Anda di halaman 1dari 9

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)


SEMESTER 2020/21.2 (2021.1)

Nama Mahasiswa : Mellisa Astary Pulungan


Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 031034227

Tanggal Lahir : 07 – 02 - 1998

Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4319 / Komunikasi Politik

Kode/Nama Program Studi : 72 / Ilmu Komunikasi – S1

Kode/Nama UPBJJ : 23 / Bogor

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa, 13 Juli - 2021

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS TERBUKA
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Surat Pernyataan Mahasiswa


Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama Mahasiswa : Mellisa Astary Pulungan


NIM : 031034227
Kode/Nama Mata Kuliah : SKOM4319 / Komunikasi Politik
Fakultas : FHISIP
Program Studi : Ilmu Komunikasi – S1
UPBJJ-UT : Bogor

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada laman
https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal ujian
UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai pekerjaan
saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan
akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan tidak
melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media apapun, serta
tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat pelanggaran
atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh
Universitas Terbuka.

Selasa, 13 Juli 2021


Yang Membuat Pernyataan

MELLISA ASTARY PULUNGAN


BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

1) Model komunikasi politik yang berkembang banyak terkait tentang fungsi komunikasi
instrumental. Kemukakan penjelasan tentang fungsi komunikasi instrumental dan bagaimana
bentuk dari model komunikasi politik terkait fungsi instrumental!
Komunikasi instrumental memiliki beberapa tujuan umum, yaitu : menginformasikan, mengajar,
mendorong, mengubah sikap dan keyakinan, mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan
menghibur. Kesemua tujuan tersebut dapat disebut membujuk (persuasi).
Sebagai instrumen, komunikasi tidak saja digunakan untuk menciptakan dan membangun hubungan,
namun juga untuk menghancurkan. Komunikasi berfungsi sebagai instrumen untuk mencapai tujuan-
tujuan pribadi dan pekerjaan, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Tujuan jangka pendek untuk memperoleh pujian, menumbuhkan kesan yang baik, memperoleh
simpati, empati, keuntungan material, ekonomi, politik, yang antara lain dapat diperoleh melalui
pengelolaan kesan (impression management), yaitu taktik-taktik verbal dan nonverbal, seperti berbicara
sopan, mengobral janji, mengenakan pakaian necis, dan sebagainya. Taktik seperti ini sering kali kita
lihat pada saat orang-orang yang sedang melakukan kampanye politik dengan mengobral janji-janji
manis tapi setelah mereka terpilih mereka akan melupakan begitu saja janji-janji yang mereka lomtarkan
pada saat mereka melakukan kampanyenya.
Tujuan jangka panjang dapat dicapai lewat keahlian berkomunikasi, misalnya keahlian pidato,
berunding, berbahasa asing, atau keahlian menulis.
Kedua tujuan tersebut berkaitan, dalam arti bahwa pengelolaan kesan secara kumulatif dapat
digunakan untuk mencapai tujuan jangka panjang berupa keberhasilan dalam karier, misalnya dalam
memperoleh jabatan, kekuasaan, penghormatan sosial, dan kekayaan. Hal ini yang sering digunakan
dalam komunikasi politik dimana para pelaku politik sangat pandai berkomunikasi dengan bahasa-
bahasa yang telah mereka rangkai sedemikian rupa sehingga khalayak masyarakat akan dengan mudah
mempercayainya.
Semua fungsi yang ditampilkan oleh suatu sistem politik yakni: sosialisasi dan rekrutmen politik,
artikulasi dan agregasi kepentingan, pembuatan dan penerapan serta penghakiman atas pelaksanaan
peraturan dilaksanakan melalui sarana komunikasi
Para pemimpin kelompok kepentingan, wakil-wakil serta pemimpin partai melaksanakan fungsi-
fungsi artikulasi dan agregasi politik mereka dengan mengkomunikasikan tuntutan dan rekomendasi
untuk menjadi kebijakan pemerintah. Begitu pula para anggota legislative melaksanakan tugas
pembuatan undang-undang, mendasarkan kepada informasi yang diberikan kepada mereka dan yang
saling dikomunikasikan di antara mereka sendiri dan dengan unsur-unsur lain dalam sistem politik. Para
birokrat memperoleh dan menganlisis informasi dari masyarakat dan dari berbagai bagian pemerintah
sendiri. Sama dengan itu, proses penegakan hukum pun dilaksanakan dengan menggunakan sarana
komunikasi. Arus komunikasi politik memang melintasi semua fungsi yang terdapat pada suatu sistem
politik

