Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

POTRET KEPEMIMPINAN INDONESIA SAAT INI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kepemimpinan

Dosen Pengampu :

Chamid Sutikno, S.IP., M.Si

Disusun oleh :

Anis Aulia Ussa’diah (20200210013)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS SOSIAL, EKONOMI, DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS NAHDHATUL ULAMA PURWOKERTO

2021

KATA PENGANTAR
1
Puji syukur senantiasa tercurah kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, taufiq,
hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Potret Kepemimpinan Indonesia Saat
Ini”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada Bapak Chamid Sutikno, S.IP., M. Si selaku dosen pengampu mata kuliah
Kepemimpinan yang telah memberikan tugas kepada penulis. Tak lupa, penulis juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak –pihak yang turut membantu dalam penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa hasil pembuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun senantiasa penulis butuhkan agar
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Banyumas, 14 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan...........................................................................................5
B. Potret Kepemimpinan Indonesia Saat ini.................................................................6
BAB III : PENUTUP
1. Kesimpulan..............................................................................................................7
2. Daftar Pustaka..........................................................................................................7

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kepemimpinan merupakan suatu bidang interdisipliner yang terbilang baru, meskipun
sejak tahun 1960-an telah muncul teori Douglas McGregor dalam bukunya yang berjudul
“The Human Side of Enterprise” yang berisi tentang teori perilaku dalam pengelolaan sumber
daya manusia. Selama satu abad terakhir, hanya sedikit artikel yang membahas mengenai
tujuan dan manfaat proses pengembangan kepemimpinan. Program pengembangan
kepemimpinan (Leadership Development Programs) menjadi objek yang banyak dibahas
dalam dua dekade terakhir sebagai respon atas kebutuhan untuk mempersiapkan pemimpin,
baik di sektor publik maupun bisnis guna menghadapi tantangan di era globalisasi.
Pengembangan kepemimpinan (Leadership Development) ialah sebuah proses untuk
memperluas kapasitas organisasi untuk menghasilkan kepemimpinan dalam upaya
pencapaian tujuan organisasi (Allen, Conklin, dan Hart, 2008). Selain itu, pengembangan
kepemimpinan juga bisa diartikan sebagai suatu program pengembangan kualitas
kepemimpinan yang terpadu terhadap individu dan organisasi untuk mencapai tujuan
bersama.
Kepemimpinan (leadership) sendiri bisa dipahami sebagai sebuah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang, sehingga mereka
bertingkah laku sebagaimana yang dikehendaki oleh pemimpinnya. Kepemimpinan juga
memiliki arti yang lebih dalam daripada sekedar label atau jabatan yang diberikan kepada
seseorang. Terdapat unsur visi jangka panjang serta karakter di dalam kepemimpinan. Unsur
penting seperti kepemimpinan menjadi instrumen utama dalam upaya mendirikan sebuah
organisasi, baik organisasi terkecil seperti keluarga sampai organisasi yang paling besar
seperti negara.
Di era globalisasi seperti sekarang ini, pejabat pemerintah tengah dihadapkan pada
tantangan berupa perubahan kondisi politik, ekonomi, sosial, dan budaya yang sangat pesat.
Terlebih lagi dengan adanya pandemi yang mewabah hampir seluruh negara di dunia
sekarang ini. Dengan demikian, adanya penyusunan makalah ini ialah untuk menganalisis
bagaimana faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi kondisi kepemimpinan Indonesia saat
ini, baik di tingkat nasional, daerah, ataupun desa, yang akan dijelaskan selanjutnya secara
lebih lengkap.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi kepemimpinan?


