Contoh Hasil Kajian Psikologi Sastra
Contoh Hasil Kajian Psikologi Sastra
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui, Struktur yang meliputi tema, latar dan
tokoh pada novel Suti karya Sapardi Djoko Damono dan psikologi tokoh pada novel
Suti karya Sapardi Djoko Damono. Penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan psikologi sastra dari
Sigmun Freud. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode dokumentasi. Sesuai metode yang digunakan, instrumen dalam
penelitian ini adalah kartu data. Saat mengumpulkan data, hasil akan dicatat dalam
kartu data. Langkah-langkah dalam menganalisis data yaitu mengidentifikasi data,
mengklasifikasi data, menganalisis data, dan menyimpulkan analisis data secara
keseluruhan. Hasil dari penelitian ini, pertama membahas tentang struktur yang
meliputi tema, latar, dan tokoh. Novel Suti bertema ketabahan seorang perempuan
dalam menjalani hidup. Berlatarkan pinggiran Kota Solo, mengambil era tahun 1960-
1970an tentu memiliki kesan tersendiri bagi pembaca. Novel Suti, tokoh-tokoh yang
ditampilkan beranekaragam berdasarkan tingkah laku, karakter dan kepribadian.
Berdasarkan teori psikologi Sigmun Freud, keseluruhan tokoh pada novel Suti karya
Sapardi Djoko Damono memiliki aspek Id, Ego, dan Super ego.
ABSTRACT
This study was conducted to find out, Structure that includes the theme, background
and figures of Suti novel by Sapardi Djoko Damono and psychology of figures in
Suti novel by Sapardi Djoko Damono. The research used was descriptive qualitative.
The approach used is a literary psychology approach from Sigmun Freud. The data
collection method used in this study is the documentation method. According to the
method used, the instrument in this study is a data card. When collecting data the
results will be recorded on the data card. The steps in analyzing data are identifying
data, classifying data, analyzing data, and concluding analysis of the overall data. The
results of this study, first discuss the structure which includes themes, settings, and
characters. Suti novel themed the fortitude of a woman in living life. Layered in the
outskirts of the city of Solo, taking the era of the 1960-1970s certainly has its own
impression for the reader. Suti novel of characters are displayed in various ways
based on behavior, character, and personality. Based on the theory of Sigmun Freud
psychology, the overall figures in Suti novel by Sapardi Djoko Damono has aspects
of Id, Ego, and Super ego.
data. Saat mengumpulkan data hasil akan istri. Tokoh Parni adalah ibu dari Suti.
dicatat dalam kartu data. Langkah-langkah memiliki jiwa yang semangat dalam
dalam menganalisis data yaitu menjalani hidup walaupun tanpa suami,
mengidentifikasi data, mengklasifikasi data, seperti yang di ceritakan Parni berselingkuh
menganalisis data, dan menyimpulkan analisis dengan menantunya sendiri. tokoh Kunto
data secara keseluruhan. adalah anak pertama dari Pak Sastro. Ia sangat
cerdas dan penyabar, memiliki sikap yang
HASIL DAN PEMBAHASAN susah di tebak. Pernah menaruh perasaan
dengan Suti namun Kunto tidak buru-buru
A. Analisis Struktur Novel Suti mengungkapkan prasaanya. Tokoh Dewo
1. Tema adalah adik dari Kunto, memiliki jiwa
Novel Suti bertemakan ketabahan dan pemberani, berjiwa petualang dan suka hal-hal
kesabaran hati seorang perempuan bernama yang baru. Dewo memiliki jiwa yang keras
Suti dalam cerita banyak menemukan dan suka melawan guru di sekolah. Pernah
permasalahan dalam hidup Suti sebagai tokoh sesekali terlibat cekcok dengan ayahnya
utama pada cerita, menggambarkan ketabahan karena berbeda pendapat. Tokoh yang terakhir
seorang perempuan dalam menjalani hidup adalah Tomblok. Tomblok adalah teman baik
dan permasalahan hidup yang terjadi di Suti sejak kecil, dalam pertengan cerita
masyarakat dan keluarga. Suti yang tomblok diterima bekerja dikeluarga Pak
mengakhiri masa lajang menikah dengan Sastro. Tomblok sering bercerita kepada Suti
seorang pemuda bernama Sarno pilihan tentang gosip orang-orang desa terhadap
ibunya, dengan berat hati Suti harus menerima dirinya.
kenyataan pahit bahwa Sarno suaminya
berselingkuh dengan ibunya sendiri. 3. Latar
Kesabaran dan ketegaran Suti diuji karena Novel Suti mengembangkan
suaminya sendiri telah milik ibunya. fenomena yang terjadi dalam cerita
mengambil era tahun 1960-1970an
2. Tokoh dan Penokohan berlatarkan pinggiran kota Solo dan memiliki
Novel Suti karangan Sapardi Djoko latar waktu yaitu pagi, siang, dan malam hari.
Damono memiliki delapan tokoh dalam cerita Latar tempat yang berlokasi di Desa Tungkal
yaitu Suti sebagai tokoh utama dan beberapa dan rumah Keluarga Sastro menjadi titik
tokoh lain seperti Pak Sastro, Bu Sastro, fokus berkembang cerita dalam novel.
Dewo, Kunto, Sarno, Parni, dan Tomblok.
Tokoh utama adalah Suti, perempuan B. Psikologi Tokoh Dalam Novel Suti
konyal-kanyil umurnya belasan tahun 1. Pisikologi tokoh Suti
dinikahan oleh ibunya dengan Sarno. Dalam Aspek Id
pertengahan cerita berhadapan dengan Tokoh Suti sebagai perempuan normal
permasalahan cinta segitiga dengan Pak justru memiliki asrat terpendam pada dirinya.
Sastro dan kunto. Tokoh tambahan seperti Pak Sejak menikah dengan Sarno, suami pilihan
Sastro, mantan abdi Dalem pindah ibunya Suti tidak pernah merasakan kasih
kepinggiran kota Solo. Pak Sastro memiliki sayang layaknya suami istri. Disisi lain Suti
kebiasaan buruk, suka main perempuan. ingan menyalurkan naluri sebagai perempuan.
Diakhir cerita ia sakit-sakitan dan meninggal Dorongan yang kuat dari aspek Id membuat
dunia. Tokoh Buk Sastro digambarkan Suti lupa bahwa hal yang dilakukanya bener
sebagai sosok penyabar, penuh kasih sayang atau salah. Berikut bukti kutipan.
tidak suka bergosip seperti kebiasaan orang- “Suti menerima keinginan Pak
orang desa Tungkal. Tokoh Sarno, suami dari Sastro begitu saja, tanpa
Suti tidak memiliki pekerjaan tetap. Kata menimbang-nimbang apakah
orang-orang di desa Tungkal Sarno itu milik penerimaannya itu merupakan
Parni Bukan Suti. Mereka beberapa kali ungkapan rasa kasihan atau
kedapatan dalam adengan layaknya suami lebih karena naluri perempuan
yang selama ini tidak pernah Dari pemikiran tersebut muncul rasa ingin
bisa dituntaskannya dengan berbenah diri menjadi sosok perempuan yang
Sarno” (Damono, 2015 : 91). baik serta setia terhadap suami.
seperti itu, tetap Bu Sastro tampil apa adanya. Bu Sastro dari golongan
netral saja sikapnya, mungkin priyayi biasanya tampil dengan
mengetahui bahwa sebenarnya kemewahan,namun Bu Sasrto tidak
suaminya yang jantan itu mempermasalahkan hal tersebut. Ego terlihat
sejenis berandal juga, ketika Bu Sastro mau mejalani kehidupan
terutama dalam urusannya dengan sederhana.
dengan perempuan” (Damono,
2015 : 45) Aspek Super Ego
Bu Sastro berasal dari golongan
Kutipan di atas menunjukan bahwa priyayi tulen yang pindah kepinggiran kota
aspek superego terlihat pada keinginan Pak Solo sama sekali tidak pernah
Sastro mendidik anaknya menjadi orang yang memperdebatkan masalah kasta atau
lebih baik. Dorongan dari super ego yang kuat kekayaan. Bu Sastro memilik jiwa berbaur
menjadikan Pak Sastro berpikir bijak dalam terhadap lingkungan yang besar menjadikanya
urusan keluarga terutama kepada Dewo yang mudah beradaptasi dengan sesama.
memang sifat pembawaan sejak kecil sulit “Bu Sastro seorang priyayi
diatur. tulen yang tidak pernah
menyimpan gagasan tentang
3. Psikologi Tokoh Bu Sastro kasta atau silsilah usul atau
Aspek Id kekayaan” (Damono, 2015 :
“Bu Sastro menyentuh rambut 31)
perempuan muda itu dan
melanjutkan,“Tetangga kita itu Pada kutipan di atas menggambarkan
memang harus dilawan, aspek super ego dari tokoh Bu Sastro terlihat
mentang-mentang janda dari cara berpikir dan sikap Bu Sastro
prajurit, seluruh desa suka terhadap lingkungan sekitar walaupun Bu
berlebihan Sastro lahir dari golongan priyayi tulen dan
menghormatiya.”Suti diam tidak memandang olongan atau kasta.
saja, tetap mengatur kayu
api.” (Damono, 2015:49) 4. Psikologi Tokoh Sarno
Aspek Id
Dari kutipan di atas menggambarkan “Ya, ayo. Kita gundul-gundul-
aspek Id dari tokoh Bu Sastro terlihat dari an saja,” kata mertuanya
keberanian dalam menghadapi masalah yang tenang.
terjadi. Bu Sastro berani melawa ketikan Dan tata cara antara mertua
perdebatan antara bu Tentar dan Dewo yang dan menantu itu biasanya
sedang berlangsung di depan rumahnya. berakhir di kamar, dan Suti
Dorongan Id yang kuat serta berani pura-pura tidak tahu, pura-
mengambil tindakan untuk mendukung Dewo pura tidak mendengar. Malah
dalam perdebatan itu. kemudian lenyap
meninggalkan rumah
Aspek Ego (Damono, 2015 : 75).
“Bu Sastro suka sekali
memasak, menikmati asyiknya Kutipan di atas menggambarkan aspek
bara kayu yang berkedip-kedip Id terlihat dari tokoh Sarno dengan perilaku
kalau Ia menggerak-gerakkan yang menyimpang. Prilaku menyimpang
kipas bambunya” (Damono, antara menantu dan mertua itu sudah menjadi
2015 : 27). rahasia umum bagi orang-orang di Desa
tungkal. Dorongan Id yang kuat serta hasrat
Kutipan di atas menggambarkan yang teropsesi dengan mertuanya itu,
aspek ego terlihat dari tokoh Bu Sastro yang sekiranya tidak pantas dilakukan. Sarno tidak
Destinawati, Arina. 2012. “Konflik Psikologis Susanto, Dwi. 2016. Pengantar Kajian
Tokoh Utama Perempuandalam Novel Sastra. Yogyakarta: CAPS.
Sebuah Cinta yang Menangis Karya
Herlinatiens”. Yogyakarta. Fakultas Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi.
Bahasa dan Seni. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.