Anda di halaman 1dari 15

KEPERAWATAN KRITIS

HIGH CARE UNIT (HCU)

Dosen pengampu:

Sufendi Hariyanto, S. Kep. Ners., M. MB.

Disusun oleh:

Aini Salsabila (7318001)


Shintia Amelia Vernanda (7318004)
Chyntya Hadinia Pratiwi (7318011)
Shelly Rosandia (7318015)
Dewi Murtasih (7318018)
Ega Safira (7318020)
Ulfa Khoirun Nikmah (7318021)
Imroatul Muta’fiah (7318028)
Ahmad Ya’kub (7318034)
Brian Handika Rama Pangesti (7318040)

PRODI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM JOMBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas
petunjuk dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah mengenai “HIGH
CARE UNIT (HCU)” dengan baik dan tepat waktu. Makalah ini disusun guna
memenuhi tugas mata kuliah KEPERAWATAN KRITIS.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada


makalah ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran
serta kritik yang dapat memberikan wawasan bagi kami. Kritik yang baik dari
pembaca sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.

Semoga dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai “HIGH CARE UNIT
(HCU)”.

Jombang, 05 Oktober 2021

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. i

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................................................1

A. Latar Belakang ....................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah ...............................................................................................................2

C. Tujuan .................................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................3

A. Definisi Ruangan HCU (High Care Unit) ..........................................................................3

B. Pelayanan Di Ruangan HCU (High Care Unit)..................................................................4

C. Standar Keselamatan Pasien Di Ruangan HCU .................................................................5

D. Keselamatan Kerja Diruangan HCU...................................................................................7

E. Pasien Yang Ditangani Di Ruang HCU..............................................................................9

F. Alur Pelayanan HCU ..........................................................................................................9

BAB III PENUTUP .................................................................................................................11

Kesimpulan ..............................................................................................................................11

Saran .........................................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Keselamatan Pasien telah menjadi spirit dalam pelayanan rumah sakit
di seluruh dunia. Tidak hanya rumah sakit di negara maju yang menerapkan
Keselamatan Pasien untuk menjamin mutu pelayanan, tetapi juga rumah sakit
di negara berkembang, seperti Indonesia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Kesehatan no 1691/ 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit. Peraturan ini menjadi tonggak utama operasionalisasi
Keselamatan Pasien di rumah sakit seluruh Indonesia. Banyak rumah sakit di
Indonesia yang telah berupaya membangun dan mengembangkan
Keselamatan Pasien, namun upaya tersebut dilaksanakan berdasarkan
pemahaman manajemen terhadap Keselamatan Pasien. Peraturan Menteri ini
memberikan panduan bagi manajemen rumah sakit agar dapat menjalankan
spirit Keselamatan Pasien secara utuh. Dengan standar pelayanan keselamatan
yang semakin ditingkatkan tentu ini akan berpengaruh pada tingkat perhatian
diruangan yang bersifat intensif seperti HCU.
High care unit (HCU) adalah unit pelayanan rumah sakit bagi pasien
dengan kondisi stabil dari fungsi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran
namun masih memerlukan pengobatan, perawatan dan pemantauan secara
ketat. Untuk mewujudkan pelayanan HCU yang optimal perlu adanya
kebijakan tata kelola manajemen tertulis meliputi; uraian tugas dan tanggung
jawab yang terinci maupun secara klinis/ teknis medis yang dituangkan dalam
standar prosedur operasional HCU.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah yang dimaksud dengan ruangan HCU?
2. Apa saja pelayanan di ruangan HCU?
3. Bagaimana standar keselamatan pasien diruangan HCU?
4. Bagaimana keselamatan kerja diruangan HCU?
5. Bagaimana kondisi pasien yang dapat ditangani di ruang HCU?
6. Bagaimana alur pelayanan masuk ruang HCU?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari ruangan HCU.
2. Untuk mengetahui dan memahami pelayanan di ruangan HCU.
3. Untuk mengetahui dan memahami standar keselamatan pasien diruangan
HCU.
4. Untuk mengetahui dan memahami keselamatan kerja diruangan HCU
5. Untuk mengetahui dan memahami kondisi pasien yang dapat ditangani di
ruang HCU.
6. Untuk mengetahui dan memahami alur pelayanan masuk ruang HCU.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI RUANGAN HCU (High Care Unit)


HCU adalah singkatan dari High Care Unit, merupakan unit perawatan
rawat inap bagi para pasien dengan kondisi stabil dan sadar, tapi masih
memerlukan pengobatan dan perawatan secara ketat.
Dengan kata lain, kondisi kesehatan mereka tidak terlalu gawat hingga
harus dirawat di ICU atau Intensive Care Unit, tapi juga belum cukup
sehat untuk ditempatkan di ruang rawat inap biasa

HCU dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Sparated, conventional, freestanding HCU adalah HCU yang berdiri


sendiri (independent), terpisah dari ICU.
2. Integreted HCU adalah HCU yang menjadi satu dengan ICU.
3. Paralel HCU adalah HCU yang terletak berdekatan (bersebelahan)
dengan ICU.

