INFORMED CONSENT
Nomor : 3459/SK.3.2/VI/2015
TENTANG
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Yogyakarta
Direktur Utama,
NBM :867.919
iii
Cepat – Mutu – Nyaman – Ringan - Islami
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepadaALLAH SWT atas segala berkat dan
Buku panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait
Muhammadiyah Yogyakarta.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Adanya asas bahwa ilmu kedokteran adalah bukan ilmu pasti maka, dasar
penerapan dari ilmu kedokteran bukanlah menjanjikan hasil, tetapi menjajikan
usaha yang sebaik-baiknya. Usaha sebaik-baiknya ini, kemudian didasarkan
pada pertimbangan ilmiah dan diwujudkan dengan adanya standar pelayanan.
Informed artinya sudah mendapat informasi, sudah memperoleh informasi,
sudah diberi informasi. Consent artinya persetujuan. Sehingga arti informed
consent adalah persetujuan yang sudah didasari adanya informasi, sudah
didasari pengertian dan pemahaman akan tindakan yang akan disetujui. Jadi
jika pasien menandatangani blanko informed consent sebuah tindakan yang
akan dilakukan pada dirinya, berarti pasien memberikan persetujuan terhadap
tindakan yang akan dilakukan pada dirinya dan sudah mendapat informasi
tentang tindakan yang akan dilakukan oleh dokter pada dirinya tersebut serta
untung ruginya dilakukannya tindakan.
B. TUJUAN
Tujuan Informed Consent:
a. Melindungi hak klien/pasien untuk membuat keputusan yang otonom
b. Melindungi klien dari tindakan yang merugikan, sehingga dapat
memberikan motivasi kepada tenaga profesional untuk betindak dengan
penuh tanggung jawab
c. Memberikan perlindungan kepada pasien terhadap tindakan dokter yang
sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar
pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya.
d. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan
dan bersifat negatif, karena prosedur medik modern bukan tanpa resiko
dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu resiko ( Permenkes No.
290/Menkes/Per/III/2008 Pasal 3 )
1
C. PENGERTIAN
Definisi informed consent adalah
1. Persetujuan yang sudah didasari adanya informasi, sudah didasari
pengertian dan pemahaman akan tindakan yang akan disetujui.
2. Pernyataan setuju terhadap tindakan diagnostik/ terapetik, setelah
mendapat penjelasan tentang tujuan, resiko, alternatif tindakan yang akan
dilakukan, serta prognosis penyakit jika tindakan itu dilakukan / tidak
dilakukan.
3. Pada Bab I butir I Pedoman Persetujuan Tindakan Medik, disebutkan
bahwa : Informed Consent terdiri dari kata informed yang berarti telah
mendapat informasi dan Consent berarti persetujuan (ijin).
Ada perbedaan penekanan antara informed consent ini dengan persetujuan
dalam kontrak terapetik (sesuai pasal 1320 KUH perdata). Informed Consent
dalam profesi kedokteran (juga tenaga kesehatanan lainnya) adalah pernyataan
setuju(consent) atau ijin dari pasien yang diberikan dengan bebas, rasional,
tanpa paksaan (voluntary) tentang tindakan kedokteran yang akan dilakukan
terhadapnya sesudah mendapatkan informasi yang cukup tentang tindakan
kedokteran yang dimaksud.
D. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 585/MENKES/PER / IX / 1989
Tentang Persetujuan Tindakan Medik, yang pedoman pelaksanaannya
diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Nomor :
HK.00.063.5.1866 Tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medik (
Informed Consent ) tanggal 21 April 1999.
2. SK. Dirjen YANMED. No. YM 00.03.2.6.956 Tentang Hak dan
Kewajiban Pasien Dan Perawat.
3. Surat Edaran Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan
RI. Nomor : YM.02.04.3.5.2504 tanggal 10 Juni 1997 Tentang Pedoman
Hak Dan Kewajiban Pasien, Dokter Dan Rumah Sakit.
4. Pasal 45 (1) UU PRADOK
2
BAB II
PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS
3
pemberian informasi kepada pasien tentang segala sesuatu mengenai
penyakit dan tindakan medis yang akan dilakukan, pasien memahaminya
dan kemudian memutuskan persetujuannya. Disebutkan dalam manual
persetujuan tindakan kedokteran tersebut bahwa persetujuan tindakan
kedokteran adalah pernyataan sepihak pasien atau yang sah mewakilinya
yang isinya berupa persetujuan atas rencana tindakan kedokteran atau
kedokteran gigi yang diajukan oleh dokter atau dokter gigi, setelah
menerima informasi yang cukup untuk dapat membuat persetujuan atau
penolakan.
