Makalah Pasar Uang
Makalah Pasar Uang
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Pembaca diharapkan dapat mengenal lebih dalam mengenai berbagai hal
tentang pasar uang dan pasar valuta asing.
2. Pembaca dapat mengambil manfaat berupa penambahan wawasan dan
dapat mengembangkan ke dalam diskusi mengenai pasar uang dan pasar
valuta asing.
3. Untuk melengkapi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan.
1
BAB 2
LANDASAN TEORI
2
Dari pihak yang menanamkan dana :
1. Untuk memperoleh penghasilan dengan tingkat suku bunga
tertentu,
2. Membantu pihak – pihak yang mengalami kesulitan keuangan,
3. Spekulasi.
3
4. Pasar uang juga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan dana jangka
pendek perusahaan, lembaga keuangan, dan pemerintah, mulai dari
overnight sampai dengan jangka waktu jatuh tempo satu tahun
5. Pada waktu yang sama pasar uang menyediakan outlet investasi
bagi pihak surplus dana jangka pendek yang ingin memperoleh
pendapatan atas dana yang belum terpakai.
2.1.4 Instrumen Pasar Uang
Instrumen atau surat-surat berharga yang diperjual belikan di pasar uang
ada beberapa macam,yaitu
1. Treasury Bills
Treasury Bills (T-Bills), merupakan instrumen hutang yang diterbitkan
oleh pemerintah atau Bank Sentral (di Amerika Serikat ) atas tunjuk dengan
jumlah tertentu yang akan dibayarkan kepada pemegang pada tanggal yang
telah ditetapkan. T-Bills tidak memberikan bunga secara langsung tetapi
dijual atas dasar diskonto, dengan jumlah diskonto ditetapkan melalui proses
pelelangan. T-Bills tidak dimanfaatkan sebagai sarana investasi bagi lembaga
keuangan maupun perusahaan non keuangan yang memiliki kelebihan dana.
Dengan penempatan kelebihan dana tersebut di samping memperoleh
penghasilan (bunga) juga sebagai cadangan likuiditas. Sebagai sarana
investasi instrumen pasar uang ini mempunyai berbagai kelebihan, yaitu:
a. Tidak beresiko karena diterbitkan oleh lembaga pemerintah (Bank
Sentral)
b. Mempunyai pasar sekunder sehingga mudah diperjualbelikan
c. Kemungkinan terjadi kerugian apabila investor menjual surat berharga
ini untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya adalah sangat kecil.
Perusahaan atau lembaga yang menjadi investor utama dalam T-Bills
ini antara lain Bank Sentral, bank-bank umum, mutual funds, BUMN,
lembaga-lembaga keuangan non bank, perusahaan-perusahaan, dan badan
pemerintah negara lain, dan individu.
2. Commercial Paper
Commercial Paper (CP) merupakan promes yang tidak disertai dengan
jaminan, yang diterbitkan oleh perusahaan / bank untuk mendapatkan dana
4
jangka pendek. CP dijual kepada investor dalam pasar uang. Dengan
demikian CP pada dasarnya merupakan promes di mana penerbit berjanji
akan membayar sejumlah tertentu uang pada saat CP jatuh tempo.Jangka
waktu CP ini berkisar mulai dari beberapa hari samapi 270 hari.Penjualan CP
pada umumnya dengan sistem diskonto, namun beberapa di antaranya
menggunakan bunga.Penerbitan CP tidak perlu menggunakan penjamin
(underwriter) emisi, tetapi beberapa penerbit karena alasan tertentu
menggunakan arranger dalam penerbitannya. Arranger ini pada umumnya
merupakan bank-bank umum yang berfungsi sebagai perantara antara
pemodal dan penerbit, namun mereka tidak tidak bertanggung jawab atas
terjual atau tidak terjualnya CP yang diterbitkan.
3. Negotiable Certificate of Deposit
Negotiable Certificate of Deposit (CD) atau sertifikat deposito
merupakan instrument yang diterbitkan oleh suatu bank atas unjuk dan
dinyatakan dalam suatu jumlah, jangka waktu dan tingkat bunga tertentu.
