Anda di halaman 1dari 23

INSTRUKSI KERJA

PENYIMPANAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

INSTRUKSI KERJA
PENYIMPANAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Disiapkan Disetujui Disahkan

……………….. Bagian Kearsipan Pemilik Perusahaan


………………………. …………………..
INSTRUKSI KERJA
PENYIMPANAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

PENGERTIAN Sistem penyimpanan arsip adalah sistem yang dipergunakan pada


penyimpanan warkat agar kemudahan kerja penyimpanan dapat
diciptakan dan penemuan warkat yang sudah disimpan dapat dilakukan
dengan cepat bilamana warkat tersebut sewaktu-waktu diperlukan.
TUJUAN 1. Sebagai alat utama ingatan suatu organisasi.
2. Sebagai bahan atau alat pembuktian otentik.
3. Sebagai bahas dasar perencanaan dan pengambilan keputusan.
4. Sebagai barometer kegiatan suatu organisasi dalam mengingat
setiap kegiatan organisasi pada umumnya menghasilkan arsip.
KEBIJAKAN PP No. 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor
43 Tahun 2009 Tentang Kearsipan
PETUGAS Arsiparis
DOKUMEN YANG 1. Invoice
DIPERLUKAN 2. Bukti transaksi
3. MoU
PROSEDUR 1. Memeriksa surat atau dokumen yang akan disimpan untuk
memastikan apakah sudah diproses atau belum.
2. Jika sudah diperiksa, maka petugas arsip menentukan subjek
dan permasalahan dari surat tersebut dengan mencocokan
dengan tabel daftar klasifikasi yang telah dibuat sebelumnya.
3. Buatlah kartu indeks sesuai dengan permasalahan surat dan
indeks perusahaan tersebut.
4. Menuliskan kode pada surat atau dokumen tersebut sesuai
dengan daftar klasifikasi subjek dan indeks perusahaan.
5. Menyortir surat atau dokumen dengan kode yang sama dan
dikelompokkan di tempat yang sama.
6. Menempatkan surat atau dokumen sesuai dengan kode
tempat penyimpanan.
INSTRUKSI KERJA
PENYIMPANAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

LANGKAH KERJA PENYIMPANAN ARSIP

Pemeriksaan
Mengindeks

Mengkode

Menyortir

Menyimpan

INSTRUKSI KERJA
PEMINJAMAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

INSTRUKSI KERJA
PEMINJAMAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Disiapkan Disetujui Disahkan

……………….. Bagian Kearsipan Pemilik Perusahaan


………………………. …………………..
INSTRUKSI KERJA
PEMINJAMAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

PENGERTIAN Peminjaman Arsip : adalah kegiatan pelayanan pencarian


arsip/dokumen yang diperlukan oleh pimpinan atau pihak lain, dan
menerima kembali untuk disimpan ditempat penyimpanan semula.
TUJUAN Memastikan adanya pedoman baku peminjaman arsip yang diperlukan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
KEBIJAKAN Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2012
tentang pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang
kearsipan
PETUGAS Pengelola arsip/Arsiparis
DOKUMEN YANG 1. Invoice
DIPERLUKAN 2. Bukti transaksi
3. MoU
PROSEDUR 1. Memberlakukan lembar pinjam pada peminjam arsip.
2. Peminjam mengisi bon peminjaman rangkap 3 dan
ditandatangani oleh pihak peminjam. Lembar pinjam arsip terdiri
dari 3 lembar, yaitu :
 Lembar ke-1 untuk ditempatkan pada tempat arsip
sebagai pengganti arsip.
 Lembar ke-2 untuk peminjam arsip sebagai bukti
pinjaman yang disatukan Bersama dengan surat yang
dipinjam.
 Lembar ke-3 akan dijadikan bukti arsip yang dipinjam
oleh dan untuk disimpan sebagai bahan pengingat
tanggal pengembalian.
3. Format lembar pinjam arsip untuk Konveksi Pa Rusli
4. Lembar tersebut dapat diisi sesuai dengan data yang ada dan
diserahkan pada peminjam untuk lembar ke-2.
5. Petugas harus melakukan pemeriksaan berkas setiap saat.
Peringatan terhadap unit kearsipan dilakukan supaya arsip
dikembalikan tepat waktu.
6. Bagi peminjam arsip yang telah selesai meminjam dokumen
dapat menyerahkan kembali arsipnya beserta lembar
peminjaman arsip untuk dicatat oleh petugas arsip.
7. Pada waktu pengembalian arsip, arsip harus diperiksa apakah
masih dalam kondisi baik atau rusak, lewat jatuh tempo atau
tidak.
8. Menerima arsip bersamaan dengan bon pinjaman.
9. Menempatkan kembali arsip di tempat penyimpanan semula.
10. Bon pinjaman yang diterima si peminjam dan yang dicabut dari
folder bisa dirobek. Sedangkan, bon pinjaman dari unit kearsipan
akan disimpan sebagaibahan pertimbangan guna menilai arsip.
INSTRUKSI KERJA
PEMINJAMAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