4
BAB III
PENATALAKSANAAN INFORMED CONSENT
5
akan pemahaman dari tugas dan tanggungjawab masing-masing pihak. Pada
perkembangannya seiring dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi
kedokteran mengakibatkan beberapa kondisi yang menuntut semakin
seringnya mewujudkan informed consent tersebut.
Informed consent yang terwujud dapat berupa oral consent (terucap) dan
writtenconsent (tertulis). Bentuk oral consent ini terwujud dengan kata-kata
persetujuan dari pasien terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh dokter.
Bentuk oral consent ini lebih sering terdapat jika dibanding dengan yang
writen consent. Bentuk yang tertulis ini banyak dipakai untuk tidakan yang
bersifat invasif, seperti tindakan operasi, tindakan diagnostik (foto dengan
kontras) dan tindakan dengan biaya mahal dan lain sebagainya. Untuk
kepentingan rekam medik ada baiknya untuk selalu mencatat persetujuan dari
pasien yang berupa kata “setuju” kedalam lembaran rekam medik saat dokter
visite.
6
3. Dalam hal tindakan yang bukan bedah (operasi) dan tindakan yang tidak
invasif lainnya, informasi dapat diberikan oleh dokter lain atau perawat
dengan sepengetahuan atau petunjuk dokter yang bertanggung jawab.
7
3. Informasi harus diberikan secara jujur dan benar kecuali bila dokter
menilai bahwa hal itu dapat merugikan kepentingan kesehatan pasien.
4. Dalam hal-hal sebagaimana dimaksud ayat (3) dokter dengan persetujuan
pasien dapat memberikan informasi tersebut kepada keluarga terdekat
pasien. Istilah kedokteran tidak boleh dipakai dalam memberikan
informasi dan penjelasan karena mungkin tidak dimengerti oleh orang
awam agar supaya tidak terjadi salah pengertian sehingga mengakibatkan
masalah yang serius. Informasi harus diberikan sesuai dengan tingkat
pendidikan, kondisi dan situasi pasien.
8
a. Ayah/Ibu kandung
b. Saudara-saudara kandung
3. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau
orang tuannya berhalangan hadir, informasi dan persetujuan atau
penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai
berikut :
a. Ayah/ibu adopsi
b. Saudara-saudara kandung
c. Induk semang
4. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental,informasi dan persetujuan
atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut hak sebagai
berikut :
a. Ayah/ibu kandung
b. Wali yang sah
c. Saudara-saudara kandung
5. Bagi pasien dewasa yang berasa dibawah pengampuan (curatelle),
informasi dan persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh
mereka menurut hak berikut :
a. Wali
b. Pengampu
6. Bagi pasien dewasa yang telah menikah/orang tua, informasi dan
persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh mereka
menurut hak sebagai berikut :
a. Suami/istri
b. Ayah/ibu kandung
c. Anak-anak kandung
d. Saudara-saudara kandung
7. Bagi pasien yang tidak sadar, informasi dan persetujuan atau penolakan
tindakan medik diberikan oleh mereka menurut urutan berikut sampai
pasien sadar :
a. Suami/istri
9
b. Ayah/ibu kandung
c. Anak-anak kandung
d. Saudara-saudara kandung
10
I. Format Isian Informed Consent
Format isian Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent) atau Penolakan
Tindakan Medik, digunakan seperti contoh formulir terlampir, dengan
ketentuan sebagai berikut : Diketahui dan ditanda tangani oleh dua orang
saksi. Perawat bertindak sebagai salah satu saksi :
Meterai tidak diperlukan
Formulir asli harus disimpan dalam berkas rekam medis pasien
Formulir harus sudah diisi dan ditandatangani 24 jam sebelum tindakan
medis dilakukan
Dokter harus ikut membubuhkan tanda tangan sebagai bukti bahwa telah
diberikan informasi dan penjelasan secukupnya
Sebagai ganti tanda tangan, pasien atau keluarganya yang buta hurufharus
membubuhkan cap jempol ibu jari tangan kanan.
11
2. Ketidakpastian tentang diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis banding)
termasuk pilihan pemeriksaan lanjutan sebelum dilakukan pengobatan.