Sertifikat deposito diterbitkan oleh bank-bank umum atas dasar diskonto
dengan nilai nominal sekurang-kurangnya Rp. 1 juta dan jangka waktu 30 hari
samapi dengan 1 tahun. Pencairan sertifikat deposito dapat dilakukan setelah
tanggal jatuh tempo, tetapi apabila pemegang instrumen tersebut
membutuhkan dana sebelum jatuh tempo maka mereka dapat menjualnya
kepada lembaga keuangan atau kepada investor lainnya. Di samping itu,
deposito berjangka selalu diterbitkan dengan atas nama sementara CD atas
unjuk.
4. Banker’s Acceptance
Banker’s Acceptance (BA) merupakan wesel bank yang ditarik oleh
seorang eksportir atau importir atas suatu bank untuk membayar sejumlah
barang atau untuk membeli valuta asing yang diberi tanda “accepted” apabila
bank menyetujui wesel tersebut, dan dapat diperjualbelikan di pasar uang
sebagai salah satu sumber pendanaan jangka pendek. BA merupakan
instrumen jangka pendek yang dapat dipindahtangankan. BA pada dasarnya
memberikan alternatif untuk mendapatkan kredit pada saat barang-barang
yang diekspor dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri. BA pada
5
umumnya digunakan pada proses L/C dalam perdagangan luar negeri. Jangka
waktu jatuh tempo BA berkisar antara 30 hari sampai 180 hari.
5. Bill of Exchange
Bill of exchange atau wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat
yang ditujukan oleh seseorang kepada pihak lainnya untuk membayar
sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada
penarik atau order atau pembawa. Surat wesel harus berisikan hal-hal sebagai
berikut, dalam kaitannya dengan penarikan wesel ini:
a. Perintah tak bersyarat untuk membayar sejumlah uang tertentu.
b. Nama orang yang yang harus membayar (tertarik atau pembayar).
c. Penetapan hari bayarnya.
d. Penetapan tempat di mana pembayaran harus dilakukan.
e. Nama orang atau pihak lain yang ditunjuk untuk dilakukan
pembayaran.
f. Tanggal dan tempat surat wesel ditarik.
g. Tanda tangan orang yang mengeluarkannya (penarik).
Jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai
180 hari.
6. Repurchase Agreement (Repo)
Repo merupakan transaksi jual beli surat berharga disertai dengan
perjanjian bahwa penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang
telah dijual tersebut pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan
lebih dahulu. Surat berharga yang sering digunakan untuk transaksi Repo
adalah surat berharga yang dapat diperjualbelikan secara diskonto. Misalnya
SBI, SPBU, CD dan T-Bills.
7. Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
SBI pada dasarnya merupakan surat berharga atas unjuk dalam satuan
uang Rupiah yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Indonesia
sebagai pengakuan hutang jangka pendek. SBI sebagai piranti operasi pasar
terbuka digunakan untuk mengendalikan moneter untuk mengendalikan
moneter melalui lelang harian. Tujuan bank dan lembaga keuangan lainnya
membeli SBI adalah sebagai alternative kelebihan dananya untuk
6
memeperoleh pendapatan, dan apabila memerlukan dana maka SBI dapat
dijual kepada lembaga lain atau Bank Indonesia.
8. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU)
SBPU adalah surat-surat berharga berjangka pendek yang dapat
diperjual belikan secara diskonto dengan Bank Indonesia atau lembaga
diskonto yang ditunjuk oleh BI. SBPU berfungsi sebagi piranti pasar uang dan
juga merupakan instrumen operasi pasar terbuka dalam rangka ekspansi
moneter oleh Bank Indonesia denagn menetapkan tingkat diskonto SBPU.
Ditinjau dari jenis transaksi dan warkatnya, SBPU dapat dibagi sebagai
berikut:
a. Surat Sanggup (aksep/promes), dapat berupa:
1) Surat sanggup yang diterbitkan oleh nasabah dalam rangka
penerimaan kredit dari bank untuk membiayai kegiatan
tertentu.