LANGKAH KERJA PEMINJAMAN ARSIP

PEMINJAMAN PENGEMBALIAN

Mulai Penerimaan Arsip yang


dipinjam beserta bon
pinjam lembar III

Pengisian bon pinjam


arsip rangkap 3 Pemeriksaan kondisi
arsip yang dikembalikan

Penyimpanan lembar I
(out slip) di folder Pengembalian arsip ke
arsip terkait tempat semula &
mencabut out slip dari
folder
Penyerahan Arsip
kepada peminjam
beserta bon pinjam
lembar II Pemusnahan bon
pinjam arsip lembar I
dan II

Penempatan lembar III


di unit kearsipan pada
berkas peringatan
Penyimpanan bon
pinjam lembar ke III dari
unit kearsipan

Pemeriksaan berkas
peringatan
Selesai
INSTRUKSI KERJA
PEMELIHARAAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

INSTRUKSI KERJA
PEMELIHARAAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Disiapkan Disetujui Disahkan

……………….. Bagian Kearsipan Pemilik Perusahaan


………………………. …………………..
INSTRUKSI KERJA
PEMELIHARAAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

PENGERTIAN Pemeliharaan/Perawatan arsip pada hakekatnya adalah pemeliharaan


dan perawatan fisik arsip.
TUJUAN Tujuan menyelamatkan arsip–arsip beserta informasi (isinya) serta
menjamin kelangsungan hidup arsip dari pemusnahan yang sebenarnya
KEBIJAKAN Peraturan Arsip Nasional Republik Indonesia Nomot 9 Tahun 2018
Tentang Pedoman Pemeliharaan Arsip Dinamis
PETUGAS Arsiparis
DOKUMEN YANG 1. Invoice
DIPERLUKAN 2. Bukti Transaksi
3. MoU
PROSEDUR 1. Arsip-arsip yang kotor diletakkan di atas meja pada ruangan
yang telah disediakan.
2. Bersihkan kotoran yang menempel pada tiap lembaran arsip
dengan alat pembersih yang tidak merusak arsip sesuai dengan
jenis kotorannya.
3. Bersihkan kotoran dan debu yang menempel pada lembaran
arsip mulai dari tengah-tengah bidang ke arah pinggir dengan
menggunakan spons kuas/sikat halus. Untuk kotoran yang
disebabkan oleh jamur dapat digunakan penghapus karet.
4. Untuk arsip-arsip yang dijilid seperti dalam bentuk buku dapat
digunakan mesin penyedot debu berukuran kecil selama tidak
merusak fisik kertas/arsip.
5. Arsip yang telah selesai dibersihkan disimpan pada tempat
terpisah dari arsip yang akan datang dan sedang dalam proses
pembersihan untuk selanjutnya ditata kembali.
6. Kebersihan arsip hendaknya dibersihkan dari noda karat yang
ditimbulkan oleh penggunaan klip dari logam dalam
pemberkasan arsip. Untuk mencegahnya diharapkan
menggunakan klip dari bahan plastik yang tidak dapat
menimbulkan karat.
7. Kebersihan ruangan arsip harus diperhatikan agar arsip bersih
dari segala macam debu yang melekat, sebaiknya diadakan
kegiatan rutin untuk membersihkan ruangan arsip.
8. Memberikan bahan pencegah kerusakan arsip dari serangga
maupun kemungkinan-kemungkinan lain dengan kapur barus.
9. Pemeliharaan tempat penyimpanan arsip, dikarenakan media
penyimpanan arsipnya menggunakan lemari laci dan di tempat
tertutup maka lemari tersebut harus sering dibuka untuk menjaga
tingkat kelembapan. Penataan arsip harus renggang agar ada
udara diantara arsip-arsip tersebut. Karena tingkat kelembapan
yang terlalu tinggi dapat menyebabkan timbulnya jamur dan
akan merusak arsip.
10. Pengaturan ruangan penyimpanan arsip perlu diperhatikan untuk
menjaga arsip agar tetap kering (tidak lembab) dan tidak terpapar
sinar matahari secara langsung. Ruangan tempat penyimpanan
arsip harus mempunyai ventilasi udara yang memadai.
INSTRUKSI KERJA
PEMELIHARAAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