3. Pilihan pengobatan atau penatalaksanaan terhadap kondisi kesehatannya,
termasuk pilihan untuk tidak diobati.
4. Tujuan dari rencana pemeriksaan atau pengobatan; rincian dari prosedur
atau pengobatan yang dilaksanakan, termasuk tindakan subsider seperti
penanganan nyeri, bagaimana pasien seharusnya mempersiapkan diri,
rincian apa yang akan dialami pasien selama dan sesudah tindakan,
termasuk efek samping yang biasa terjadi dan yang serius.
5. Untuk setiap pilihan tindakan, diperlukan keterangan tentang
kelebihan/keuntungan dan tingkat kemungkinan keberhasilannya, dan
diskusi tentang kemungkinan risiko yang serius atau sering terjadi, dan
perubahan gaya hidup sebagai akibat dari tindakan tersebut.
6. Nyatakan bila rencana pengobatan tersebut adalah upaya yang masih
eksperimental
7. Bagaimana dan kapan kondisi pasien dan akibat sampingannya akan
dimonitor atau dinilai kembali.
8. Nama dokter yang bertanggungjawab secara keseluruhan untuk
pengobatan tersebut, serta bila mungkin nama-nama anggota tim lainnya.
9. Bila melibatkan dokter yang sedang mengikuti pelatihan atau pendidikan,
maka sebaiknya dijelaskan peranannya di dalam rangkaian tindakan yang
akan dilakukan.
10. Mengingatkan kembali bahwa pasien dapat mengubah pendapatnya setiap
waktu. Bila hal itu dilakukan maka pasien bertanggungjawab penuh atas
konsekuensi pembatalan tersebut.
11. Mengingatkan bahwa pasien berhak memperoleh pendapat kedua dari
dokter lain.
12. Bila memungkinkan, juga diberitahu tentang perincian biaya.
12
K. Masa Berlaku Informed Consent
Inform consent hanya berlaku untuk satu tindakan kedokteran, kecuali pada
tindakan-tindakan khusus dibawah ini.
1. Informed Consent Hemodialisa berlaku selama 6 bulan (kecuali ada
perubahan akses vaskular).
2. Informed Consent Kemoterapi berlaku selama 1 seri pemberian.
3. Informed Consent Pemberian Tranfusi dan Produk Darah berlaku selama
rawat inap.
13
BAB IV
PENOLAKAN TINDAKAN KEDOKTERAN
14
BAB V
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN
1. Semua hal yang sifatya luar biasa dalam proses mendapatkan persetujuan
tindakan kedokteran harus dicatat dalam rekam medis.
2. Seluruh dokumen mengenai persetujuan tindakan kedokteran harus disimpan
bersama-sama rekam medis.
3. Format persetujuan tindakan kedokteran atau penolakan tindakan kedokteran,
menggunakan formulir dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Diketahui dan ditandatangani oleh dua orang saksi. Tenaga keperawatan
bertindak sebagai salah satu saksi.
b. Formulir asli harus disimpan dalam berkas rekam medis pasien.
c. Formulir harus sudah mulai diisi dan ditandatangani 24 jam sebelum
tindakan kedokteran.
d. Dokter atau dokter gigi yang memberikan penjelasan harus ikut
membubuhkan tanda tangan sebagai bukti bahwa telah memberikan
informasi dan penjelasan secukupnya.
e. Sebagai tanda tangan, pasien atau keluarganya yang buta huruf harus
membubuhkan cap jempol jari kanan.
15
BAB VI
PENUTUP
16
PEMBERIAN INFORMED CONSENT
(Penolakan dan Persetujuan tindakan
kedokteran)
RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA No Dokumen : No Revisi : Halaman :
3518/PS.1.2/VI/2015 01 1/2
.
Ditetapkan
Tanggal Terbit Direktur Utama
STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. H. Joko Murdiyanto, Sp.An, MPH
NBM: 867.919
Pengertian Persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat setelah
mendapat penjelasan secara lengkap mengenai tindakan kedokteran
atau kedokteran gigi yang akan dilakukan terhadap pasien.
Tujuan 1. Semua tindakan medis yang akan dilakukan terhadap pasien harus
mendapat persetujuan.
