Anda di halaman 1dari 15

PANDUAN

PELAYANAN INTER MEDIATE CARE (IMC)


DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA
RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Nomor : 092 /SK.3.2/ /20157/SK.3.2/
II/2012
Tentang :

PANDUAN PELAYANAN INTER MEDIATE CARE (IMC)


RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta

Menimbang : a. Bahwa Inter Mediate Care (IMC) adalah suatu bagian dari rumah sakit
yang merupakan high care unit bagi pasien dengan kondisi respirasi,
hemodinamik dan kesadaran yang stabil yang masih memerlukan
pengobatan, perawatan dan observasi secara ketat.
b. Bahwa Rumah sakit sebagai salah satu penyedia pelayanan kesehatan
yang mempunyai fungsi rujukan harus dapat memberikan pelayanan IMC
yang profesional dan berkualitas dengan mengedepankan keselamatan
pasien.
c. Bahwa sehubungan dengan dengan poin (1 dan 2), diperlukan panduan
pelayanan IMC sebagai acuan pelaksanaan dan peningkatan kualitas
pelayanan dan keselamatan pasien pelayanan IMC
d. Bahwa agar panduan pelayanan IMC mempunyai kekuatan hukum, perlu
ditetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta.

Mengingat : Surat Keputusan PP Muhammadiyah Nomer 233 KEP / 1.0 / D / 2013 tanggal 9
Shafar 1435 H / 12 Desember 2013 tentang Penetapan Direktur Utama dan
Direktur Bidang RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta masa jabatan tahun
2013 – 2017.

Memperhatikan : 1. UU RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan


2. UU RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
4. Permenkes no 290/MenKes/Per/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomer 834/MENKES/SK/VII/2010 tentang
Pedoman peyeleggaraan Pelayanan High care Unit (HCU) di rumah sakit.

M E M UTU S KAN

Menetapkan : PANDUAN PELAYANAN INTER MEDIATE CARE (IMC) RUMAH SAKIT


PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Pertama : Memberlakukan Buku Panduan Pelayanan Inter Mediate Care (IMC) RS PKU
Muhammadiyah Yogyakarta sebagaimana terlampir bersama Surat Keputusan
ini sebagai pedoman dalam pelaksanaan pelayanan di RS PKU Muhammadiyah
Yogyakarta.

Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari ternyata terdapat hal-hal yang perlu penyempurnaan akan diadakan
perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya

Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 2015
Direktur Utama,

dr. H. Joko Murdiyanto, Sp An,MPH


NBM. 867.919
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerahnya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku
Panduan pelayanan Inter Mediate Care (IMC) Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Yogyakarta ini dapat selesai disusun.

Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait
dalam memberikan pelayanan kepada pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Panduan ini menjelaskan tentang falsafah, indikasi masuk dan keluar IMC
serta bagaimana pencatatan dan pelaporan serta bagaimana cara
pendokumentasiannya.

Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya


atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan
Pelayanan Inter Mediate Care (IMC) RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Yogyakarta, 2015

Penyususn
DAFTAR ISI

Surat Keputusan
......................................................................................................................................

Kata pengantar.............................................................................................................

BAB I Definisi ……………………………………………………………………1

A. Latar Belakang ……………………………………………………….... 1

B. Definisi ……………………………………………………………….... 1

C. Tujuan ………………………………………………………………….. 1

BAB II Ruang lingkup ……………………………………………………………. 3

BAB III Pelaksanaan IMC di Rumah Sakit ……………………………………….. 4

A. Falsafah .................................................................................................... 4
B. Indikasi masuk dan keluar IMC ............................................................... 4
C. Sumber Daya Manusia (SDM) ..................................................................4
D. Fasilitas ......................................................................................................5

BAB IV Dokumentasi …………………………………………………………….... 6

A. Pencatatan dan pelaporan ......................................................................... 6


B. Monitoring dan evaluasi ........................................................................... 6

Kepustakaan ………………………………………………………………………... 7

Lampiran.......................................................................................................................
BAB I
DEFINISI

A. Latar Belakang
Bahwa Pelayanan kesehatan merupakan hak setiap orang yang dijamin
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang harus
diwujudkan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya. Penignkatan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) di Rumah Sakit
secara terus menerus ditingkatkan sejalan dengan kebutuhan masyarakat dan
perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran. Pengembangan pelayanan
kesehatan di Rumah Sakit juga diarahkan guna meningkatkan mutu dan
keselamatan pasien serta efisiensi biaya dan kemudahan akses segenap
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Pelayanan High Care Unit (HCU) di Rumah Sakit perlu ditingkatkan secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan pengobatan,
perawatan dan observasi secara ketat yang semakin meningkat sebagai akibat
dari penyakit menular maupun tidak menular.