LANGKAH KERJA PEMELIHARAAN ARSIP

Pemilahan antara arsip kotor


dan bersih
Arsip kotor diletakkan dalam
satu ruangan

Bersihkan kotoran yang


menempel
Simpan arsip yang sudah
dibersihkan

INSTRUKSI KERJA
PENYUSUTAN DAN PEMUSNAHAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

INSTRUKSI KERJA
PENYUSUTAN DAN PEMUSNAHAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Disiapkan Disetujui Disahkan
……………….. Bagian Kearsipan Pemilik Perusahaan
………………………. …………………..
INSTRUKSI KERJA
PENYUSUTAN DAN PEMUSNAHAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

PENGERTIAN Pengurangan jumlah arsip yang sudah habis masa simpannya, dengan
tujuan untuk mengurangi penggunaan space dan peralatan sehingga
penemuan kembali arsip yang telah disimpan dapat berjalan lebih
lancar.
Pemusnahan arsip adalah kegiatan menghancurkan fisik dan informasi
arsip melalui cara-cara tertentu sehingga tidak dapat dikenali lagi baik
fisik maupun informasinya.
- Memindahkan arsip dari Unit Pengolah Unit Kearsipan dalam
lingkungan lembaga negara atau badan-badan pemerintahan
masing-masing.
- Memusnahkan arsip sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang
berlaku;
- Menyerahkan arsip oleh Unit Kearsipan kepada Arsip Nasional
TUJUAN Mengurangi penggunaan space dan peralatan sehingga penemuan
kembali arsip yang telah disimpan dapat berjalan lebih lancar.
KEBIJAKAN PP Nomor 34/1979
PETUGAS Arsiparis
DOKUMEN YANG 1. Invoice
DIPERLUKAN 2. Bukti Transaksi
3. MoU
PROSEDUR PENYUSUTAN
Prosedur pemindahan arsip dari central file ke records center, secara
umum sebagai berikut :
1. Pemeriksaan .

Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah arsip-


arsip tersebut sudah inaktif atau   belum. Pemeriksaan
dilakukan dengan melihat kolom retensi aktif di dalam JRA.
Misalnya arsip tentang cuti tahunan   memilliki retensi aktif
2 tahun, maka apabila arsip tersebut tercipta bulan Desember
2018, 2 tahun berikutnya yaitu Desember 2020 arsip tersebut
dapat dinyatakan sebagai arsip inaktif.
Di dalam pemeriksaan ini dilakukan juga kegiatan
penyatuan file-file menjadi series arsip. Antara file yang satu
dengan yang lain yang memiliki keterikatan dan merupakan
satu kesatuan informasi harus digabung menjadi satu series
arsip tanpa merubah penataan semula. Misalnya file tentang
cuti tahunan, cuti bersalin, cuti besar dapat digabung menjadi
satu series arsip tentang cuti.
2. Pendaftaran
Setelah diperiksa dan dinyatakan sebagai arsip inaktif
maka arsip-arsip tersebut selanjutnya di daftar secara
lengkap, baik judul seriesnya/jenisnya arsipnya, tahun,
volume, kondisi, dan penataan (istem penyimpanan yang
digunakan.
3. Penataan Arsip
Penataan arsip ini dilaksanakan untuk menjaga agar
penatan aslinya tidak berubah. Misalnya arsip ketika masih
aktif disimpan berdasarkan sistem filing numeric maka harus
tetap dipertahankan. Penataan arsip ini menyangkut penataan
tiap lembar arsip dalam setiap folder, penataan antara folder
yang satu dengan folder yang lain dalam boks dan penataan
antara boks yang satu dengan boks yang lain.
4. Pembuatan Berita Acara Pemindahan Arsip
Mengingat bahwa pemindahan arsip ini menyangkut pula
pengalihan wewenang dan tanggungjawab dari central file ke
record center, maka perlu dibuatkan bukti pemindahan arsip
yang biasanya diujudkan dalam bentuk berita acara
pemindahan arsip.
5. Pelaksanaan Pemindahan
Setelah arsip tertata dalam boks yang telah diberi nomor
sesuai dengan nomor dalam daftar arsip yang dipindahkan
dan disiapkan berita acaranya, maka dilaksanakan
pemindahan arsip inaktif.

PEMUSNAHAN
Terkait dengan resiko yang tinggi maka kegiatan
pemusnahan arsip harus dilakukan berdasarkan prosedur-
prosedur sebagai berikut :
1. Pemeriksaan
Pemeriksaan dilaksanakan untuk mengetahui apakah
arsip-arsip tersebut benar-benar telah habis jangka simpannya.
Pemeriksaan ini dilaksanakan berpedoman kepada Jadwal
Retensi Arsip. Jika suatu arsip telah dinyatakan habis masa
retensinya, maka arsip tersebut perlu diperiksa tentang
kebenaran isinya, kelengkapan informasinya, kemungkinan
keterkaitan dengan arsip lain, dan lain-lain. Bila didalam
tahap pemeriksaan diketahui bahwa arsip tersebut memang
telah habis retensinya, tidak terkait dengan arsip lain dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundangan, maka
langkah berikutnya adalah pendaftaran.
2. Pendaftaran
Arsip-arsip yang telah diperiksa sebagai arsip yang
diusulkan musnah, harus dibuat daftarnya. Sehingga dari
daftar ini diketahui secara jelas informasi tentang arsip-arsip
yang akan dimusnahkan.
3. Pembentukan Panitia Pemusnahan
Pembentukan panitia pemusnahan dilaksanakan jika arsip
yang akan dimusnahkan memiliki retensi 10 tahun atau lebih.
Jika arsip yang akan dimusnahkan memiliki retensi dibawah
10 tahun, maka tidak perlu dibuat kepanitiaan, cukup
dilaksanakan oleh unit yang secara fungsional bertugas
mengelola arsip. Panitia pemusnahan ini seyogyanya terdiri
dari anggota- anggota yang berasal dari unit pengelola arsip,
unit pengawasan, unit hukum/perundang-undangan, dan unit-
unit lain yang terkait.
4. Penilaian, Persetujuan dan Pengesahan
Penilaian arsip pada dasarnya dilakukan setiap kali
menyeleksi arsip yang akan dimusnahkan. Namun untuk arsip
yang memiliki retensi dibawah 10 tahun, cukup dilaksanakan
oleh instansi pemilik arsip. Kemudian disahkan oleh
pimpinan instansi untuk dilaksanakan pemusnahan. Namun
untuk arsip yang memiliki retensi 10 tahun keatas, harus
melalui penilaian bersama Arsip Nasional RI, yaitu ketika
meminta persetujuan pemusnahan dari Kepala Arsip
Nasional, karena arsip yang memiliki retensi 10 tahun ke atas
memiliki kemungkinan lebih besar untuk bernilai guna
sekunder. Khusus untuk arsip keuangan yang mempunyai
retensi 10 tahun ke atas perlu mendengar petimbangan dari
ketua BPK, dan arsip kepegawaian perlu mendengar
pertimbangan dari kepala BAKN. Selanjutnya disahkan oleh
pimpinan instansi melalui produk hukum interen.
5. Pembuatan Berita Acara
Berita acara pemusnahan arsip merupakan salah satu
dokumen pemusnahan arsip yang sangat penting disamping
daftar arsip yang dimusnahkan. Kedua jenis dokumen ini
dapat menjadi dasar hukum bahwa pelaksanaan pemusnahan
dilakukan secara sah. Kecuali itu juga berfungsi sebagai
pengganti arsip yang dimusnahkan.
6. Pelaksanaan Pemusnahan
Pemusnahan arsip dapat dilaksanakan dengan cara di
bakar, dicacah atau secara kimiawi, yang penting fisik dan
informasinya tidak dapat dikenali lagi. Pelaksanaan
pemusnahan disaksikan oleh minimal dua orang pejabat dari
bidang hukum atau bidang pengawasan yang nantinya
menandatangani berita acara sebagai saksi pemusnahan arsip.