2. Persetujuan dapat diberikan secara tertulis maupun lisan
3. Setiap tindakan medis yang mengandung resiko tinggi harus
dengan persetujuan tertulis dan ditandatangani oleh yang berhak
memberikan persetujuan
Kebijakan Semua tindakan kedokteran harus mendapat persetujuan pasien dan
atau keluarga pasien setelah mendapatkan penjelasan yang cukup
tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan tersebut
Prosedur 1. Dokter menjelaskan mengenai tindakan medis yang akan
dilakukan, meliputi : diagnosis dan tata cara tindakan kedokteran,
tujuan tindakan kedokteran yang dilakukan, alternatif tindakan lain
dan resikonya, resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
2. Dokter memberikan penjelasan secara lengkap dengan bahasa yang
mudah dimengerti pasien, kemudian didokumentasikan dalam
berkas rekam medis.
3. Dokter memastikan informasi yang diberikan dipahami oleh pasien
dan atau keluarga pasien.
4. Dokter dalam memberikan penjelasan kepada keluarga dengan
didampingi oleh seorang tenaga kesehatan lain sebagai saksi.
5. Saksi meliputi : saksi (1) mewakili keluarga pasien, saksi (2) dari
pihak rumah sakit.
6. Dokter sebagai pemberi informasi tindakan kedokteran setelah
selesai memberikan penjelasan dengan jelas maka dokter
membubuhkan tanda tangan beserta nama pada formulir pemberian
informasi tindakan kedokteran.
7. Pasien dan atau keluarga pasien setelah memahami penjelasan dari
dokter maka membubuhkan tanda tangan beserta nama pada pada
formulir pemberian informasi tindakan kedokteran.
8. Pasien berhak memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan
PEMBERIAN INFORMED CONSENT
(Penolakan dan Persetujuan tindakan
kedokteran)
RS PKU
MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA No Dokumen : No Revisi : Halaman :
3518/PS.1.2/VI/2015 01 2/2
.
yang akan dilakukan oleh dokter terhadap penyakit yang
dideritanya
Unit Terkait 1. Unit Gawat Darurat
2. Unit Rawat Jalan
3. Unit Rawat Inap
4. Hemodialisa
5. Radiologi
6. Laboratorium
Rev 02.08-2015 RM. 33. a
No. RM : __________________
RUMAH SAKIT
Nama : __________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl lahir : __________________
2. Dasar Diagnosis
3. Tindakan Kedokteran
5. Indikasi Tindakan
6. Tujuan
7. Tata Cara
8. Risiko Tindakan
9. Komplikasi Tindakan
10. Prognosis
13. Lain-lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal di atas Pemberi Informasi
secara benar dan jujur dan memberikan kesempatan untuk bertanya
dan/atau berdiskusi
Tanda tangan dan nama lengkap
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi Penerima Informasi
sebagaimana di atas yang saya beri paraf di kolom sebelah kanannya dan
telah memahami
Tanda tangan dan nama lengkap
Rekam Medis Kesehatan
Rev 02.08-2015 RM. 33. b
No. RM : ____________________
RUMAH SAKIT
Nama : ____________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl. Lahir : ____________________
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
No. RM : _____________________
RUMAH SAKIT Nama : _____________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl lahir : _____________________
Pemberi Informasi
Penerima Informasi Nama :
TTD
NO JENIS INFORMASI ISI INFORMASI PASIEN/
KELUARGA
1 Diagnosiskerja/
Diagnosis Banding
2 Dasar Diagnosis
3 Tindakan Kedokteran OPERASI/BEDAH CAESAR
4 Tata cara tindakan
6 Resiko Pada ibu : perdarahan saat dan sesaat setelah operasi Caesar
hingga beberapa hari pasca operasi Caesar, kontraksi rahim
jelek/atonia. Beberapa risiko diatas terkadang membutuhkan
transfusi darah, operasi ulang, hingga operasi pengangkatan rahim
(histerektomi), perawatan ICU, di rumah sakit yang sama atau
sampai dengan di rumah sakit rujukan.
Risiko pada bayi : fetal distress, asfiksia ringan sampai dengan berat,
lahir tidak menangis sampai dengan gagal nafas.
7 Komplikasi Infeksi/sepsis, dehisiensi luka operasi, trauma operasi (trauma ureter,
trauma usus, fistula vesicovaginalis (terbentuknya lobang antara
kandung kencing dengan vagina), ileus, dan emboli air ketuban.
Beberapa komplikasi trauma diatas terkadang membutuhkan operasi
ulang/repair, hingga kemungkinan tindakan colostomy.