2) Media dianggap sebagai daya yang mempunyai kekuatan untuk mendapatkan kekuasaan. Hal ini
menjadikan media ikut bermain dalam arus politik praktis. Oleh karenanya media paling banyak
dilibatkan dalam tahap melegitimasi suatu keputusan dalam proses politik. Kekuatan proses
politik yang berasal dari tiga sumber daya. Jelaskan dan kemukakan sumber daya apa yang
memiliki relasi kuat dengan media sertakan alasannya!
Bentuk media dalam komunikasi politik serta kompleksitas yang ditawarkan masing-masing media
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

ini. Perlu dicatat, telah terjadi lompatan sejarah luar biasa ketika porsi media baru memainkan peran
dominan dalam keikutsertaan konstituen dalam politik. Seiring sifatnya yang hampir menghapuskan
‘pergantian peran’ antara komunikator politik dan komunikan, sifat media baru telah
menjungkirbalikkan model komunikasi linear yang selama ini kentara dan menjadikannya sebagai
komunikasi yang sirkuler. Tak penting lagi dibedakan antara aktor pencipta, aktor pengirim, dan aktor
penerima pesan.
Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa media massa memiliki pengaruh pada politik, kondisi
masyarakat, sekaligus budaya masyarakat. Kuatnya pengaruh ini, upaya para ahli dan cendekiawan
untuk terus mempertanyakan sumbangsih positif media massa untuk kehidupan masyarakat terus
diupayakan hingga saat ini, meski beragam studi pada titik yang sama juga sudah terlalu biasa
mengungkapkan kuatnya konstruksi kapitalis atas isi dan pesan media. Dalam hal ini, kondisi
masyarakat sebagai sebuah manifestasi dinamis telah setiap hari diungkap melalui media, sementara
pengaruh media untuk mengonstruksinya relatif jarang diungkap.
Kehidupan politik di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari campur tangan media massa. Kekuatan
pewacanaan dan pencitraan di media massa dalam kelindan proses politik menciptakan tiga isu sentral
politik (geopolitik, politik ruang, dan politik waktu) yang dihadirkan dalam abad informasi.
Jadi dapat disimpulkan sumber daya yang memiliki relasi kuat dengan media adalah media massa.
Media Massa memainkan peran signifikan dalam komunikasi politik. Dalam konteks media massa,
aspek isi pesan bagian paling krusial. Setiap orang yang membicarakan tentang komunikasi massa akan
sangat fokus pada bagian konstruksi pesan ini. Produsen media massa memiliki kuasa merekayasa isi.
Media massa itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu:
 Media Cetak : surat kabar, majalah, buku, dan banyak alat teknis lainnya yang dapat
membawakan pesan-pesan untuk orang banyak,
 Media Elektronik : Media Audio (Radio Siaran), Media Audio Visual (Televisi), dan Media Baru
(Media Internet)
Telah jelas juga alasanya bahwa media telah memberikan perubahan signifikan dalam proses
komunikasi politik kontemporer. Media juga membawa pada titik terjauh dalam menerjemahkan,
menyampaikan, dan memfasilitasi keinginan dan tujuan komunikator politik.
Semua media memiliki peranan penting dalam proses komunikasi politik. Untuk itu perlu
menekankan tiga aspek penting kontribusi media massa dalam kehidupan politik, yang terkait dengan
keuntungan ekonomi, perkembangan teknologi, dan kontribusi pengaruh media massa atas kehidupan
sosial, politik, dan ekonomi.