2) Surat sanggup yang diterbitkan oleh bank dalam rangka
pinjaman antar bank.
b. Surat Wesel, dapat berupa:
1) Surat wesel yang ditarik oleh suatu pihak dan diaksep oleh
pihak lain dalam rangka transaksi tertentu. Penarik dan atau
tertarik adalah nasabah bank.
2) Surat wesel yang ditarik oleh nasabah bank dan diaksep oleh
bank dalam rangka pemberian kredit untuk membiayai
kegiatan tertentu.
9. Call Money
Call Money merupakan salah satu sarana penting untuk mendorong
pengembangan pasar uang. Pasar uang antarbank pada dasarnya adalah
kegiatan pinjam meminjam dana antara satu bank dengan bank lainnya untuk
jangka waktu pendek.
7
2.1.5 Indikator Pasar Uang
Indikator pasar uaing sangat diperlukan untuk mengukur atau paling tidak
mengamati perkembangan pasar uang, Indikator pasar uang meliputi:
1. Suku Bunga Antar Bank (Rp)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam
hal pinjam meminjam danadalam bentuk rupiah.
2. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (Rp)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk rupiah.
3. Suku bunga Pasar Uang Antar Bank (US$)
Tingkat bunga yang dikenakan oleh bank terhadap bank lain dalam
hal pinjam meminjam danadalam bentuk US $.
4. Volume transaksi Pasar Uang Antar Bank (US$)
Jumlah transaksi antar bank dalam hal pinjam meminjam dalam
bentuk US $.
5. J1BOR (Jakarta Interbank Offered)
Suku bunga yang ditawarkan untuk transaksi pinjam meminjam
antar bank.
6. Suku bunga deposito Rupiah (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam bentuk Rupiah.
7. Suku bunga deposito US$ (%/Th)
Tingkat bunga yang diberikan para deposan yang mendepositokan
uangnya dalam bentuk US $.
8. Nilai Tukar Rupiah (Kurs)
Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya atau nilai dari
suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
9. Suku bunga kredit
Tingkat bunga kredit yang dikenakan bank atau lembaga keuangan
lainnya kepada para kreditor.
8
10. Inflasi
Kenaikan tingkat harga barang dan jasa secara umum dan terus
menerus suatu waktu tertentu.
11. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Angka indeks yang menunjukkan tingkat harga barang dan jasa
yang harus dibeli konsumen dalam suatu periode tertentu.
12. Sertifikat Bank Indonesi (SBI)
Instrumen investasijangka pendek yang bebas resiko.
9
3. Resiko gagal bayar. Resiko ini terjadi akibat tidak mampunya
peminjam memenuhi kewajibannya sesuai dengan yang diperjanjikan
4. Risiko inflasi. Pemberi pinjaman menghadapi kemungkinan naiknya
harga-harga barang dan jasa-jasa yang akan menurunkan daya beli atas
pendapatan yang diterimanya
5. Resiko valuta (currency or exchange rate risk). Investor internasional
dihadapkan pada resiko mata uang, yaitu kerugian yang terjadi akibat
adanya perubahan yang tidak menguntungkan terhadap kurs mata uang
asing.
6. Resiko politik. Resiko ini berkaitan dengan kemungkinan adanya
perubahan ketentuan perundangan yang berakibat turunnya pendapatan
yang diperkirakan dari suatu investasi atau bahkan akan terjadi
kerugian total dari modal yang diinvestasikan.
7. Marketability atau Liquidity risk. Resiko dapat terjadi apabila
instrumen pasar uang yang dimiliki sulit untuk dijual kembali sebelum
jatuh tempo. Sulitnya menjual kembali surat berharga tersebut
memberi resiko untuk tidak dapat mencairkan kembali instrument
pasar uang dalam bentuk uang tunai pada saat membutuhkan likuiditas
sebelum jatuh tempo.
10
asing antara lain Dollar Amerika (US$), Poundsterling Inggris (GBP),Euro Dollar
(EUR), Swiss France (CHF), Japanese Yen (JPY) Australian Dollar (AUD) dan
sebagainya.