2. Bagaimana kondisi kepemimpinan Indonesia saat ini, baik di tingkat nasional,
kabupaten, ataupun desa?

C. Tujuan Penulisan

4
1. Mengetahui definisi kepemimpinan.
2. Mengetahui kondisi kepemimpinan daerah di Indonesia saat ini.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Kepemimpinan
Secara umum, kepemimpinan adalah sebuah kemampuan yang terdapat di dalam diri
seseorang untuk bisa mempengaruhi orang lain atau sekelompok orang, sehingga mereka
bertingkah laku sesuai dengan yang dikehendaki pemimpinnya. Beberapa ahli juga
mengemukakan pendapat mereka mengenai definisi dari kepemimpinan. Pendapat para ahli
tersebut yaitu sebagai berikut :
 Stoner : Kepemimpinan adalah sebuah proses dalam mengarahkan atau
mempengaruhi kegiatan terkait sebuah organisasi atau kelompok demi mencapai
tujuan tertentu.
 Wahjosumidjo : Kepemimpinan merupakan kemampuan dalam diri seseorang dan
mencakup sifat-sifat, seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan.
Kepemimpinan tidak dapat dipisahkan dari gaya, perilaku, dan kedudukan
pemimpin bersangkutan dan interaksinya dengan para pengikut serta situasi.
 Sondang P. Siagian : Kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan
seseorang saat menjabat sebagai pimpinan organisasi tertentu dalam
mempengaruhi orang lain. Ini dilakukan supaya mereka mampu bertindak dan
berpikir sesuai dengan arahan tertentu supaya tujuan dapat tercapai dengan
mudah.
 Hemhiel dan Coons : Kepemimpinan adalah perilaku individu ketika memimpin
aktivitas dalam kelompok atau organisasi untuk mencapai tujuan bersama.
Berdasarkan definisi dari para ahli di atas, bisa disimpulkan bahwa pengertian
kepemimpinan ialah proses mengarahkan orang lain dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas
yang berhubungan dengan tugas dari anggota-anggota kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan sendiri memiliki tujuan untuk memotivasi orang lain yang menjadi
bawahannya serta sebagai sarana untuk mencapai tujuan bersama. Dengan memperhatikan
apakah tujuan dapat tercapai atau tidak dan seberapa efektifkah proses pencapaian tujuan,
maka bisa diketahui jiwa kepemimpinan seseorang.
Selain tujuan, kepemimpinan juga mempunyai beberapa fungsi, yaitu : mengambil
keputusan yang tepat, memberikan instruksi dan konsultasi pada bawahannya, menempatkan
bawahan pada posisi yang tepat, serta mengendalikan semua aktivitas di dalam organisasi
dengan bertanggung jawab. Untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut, seorang pemimpin
yang baik perlu memupuk sifat-sifat yang terpuji, di antaranya : mempunyai pendirian, jujur,
komunikatif, proaktif, terbuka, sabar, visioner, serta bertanggung jawab. Dengan adanya
sifat-sifat tersebut, kegiatan dalam organisasi yang berprospek pada pencapaian tujuan bisa
dijalankan secara efektif dan efisien.
Melihat perbedaan pada setiap organisasi atau perusahaan karena bidang dan kultur yang
beragam, tentu saja membuat gaya kepemimpinan yang diterapkan juga berbeda-beda.

6
Beberapa macam gaya kepemimpinan yang ada di Indonesia, yaitu : kepemimpinan otokratis,
birokrasi, partisipatif, dan delegatif.
B. Potret Kepemimpinan Indonesia Saat Ini
Dewasa ini, di tengah perjuangan pemerintah untuk memerangi pandemi Covid-19,
masyarakat tengah diuji kesabarannya dengan berbagai kasus krisis kepemimpinan yang
muncul akhir-akhir ini. Di saat banyak warga masyarakat yang kehilangan haknya untuk
memperoleh pelayanan karena pandemi yang tak kunjung mereda, para pemimpin justru
menyalahgunakan wewenangnya. Selama masa pandemi, tercatat sudah terjadi tiga kasus
krisis kepemimpinan daerah, yakni penyimpangan dalam hal pengelolaan anggaran keuangan
daerah, jual beli jabatan, dan abai terhadap aturan pemerintah.
Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD) Armand Suparman
mengungkap salah satu kasus yaitu pembelian mobil dinas oleh gubernur dan wakil gubernur
Sumatera Barat serta pembangunan rumah dinas untuk Ketua DPRD Sumbar menggunakan
anggaran keuangan daerah hingga mencapai 34 miliar rupiah. Kemudian untuk kasus kedua
yang berkaitan dengan pelanggaran peraturan pemerintah pusat yaitu aktivitas sejumlah
kepala daerah di NTT yang menimbulkan kerumunan. Di tengah masa pandemi, hal itu tentu
saja merupakan suatu bentuk penyimpangan terhadap peraturan pemerintah, yaitu Intruksi
Mendagri Nomor 36 Tahun 2021 tentang upaya penanganan pandemi. Sementara untuk kasus
ketiga, yaitu modus jual beli jabatan baru-baru ini yang dilakukan oleh bupati Probolinggo
bersama suaminya. Meski terbilang klasik, kasus ini cukup memicu keprihatinan masyarakat.
Jika sebelumnya telah dibahas mengenai krisis kepemimpinan yang terjadi di level
daerah, bisa dibilang kondisinya cukup berbeda dengan level pemerintahan pusat. Bahkan
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Megawati Soekarnoputri juga
memuji salah satu strategi yang dilakukan Presiden Jokowi untuk menangani pandemi yaitu
dengan menggenjot vaksinasi Covid-19. Selain itu, presiden juga tak bosan-bosan mengajak
masyarakat untuk disiplin mematuhi protokol kesehatan. Sejalan dengan pendapat Megawati,
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto juga menyatakan puas dengan hasil kerja
Presiden Jokowi sebagai pemimpin negara.
Tak jauh berbeda dengan level pemerintah pusat, sejumlah pemimpin di tingkat desa juga
menjalankan tugas dan perannya dengan cukup baik. Salah satu contohnya yaitu Kuswanto
Prihatin selaku Kepala Desa di Desa Karangnanas, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten
Banyumas. Kuswanto mengupayakan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan dalam
setiap kegiatannya. Perangkat desa ditugaskan untuk membagikan masker kepada masyarakat
yang kedapatan tidak menggunakan masker. Selain itu, Kuswanto juga berupaya untuk
memotivasi masyarakat desa Amongena 3 dengan melakukan beberapa hal, yaitu :
a. Membuat pos penanganan virus Covid-19 untuk memeriksa masyarakat yang keluar
masuk desa.
b. Membuat tempat cuci tangan di beberapa tempat agar masyarakat menjadi lebih sadar
akan pentingnya menerapkan protokol kesehatan.
c. Memasang spanduk dan stiker-stiker tentang bahayanya virus Covid-19 beserta cara
pencegahannya.
d. Mengadakan mobil pengangkutan sampah agar kebersihan desa dapat terjaga.