11 Lain-lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal di atas Pemberi Informasi
secara benar dan jelas dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan
atau berdiskusi
(……………..……………)
Tanda tangan dan nama lengkap
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi Penerima Informasi
sebagaimana di atas dan telah memahaminya
(……………..……………)
Tanda tangan dan nama lengkap
Rekam Medis Kesehatan
Rev 01.08-2015 RM. 33. d
No. RM : ___________________
RUMAH SAKIT Nama : ___________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl. Lahir : ___________________
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
No. RM : ___________________
RUMAH SAKIT
Nama : ___________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl lahir : ___________________
Pemberi Informasi
11. Lain-lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal di atas Pemberi Informasi
secara benar dan jujur dan memberikan kesempatan untuk bertanya
dan/atau berdiskusi
Tanda tangan dan nama lengkap
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi Penerima Informasi
sebagaimana di atas yang saya beri paraf di kolom sebelah kanannya dan
telah memahami
Tanda tangan dan nama lengkap
Rekam Medis Kesehatan
Rev 00.10-2015 RM. 33. g
No. RM : __________________
RUMAH SAKIT
Nama : __________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl. Lahir : __________________
PERSETUJUAN TINDAKAN HEMODIALISIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya :
Nama : ......................................................................................................................................
Umur/Jenis Kelamin : ................................................................................ / Laki-laki Perempuan
Alamat : ......................................................................................................................................
Selaku pasien/ayah/ibu/anak/suami/istri dengan ini menyatakan PERSETUJUAN untuk dilakukan tindakan kedokteran
berupa HEMODIALISIS
Terhadap pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Nama : ......................................................................................................................................
Umur/Jenis Kelamin : ................................................................................ / Laki-laki Perempuan
Alamat : ......................................................................................................................................
Saya telah dijelaskan dan memahami tentang jenis tindakan kedokteran beserta manfaat, risiko dan komplikasi yang
mungkin belum diprediksi. Saya menyadari bahwa ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti maka keberhasilan tindakan
kedokteran sangat bergantung kepada izin Tuhan Yang Maha Esa.
Yogyakarta,.....................................Pukul............WIB
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
Nama : ......................................................................................................................................
Umur/Jenis Kelamin : ................................................................................ / Laki-laki Perempuan
Alamat : ......................................................................................................................................
Selaku pasien/ayah/ibu/anak/suami/istri dengan ini menyatakan PENOLAKAN untuk dilakukan tindakan kedokteran
berupa ..............................................................................................................................................................................
dengan alasan ...................................................................................................................................................................
Terhadap pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Nama : ......................................................................................................................................
Umur/Jenis Kelamin : ................................................................................ / Laki-laki Perempuan
Alamat : ......................................................................................................................................
Saya telah dijelaskan dan memahami tentang jenis tindakan beserta manfaat, risiko, komplikasi dan kemungkinan
akibat bila tidak dilaksanakannya tindakan kedokteran tersebut. Saya bertanggung jawab secara penuh segala akibat
yang timbul sebagai akibat tidak dilakukannya tindakan kedokteran tersebut.
Yogyakarta,.....................................Pukul............WIB
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
No. RM : ____________________
RUMAH SAKIT
Nama : ____________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl lahir : ____________________
Pemberi Informasi
3 Tindakan Kedokteran Transfusi Darah (Suatu proses memasukkan komponen darah dari orang sehat
(Donor) ke dalam tubuh orang sakit (Pasien) secara intravena)
4 Jenis Darah / Komponen Darah Komponen darah yang tersedia sebagai berikut :
Darah penuh (Whole Blood) Thrombocyte Concentrate (TC)
Packed Red Cell (PRC) Fresh plasma
Fresh Frozen Plasma (FFP) Platelet Rich Plasma (PRP)
Sel darah putih (Buffy coat) Cryoprecipitate
Darah merah cuci (Washed Red Cell) Albumin/ Globulin
Komponen darah tersebut diberikan kepada pasien sesuai indikasi.
5 Tujuan / Indikasi Transfusi Darah Anemia karena perdarahan akut.
Anemia kronik.
Perdarahan karena kekurangan komponen darah (trombosit, faktor
pembekuan)
Plasma loss atau hipoalbuminemia jika tidak dapat diberikan plasma
substitute atau larutan albumin
6 Tata Cara 1. Pada pasien dilakukan pengambilan contoh darah pada darah vena 1-2 ml
untuk contoh darah (cross test).