11
2.2.2 Tujuan Pasar Valuta Asing
Tujuan dari pasar valuta asing adalah sebagai berikut:
1. Mendapatkan keuntungan berupa selisih harga beli dan harga jual.
2. Mendaatkan bunga atau selisih suku bunga atau swap,
3. Untuk transaksi pembayaran,
4. Mempertahankan daya beli,
5. Pengiriman uang keluar negeri,
6. Mencari keuntungan,
7. Pemagaran risiko,
8. Kemudahan berbelanja.
12
dunia menawarkan mekanisme yang dapat menyelesaikan transaksi kompleks dan
beragam secara efisien. Perantara utama dalam pasar valas adalah bank-bank
utama yang beroperasi diseluruh dunia terutama yang berdagang valas. Bank-bank
ini dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi yang sangat maju dan canggih,
dimana dapat menghubungkan bank-bank tersebut dengan klien utamanya dan
bank-bank lain diseluruh dunia. Tidak seperti di bursa saham yang memiliki lantai
perdagangan (trading floor), pialang-pialang berbagai bank dalam pasar valas
tidak pernah bertemu dan berhadapan secara langsung. Hanya telepon, modem,
mesin faks, terminal computer, atau telex yang menghubungkan permintaan dan
penawaran valas. Ada dua tingkatan dalam pasar valas. Pertama, pasar
konsumen/eceran (consumer/retail market), dimana individu atau institusi
membeli dan menjual valas kepada bank. Sebagai contoh, bila IBM bermaksud
merepatriasi keuntungan dari cabangnya di Jerman ke AS, maka IBM dapat
mendatangi sebuah bank di Frankfurt dengan tawaran menjual DM yang
dimilikinya untuk ditukarkan US$. Kedua, apabila bank tersebut tidak memiliki
jumlah US$ yang diinginkan, maka bank tadi akan mendatangi bank lain untuk
memperoleh Dolar sebagai ganti DM atau valas lain. Penjualan dan pembelian
semacam ini disebut pasar antar bank.
Dalam pasar valas, tidak ada keseragaman. Dengan adanya transaksi diluar
bursa perdagangan (over the counter) sebagai pasar tradisional dari perdagangan
valuta asing, banyak sekali pasar valuta asing yang saling berhubungan satu sama
lainnya dimana mata uang yang berbeda diperdagangkan, sehingga secara tidak
langsung artinya bahwa “tidak ada kurs tunggal mata uang dollar melainkan kurs
yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasar mana yang
bertransaksi”. Namun dalam praktiknya, perbedaan tersebut seringkali sangat
tipis.
13
2.2.5 Jenis Transaksi Valuta Asing
Pada bagian ini transaksi dalam dalam pasar valas yang dilakukan atas
dasar sebagai berikut:
1. Transaksi Spot
Transaksi spot adalah jual beli mata uang dengan penyerahan
dan pembayaran antarbank yang akan diselesaikan pada dua hari kerja.
Penyerahan dana dalam transaksi spot pada dasarnya dapat dilakukan
dalam beberapa cara sebagai berikut:
a. Value today (Value Tod) yaitu penyerahan dana dilakukan pada
(hari) yang sama dengan tanggal (hari) diadakannya transaksi
(kontrak). Cara penyelesaian ini juga disebut same day
settlement atau cash settlement.
b. Value Tomorrow (Value Tom) yaitu penyerahan dana
dilakpada hari kerja berikutnya atau hari kerja setelah
diadakannya kontrak atau one day sattlement.
c. Value spot yaitu penyerahan dilakukan dua hari kerja setelah
tanggal transaksi.
2. Transaksi Forward
Transaksi forward atau juga disebut transaksi berjangka pada
prinsipnya adalah transaksi sejumlah mata uang tertentu dengan
sejumlah mata uang lainnya dengan penyerahan pada waktu yang akan
datang. Kurs ditetapkan pada waktu kontrak dilakukan, tetapi
pembayaran dan penyerahan baru dilakukan pada pada saat kontrak
jatuh tempo. Transaksi forward ini biasanya sering digunakan untuk
tujuan hedging dan spekulasi. Hedging akibat terjadinya perubahan
kurs.