7
e. Mengadakan kampanye keliling desa menggunakan pengeras suara untuk
memberikan penyuluhan terkait pentingnya mematuhi protokol kesehatan.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Covid-19 merupakan wabah global yang memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi di
hampir seluruh negara termasuk Indonesia. Di tengah kondisi masyarakat yang tidak stabil, di
sinilah peran pemimpin untuk mengambil tindakan dengan membuat kebijakan guna
menanggulangi dampak dari wabah. Kebutuhan akan kepemimpinan yang berkualitas tidak
hanya di tingkat nasional, tetapi juga di tingkat daerah dan desa serta pihak-pihak dari semua
sektor. Pemimpin yang berkualitas bisa ditunjukkan dengan kemampuannya untuk
mendengar dan menerima masukan dari berbagai pihak, mampu membuat kebijakan dengan
tepat, memiliki kendali yang baik terhadap rakyatnya, mampu berkomunikasi dengan baik,
serta mampu membangun integritas dan akuntabel.

Presiden Joko Widodo bahkan mengakui bahwa penanganan masalah pandemi tidaklah
mudah, salah satunya karena munculnya varian Delta yang sangat menular. Untuk menahan
laju penyebarannya, presiden bersama pemerintah mencoba menerapkan sejumlah strategi.
Setelah sejumlah strategi dilakukan, seperti contohnya penyelenggaraan vaksinasi di berbagai
daerah, akhirnya pandemi Covid-19 bisa dikatakan sudah cukup terkendali.

Melihat peristiwa tersebut cukup membuktikan seberapa pentingnya peran dari seorang
pemimpin. Seberapa pun seriusnya permasalahan, dengan adanya kepemimpinan yang efektif
maka jalan keluar sudah pasti akan dicapai.

B. Daftar Pustaka
1) http://repository.uinbanten.ac.id/1976/3/BAB%20I.pdf
2) https://ppsdmaparatur.esdm.go.id/uploads/mal_content/7xXqhfgdeoKOZL6WbkwaU
u5Q2FHpST9r/b9b6cc500b8727fb213392d072d915be.pdf
3) http://digilib.uinsgd.ac.id/3910/4/4_bab1.pdf
4) https://www.kppod.org/berita/view?id=975
5) https://www.beritasatu.com/archive/822197/kppod-ungkap-tiga-kasus-krisis-
kepemimpinan-daerah

8
6) https://edukasi.sindonews.com/read/508512/211/indonesia-hadapi-krisis-
kepemimpinan-hanya-7-milenial-kompeten-jadi-pemimpin-1628734130?
showpage=all
7) https://www.voaindonesia.com/a/jokowi-penanganan-pandemi-tak-
mudah-/6072925.html

Anda mungkin juga menyukai