Alasan lainnya :
Peran media massa sangat berpengaruh dalam mempengaruhi komunikasi politik. perjuangan antar
elite media untuk kepentingan ideology atau kepentingannya sendiri akan terus sejalan dengan suasana
demokrasi Indonesia yang semakin matang. Media massa akan tetap menjadi sarana utama untuk
membangun dan memperkuat komunikasi politik yang ideal.
Media massa merupakan sarana komunikasi politik yang bisa menjangkau khalayak yang luas. Media
massa digunakan untuk meraih sebanyak mungkin target dengan waktu yang cepat dan biaya yang
relatif murah.
Media televisi juga masih menjadi saluran utama untuk mempengaruhi pandangan masyarakat. Hal
ini disebabkan sudah banyaknya masyarakat yang memiliki televisi, perkembangan teknologi digital dan
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

ditunjang dengan budaya masyarakat Indonesia yang tingkat pendidikannya masih rendah yang
berkecenderungan memilih media tontonan dibanding media bacaan.
Media cetak secara umumya memiliki andil dalam pembentukan persepsi masyarakat. Persepsi
sangat dipengaruhi oleh informasi yang ditangkap secara keseluruhan. Begitu juga dengan pencitraan
pada dasarnya dipengaruhi oleh informasi yang diterima dan dipersepsi. Informasi atau berita dalam
media massa merupakan hasil seleksi yang dilakukan oleh gatekeeper yang dijabat oleh pemimpin
redaksi atau redaktur pelaksana surat kabar. Berita merupakan salah satu informasi yang diberikan oleh
surat kabar. Dalam hal penyajian berita harus melalui seleksi. Karena isi berita sangat berpengaruh pada
minat masyarakat untuk membaca.

3) Penyampaian pesan politik dilakukan melalui beberapa cara seperti propaganda, persuasi dan
demonstrasi. Kemukakan apa saja tujuan pesan yang disampaikan dari ketiga cara tersebut?
Beri contoh!
Pesan politik dapat dikemas baik dalam format propaganda, persuasi, maupun demonstrasi. Ketiganya
memiliki perbedaan dari aspek pengertian, tujuan, komunikator, target audiensi, serta teknik dan metode
yang digunakan untuk menyampaikan pesan. Meski demikian, efek dari ketiganya sama-sama bertujuan
membentuk opini publik.

1. Propaganda
Propaganda bertujuan menawarkan gagasan, sikap, atau sudut pandang tertentu mengenai
suatu hal yang menguntungkan pihak komunikator.
Propaganda merupakan aktivitas komunikasi politik yang diyakini memiliki daya ubah paling
kuat. Perubahan besar dalam peradaban manusia di antaranya adalah hasil propaganda.
Propaganda identik dengan tindak penipuan, manipulasi, adu domba, perang, teror, dan
kecurangan, karena secara historis propaganda banyak digunakan sebagai alat kepentingan
politik sejumlah pemimpin diktator dunia.
Secara umum, tujuan propaganda adalah menyampaikan ideologi kepada audiensi untuk
mencapai tujuan tertentu. Tujuan tersebut dapat berupa reaksi atau tindakan dari audiensi yang
sesuai dengan keinginan propagandis. Dalam mencapai tujuan tersebut, propagandis kerap
melakukan upaya membentuk persepsi dan memanipulasi kognisi audiensi. Pembentukan
persepsi dilakukan secara verbal dan visual.
Model propaganda dibagi menjadi dua :
1. Model Otoritarian/Totalitarian dengan ciri menggunakan pemaksaan untuk mendukung
persuasi, melakukan manajemen informasi, menerapkan sensor informasi yang ketat,
serta repetisi pesan secara masif di setiap aspek kehidupan sosial
2. Model Demokrasi meskipun suatu negara menganut paham demokrasi namun tidak
berarti bahwa negara membiarkan isu dapat berkembang bebas di masyarakat
Propaganda dapat disampaikan melalui berbagai program media seperti pada film di
Indonesia:
 Images Of Soekarno (1950-an)
Dalam film ini representasi Soekarno sebagai “Bapak Rakyat” ditampilkan untuk
membentuk citra positif Soekarno dibenak masyarakat sebagai pemimpin yang
pemberani dan menyuarakan aspirasi masyarakat.
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