Pelayanan HCU adalah tindakan medis yang dilaksanakan melalui


pendekatan tim multi disiplin yang dipimpin oleh dokter spesialis yang
telah mengikuti pelatihan dasar-dasar ICU. Pelayanan HCU meliputi
pemantauan pasien secara ketat, menganalisis hasil pemantauan dan
melakukan tindakan medik dan asuhan keperawatan yang diperlukan.

3
Tujuan teknis pelayanan High Care Unit adalah:

1. Meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien yang di rawat


di HCU
2. Menyediakan, meningkatkan dan mengembangkan sumber daya
manusia
3. Meningkatkan sarana dan prasarana sertya peralatan HCU
4. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan pelayanan HCU
terutama bagi pasien kritis stabil yang hanya membutuhkan pelayanan
pemantauan

B. PELAYANAN DI RUANGAN HCU (High Care Unit)


Pelayanan HCU adalah tindakan medis yang dilaksanakan melalui
pendekatan multidisiplin yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter serta
dibantu oleh perawat yang bekerja secara interdisiplin dengan fokus
pelayanan pengutamaan pada pasien yang membutuhkan pengobatan,
perawatan dan observasi secara ketat sesuai dengan standar prosedur
operasional yang berlaku di rumah sakit (KEMENKES RI 2015).

Ruang lingkup pemantauan yang harus dilakukan antara lain:


a. Tingkat kesadaran
b. Fungsi pernapasan dan sirkulasi dengan interval waktu minimal empat
jam atau disesuaikan dengan keadaan pasien
c. Oksigen dengan menggunakan oksimeter secara terus menerus
d. Keseimbangan cairan dengan interval waktu minimal delapan jam atau
disesuaikan dengan keadaan pasien

4
Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang dilakukan:

a. Bantuan Hidup Dasar/Basic Life support (BHD/BLS) dan Bantuan


Hidup Lanjut / Advanced Life Support (BHL/ALS)

• Jalan nafas (Airway): membebaskan jalan nafas (sampai dengan


melakukan intubasi endotrakeal)
• Pernafasan/ventilasi (Breathing): Mampu melakukan bantuan nafas
(breathing support)
• Sirkulasi (Circulation): mampu melakukan resusitasi cairan,
defibrilasi, dan kompresi jantung luar.
b. Terapi oksigen
c. Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan/ stabilisasi (obat
inotropik, obat anti nyeri, obat aritmia jantung, obat-obat yang bersifat
vasoaktif, dan lain-lain).
d. Nutrisi enteral atau parenteral campuran
e. Fisioterapi sesuai dengan keadaan pasien
f. Evaluasi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan.

C. STANDAR KESELAMATAN PASIEN DI RUANGAN HCU

Standar keselamatan pasien (patient safety) untuk pelayanan HCU adalah:

1. Ketepatan

• Target 100%. Label identitas tidak tepat apabila: Tidak terpasang,


salah pasang, salah penulisan nama, salah penulisan gelar
(Tn/Ny/An), salah jenis kelamin, salah

5
• Target 100%. Terpasang gelang identitas pasien rawat inap:
Pasien yang masuk ke rawat inap terpasang gelang identitas

2. Komunikasi SBAR

• Target 100%. Konsul ke dokter via telpon menggunakan metode


SBAR

3. Medikasi

• Ketepatan pemberian: Target 100%. Yang dimaksud tidak tepat


apabila: salah obat, salah dosis, salah jenis, salah rute pemberian,
salah identitas pada etiket, salah pasien.
• Ketepatan Transfusi: Target 100%. Yang dimaksud tidak tepat
apabila: salah identitas pada permintaan, salah tulis jenis produk
darah, salah pasien

4. Pasien jatuh: Target 100%. Tidak ada kejadian pasien jatuh di HCU.

Adapun Tujuh Standar Keselamatan Pasien (mengacu pada “Hospital


Patient safety Standards” yang dikeluarkan oleh Joint Commission on
Accreditation of Health Organizations, Illinios, USA, tahun 2002, yaitu:

1. Hak Pasien
2. Mendidik pasin dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien.
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien.

6
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien.

D. KESELAMATAN KERJA DIRUANGAN HCU

Keselamatan kerja merupakan suatu sistem dimana rumah sakit


membuat kerja/ aktifitas karyawan lebih aman. Sistem tersebut diharapkan
dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan pribadi
ataupun rumah sakit.