3. Transaksi Swap
Transaksi swap dalam pasar antarbank adalah pembelian dan
penjualan secara bersamaan sejumlah tertentu mata uang dengan
tanggal valuta (penyerahan) yang berbeda. Jenis transaksi swap yang
umum adalah “spot terhadap forward”. Dealer membeli suatu mata
14
uang dengan transaksi spot dan secara simultan menjual kembali
jumlah yang sama kepada bank lain dengan kontrak forward.
Transaksi swap antara bank dengan Bank Indonesia:
a. Swap likuiditas yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif
Bank Indonesia untuk dana yang berasal dari pinjaman luar
negeri. Posisi (outstanding) swap likuiditas ini untuk setiap
bank maksimum 20% dari modal bank
b. Swap investasi yaitu swap yang dilakukan atas inisiatif bank
berdasarkan swap bank dengan nasabahnya yang dananya
berasal dari pinjaman luar negeri (offshore loam) untuk
keperluan investasi di Indonesia
15
4. Margin trading untuk kepentingan nasabahnya ditetapkan
setinggi-tingginya 10x (sepuluh kali) dari margin deposit
nasabah yang disetor ke bank.
5. Margin trading untuk kepentingan bank ditetapkan setinggi-
tingginya 10% dari modal bank.
6. Apabila bank mengalami kerugian sebesar 5% dari modal,
bank harus menghentikan kegiatan margin trading-nya dan
hanya boleh melakukan kembali setelah memperoleh
persetujuan Bank Indonesia.
7. Margin deposit nasabah maupun bank harus dicantumkan
dalam laporan mingguan maupun laporan bulanan.
Ada empat jenis margin trading, antara lain:
1. Initial Margin ( Original Margin ),
2. Variation Margin,
3. Maintenance Margin,
4. Margin Call.
16
3. USD Quotation
Dalam transaksi valas internasional, USD selalu dijadikan sebagai
mata uang referensi dalam penentuan kurs mata uang asing lain.
17
BAB 3
PEMBAHASAN
18
2. Jenis Mata Uang Asing yang Dilayani BRI
Nama Mata Uang Kode Mata Uang
US Dollar USD
Australian Dollar AUD
Brunei Dollar BND
Canadian Dollar CAD
Hong Kong Dollar HKD
New Zealand Dollar NZD
Singapore Dollar SGD
Euro EUR
British Poundsterling GBP
Swiss Franc CHF
Malaysian Ringgit MYR
Thailand Baht THB
Japanese Yen JPY
Korean Won KRW
Chinese Yuan CNY
Saudi Arabian Riyal SAR
Arab Emirate Dirham AED
Papua New Guinea Kina PGK
19
Stamp (semua seri)
Lusuh, robek, lipatan
= (Kurs deal -
Kualitas 3 Coretan
s.d 100 point)
Pecahan USD 1
4. Transaksi BRI Money Changer
a. Tunai
b. Debet/Kredit Rekening BANK BRI
c. Transfer, RTGS
d. Layanan khusus bagi perusahaan/nasabah kerjasama
5. Mitra Bisnis BRI Money Changer
a. Authorized Money Changer (Pedagang Valuta Asing)
b. Hotel dan Restaurant
c. Biro Perjalanan Wisata
d. Biro Haji dan Umrah
e. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH)
f. Dan lain-lain
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pasar Keuangan itu sendiri dapat berupa : Pasar uang (money market)
adalah keseluruhan permintaan dan penawaran dana-dana, surat-surat berharga,
atau instrumen finansial jangka pendek yang mempunyai jangka waktu satu tahun
20
atau kurang dari satu tahun dan dapat disalurkan melalui lembaga-lembaga
perbankan. Peserta pasar uang antara lain Bank-bank, perusahaan-perusahan
umum, lembaga pemerintah, individu, dan lembaga keuangan lainnya. Terdapat
jenis-jenis resiko investasi, yaitu resiko pasar, resiko reinvestment, resiko gagal
bayar, resiko inflasi, resiko valuta, dan resiko politik. Instrument pasar uang
antara lain SBI, SBPU, Sertifikat deposito, comersial paper, call money,
repurchase agreement, banker’s acceptance, treasury bills, dan promissory notes.