 Serangan Fajar (1981)


Dalam film ini merepresentasikan figur Soeharto sebagai “Bapak” bagi masyarakat
miskin yang mampu melindungi rakyat serta menjadi metafora dari “revolusi
Indonesia”
 Pengkhianatan G30S PKI (1984)
Dalam film ini menampilkan propaganda terhadap ideologi komunis yang dianggap
kejam dan buruk bagi bangsa Indonesia
Metode penyampaian pesan yang digunakan berfokus pada pesan politiknya sendiri tanpa
memertimbangkan posisi dan sudut pandang lain. Pesan yang disampaikan cenderung bias,
berdasarkan asumsi, bahkan kerap kali melakukan manipulasi informasi untuk memerkuat isu
yang disampaikan.

2. Persuasi
Persuasi merupakan pesan politik yang disampaikan untuk memengaruhi orang lain. Pesan
persuasif yang disampaikan oleh persuader (komunikan) bertujuan untuk menawarkan gagasan,
sudut pandang, atau perilaku yang menguntungkan baik bagi persuader maupun persuadee
(komunikator).
Dalam menyampaikan pesan persuasif teknik yang digunakan adalah dengan menggunakan
daya tarik moral, personal, atau emosional untuk meyakinkan audiensi agar bersedia mengadopsi
sudut pandang tertentu. Selain itu, metode yang digunakan dalam menyampaikan pesan turut
memertimbangkan perspektif lain. Mengingat persuasi berupaya untuk memenuhi kebutuhan
persuader dan persuadee, maka persuader dituntut untuk benar-benar mampu memahami
kebutuhan persuadee agar pesan dapat disampaikan secara efektif.
Melalui pesan persuasif ini, masyarakat cukup diuntungkan karena terbebas dari berbagai
resiko sementara komunitas juga diuntungkan karena dengan semakin banyaknya armada yang
tersedia untuk mengakomodasi kebutuhan mobilitas masyarakat maka gerakan sosial tersebut
dapat terus berjalan.

3. Demonstrasi
Demonstrasi menjadi cara untuk menyampaikan pesan politik berupa aspirasi masyarakat
kepada organisasi politik. Kekuatan politik bukanlah hal yang tetap, stabil, dan konstan.
Kekuatan politik merupakan hal yang rapuh dan dapat berganti sesuai dengan tingkat kooperasi
masyarakat. Demonstrasi dipahami sebagai kegiatan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih
untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya secara demonstratif dimuka
umum.
Mengacu pada Pasal 1 UU No. 9 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum, istilah unjuk rasa (demonstrasi) dimaknai sebagai kegiatan yang
dilakukan oleh seorang atau lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan
sebagainya secara demonstratif di muka umum.
Di Indonesia, kebebasan untuk menyampaikan pendapat (Demonstrasi) di muka umum
dijamin oleh Negara melalui UU No.19 Tahun 1998 Tentang Kemerdekaan Menyampaikan
Pendapat di Muka Umum yang menyebutkan bahwa warga negara yang menyampaikan
pendapat di muka umum berhak untuk mengeluarkan pikiran secara bebas dan memeroleh
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

perlindungan hukum.
Demonstrasi dilakukan untuk memengaruhi opini publik mengenai isu yang mereka suarakan.
Pada prinsipnya, para demonstran tidak memiliki kuasa formal untuk mengubah system
pemerintah atau menetapkan kebijakan sesuai dengan tuntutan mereka. Akan tetapi, aksi yang
mereka lakukan dapat digunakan sebagai tekanan (pressure) sehingga secara tidak langsung
mereka dapat membentuk opini, mengubah preferensi, atau meningkatkan kesadaran masyarakat
terhadap suatu isu (Burstein, 1999).
Meskipun demikian, demonstrasi dilakukan sebagai cara agar opini masyarakat dapat
didengar sehingga kebijakan politik yang diambil oleh pemerintah sesuai dengan keinginan
mereka.