• Tujuan:

1. Terciptanya budaya keselamatan kerja di RS


2. Mencegah dan mengurangi
3. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,
cara dan proses
4. Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan
yang bahaya kecelakaannya menjadi bertambah

• Tata Laksana Keselamatan Karyawan

Setiap petugas medis maupun non medis menjalankan prinsip


pencegahan infeksi, yaitu:

1. Menganggap bahwa pasien maupun d IRI / ICU nya send IRI / ICU
dapat menularkan
2. Menggunakan alat pelindung (sarung tangan, kacamata, sepatu
boot/ alas kaki tertutup, celemek, masker dll) terutama bila terdapat
kontak dengan spesimen pasien yaitu: urin, darah, muntah, sekret,

7
3. Melakukan perasat yang aman bagi petugas maupun pasien, sesuai
prosedur yang ada, mis: memasang kateter, menyuntik, menjahit
luka, memasang infus, dll.
4. Mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum dan sesudah
menangani
5. Terdapat tempat sampah infeksius dan non

6. Mengelola alat dengan mengindahkan prinsip sterilitas yaitu:

a. Dekontaminasi dengan larutan klorin


b. Pencucian dengan sabun
c. Pengeringan

7. Menggunakan baju kerja yang aman


8. Melakukan upaya-upaya medis yang tepat dalam menangani kasus:

a. HIV / AIDS (sesuai prinsip pencegahan infeksi).


b. Flu burung

9. Kewaspadaan standar karyawan/ petugas IRI/ ICU dalam


menghadapi penderita dengan dugaan flu burung adalah:

• Cuci tangan

Cuci tangan dilakukan dibawah air mengalir dengan


menggunakan sikat selama ± 5 menit, yaitu dengan menyikat
selruh telapak tangan maupun punggung tangan.

• Hal ini dilakukan sebelum dan sesudah memeriksa


• Memakai masker N95 atau minimal masker badan

8
• Menggunakan pelindung wajah / kaca mata goggle (bila
diperlukan)
• Menggunakan apron / gaun pelindung
• Menggunakan sarung tangan
• Menggunakan pelindung kaki (sepatu boot)
• Hepatitis B / C (sesuai prinsip pencegahan infeksi)

E. PASIEN YANG DITANGANI DI RUANG HCU


• Penyakit kardiovaskuler (jantung)
• Penyakit pernapasan (gagal napas)
• Masalah sistem saraf (cedera kepala atau sumsum tulang belakang)
• Masalah saluran pencernaan
• Masalah di kelenjar buntu (endokrin)
• Masa pasca pembedahan, termasuk wanita yang melahirkan secara
Caesar dan memerlukan resusitasi cairan
• Masalah kebidanan, seperti pre-eklampsia pada ibu hamil
Contoh pasien yang perlu dirawat di HCU misalnya penderita kanker
stadium akhir. Namun, pasien dengan masalah di atas juga bisa tidak
dirawat di HCU jika keluarga menolak.

F. ALUR PELAYANAN
Pasien yang mendapatkan pelayanan HCU menurut indikasinya
adalah:
1. Pasien dari ICU
2. Pasien dari IGD
3. Pasien dari Kamar Operasi atau kamar tindakan lain, seperti kamar
bersalin, ruang endoskopi, ruang dialisis.
4. Pasien dari Bangsal (ruang rawat inap)

9
Pasien baru

Gawat

Tidak Ya

Poliklinik IGD

Meninggal ICU HCU Bangsal

Kamar Operasi

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dengan standar pelayanan keselamatan yang semakin ditingkatkan
tentu ini akan berpengaruh pada tingkat perhatian diruangan yang
bersifat intensif seperti HCU.
High care unit (HCU) adalah unit pelayanan rumah sakit bagi
pasien dengan kondisi stabil dari fungsi respirasi, hemodinamik, dan
kesadaran namun masih memerlukan pengobatan,perawatan dan
pemantauan secara ketat. Indikasi masuk HCU adalah pasien gagal
organ tunggal yang mempunyai resiko tinggi untuk terjadi komplikasi,
dan pasien yang memerlukan perawatan perioperatif. Indikasi keluar
HCU adalah pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan
pemantauan yang ketat dan pasien/ keluarga yang menolak untuk
dirawat di HCU.

B. SARAN
Setelah mengetahui tentang High Care Unit (HCU),
diharapkan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa keperawatan
dapat mengerti, memahami dan menjelaskan tentang High Care Unit
(HCU). Bukan hanya itu, selain HCU, mahasiswa keperawatan
diharapkan juga untuk lebih banyak menggali kembali tentang macam
fasilitas rawat inap yang ada di tempat pelayanan Kesehatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan R.I(2006). Panduan nasional keselamatan pasien


rumah sakit. utamakan keselamatan pasien. Bakit Husada
Depertemen Kesehatan R.I (2006). Upaya peningkatan mutu pelayanan
rumah sakit. (konsep dasar dan prinsip). Direktorat Jendral Pelayanan
Medik Direktorat Rumah Sakit Khusus dan Swasta.
PERSI – KARS, KKP-RS. (2006). Membangun budaya keselamatan pasien
rumah sakit. Lokakarya program KP-RS. 17 Nopember 2006.
Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.834/MENKES/SK/XII/2010.
Pedoman Penyelenggaraan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit.
Jakarta: Kemenkes RI; 2010.

Kemenkes RI. (2010). Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan High Care Unit


(HCU) di Rumah Sakit. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Nomor
834/ MENKES/ SK/ VII/ 2010

12

Anda mungkin juga menyukai