antara laindisfungsi ovulasi,endometriosis,

nutrisi yang jelek, gangguan hormon, kista ovarium infeksipelvis, tumor, dan lain-

lain. Gangguan transport sperma dari cervix ke tubafallopii yangmerupakan40–

50%penyebabinfertilitas.

PadawanitainfeksiChlamydiatrachomatisdikenaldengan“silentdisease”

karena hampir sepertiga wanita

yangterinfeksi tidak menimbulkan gejala atau asimptomatik. Bila

ada gejala,biasanyamuncul1-

3minggusetelahterjadiinfeksi.PadawanitayangterinfeksiChlamydiatrachomatisda

ntidakdiobatidapatmenyebabkanpenyakitradangpanggul,diharapkanpadawanitamu

dadilakukanskrininguntukmenghindarigejalayangseriuspadawanitaterinfeksiyangti

dakdiobati,misalnyanyeripelvisyangkronik,penyakitradangpanggul,kehamilan

ektopik,daninfertilitas.

Penelitian seperti ini masih jarang dilakukan di Indonesia sehinggajumlah

penderitainfeksi Chlamydia trachomatis pada wanitainfertil

masihbelumdapatdilaporkan.DimanauntukwilayahSulawesiSelatan,Makassarpada

khususnyasendiribelumadapenelitianyangdilakukanuntukmengetahuijumlahpender

itasertahubunganinfeksiChlamydiatrachomatisyangdapatmenimbulkaninfertilita

s
3

BAB

IITINJAUANPUSTAK

A. Infertilitas

I. Definisi

Infertilitassecaraumumdidefenisikansebagaitidakterjadinyakehamilanpada

wanitausiareproduktif(15-

49tahun)dalamsetahunhubunganseksualtanpaproteksi.Sekitar90%pasanganseharus

nyahamiltidak lebih dari 12 bulan selama hubungan seksual tanpa proteksi.

(Afifahetal.,2013;Aubuchonetal.,2012;FritzandSperoff,2011)

Kehamilanyangterjadisetelahlebihdari12bulandisebutsubfertilitas. Namun

beberapa kadang mendefinisikan istilah

subfertilitasuntukmenggambarkanwanitareproduktifyangtidaksterilnamunmengala

mi penurunan kemampuan untuk hamil. Sedangkan kehamilanyang kemungkinan

terjadi dalam satu siklus haid disebut fekundabilitasyang diperkirakan 20%

dialamin oleh pasangan fertile. (Aubuchon et al.,2012;FritzandSperoff,2011)

Infertilitasdapatdiklasifikasikanmenjadiinfertilitasprimerdaninfertilitas

sekunder. Infertilitas primer diartikan belum pernah hamil

padawanitayangtelahberkeluargameskipunhubunganseksualdilakukansecara

teratur tanpa perlindungan kontrasepsi dan infertilitas sekunderdiartikan tidak

terdapat kehamilan setelah berusaha dalam waktu 1

tahunataulebihpadawanitayangtelahberkeluargadenganhubunganseksual
4

secarateraturtanpaperlindungankontrasepsi,tetapisebelumnyapernahhamil,namunk

ehamilantidakharusdengankelahiranhidup.(Aubuchonetal.,2012)

II. Etiologi

Infertilitas diperkirakan dialami 1 dari 7 pasangan heteroseksual diUnited

Kingdom (UK).Penyebab utama infertilitas di UK dilaporkan 25%ovulatory

disorders, 20% tubal damage, 30% faktor infertilitas pria,

10%uterineatauperitonealdisorderdan15%kasustidakdiketahuipenyebabnya.Sedan

gkanpenyebabinfertilitasdiAmerikaSerikatkebanyakan disebabkan oleh anovulasi,

penyakit tuba, faktor cervix, danendometriosis.

(MohanandSiladitya,2012;NICEClinicalGuideline,2013)

Tabel1.Penyebab infertilitas(Aubuchonetal.,2012)

Prevalensirelatifetiologiinfertilitas Persentase
Faktorpria 20-30%
Faktorkeduapriadanwanita 10-40%
Faktorwanita 40-55%
Infertilitastidakdapatdijelaskan 10-20%
Ovulatorydysfunction 20-40%
Faktortubalatauperitoneal 20-40%
Penyebablainnya 10-15%
Faktorfubaldanperitonealdiperkirakan30%sampai40%darikasusinfertilpada

wanita,faktorcervicaltidaklebihdari5%,faktorpatologiuterin15%dansisanyatidakdi

ketahuipenyebabnya.(Aubuchonetal.,2012)