Propaganda, persuasi, dan demonstrasi merupakan cara bagi komunikator untuk memengaruhi opini
publik. Opini yang terbentuk kemudian dianggap sebagai “suara rakyat” yang nantinya
memengaruhi proses pengambilan kebijakan politik. Perbedaan di antara ketiganya berpusat pada
sumber informasi, target audiensi yang dituju, tujuan spesifik, serta metode yang digunakan untuk
menyampaikan pesan politik. Dengan menggunakan teknik pengemasan politik yang tepat maka
pesan politik dapat disampaikan secara efektif dan dapat membentuk opini publik.

4) Baca artikel di bawah ini!


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menanggapi pernyataan Presiden Joko
Widodo bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif. Rahmat
menekankan, PPKM merupakan kebijakan dari pemerintah pusat (Pempus) yang dilaksanakan oleh
pemerintah daerah (Pemda). Sebagai yang melaksanakan, lanjut pria yang disapa Pepen itu, Pemerintah
Kota (Pemkot) Bekasi merasa sudah berusaha seefektif mungkin.

"PPKM itu adalah bagaimana pemda punya guide (petunjuk) kegiatan yang sudah digariskan
pemerintah pusat. Persoalan kalau Bapak Presiden sebut tidak efektif, kami sudah melakukan seefektif
mungkin," ujar Pepen di Stadion Patriot, Senin (1/2/2021), dilansir dari Tribun Jakarta. Pepen
menguraikan, Pemkot Bekasi sudah mengerahkan segala kemampuan untuk melaksanakan kebijakan
PPKM. Seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) seperti Polres Metro Bekasi
Kota, Kodim 0507 Kota Bekasi dan sebagainya telah dilibatkan untuk menggerakkan kebijakan tersebut.
"Mengerahkan segala daya dan upaya, melakukan pengendalian sosialisasi terhadap 4M dan juga
memonitor kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat, pada akhirnya akan berdampak pada penyebaran
pandemi," terangnya. Selain itu, Pepen mengungkapkan bahwa selalu ada evaluasi terkait penerapan
PPKM di Kota Bekasi setiap dua pekan. Akan tetapi, angka kasus Covid-19 di daerahnya masih tinggi
dan belum memperlihatkan penurunan signifikan. "Ya itu tadi, kami tidak ingin menghasilkan sebuah
peningkatan (kasus), program itu (PPKM) kan setiap dua minggu sekali dievaluasi, yang kita inginkan
adalah hari ini kita bekerja minggu depan terjadi penurunan (sebaran kasus)," ucapnya.

Sementara itu, Kota Bekasi tengah menerapkan PPKM jilid kedua sejak 26 Januari sampai 8 Februari
mendatang. Hal itu sesuai dengan instruksi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian soal perpanjangan
PPKM Jawa-Bali. Sebelumnya diberitakan, Jokowi menyebut PPKM yang diterapkan di Pulau Jawa dan
Bali sejak 11 Januari lalu tidak efektif dalam menekan angka penularan Covid-19 di Indonesia. Hal itu
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