Pasar Valuta Asing menyediakan pasar sarana fisik maupun dalam pasar
kelembagaan untuk melakukan perdagangan mata uang asing, menentukan nilai
tukar mata uang asing, dan menerapkan managemen mata uang asing. Pelaku
pasar uang antara lain dealer, perusahaan/perorangan, spekulan, bank sentral, dan
pialang. Jenis-jenis pasar valuta asing yaitu pasar spot, pasar forward, currency
futures, dan currency options.
Pemilihan dana dalam pasar uang selalu berkaitan dengan pasar uang.
Artinya jika kita hendak menginvestasikan uang kita dalam pasar uang maka, kita
akan selalu mempertimbangkan kegiatan yang terjadi di pasar valas, demikian
pula sebaliknya. Hal ini dilakukan untuk menentukan investasi mana yang paling
menguntungkan di pasar uang atau valas. Interaksi antara pasar uang dan valas ini
menjadi lebih penting apabila jumlah dana yang ada dalam jumlah besar atau
kondisi ekonomi pada saat yang kurang baik.
LAMPIRAN
Pertanyaan Audien
1. Ansory ( kelompok 6 ) : Bagaimana mekanisme transaksi dalam
pasar uang ?
Jawab : Mekanisme transaksinya ialah apabila pihak yang
kelebihan dana bertemu dengan pihak yang memerlukan dana dan mereka pun
21
saling bertransaksi. Bisa menggunakan bantuan pihak ketiga ataupun tanpa
bantuan pihak ketiga.
2. Rika ( kelompok 5 ) : Jika saya memiliki kelebihan dana dan ingin
berinvestasi , mana yang saya harus pilih antara pasar modal dan pasar uang ?
Jawab : Anda sebaiknya memilih pasar modal, karena
biasanya dipasar uang hanya untuk membayar kewajiban saja. Dan dipasar uang
hanya untuk yang berjangka pendek.
3. Yulia ( kelompok 4 ) : Siapa yang terlibat dalam pasar dalam pasar uang ?
Jawab : 1. Pihak yang membutuhkan dana, dalam hal ini
baik bank maupun perusahaan non bank yang kebetulan membutuhkan dan yang
segera harus dipenuhi utnuk kepentingan tertentu.
2. Pihak yang menanamkan dana, pihak yang
menyediakan dana atau pihak yang menjual dana baik bank maupun perusahaan
non bank dengan tujuan investasi dipasar uang.
4. Putri ( kelompok 8 ) : Bagaiman cara mempertahankan pembelian kurs
valas meningkat ?
Jawab : Dengan meningkatkan daya ekspor, agar nilai
kurs atau perbandingan nilai rupiah terhadap mata uang asing tidak terlalu tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, Riyani. 2013. Pasar Uang dan Pasar Valuta Asing.Diambil dari :
https://riyanikusuma.wordpress.com/2013/02/08/pasar-uang-dan-pasar-
valuta-asing/
Dokumen Tips. Diambil dari :
22
http://dokumen.tips/documents/makalah-pasar-uang-pasar-modal-dan-
valas.html
Wulandari, Dari. 2015. Materi Pasar Uang dan Valuta Pasar Valuta Asing.
Diambil dari : http://dariwulandari.blogspot.co.id/2015/09/materi-pasar
uang-dan-pasar-valuta.html
Academia Edu. Diambil dari :
https://www.academia.edu/8141390/Pasar_Uang_dan_Valuta_Asing
Yushita, Novi Amanita. Pasar Uang. Diambil dari :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/amanita- novi-yushita-
se-msi/pasar-uang.pdf
Yushita, Novi Amanita. Pasar Valuta Asing. Diambil dari :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/amanita- novi-yushita-
se-msi/pasar-valuta-asing.pdf
23