Peningkatanpermasalahaninfertilitasyangsignifikanjugadiakibatkanolehper

aninfeksiChlamydiatrachomatisyangditularkanmelaluitransmisiseksual.Infertilit

asyangberhubunganChlamydiatrachomatis dilaporkan 55% kasus di India yang

diperiksa dari 96 wanitainfertilselamaperiodekunjungan1tahun.(Maliketal.,2009)

Selain itu, menurut penelitian lain bahwa penyebab infertilitas yangditeliti

dari 110 wanita yang infertil ditemukan 27,4% faktor tuba, faktorgangguan

ovulasi 20%, faktor usia 2,7% dan selebihnya faktor yang tidakdapatdijelaskan.

(Roupaetal.,2009)

Penyebabinfertilitasmengalamipergeseranjumlahkasusdarifaktorovarium

dan uterus mengarah ke faktor tuba. Faktor tuba dan

peritoneummerupakanpenyababyangterseringpadabeberapapenelitiankasusinfertil

yaituberkisar30-40%kasus

(Aubuchon et al., 2012; Fritz and Speroff, 2011; NICE Clinical

Guideline,2013;Roupaetal.,2009)

Kerusakan atau osbtruksi tuba fallopii pada infertilitas berhubungandengan

penyakit peradangan panggul dan infeksi Chlamydia

trachomatisyangsebagianbesarbersifat “silent disease”

karenahampirsepertigawanita yang terinfeksi tidak menimbulkan gejala atau

asimptomatik.(Boivinetal.,2009)
B. Chlamydiatrachomatis

Chlamydia trachomatis merupakan bakteri tersering yang

ditularkandarihubunganseksualterutamadinegaraberkembangyangmenyebabkanpe

nyakit pada genitalia, rektal dan okular. Chlamydia trachomatis

awalnyadianggap sebagai virus karena ukurannya yang sangat kecil dan

siklushidupnyayangbersifatpatogenintraseluler(FanandZhong,2015;Harrymanetal

.,2014)

Chlamydiatrachomatispertamasekalidiisolasidaripasientrachomadengan

menggunakan embrio ayam yang pernah dilaporkan secara

seriuspadatahun1956dan1057.StrainChlamydiatrachomatisdiketahuisebagaipeny

ebabinfeksimenularseksualutamasecaraglobaldanbakteripenyebabinfeksikebutaan

didunia.Tingkatinsidensiyangpernahdilaporkan pada kasus infeksi menular

seksual di Amerika Serikat berkisar4-

5kalilebihtinggipadagonorrheadan100kalilebihtinggipadasipilis.

(FanandZhong,2015;Mishorietal.,2012)

ChlamydiatrachomatismerupakanbakteriGramnegativeyangmenginfeksi

epitelium columnar cervix, uretra dan rectum. Menurut Centerfor Disease

Control and Prevention (CDC) pada tahun 2009, tingkat infeksiChlamydia

trachomatis pada infeksi menular seksual berkisar 426

kasusper100.000pendudukatauberkisar24%peningkatankasusdaritahun
2006diAmerikaSerikat.KasusinfeksiChlamydiatrachomatisjugadilaporkantinggidi

Columbia.CDCmemperkirakan2,8jutakasusinfeksi

ChlamydiatrachomatispertahunnyadiAmerikaSerikat.(Mishorietal.,2012)

TingginyakasusinfeksiChlamydiatrachomatisdinegaraColumbia,menghar

uskan negera tersebut menjalankan program

kesehatanmasyarakat untukmengkontrol

infeksiChlamydiatrachomatis.

Usahainiterbuktitelahmemperbaikikesehatanreproduksiwanitadanmenunjukkanpen

uruan kasus pelvic inflammatory disease (PID) sebanyak lebih

dari80%kasus(Gambar2).(BrunhamandRappuoli,2013)

I. Morfologi

Chlamydiatrachomatismemilikiukurangenomsekitar500-1000kilobase

dan genom Chlamydia trachomatis serovar D merupakan genompertama yang

secara lengkap diketahui. Genom serovar D mengandung1.046.519-bpdan7.493-

bpplasmid.(FanandZhong,2015)

SerovarChlamydiatrachomatissudahdiidentifikasiadasebanyak15serovar

atau serotipe, yaitu: A, B, Ba, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L1, L2 danL3(Tabel2).

(FanandZhong,2015)
Chlamydia trachomatis memiliki asam ribonukleat (RNA) dan

asamdeoksiribonukleat(DNA).Chlamydiatrachomatismerupakanmikroorganism

eintraselularyangsangatsensitiveterhadapsuhudanharusdisimpan dalam pendingin

pada suhu 40C segera setelah sampel

diambil.Bakteriinimempunyaidindingselyangtidakdapat

mensintesisATP,sehinggamengharuskanbakteriiniuntukhidupsecaraintraselularseb

agaiparasiteobligatintraselular.(FanandZhong,2015)

Tabel2.

PatotipedanserotypeChlamydiatrachomatis(FanandZhong,20
15)

Patotipe Serovar Transmisi PenyakitAkut Komplikasi


Okular A-C Kontak, Konjungtiva Trachomatoustr
ichiasis,buta
Fomite (Trachoma)
Genital D-K Seksual Pria:
uretritis,epidid
ymitis,proctiti
s

Wanita:
uretritis,vaginitis,
cervicitis,endometrit
is,salpingitis,proctiti
s

Perinatal Konjungtivitis
bayi,pneumonia

L1, Seksual Ulkus


L2,L3 genitalia,proctiti
s,limpadenopati
DNA dan RNA terdapat pada elementary body (EB) dan

reticulatebody(RB).RBberisisekitarempatkaliRNAdaripadaDNA,sedangkanEBse

bagai besar DNA dikonsentrasikan pada nucleoid sentral yang

padatelektron(Gambar3).(FanandZhong,2015)

II. SiklusHidup

Chlamydiatrachomatismemilikisiklusperkembanganbifasikyanguniksam

asepertiChlamydialainnya,yangmanamengandung2bentukselyangbertukar-

tukaryaituEBdanRB.EBmerupakanselyangtidakmembelah,infeksiusdanberprolifer

asi,sedangkanRBmerupakanselyangtidak infeksius dan memiliki ukuran diameter

yang besar sekitar 300-400nm(Gambar4).(FanandZhong,2015)

Elementary body merupakan bentuk disperse dan analog denganspora,

stabil terhadap lingkungan. EB memiliki diameter ±0,3µm dengannuclear yang

pada electron dan menginduksi endositosisnya sendiri

bilaterpapardenganseltarget(Gambar4).EBmemilikiafinitastinggiterhadapsel host

dan dengan cepat dapat menginfiltrasi sel host. Adesi

potensialyanglainterdiridarimajoroutermembraneprotein(MOMP),proteinmembran

e luar yang utama, glycosylated MOMP dan protein

permukaan.SesudahEBmemasukiselhostikatandisulfidedariproteinmembraneEB.S

aatdidalamendosome,glikogendiproduksidanEBberubahmenjadiRByangberukuran

lebihbesaryaitusekitar0,5-1µmdantanpanukleoidyang
padat electron. RB bertambah besar ukurannya dan membagi berulang-ulang

dengan cara pembelahan biner setiap 2 jam hingga 3 jam

setiapgenerasi.RBmempunyaimasainkubasi7-21haripadahost,tidakmempunyai

dinding sel dan dideteksi sebagai suatu inklusi sel. (Brooks

etal.,2010;FanandZhong,2015)

Vakuola yang tersisi akan terisi dengan EB yang didapat dari RBuntuk

membentuk sebuah inklusi sitoplasma. RB berubah kembali

menjadibentukelementarydandilepasdenganeksositosis.EByangbaruterbentukdibe

baskandariselhostuntukmenginfeksiselbaru.Siklusperkembanganiniberlangsungsel

ama24-48jam.(Brooks etal.,2010;

FanandZhong,2015)

III. Patogenesis

PenyakityangdisebabkanolehChlamydiatrachomatisyangmerupakanpath

ogenintraseluleryangdapatmenimbulkaninflamasikronisdan infeksi persiten.

Mekanisme patologi yang mendasari

perkembanganpenyakitinibelumdiketahuidenganjelas.

(Harrymanetal.,2014;Zenilmanetal.,2013)

Chlamydiatrachomatismenginfeksiepiteliummukosatraktusgenitaliapriad

anwanita,rectum,konjungtivasertatidakmenutupkemungkinandapatmenginfeksifari

ngkarenaoralseksjugadapatmenularkanmikroorganismeini.Adabuktiyangmenunjuk

kanbahwa
banyak individu yang terinfeksi Chlamydia trachomatis menujukkan

hasiltespemeriskaanlaboratoriumyangnegatif,rata-

ratadurasiwanitaterinfeksiasimtomatiksekitar16-17bulan.(Harrymanetal.,2014)

StrukturdindingselyangunikmerupakanfaktorvirulensidariChlamydia

trachomatis. Kolonisasi Chlamydia trachomatis melekat padareseptor asam

sialik pada mata, tenggorokan atau genitalia. Bakteri inimenetap pada bagi tubuh

yang tidak dapat dicapai oleh fagosit, sel T dansel β. Chlamydia trachomatis

juga mempu menginhibisi fusi

fagolisosompadafagosit.Dilaporkanlebihdari20tahunyanglalubahwaEBsChlamydi

atrachomatismelekatpadaselepitelmelaluiheparinsulphatelikeproteoglycans

(HSPG). Namun baru-baru ini Fibroblast Growth Factor2(FGF2) dapat

berikatan dengan Chlamydia trachomatis dan masuk

melaluiserovarL2danE.IkatanFGF2secaralangsungdenganEBsdanberfungsisebagai

molekulperantarauntukmemfasilitasiinteraksiEBsdenganreseptor FGF pada

membrane sel. Mekanisme yang terjadi pada infeksiChlamydia trachomatis

merupakan reaksi yang diperantarai oleh sistemimunitas.(FanandZhong,2015)

InfeksiChlamydiatrachomatisbaruakandideteksijikatelahmensekresiactin

-recruitingphosphorprotein(TARP),yaituberupaactinnucleatng protein yang

akan masuk ke dalam sitoplasma sel host.Kemudian akan terbentuk antibody yang

selanjutnya menjadi actin-bindingTARP yang mampu memblok Chlamydia

trachomatis untuk masuk ke

selhost.KondisisekresiTARPmenunjukkanpatogenikyangkritikal.TARP
memediasimasuknyaChlamydiatrachomatis.Setelah2jammasuknyaEBChlamydi

atrachomatiskedalamselhost,EBbergerakkedalammicrotubule organization

centre (MTOC) yang berada di dalam apparatusGolgi. Pergerakkan ini

mengakibatkan sintesis proteinChlamydial baruakibattranskripsiselbakteri.

(FanandZhong,2015)

PeningkatankasusinfeksiChlamydiatrachomatissebagaipenyebabtersering

pada infeksi menular seksual membutuhkan pengembang vaksinChlamydia

trachomatis yang efektif. Ada bukti bahwa terdapat peran Sel

BdanantibodisebagaipertahanantubuhdalaminfeksiChlamydiatrachomatis.

Menurut penelitian yang dilakukan secara in vivo pada hewancoba, bahwa

transfer epitopes dari antibodi monoclonal dapat

melawanimmunodominantepitopes,seperteimajoroutermembraneprotein(MOMP)y

angdapatmelindunganhewancobadariinfeksi

Chlamydiatrachomatis padasalurangenitalia.(LiandMcsorley,2015)

IV. ManifestasisKlinis

Lebihdari 70% wanita dan 50%priadenganinfeksiChlamydiatrachomatis

adalah asimptomatis. Gejala yang dapat timbul tidak spesifik.Wanita dapat

mengeluhkan vaginal discharge yang abnormal atau disuriaatau mucopurulent

cervicitis (Gambar 5). Gejala dapat timbul biasanyadalam1-

3minggusetelahterpapar.(Harrymanetal.,2014)

Infeksi Chlamydia trachomatis gejala dapat berkembang

menjadiperdarahanrectumdandischarge.GejalainfeksiChlamydiafaringeljarang
terjadi.Kira-kira1-

3%akanberkembangmenjadisexuallyacquiredreactivearthritis(SARA).

(Harrymanetal.,2014;Zenilmanetal.,2013)

GejalayangdapatmengarahkankecurigaaninfeksiChlamydiatrachomatisadal

ah:(FritzandSperoff,2011;Zenilmanetal.,2013)

1. riwayatpenyakitmenularseksual

2. Dysuria

3. Keluarnyacairanmukopurulentdariuretra

4. Vaginaldischarge
5. Nyeriperutbagianbawah

6. Adanyategangpadaperutbagianbawah

7. Keluarnyacairanyangmukopurulendarirectum

V. Penatalaksanaan

PengobatanlinipertamainfeksiChlamydiatrachomatisadalahazithromycin1g

dosistunggalataudoxycycline100mgper12jamselama

7hari.Pasienyangtelahmenjalanipengobatandianjurkanuntukmenghindarikontaksek

sualmeskipunmenggunakankondom,selama7harisetelahpengobatandimulaidanbegi

tujugadenganpasanganseksualnya,termasukmenghindarioralseksual.Alternatifpeng

obatanyanglaindapatdiberikaneritromisin500mgoralempatkaliseharidalam7hari,ata

ulevofloxacin500mgoralsetiap24jamselama7hariatauofloxacin300mgoralsetiap12j

amselama7hari.(CenterDiseaseControlandPrevention,2015;Harrymanetal.,2014)
Pengobatan infeksi Chlamydia trachomatis mencegah

komplikasikesehatanreproduksidanmenularkanmelaluitransmisiseksualdanmengob

ati pasangan seksual yang dapat mencegah infeksi kembali

daninfeksikepasanganseksualyanglain.Pengobatan

Chlamydiatrachomatisharusdisegarakanpadasemuapasiendenganhasilteslaborato

riumpositif.(CenterDiseaseControlandPrevention,2015)

Doxycycline kontraindikasi pada kehamilan trimester ke-2 dan ke-

3.Menurut data bahwa ofloxacin dan levofloxacin menunjukkan risiko yangrendah

pada fetus selama kehamilan, namun toksik selama menyusui, danmenunjukkan

kerusakan kartilago neonatus pada penelitian studi hewancoba. Penggunaan

azithromycin lebih aman dan efektif pada ibu

hamil.Rekomendasiregimenyangdianjurkanazithromycin1goraldosistunggal.Alter

nativeregimenpadaibuhamildapatdiberikanamoxicilling500mgoralper 8 jam

selama 7 hari atau eritromisin 500 mg oral per 6 jam selama 7hari.

(CenterDiseaseControlandPrevention,2015)

VI. Pencegahan

Hal yang dapat dianjurkan kepada pasien sebagi pencegahan,yaitu:

(Marrazzoetal.,2013)

1. Gunakan kondom sebagai proteksi selama melakukan

aktivitasseksual.

2. Semuakontakseksualuntukdilakukanpemeriksaandanpengobatan.
3. Melakukanpemeriksaanpenyakitmenularseksuallainnya.
C. TesDiagnostik

Spesimenuntukpemeriksaanlangsungdaribiakandikumpulkandaritempatyan

gterinfeksidenganswabataukerokandaripermukaanselepitelyang terkena. Biakan

dari discharge purulent tidak adekuat, dan

materialpurulentharusdisingkirkansebelummengambilspesimen.

Beberapalokasipengambilanswab,terdiridari:

(Chernesky,2005;HospitalandClinicsofMinnesota,2013)

1. Untuk urethritis, swab spesimen diambil dari beberapa sentimeter

kedalamuretra

2. Untuk cervicitis, spesimen diambil dari permukaan sel kolumner

darikanalendoservikal

3. Kerokanendometriummerupakansampelyangbaik

Namunpengambilanswabvaginadapatmengurangihambatanpemeriksaan

karena menawarkan kenyamanan,

meningkatkan

kenyamanan dan menghilangkan faktor takut. Beberapa keuntungan laindari

spesimen swab vagina antar lain:(Roche Diagnostics Corporation,2014)

1. Spesimen swab vagina merupakan jenis pengambilan spesimen

yanglebihdisukaipasiendanmemilikisensitivitasyangsamadenganspesimen

swab cervikal, serta tidak perbedaan spesifisitas.

Sampelservikaldiambilketikapemeriksanpanggulselesaidilakukan,namun
spesimenswabvaginadapatdilakukanpadasaatpemeriksaanpanggulsedangdilakuk

an

2. SpesimenswabvaginadianjurkanapabiladilakuanpemeriksaanmenggunakanNu

cleicAcidAmplificationTest(NAATS)

Swab,kerokandanspesimenjaringansebaiknyaditempatkandalammedium

transport. Medium yang dipakai mempunyai sukrosa 0,2 mol/Ldalam buffer fosfat

0,02 M, Ph 7,0-7,2 dengan 5% serum janin anak sapi.Media transport sebaiknya

mengandung antibiotic untuk menekan bakteriselain spesies Chlamydia

trachomatis. Gentamycin 10 µg/mL, Vancomycin100µg/mL dan amphotericin B

4µg/mL dapat dipakai dalam kombinasikarena antibiotik ini tidak menghambat

Chlamydia trachomatis. Spesimenyang tidak dapat diproses dengan segera,

dapat dimasukkan ke dalamlemari pendingan selama 24 jam, sebaiknya dibekukan

pada suhu-600C.(Chernesky,2005;ObstetricsLOPCommittee,2011)

Sampelyangadekuatadalahmengandungsedikitnyasatuselkolumnar atau sel

metaplastik setiap sediaan, sampel tidak adekuat

bilasalahsatuataulebihdariyangtersebutberikut:1)Tidakadakomponensel;

2)Tidakadaselkolumnarataumetaplastik;

3)Hanyaadaselepitelskuamosaataupolimorfonuklear.Rekomendasisampelberdasar

kanmetodeyangdigunakanuntukpemeriksaanChlamydiatrachomatisdisajikanpad

aTabel3.Pemeriksaanterdiridarimikroskopis,kultur,metodediagnostikantigendete

ction(AD),nucleicacidhybridization(NAH)dan
nucleic acidamplification(NAA).

(Chernesky,2005;HospitalandClinicsofMinnesota,2013;ObstetricsLOPCommittee,2

011)

I. Kultur

Kulturadalahproseduryanghanyadianjurkanuntukmengkonfirmasi adanya

organisme. Antigen, nucleic acid atau antibodydapat menunjukkan hasil yang

lebih sensitif dibandingkan pemeriksaanyang lain. Metode kultur biasanya

dilakukan terbatas pada penelitian danbukan pemeriksaan rutin pada pasien.

(Chernesky, 2005; Zenilman et al.,2013)

Kebanyakkan tidak semua Chlamydia dapat tumbuh pada kultur

selakibatinoculumyangtidakadekuat.SelMcCoyditumbuhkandalammonolayersdiat

ascoverslipspadadramataushellvial.Beberapalaboratorium menggunakan nampan

mikordilusi yang bagian

bawahnyadatar,tetapikulturdenganmetodeinitidaksensitifsepertimetodeshellvial.Se

l McCoy diberi cycloheximid untuk menghambat metabolismenya

danmeningkatkankepekaanterhadapisolasichlamidia.Inoculumdarispsimenusapan

disentrifugasi dalam monolayer dan disimpan pada suhu 35-37 0Cselama 48-72

jam. Monolayer kedua dapat diinokulasikan dan

sesudahinkubasiditanampadamonolayeryanglainuntukmeningkatkankepakaanya.

Monolayer diperiksa dengan immunofluorescence

langsunguntukmelihatinklusisitoplasma.(Chernesky,2005)
II. Nucleicacidamplification

Metodenucleicacidamplification(NAA)terdiridariamplifyingurutanDNA

atau RNA Chlamydia trachomatis menggunakan polymerase

chainreaction(PCR),transcription-

mediatedamplification(TMA)ataustranddisplacement amplification (SDA).

Tes metode diagnostik ini lebih sensitifdan spesifik dari pada metode kultur sel

(Tabel 3). (Chernesky, 2005;Zenilmanetal.,2013)

KeuntunganlainpemeriksaanNAAT(PCR,TMAatauSDA)adalahmampu

mendeteksi Chlamydia trachomatis pada sampel urin.

Menurutdatadari29penelitian.(Zenilmanetal.,2013)

III. Deteksiantigendanmetodegeneticprobe

Deteksi antigen dan metode genetic probe merupakan

pemeriksanyanginvasif,menggunakanswabcervixatauurethra.Sensitifitasdarimeto

de deteksi antigen 80-95% dibandingkan kultur. Sementara

metodegeneticprobememilikisensitifitas80-95%(Zenilmanetal.,2013)

IV. PemeriksaanChlamydiarapid

Meskipun pemeriksaan NAAT menggantikan metode kultur sebagaigold

standar baru, namun tidak selalu tersedia. Selain itu, pemeriksaanNAA sangat

mahal. Beberapa pemeriksaan immunoassay telah

banyakberkembang,dengandasarikatanmonoclonalantibodydenganantigen
Chlamydiatrachomatisdarispesimen.(Zenilmanetal.,2013)

Tabel3.Rekomendasimetodediagnostikberdasarkantipespesimenuntuk
Chlamydiatrachomatis.(Chernesky,2005)

Spesimen Mikroskopi Kultur MetodeAD NAH NAA


Konjungtiva + + + + -
Nasofaringel - + - - +
Cervical - + + + +
Uretra - + + + +
Rektal - + + - +
Vulval - - - - +
Vaginal - - - - +
introitus - - - - +
Meatus - - - - +
Urine - - - - +
Pus - + - - +
Semen - - - - +

Anda mungkin juga menyukai