Jokowi sampaikan melalui video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu
(31/1/2021). “Yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 - 25 Januari, kita harus ngomong apa adanya ini
tidak efektif. Mobilitas juga masih tinggi karena kita memiliki indeks mobility-nya. Sehingga di
beberapa provinsi Covid-nya tetap naik,” kata Jokowi. Menurut Jokowi, implementasi PPKM yang
semestinya membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat tak mampu melakukan kedua hal tersebut.
Penerapan sejumlah aturan, menurut Jokowi, belum konsisten dilaksanakan di lapangan sehingga
banyak pelanggaran yang terjadi yang kemudian mempengaruhi angka kasus Covid-19 di Indonesia.
Karena itu Jokowi meminta supaya implementasi PPKM diperkuat dan para menteri dan kepala lembaga
terkait benar-benar mengetahui kondisi lapangan di daerah masing-masing. “Tapi yang saya lihat di
implementasinya kita tidak tegas dan tidak konsisten. Ini hanya masalah implementasi ini. Sehingga
saya minta betul-betul turun di lapangan. Tetapi juga siap dengan cara-cara yang lebih praktis dan
sederhana agar masyarakat tahu apa sih yang namanya 3 M itu,” tutur Jokowi. “Siapkan juga masker
yang memiliki standar-standar yang benar. Sehingga masyarakat kalau yang enggak pakai langsung
diberi, (disuruh) pakai, diberi tahu,” jelasnya.
Sumber: Kompas.com, Rabu, 03 Februari 2021 dengan judul "Presiden Jokowi Sebut PPKM Tak
Efektif, Wali Kota Bekasi: Sudah Kerahkan Segala Daya", Penulis : Theresia Ruth Simanjuntak.
SOAL
Artikel di atas menyajikan satu kasus komunikasi politik tingkat nasional yang diambil dari surat
kabar online Kompas pada tanggal 03 Februari 2021. Berdasarkan berita ini, buatlah analisis
komunikasi politik terhadap kasus tersebut di atas! Gunakan tahapan analisis yang tepat.

Menapati Fenomena kasus diawal tahun 2020 terkait maraknya penyebaran virus Covid – 19 yang
terjadi di Indonesia yang diberlakukannya bebrapa penanganan untuk menanggulangi penyebaran Virus
Covid – 19 di Indonesia tersebut berawal dengan Melakukan sosilaisai 4M (Memakai Masker, Mencuci
Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan) dan juga memonitor kegiatan – kegiatan yang ada
dimasyarakat dengan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Pemberlakukan PPKM ini mulai disosailisaikan Khususnya di Kota Bekasi oleh Wali Kota daerah
tersebut, menanggapi pernyataan presiden Joko Widodo bahwa PPKM tidak efektik apabila tidak di
sertai dengan Tindakan tegas dan konsisten, sejak Pemberlakuan nya PPKM Jilid 2 sejak 26 Januari
sampai 8 Febuari mendatang, dengan menyesuaikan dengan instruksi mentri dalam Negeri soal
perpanjangan PPKM Jawa – Bali yang tidak efektif terlihat dari lonjakannya kasus Covid – 19 yang
masih terus naik, karena nya Jokowi meminta supaya implementasi PPKM diperkuat atau diperketat dan
para mentri dan kepala Lembaga terkait benar – benar mengetahui kondisi lapangan di daerah masing –
masing dan meminta untuk penanganan kasus tersebut agar terjun langsung ke lapangan tidak hanya
mendapati informasi yang sudah dapat. Lalu para mentri dan kepala Lembaga mensosialisasikan
langsung kebijakan yang sudah ditetapkan oleh bapak Jokowi keapada masyarakat mulai dari
memperketat Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 3M (Memakai Masker,
Mencuci Tangan, Menjaga Jarak lalu menabahkan 1 Poin menjadi 4M yaitu Memakai Masker, Mencuci
Tangan, Menjaga Jarak, dan Menghindari Kerumunan. Dan apabila mendapati masyarakat yang tidak
sesuai dengan prosedur 4M tersebut langsung diberikan penjelasan dan mempersiapkan peralatan
penunjang yang diperlukan seperti siapkan masker guna mengganti masker yang sekiranya tidak sesuai
dengan Prosedur yang ada, mensiapkan area cuci tangan hingga handsanitizer.
Dari sumber pemberitaan Kompas.Com, Rabu 3 Februaru 2021 dengan judul “Presiden Sebut PPKM
BUKU JAWABAN UJIAN UNIVERSITAS TERBUKA

tak efektif, wali kota Bekasi kerahkan segala Daya” dengan penulis : Theresia Ruth Simanjuntak. Dapat
disimpulkan bahwa penanganan PPKM yang di maksud Bapak Jokowi di beberapa daerah kurang
efektif dikarenakan dari mentri dan kepala Lembaga terkait kurang tegas, tidak konsisten dan tidak
terjun langsung untuk melihat kondisi yang ada dilapangan, dan meminta untuk lebih memperhatikan
prosedur yang ada yang telah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai