Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM

GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

STRUKTUR BIDANG DAN STRUKTUR GARIS

Andi Rifqy Fauzan Noor1, Muhammad Ikhlasul Amal Nur2, Ryan Saputra Jaya3

1. Praktikan Laboratorium Geologi Struktur


2. Asisten Laboratorium Geologi Struktur
3. Koordinator Laboratorium Geologi Struktur

*Email: andirifqy765@gmail.com

SARI
Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores garis, sumbu lipatan,
dan perpotongan dua bidang. Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang.
Struktur bidang dalam geologi struktur terdiri dari struktur bidang riil dan struktur bidang semu. Tujuan dari
praktikum dapat mengetahui dan memahami definisi struktur garis dan unsur-unsurnya, serta dapat memahami
pitch, plunge, trend, dan bearing, lalu memahami penggambaran struktur garis, kemudian memahami definisi
dari jurus/arah, dip semu, dan dip sebenarnya dari struktur bidang, dan yang terakhir dapat memahami
penggambaran dari struktur bidang. Praktukum geologi struktur dilksanakan di universitas muslim Indonesia
fakultas teknologi industry program studi Teknik pertambangan pada frekuensi rabu siang dilaboratorium
batuan. Menggunakan alat seperti pensil, mistar 30 cm, busur 360, milimeter block, hasil dari praktikum di
dapatkan dip sebenarnya sebesar 20, kedukukan singkapan 19, plunge sebesar 32 dan picth sebesar 15,
kedududkan struktur garis sebesar 29 N 246 E dan kedudukan lubang bor sebesar 32. Pada praktikum ini
kami dapat menyimpulkan bahwa kami dapat memahami dan mengetahui cara penggambaran sruktur bidang
yang didalamnya terdapat strike, dip semu, dan dip sebenarnya, pada strutukr garis yang didalamnya terdapat
picth, plunge, trend dan bearing. Tujuan penelitian yaitu memahami pitch, plunge, trend, dan bearing, lalu
memahami penggambaran struktur garis, kemudian memahami definisi dari jurus/arah, dip semu, dan dip
sebenarnya dari struktur bidang, dan yang terakhir dapat memahami penggambaran dari struktur bidang.

Kata kunci: dip, pitch, plunge, trend, bearing


PENDAHULUAN
Geologi struktur adalah studi mengenai distribusi tiga dimensi tubuh batuan dan permukaannya yang
datar ataupun terlipat, beserta susunan internalnya. Geologi struktur mencakup bentuk permukaan yang juga
dibahas pada studi geomorfologi, metamorfisme dan geologi rekayasa. Dengan mempelajari struktur tiga
dimensi batuan dan daerah, dapat dibuat kesimpulan mengenai sejarah tektonik, lingkungan geologi pada masa
lampau dan kejadian deformasinya. Hal ini dapat dipadukan pada waktu dengan menggunakan kontrol
stratigrafi maupun geokronologi, untuk menentukan waktu pembentukan struktur tersebut.
struktur garis semu adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari
orientasi unsur-unsur struktur yang membentuk kelurusan atau liniasi, Berdasarkan saat pembentukannya,
struktur garis dapat dibedakan menjadi struktur garis primer yang meliputi: liniasi atau penjajaran mineral-
mineral pada batuan beku tertentu, dan arah liniasi struktur sedimen Untuk memahami struktur geologi yang
ada dan bagaimana proses terjadinya maka sangatlah perlu diadakan pengamatan secara langsung.
Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores garis, sumbu
lipatan, dan perpotongan dua bidang. Struktur garis dapat dibedakan menjadi stuktur garis riil dan struktur
garis semu. Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati dan diukur
langsung di lapangan, contoh: gores garis yang terdapat pada bidang sesar.
Tujuan dari penelitian ini adalah, dapat mengetahui unsur-unsur dalam struktur geologi, kemudian
dapat mengetahui kegunaan kompas geologi dan pengambilan data struktur, lalu dapat mengetahui penggunaan
notasi untuk menuliskan kedudukan dari unsur struktur geologi, setelah itu dapat mengetahui dan memahami
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

definisi struktur garis dan unsur-unsurnya, serta dapat memahami pitch, plunge, trend, dan bearing, lalu
memahami penggambaran struktur garis, kemudian memahami definisi dari jurus/arah, dip semu, dan dip
sebenarnya dari struktur bidang, dan yang terakhir dapat memahami penggambaran dari struktur bidang
(Prasetyadi C.2016)
TINJAUAN PUSTAKA
Beberapa unsur struktur geologi secara geometri dapat dianggap sebagai  struktur bidang. Struktur
geologi tersebut adalah bidang perlapisan, bidang kekar,  bidang sesar, bidang belahan, bidang foliasi dan
sejenisnya.
1 Jurus/strike : arah dari garis horizontal yang merupakan perpotongan
bidang yang bersangkutan dengan bidang horizontal.
2. Dip : sudut kemiringan yang dibentuk oleh bidang miring
dengan bidang horizontal yang diukur tegak lurus strike.
3. Apperent dip : sudut kemiringan yang dibentuk bidang bersangkutan
dengan bidang horizontal dengan pengukuran tidak tegak lurus strike.
4. Dip direction : arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya
Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bangun,bentuk dan susunan batuan penyusun
kulit bumi yang di hasilkan oleh gerak-gerak yang ada dari dalam bumi. Kenampakan yang di hasilkan oleh
gerak-gerak tersebut antara lain struktur lipatan (fold), kekar (joint), patahan/sesar (fault) dan ketidakselarasan

(unconformity).Geologi struktur adalah ilmu yang mempelajari tentang bangun,bentuk dan susunan batuan
penyusun kulit bumi yang di hasilkan oleh gerak-gerak yang ada dari dalam bumi. Kenampakan yang di
hasilkan oleh gerak-gerak tersebut antara lain struktur lipatan (fold), kekar (joint), patahan/sesar (fault) dan
ketidakselarasan (unconformity).
Data-data yang harus ada dalam pengukuran true dip adalah :
1. Letak dan kemiringan pengukuran
2. Arah Sayatan tegak dimana apparent dip diukur
3. Besar kemiringan semu
Kedudukan suatu bidang dinyatakan dengan strike(jurus) dan dip (kemiringan).
1. Jurus yaitu bearing dari suatu garis horisontal pada bidang mirig atau arah garis yang di
bentuk oleh perpotongan bidang miring dengan bidang horisontal.
2. Kemiringan, kemiringan maksimum dari bidang miring atau sudut antara bidang horisontal dan bidang
miring yang di ukur vertikal pada arah tegak lurus terhadap jurus.
3. Kemiringan semu, yaitu kemiringan bidang miring yang diukur tidak tegak lurus terhadap jurus.
Stress (Tegasan) adalah besarnya gaya yang mengenai benda per satuan luas. Tegasan yang bekerja
pada sebuah benda berbentuk kubus, arah tegasan yang bekerja tegak lurus permukaan sisi kubus disebut
tegasan utama (principal stress). Sumbu tegasan utama yang bekerja pada kubus selalu saling tegak lurus satu
sama lain. Strain adalah deformasi yang disebabkan oleh stress. Deformasi tersebut mengakibatkan terjadinya
perubahan bentuk (distorsion) dan volume (dilation) tubuh batuan sehingga dapat menghasilkan perubahan
posisi
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

(translation) dan orientasi (rotation). Kedudukan suatu bidang dinyatakan dengan strike(jurus) dan dip (kemiri
ngan). (Vanadia.2017)
Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya struktur garis berupa
arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada
suatu struktur bidang, misalnya sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar, lineasi
mineral pada bidang foliasi, dan perpotongan dua buah bidang Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh
sepasang angka : penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur garis tersebut terbentuk pada
sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka orientasi struktur garis tersebut dapat diwakili oleh
sebuah angka yang disebut pitch
Struktur garis adalah struktur bataun yang berbentuk garis yang mempunyai arah dan kedudukan.
Struktur garis dijumpai sebagai sumbu lipatan, garis sesar, dan lain sebagainya. Garis merupakan unsur dari
bidang sehingga kedudukannya dapat mengikuti suatu bidang dan dapat juga berdiri sendiri sebagai struktur
garis. Struktur garis dalam geologi dibagi menjadi dua yaitu struktur garis rill dan struktur garis semu.
Struktur garis rill adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati langsung
dilapangan misalnya gores garis yang terdapat pada bidang sesar. Struktur garis semu adalah struktur garis
adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari orientasi unsur-unsur struktur yang
membentuk kelurusan atau liniasi.
Dalam pengertian geologi, suatu struktur garis dapat berdiri sendiri, misalnya struktur garis berupa
arah butiran mineral dan arah memanjangnya suatu tubuh batuan. Pada umumnya struktur garis berada pada
suatu struktur bidang, misalnya sumbu perlipatan pada bidang perlapisan, gores-garis pada bidang sesar, lineasi
mineral pada bidang foliasi, dan perpotongan dua buah bidang Kedudukan sebuah struktur garis diwakili oleh
sepasang angka : penunjaman (plunge) dan arah penunjaman (trend). Jika struktur garis tersebut terbentuk pada
sebuah struktur bidang yang kedudukannya diketahui, maka orientasi struktur garis tersebut dapat diwakili oleh
sebuah angka yang disebut pitch.(Muahmmad zuhdi 2019)
Struktur bidang adalah struktur batuan yang membentuk geometri bidang. Kedudukan awal struktur
bidang (bidang perlapisan) pada umumnya membentuk kedudukan horizontal. Kedudukan ini dapat berubah
menjadi miring jika mengalami deformasi atau pada kondisi tertentu, misalnya pada tepi cekungan atau pada
lereng gunung api, kedudukan miringnya disebut initial dip
Cara pengukuran sudut penunjaman (plunge)
1. Menempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keaadan vertikal.
2. Memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di tengah nivo dan besar sudut penunjaman
(plunge) merupakan besaran sudut vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala klinometer.
Cara pengukuran Rake/Pitch :
1. Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tesebut terdapat (garis horizontal sama dengan
jurus dari bidang tersebut) yang memotong struktur garis
2. Mengukur besar dari sudut lancip yang dibentuk oleh garis horizontal (dengan menggunakan busur derajat).
Cara mengukur jurus dan kemiringan strike/dip 
1.Pengukuran strike dilakukan dengan menempelkan sisi “E” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi
kompas horizontal (gelembung berada pada pusat lingkaran nivo mata sapi). Angka azimuth yang ditunjuk
oleh jarum “N” merupakan arah strike yang diukur (jangan lupa
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

menandai garis strike yang akan dipakai untuk pengukuran dip).
2. Pengukuran dip dilakukan dengan menempelkan sisi “W” kompas pada bidang yang diukur dalam posisi
kompas tegak lurus garis strike (posisi nivo tabung berada di atas). Putar klinometer sampai gelembung berada
pada pusat nivo tabung.

Gambar 1.Pembacaan derajat dip (Prasetyadi C.2016.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur)

Gambar 2. Mengukur kedudukan struktur bidang (Prasetyadi C.2016.Buku Panduan Praktikum Geologi
Struktur)

Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores garis, sumbu
lipatan, dan perpotongan dua bidang. Struktur garis dapat dibedakan menjadi stuktur garis riil dan struktur
garis semu. Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati dan diukur
langsung di lapangan, contoh: gores garis yang terdapat pada bidang sesar. Sedangkan struktur garis semu
adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari orientasi unsur-unsur struktur yang
membentuk kelurusan atau liniasi, Berdasarkan saat pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi
struktur garis primer yang meliputi: liniasi atau penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, dan arah
liniasi struktur sedimen. Struktur garis sekunder yang meliputi: gores-garis, liniasi memanjang fragmen breksi
sesar, garis poros lipatan, kelurusan-kelurusan dari topografi, sungai dan sebagainya. (Prasetyadi C.2016)
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

Struktur geologi terbentuk akibat deformasi atau perubahan bentuk yang terjadi akibat adanya gaya-
gaya endogen dan eksogen. Kedua gaya tersebut akan membentuk tegangan-tegangan dari segala arah.
Tegangan-tegangan ini menjadi parameter yang dapat menghasilkan deformasi.
Proses terbentuknya deformasi terjadi pada zona di bidang diskontinu, dimana pada zona tersebut
gaya-gaya terdistribusi. Adanya bidang diskontinu pada batuan akan mempengaruhi aktifitas penambangan,
diantaranya berpengaruh terhadap kekuatan batuan. Semakin kecil kekuatan batuan maka semakin banyak
bidang diskontinu yang memotong massa batuan.
Bidang diskontinu yang ada pada massa batuan tersebut dapat menyebabkan terjadinya longsoran.
Contohnya longsoran bidang, longsoran baji, longsoran guling dan longsoran busur. Dari semua jenis bidang
diskontinu yang ada, kekar atau joint yang paling sering muncul dan selalu menjadi bahan pertimbangan ahli
geoteknik karena menyangkut masalah keselamatan pekerja dan infrastruktur operasional penambangan.
(Geomine, 2018).
Berdasarkan pengertian geometri, struktur geologi membedakan struktur garis dan struktur bidang.
Termasuk struktur bidang antara lain: perlapisan batuan, urat (vein), kekar, sesar, lipatan, ketidakselarasan, dll.
Sedangkan yang termasuk struktur garis antara lain: lineasi, gores-garis, hinge line, dll.
Istilah-istilah dalam struktur bidang :
a. Jurus (Strike) Struktur Bidang Sebuah garis jurus (stike line) dapat didefinisikan sebagai sebuah garis
horizontal yang terletak pada suatu struktur bidang. Sebuah garis jurus pada suatu struktur bidang dapat
dibayangkan sebagai perpotongan antara bidang horizontal imajiner dengan struktur bidang tersebut (ingat
bahwa perpotongan antara dua buah bidang adalah sebuah garis).
b. kemiringan (dip) merupakan besarnya sudut kemiringan terbesar yang dibentuk oleh bidang miring yang
bersangkutan dengan horizontal dan diukur tegak lurus terhadap jurus/strike.
c. kemiringan semu (appearent dip) merupakan sudut kemiringan suatu bidang yang bersangkutan dengan
bidang horizontal dan pengukuran dengan arah tidak tegak lurus terhadap jurus/strike.
d. arah kemiringan (dip direction) merupakan arah tegak lurus jurus yang sesuai dengan arah miringnya bidang
yang bersangkutan dan diukur dari arah utara.
e. arah kemiringan semu (appearent dip direction) merupakan arah yang sesuai dengan kemiringan semu dan
diukur dari arah utara.
Struktur garis adalah struktur batuan yang membentuk geometri garis, antara lain gores garis, sumbu
lipatan, dan perpotongan dua bidang. Struktur garis dapat dibedakan menjadi stuktur garis riil dan struktur
garis semu. Struktur garis riil adalah struktur garis yang arah dan kedudukannya dapat diamati dan diukur
langsung di lapangan, contoh: gores garis yang terdapat pada bidang sesar. Sedangkan struktur garis semu
adalah semua struktur garis yang arah atau kedudukannya ditafsirkan dari orientasi unsur-unsur struktur yang
membentuk kelurusan atau liniasi, Berdasarkan saat pembentukannya, struktur garis dapat dibedakan menjadi
struktur garis primer yang meliputi: liniasi atau penjajaran mineral-mineral pada batuan beku tertentu, dan arah
liniasi struktur sedimen. Struktur garis sekunder yang meliputi: gores-garis, liniasi memanjang fragmen breksi
sesar, garis poros lipatan, kelurusan-kelurusan dari topografi, sungai dan sebagainya Struktur geologi terbentuk
akibat deformasi atau perubahan bentuk yang terjadi akibat adanya gaya-gaya endogen dan eksogen. Kedua
gaya tersebut akan membentuk tegangan-tegangan dari segala arah. Tegangan-tegangan ini menjadi parameter
yang dapat menghasilkan deformasi.  Proses terbentuknya deformasi terjadi pada zona di bidang diskontinu,
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

dimana pada zona tersebut gaya-gaya terdistribusi. Adanya bidang diskontinu pada batuan akan mempengaruhi
aktifitas penambangan, diantaranya berpengaruh terhadap kekuatan batuan. Semakin kecil kekuatan batuan
maka semakin banyak bidang diskontinu yang memotong massa batuan. (Andwina rahma sagita 2020)

METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
1. Penggaris, busur derajat
2. Milimeter Blok
3. Jangka dan alat tulis lengkap
B. Cara pengukuran arah penunjaman (Trend)
Pertama tama menempelkan alat bantu (buku lapangan atau clipboard) pada posisi tegak dan sejajar dengan
arah yakni struktur garis yang diukur kemudian menempelkan sisi “W” atau “E” kompas pada posisi kanan
atau kiri alat bantu dengan visir kompas (sigt hing arm) mengarah pada penunjaman struktur garis.
Menghorizontalkan kompas (nivo mata sapi dalam keadaan horizontal/gelembung berada di tengah nivo),
maka harga yang ditunjuk oleh jarum utara
kompas adalah harga arah penunjamannya (trend).
C. Cara pengukuran sudut penunjaman (Plunge)
Pertama-tama menempelkan sisi “W” kompas pada sisi atas alat bantu yang masih dalam keaadan vertical,
kemudian memutar klinometer hingga gelembung pada nivo tabung berada di tengah nivo dan besar sudut
penunjaman (plunge) merupakan besaran sudut vertikal yang ditunjukkan oleh penunjuk pada skala
klinometer.
D. Cara pengukuran pitch
Membuat garis horizontal pada bidang dimana struktur garis tesebut terdapat (garis horizontal sama dengan
jurus dari bidang tersebut) yang memotong struktur garis, setelah itu mengukur besar dari sudut lancip yang
dibentuk oleh garis horizontal (dengan menggunakan busur derajat)
E. Cara pengukuran arah kelurusan (bearing)
Arah fisir kompas sejajar dengan unsur-unsur kelurusan struktur garis yang akan diukur, misalnya sumbu
terpanjang pada fragmen breksi sesar, setelah itu menghorizontalkan kompas (gelembung nivo mata sapi
berada di tengah nivo), dengan catatan, posisi kompas masih seperti no.1 tersebut di atas, maka harga yang
ditunjuk oleh jarum utara kompas adalah harga arah bearing-nya.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil dari gambar pertama struktur bidang strike/dip sebesar N286◦E/18◦ dapan dilihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 1.Hasil dip sebenarnya

Pertama-tama membuat garis vertikal sepanjang 10 cm dan garis horizontal sepanjang 10 cm, kemudian
meletakkan busur derajat mengarah utara dan mengukur sebesar 286◦ dari arah N ke W kemdian memberi
tanda (P) dan (Q), kemudian mengukur arah sebesar 47◦ dan beri tanda (A) kemudian mebuat garis tengak
lurus dari A sepanjang 1 cm, kemudian membuat garis dan beri tanda (A΄) dan ukur besaran sudutnya,
kemudian membuat garis bayangan P dan Q yang mempertemukan garis 1 cm A dan memberi tanda P΄ dan Q΄,
kemudian mengukur arah 90◦ dan memberi tanda B, setelah itu membuat garis 1 cm dari garis B dan ukur
kebesaran sudutnya itulah sudut dip sebenarnya.
2. Hasil dari gambar kedua yaitu kedudukan sebenarnya yaitu N 211◦E/18◦ dapat dilihat pada gambar di bawah
ini.

Gambar 2.Kedudukan singkapan


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

Pertama-tama membuat garis vertikal sepanjang 10 cm dan garis horizontal sepanjang 10 cm, kemudian
meletakkan busur derajat mengarah utara dan mengukur sebesar 318◦ dari arah N ke W kemdian memberi
notasi (A), kemudian mengukur arah sebesar 18◦ dan beri tanda (A') kemudian mengukur sebesar dan beri
notasi B kemudian mengukur garis tegak lurus terhadap B dan beri notasi B' kemudian membuat garis yang
sama sepanjang 1 cm kemudian menarik garis yang mempertemukan garis 1 cm terhadap garis A dan B dan
beri tanda P' Dan Q' kemidian mencari dip semu dengan cara membuat garis tengak lurus dan beri notasi C
membuat garis bayangan P' dan Q' dan beri notasi P Dan Q kemudian mengukur arah strike setelah itu
membuat garis tegak lurus sepanjang 1 cm dari gari C dan beri notasi C' kemudian mengukur beasaran
sudutnya dan itulah besar kedudkuan singkapan yang sebenarnya.
3.  Hasil dari gambar ketiga yaitu kedudukan struktur garis sebesar 20◦, N 256◦ E dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.

Gambar 3.Kedudukan struktur garis

Pertama-tama kita menentukan utaranya terlebih dahulu, setelah itu kita menetukan titik pusat yang di
beri notasi A, setelah itu kita mengukur arah kedudukan batu gamping sebesar N 140º E yang di beri notasi B,
kemudian kita menghubungkan antara garis A dan B, setelelah itu kita mencari DIP semu dengan cara mencari
garis tegak lulus dari titik tengah atau 90º dari titik tengah yang di beri notasi Q, ,kemudian kita mencari dip
sebenarnya dengan car akita meleteakan 0º dari busur pada dip semu sebesar 33º SW dan diberi notasi Q ’,
kemudan kita mencari korok andersit dengan cara meletakan busur pada ujung titik B dan menempatkan busur
sesuai dengan arah utara yang sudah kita tentukan sebesar S 28º W kemudian kita beri notasi C, kemudan kita
mencari dip semu dengan cara mencari garis tegak lurus dari arah korok aderait dan di beri notasi D, kemudan
kita membuat sudut siku-siku antara garis C dan D, kemudan kita mencari dip sebenarnya dari arah korok
andersit sebesar 38º NW, diberi notasi D’, setelah itu kita membuat garis tegak lulus dari titik Q ke Q ’
sepanjang 1 cm dan kita hubungan dengan garis C, seteelah itu kita membuat juga garis tegak lulus dari D ke
D’ sepangan 1 cm dan dihubuungkan dengan garis B, kemudan kita membuat garis dari titik C ke titik
perpotongan antara tegak lulus Q dan D yang diberi notasi E, kemudian kita mengukur sruktur garis dengan
cara meletakan busur pada garis C kemudian kita mengitung sampai pada garis E yang kita dapat sebesar N
244º E. kemudan untuk mencari plunge kita membuat garis tegak lulus dari E sepanjang 1,cm, kemudan kita
mengukurnya dan mendapatkan sebesar 25º.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

4. Hasil daari gambar keempat yaitu struktur garis dan pitch sebesar 38◦, N 146◦ E Dan 107◦ dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

Gambar 4. Kedudukan struktur garis dan pitch

Pertama-tama kita menentukan utaranya terlebih dahulu, setelah itu kita menetukan titik pusat yang
di beri notasi A, kemudian kita mengukur sebesar N 78º E kita beri notasi B, kemudian kita hubungkan antara
A dan B, setelelah itu kita mencari DIP semu dengan cara mencari garis tegak lulus dari titik tengah atau 90º
dari titik tengah yang di beri notasi Q, kemudian kita mencari dip sebenarnya dengan car akita meleteakan 0º
dari busur pada dip semu sebesar 37º SE dan diberi notasi Q ’, kemudian kita mencari struktur garisanya
sebesar N 146º E yang di ukur dari titk B dimana 0º pada busur di arahakan kea rah utara yang sudah kita
tentukan yang di beri notasi C, kemudian kita membuat garis tegak lurus dari Q sepanjang 1 cm dan di
hubungkan ke garis C, kemudian kita membuat garis tegak lurus pada garis C sepanjangan 1 cm setelah itu
kita membuat garis dari titik B mengenai ujung garis dari tegak lurus C dan di beri notasi C ’ kemudian kita
mengukur dari garis C ke garis C mendapatkan sebesar 32º’, kemudian kita membuat garis putus- putus dari
sudut garis tegak lurus C dan mengukurnya dan mendapatkan sebesar 93º.

5. Hasil dari gambar kelima yaitu kedudukan lubang bor sebesar 28◦ dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

Gambar 5. Kedudukan lubang bor

Pertama-tama kita membuat garis bantu vertical sepanjang 10 cm dan horizontal 10 cm kemudian
memberikan notasi N, E, S, W kemudian kita mencari kedudukan semu dari proyeksi lubang bor sebesar N
47º W kemudian kita garis menghubungkan ke titik pusat di beri notasi A, kemudan kita mengukur sebesar 27º
dan di hubungkan ke titik tengah dengan garis putus-putus di beri notasi A ’, kemudian kita membuat garis tegak
lurus dari A ke A’, sepanjang 1 cm kemudian kita membuat garis lurus ke bawah mengenai garis bantu, untuk
mendapatkan kedudukan proyeksi lubang bor membuat garis 1, cm dari garis W ke bawah kemudan ujung gari
dari 1 cm tdi kita hubungkan ke titik tengah, lalu mengukurnya dan kita mendapatkan 28º.
REFERENSI

Prasetyadi C.2016.Buku Panduan Praktikum Geologi Struktur.Universitas Pembangunan Nasional


“Veteran”.Yogyakarta
Vanadia.2017.Kumpulan Diktat Praktikum Geologi Struktur. Semarang : Universitas Diponegoro.
Andwina rahma sagita. 2020. Menentukan jurus dan kemiringan struktur bidang dari dua buah
kemiringan semu.
Muhammad zuhdi. 2019. Buku pengantar geologi.
KESIMPULAN
Pada praktikum ini kami dapat menyimpulkan bahwa kami dapat memahami dan mengetahui cara
penggambaran sruktur bidang yang didalamnya terdapat strike, dip semu, dan dip sebenarnya, pada strutukr
garis yang didalamnya terdapat picth, plunge, trend dan bearing. Tujuan penelitian yaitu memahami pitch,
plunge, trend, dan bearing, lalu memahami penggambaran struktur garis, kemudian memahami definisi dari
jurus/arah, dip semu, dan dip sebenarnya dari struktur bidang, dan yang terakhir dapat memahami
penggambaran dari struktur bidang dan struktur garis.
SARAN
Saran untuk laboratorium sebaiknya di lengkapi lagi alat-alat yang di gunakan untuk praktikum dan
mengecah hal-hal yang menghambat jalannya praktikum online maupun offline.
LAMPIRAN
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

1. Hasil problem set pertama yaitu mengkurur dip

2. Hasil problem set kedua yaitu mengukur kedudukan


LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

3. hasil problem set ketiga yaitu mengukur kedudkan struktur garis

4. Hasil problem set keempat yaitu kedudukan struktur garis dan pitch
LABORATORIUM
GEOLOGI STRUKTUR
Jurnal Praktikum, struktur bidang dan struktur garis, 20 Oktober 2021

5.Haasil problem set ketiga yaitu mengukur kedudukan lubang bor

Anda mungkin juga menyukai