PENYERAHAN

Penyerahan arsip ke Arsip Nasional/Lembaga Kearsipan


Daerah dilakukan bila arsip tersebut benar-benar bernilai guna
sekunder. Penyerahan arsip dapat terjadi karena tiga hal yaitu
karena kegiatan pemusnahan, perencanaan, dan
penilikan/pendekatan/himbauan penyerahan arsip statis. Apapun
bentuknya penyerahan arsip secara umum harus dilakukan sesuai
prosedur.
1. Pemeriksaan dan Penilaian Arsip
Pemeriksaan dan penilaian arsip selain dilakukan oleh
instansi masing- masing juga oleh Arsip Nasional/Lembaga
Kearsipan Daerah mengingat Arsip Nasional/Lembaga
Kearsipan Daerah sebagai pengelola arsip dikemudian hari
harus yakin benar bahwa arsip tersebut benar-benar arsip
statis. Kemudian secara umum Arsip Nasional/Lembaga
Kearsipan Daerah memiliki kompetensi untuk menentukan
kebijaksanaan penyelamatan arsip bagi kepentingan generasi
yang akan datang.
2. Pendaftaran
Setelah kegiatan pemeriksaan dan penilaian arsip
selesai dilaksanakan dan ditentukan bahwa arsip tersebut
dapat diserahkan ke ANRI/LKD, maka kegiatan berikutnya
adalah pembuatan daftar arsip yang akan diserahkan.
3. Pembuatan Berita Acara
Berita acara penyerahan arsip perlu dibuat mengingat
bahwa kegiatan penyerahan arsip terkait dengan pengalihan
hak dan wewenang pengelolaan arsip yang bernilai guna
sangat tinggi dan bersifat lestari.
4. Pelaksanaan Penyerahan
Penyerahan arsip statis dilaksanakan setelah dibuatkan
daftar dan berita acara. Keberhasilan kegiatan penyerahan
arsip statis bagi suatu instansi adalah sukses dan prestasi
tersendiri dalam rangka pelaksanaan amanat undang-
undang nomor 7 tahun 1971 tentang Ketentuan-ketentuan
Pokok Kearsipan.

INSTRUKSI KERJA
PENYUSUTAN DAN PEMUSNAHAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

LANGKAH KERJA PENYUSUTAN DAN PEMUSNAHAN ARSIP

Pemindahan
Pemusnahan

Penyerahan
INSTRUKSI KERJA
PENILAIAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

INSTRUKSI KERJA
PENILAIAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Disiapkan Disetujui Disahkan

……………….. Bagian Kearsipan Pemilik Perusahaan


………………………. …………………..
INSTRUKSI KERJA
PENILAIAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

PENGERTIAN Penilaian arsip adalah proses menentukan jangka waaktu simpan dan


nasib akhir arsip dilihat dari aspek fungsi dan substansi informasinya
serta karakteristik fisik/nilai intristiknya yang dilakukan melalui
langkah- langkah teknis pengaturan secara sistematis dalam unit-unit
informasi.
TUJUAN 1. Untuk menentukan jangka waktu dari suatu arsip
2. Penentuan apakah arsip akan disimpan permanen atau
dimusnahkan
KEBIJAKAN 1. Undang-Undang 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
2. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 1979 tentang Penyusutan
Arsip
3. Surat Edaran Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor
SE/02/1983 Tanggal 16 Mei 1983 tentang Pedoman Umum
untuk Menentukan Nilai Guna Arsip
PETUGAS Arsiparis
DOKUMEN YANG 1. Invoice
DIPERLUKAN 2. Bukti Transaksi
3. MoU
PROSEDUR Untuk dapat melakukan penilaian arsip, secara teknis harus
melalui langkah-langkah berikut :
1. Cermati unit-unit kerja dalam struktur organisasi instansi
yang bersangkutan.
2. Cermati butir-butir fungsi pada masing-masing unit kerja
dalam struktur organisasi.
3. Konversikan setiap butir fungsi tersebut ke dalam pokok
masalah yang mendasari seri arsip. Untuk butir fungsi yang
sama akan mencerminkan pokok masalah/seri yang sama
meskipun dari unit kerja yang berlainan.
4. Cermati jenis-jenis kegiatan dalam setiap butir fungsi untuk
menentukan pengelompokan informasi pada tingkat kegiatan
yang tercermin dalam bentuk berkas/file.
5. Cermati jenis-jenis transaksi untuk setiap kegiatan untuk
menentukan pengelompokan informasi pada setiap butir
informasi yang tercermin dalam folder/naskah.
6. Himpun folder atau naskah yang berasal dari kegiatan yang
sama dalam berkas dan himpun berkas dari kegiatan dalam
butir fungsi yang sama kedalam seri arsip.
7. Lakukan penilaian dari aspek fungsi untuk setiap seri arsip
untuk menetukan apakah seri arsip tersebut masih aktif atau
sudah inaktif.
8. Lakukan penilaian dari aspek informasinya untuk setiap
berkas dari seri tersebut untuk mengetahui apakah arsip
harus dimusnahkan setelah jangka waktu tertentu/harus
dilestarikan sebagai arsip bernilaiguna permanen karena
memiliki nilaiguna pertanggung jawaban nasional.
9. Deskripsikan setiap folder/naskah yang sekurangkurangnya
memuat informasi mengenai jenis kegiatan, jenis transaksi,
isi informasi, dan kurun waktu transaksi.
10. Himpun kartu deskripsi/folder/naskah dari kegiatan yang
sama dalam satu berkas.
11. Himpun berkas dalam satu seri arsip.
12. Lakukan penilaian untuk tiap seri, baik dari aspek fungsi
maupun informasinya.
13. Seri arsip diisi sesuai butir fungsi dari unit-unit kerja.
14. Berkas arsip diisi informasi mengenai arsip/himpunan arsip
yang menceminkan tiap butir kegiatan.
15. Folder/naskah diisi informasi mengenai tiap butir transaksi .
16. Isi informasi diisi materi informasi yang terkadang dalam
folder/naskah yang bersangkutan.
17. Kurun waktu diisi tahun, mencakup seluruh isi folder.
INSTRUKSI KERJA
PENILAIAN ARSIP
KONVEKSI PA RUSLI
Kode/No: Tanggal Berlaku: Revisi:

LANGKAH KERJA PENILAIAN ARSIP

Kelompokan
informasi

Lakukan penilaian dari aspek


fungsi dan informasi
Tentukan Arsip
Aktif atau
Inaktif
Tentukan jangka
waktu

Anda mungkin juga menyukai