B. Definisi
Inter Mediate Care (IMC) merupakan ruangan High Care Unit (HCU).
Dimana pengertian High Care Unit adalah unit pelayanan di Rumah Sakit bagi
pasien dengan kondisi respirasi, hemodinamik dan kesadaran yang stabil yang
masih memerlukan pengobatan, perawatan dan observasi secara ketat.
Pelayanan High Care Unit (HCU) adalah pelayanan medik pasien yang
memerlukan pengobatan, perawatan dan observasi secara ketat dengan tingkat
pelayanan yang berada diantara ICU dan ruang rawat inap.

C. Tujuan
1. Meningkatkan mutu dan keselamatan pasien HCU.
2. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan pelayanan ICU bagi
pasien kritis stabil yang hanya membutuhkan pelayanan HCU.
3. Meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia, kesehatan, sarana
dan prasarana serta peralatan HCU.
BAB II
RUANG LINGKUP

Pelayanan IMC diberikan kepada pasien dengan kondisi kritis stabil yang
membutuhkan pelayanan pengobatan dan observasi secara ketat.
Ruang lingkup pelayanan yang diberikan di IMC adalah sebagai berikut:
1. Tingkat kesadaran;
2. Fungsi pernafasan dan sirkulasi dengan interval waktu minimal 4 jam atau
disesuaikan dengan keadaan pasien;
3. Oksigenasi dengan menggunakan oksimeter secara terus menerus;
4. Keseimbangan cairan dengan interval waktu minimal 8 jam atau disesuaikan
keadaan pasien.
Tindakan medik dan asuhan keperawatan yang dilakukan adalah:
1. Bantuan Hidup Dasar/Basic Life Support (BHD/BLS) dan Bantuan Hidup
Lanjut/Advanced Life Support (BHL/ALS)
a. Jalan nafas (airway)
Membebaskan jalan nafas (sampai dengan melakukan intubasi
endotrakeal)
b. Pernafasan/ventilasi (breathing)
Mampu melakukan bantuan nafas (breathing support)
c. Sirkulasi (circulation)
1). Mampu melakukan resusitasi cairan
2). Mampu melakukan defibrilasi
3). Mampu melakukan kompresi jantung luar
2. Terapi Oksigen
3. Penggunaan obat-obatan untuk pemeliharaan/stabilisasi (obat inotropik,
obat anti nyeri, obat aritmia jantung, obat-obat yang bersifat vasoaktif dan
lain-lain)
4. Nutrisi parenteral
5. Fisiotherapy sesuai dengan keadaan pasien
6. Evaluasi seluruh tindakan dan pengobatan yang telah diberikan
BAB III
PELAYANAN IMC DI RUMAH SAKIT
A. Falsafah
Etika Kedokteran
Berdasarkan falsafah dasar “saya akan senantiasa mengutamakan kesehatan
pasien, tidak merugikan pasien dan berorientasi untuk dapat secara optimal
memperbaiki kondisi kesehatan pasien”

B. Indikasi Masuk dan Indikasi Keluar


Penentuan indikasi pasien yang masuk ke IMC dan keluar dari IMC serta
pasien yang tidak dilanjutkan untuk dirawat di IMC ditentukan berdasarkan
kriteria sebagai berikut:
1. Indikasi Masuk
a). Pasien dengan gagal organ tunggal yang mempunyai risiko tinggi untuk
terjadi komplikasi (kecuali pasien dengan gagal nafas, indikasi masuk
ICU)
b). Pasien yang memerlukan perawatan perioperatif
2. Indikasi Keluar
a). Pasien sudah stabil yang tidak lagi membutuhkan pemantauan yang ketat
b). Pasien yang memburuk sehingga perlu pindah ke icu
3. Yang tidak perlu masuk IMC
a). Pasien dengan fase terminal suatu penyakit (seperti kanker stadium akhir)
b). Pasien/keluarga menolak untuk dirawat di IMC (dengan inform consent)

C. Sumber Daya Manusia (SDM)


Ruang IMC mempunyai 12 perawat yang terdiri dari 1 orang lulusan S1
Keperawatan dan 11 orang lulusan D3 Keperawatan. Semua perawat di ruang
IMC mempunyai sertifikat PPGD. 2 orang memiliki sertifikat pelatihan kardiologi
dasar dan 3 orang memiliki sertifikat pelatihan perawatan kritis.
D. Fasilitas
Ruang IMC memiliki:
1. 6 kapasitas tempat tidur
2. 6 bedside monitor dan oksigen sentral
3. Defibrillator
4. Alat penghisap lendir (Suction pump portable)
5. Alat pembebas jalan nafas (Laringoskop, Pipa Endotracheal, dan lain-lain)
6. Pompa Infus (Infus pump dan syringe pump)
7. Mesin EKG.
BAB III
DOKUMENTASI

A. Pencatatan dan pelaporan


1. Catatan IMC diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter yang melakukan
pelayanan di IMC dan bertanggung jawab atas semua yang dicatat
tersebut.
2. Pencatatan menggunakan status khusus IMC yang meliputi pencatan
lengkap terhadap diagnosis yang menyebabkan dirawat di IMC, data tanda
vital, pemantauan fungsi organ khusus (jantung,paru, ginjal dan
sebagainya)secara berkala, jenis dan jumlah asupan nutrisi dan cairan,
catatan pemberian obat, serta jumlah cairan tubuh yang keluar dari pasien.
3. Pelaporan pelayanan ICU terdiri dari jenis indikasi pasien masuk serta
jumlahnya, sistem skoring prognosis, lama rawat dan keluaran (hidup atau
meninggal) dari IMC

B. Monitoring dan Evaluasi


1. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna
mewujudkan pelayanan IMC yang aman, bermutu dan mengutamakan
keselamatan pasien.
2. Monitoring dan evaluasi dimaksud harus ditindaklanjuti untuk
menentukan faktor-faktor yang potensial berpengaruh agar dapat
diupayakan penyelesaian yang efektif.
KEPUSTAKAAN

Critical care : MedlinePlus. www.nlm.nih.gov/medlineplus/criticalcare.html


Intensive Care-NHS Choices. www.nhs.uk/conditions/intensive-
care/pages/introduction.aspx
Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1778/MENKES/SK/XII/2010 tentang pedoman
Penyelengaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit.
What is Intensive Care? Intensive Care Units. www.ics.ac.uk/
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Pedoman HCU dan ICU
Indonesia”,2010

PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIK DI IMC

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
Dengan ini menyatakan SETUJU/MENOLAK* dilaksanakan
tidakan .....................................................................................................................
.............
Terhadap diri saya sendiri/istri/suami/anak/ayah/ibu saya dengan :
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
No. Rekam Medis:
Yang dilaksanakan oleh dokter :
Cara kerja, tujuan dan komplikasi serta resiko yang mungkin terjadi dari tindakan
tersebut telah dijelaskan pada saya oleh dokter tersebut di atas.
Kepada saya juga telah dijelaskan mengenai pilihan tindakan alternatif lain
seperti dibawah ini :
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
..................................................................................................................................
Saya juga menyatakan mengerti :
1. Bahwa berdasarkan penjelasan dokter di IMC, tindakan apapun yang
dilakukan selalu mengandung beberapa konsekuensi dan risiko. Risiko
potensial yang terjadi termasuk perubahan tekanan darah, reaksi obat (alergi),
henti jantung, kerusakan otak, kelumpuhan, kerusakan syaraf bahkan
kematian. Saya menyadari hal ini dan resiko serta komplikasi lain yang
mungkin dapat terjadi.
2. Bahwa dalam praktek ilmu kedokteran, bukan merupakan ilmu pengetahuan
yang pasti (exact science) dan saya menyadari tidak seorangpun dapat
menjanjikan atau menjamin sesuatu yang behubungan dengan tindakan medis
di IMC.
3. Bahwa obat-obatan yang digunakan sebelum prosedur di IMC dapat saja
menimbulkan komplikasi. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban dan
tanggung jawab saya untuk memberikan informasi kepada dokter semua
obat-obatan yang saya sendiri/istri/suami/anak/ayah/ibu gunakan, termasuk
aspirin, kontrasepsi, obat-obatan flu, narkotika, marijuana, kokain dan lain-
lain.
4. Bahwa selama pasien dirawat di IMC, dapat dilakukan tindakan-tindakan
medis sesuai kondisi pasien berdasarkan pertimbangan medis termasuk
intubasi, kateter vena sentral, serta tranfusi darah dan/atau produk-produk
darah.
5. Bahwa dokter IMC yang bertugas dapat melakukan konsultasi atau mendapat
bantuan dari dokter lain yang berkaitan jika dirasakan perlu.
6. Bahwa apabila staff IMCyang bertugas di IMC mengalami luka tusuk atau
terpapar cairan tubuh pasien, pasien setuju untuk diperiksa darahnya.

Saya menyadari dan mengerti sepenuhnya bahwa pada tindakan medis, berbagai
resiko dan komplikasi yang tidak didiskusikan sebelumnya mungkin dapat
timbul. Saya juga menyadari bahwa selama berlangsungnya tindakan tersebut,
ada kemungkinan timbulnya kondisi-kondisi yang tidak terduga dimana hal
tersebut memerlukan tindakan-tindakan perluasan yang berhubungan dengan
perawatan yang sedang dilakukan, untuk itu saya menyetujui dilakukannya
tindakan tersebut apabila diperlukan.

Selanjutnya saya menyadari bahwa tidak ada jaminan atau janji-janji yang
diberikan kepada saya sehubungan dengan hasil dari segala tindakan dan atau
perawatan.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaraan dan tanpa paksaan.

Tanggal........Bulan............Tahun ...........

1. Saksi-saksi Dokter Yang membuat pernyataan

........................ ................................ ..............................................


Tanda tangan Tanda tangan Tanda tangan
Nama Jelas Nama Jelas Nama Jelas
(Huruf Balok) (Huruf Balok) (Huruf Balok)

................................
Tanda tangan dan nama terang
(Huruf Balok)

Anda mungkin juga menyukai