2. Contoh darah dan formulir permintaan dikirim ke Unit Bank Darah.
3. Setelah darah transfusi datang, maka dilakukan prosedur transfusi darah.
4. Jenis dan jumlah transfusi darah yang diberikan sesuai dengan kebutuhan
medis dari pasien tersebut.
5. Transfusi diberikan melalui kanula (jarum di vena Anda) dan selama transfusi
Anda akan diawasi secara ketat mengenai kemungkinan terjadinya reaksi
transfusi
7 Risiko / Komplikasi Komplikasi transfusi darah dapat dibedakan atas :
1. Komplikasi menurut keterlibatan sistem imun tubuh :
a. Komplikasi imunologi (berhubungan dengan reaksi transfusi)
b. Komplikasi non imunologi (disebabkan efek fisik dari komponen darah dan
infeksi)
2. Komplikasi menurut waktu pemberian transfusi :
a. Komplikasi segera (immediate)
b. Komplikasi tertunda (delayed)
8 Prognosis
10 Alternatif Tindakan
11 Lain-lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal di atas secara Pemberi Informasi
benar dan jujur dan memberikan kesempatan untuk bertanya dan/atau berdiskusi
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
No. RM : __________________
RUMAH SAKIT
Nama : __________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl lahir : __________________
7. Komplikasi
8. Prognosis
10. Lain-lain
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerangkan hal-hal di atas Pemberi Informasi
secara benar dan jujur dan memberikan kesempatan untuk bertanya
dan/atau berdiskusi.
Dengan ini menyatakan bahwa saya telah menerima informasi Penerima Informasi
sebagaimana di atas yang saya beri paraf di kolom sebelah kanannya dan
telah memahami.
Tanda tangan dan nama lengkap
Rekam Medis Kesehatan
Rev 00.10-2015 RM. 33. k
No. RM : __________________
RUMAH SAKIT
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA Nama : __________________
Nama : ......................................................................................................................................
Umur/Jenis Kelamin : ................................................................................ / Laki-laki Perempuan
Alamat : ......................................................................................................................................
Selaku pasien/ayah/ibu/anak/suami/istri dengan ini menyatakan PERSETUJUAN untuk dilakukan tindakan kedokteran
berupa Kemoterapi
Terhadap pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Nama : ......................................................................................................................................
Umur/Jenis Kelamin : ................................................................................ / Laki-laki Perempuan
Alamat : ......................................................................................................................................
Saya telah dijelaskan dan memahami tentang jenis tindakan kedokteran beserta manfaat, risiko dan komplikasi yang
mungkin belum diprediksi. Saya menyadari bahwa ilmu kedokteran bukanlah ilmu pasti maka keberhasilan tindakan
kedokteran sangat bergantung kepada izin Tuhan Yang Maha Esa.
Yogyakarta,.....................................Pukul............WIB
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
Nama : ......................................................................................................................................
Umur/Jenis Kelamin : ................................................................................ / Laki-laki Perempuan
Alamat : ......................................................................................................................................
Selaku pasien/ayah/ibu/anak/suami/istri dengan ini menyatakan PENOLAKAN untuk dilakukan tindakan kedokteran
Kemoterapi, dengan alasan ..............................................................................................................................................
Terhadap pasien RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
Nama : ......................................................................................................................................
Umur/Jenis Kelamin : ................................................................................ / Laki-laki Perempuan
Alamat : ......................................................................................................................................
Saya telah dijelaskan dan memahami tentang jenis tindakan beserta manfaat, risiko, komplikasi dan kemungkinan
akibat bila tidak dilaksanakannya tindakan kedokteran tersebut. Saya bertanggung jawab secara penuh segala akibat
yang timbul sebagai akibat tidak dilakukannya tindakan kedokteran tersebut.
Yogyakarta,.....................................Pukul............WIB
Saksi
Pihak Keluarga Pihak Rumah Sakit Yang Menyatakan
No. RM : ___________________
RUMAH SAKIT
Nama : ___________________
PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
Tgl lahir : ___________________
PEMBERIAN INFORMASI
MATI BATANG OTAK (MBO)
Pemberi Informasi : Penerima Informasi :
1 Diagnosis
2 Dasar Diagnosis
3 Tes Diagnostik
6 Prognosis Ad Malam
8 Lain-lain