Learning Objective 2 : Mengetahui pengertian independent stocktaking

Mengapa Perlu Menggunakan Stocktaker Independen?

 Lindungi dan Tingkatkan Keuntungan

Stocktaker independen memiliki pengetahuan dan keahlian untuk melindungi dan meningkatkan margin
kotor pada produk, yang pada akhirnya menguntungkan keuntungan.

 Kelola Kerugian Saham dengan Lebih Baik

Pengalaman stocktaker independen memungkinkan mereka untuk memberikan analisis rinci dan
informasi manajemen serta rekomendasi kepada bisnis untuk mengelola kerugian saham dengan lebih
baik.

 Kelola Sistem POS dengan Lebih Baik

Stocktaker independen dapat membantu Anda mengelola sistem point of sales (POS) Anda dengan lebih
baik. Dengan menggunakan pengalaman mereka tentang sistem dan kontrol POS, Stocktaker
Independen dapat membantu menggunakan informasi secara efektif dan meningkatkan sistem yang
ada.

 Pelaporan yang Akurat dan Tepat Waktu

Dengan memberikan Anda laporan yang akurat tepat waktu, seorang stocktaker Independen dapat
membantu menghemat waktu yang berharga. Laporan yang diberikan oleh stocktaker akan melengkapi
laporan yang dihasilkan oleh sistem Anda sendiri.

 Tanggapi Darurat

Stocktaker independen memiliki pengalaman untuk merespon dengan cepat situasi darurat seperti
kegagalan manajemen atau insiden kebakaran yang mungkin mempengaruhi jumlah stok Anda.

Inventarisasi internal atau perangkat lunak inventarisasi dalam hal ini, tidak dapat melakukan
inventarisasi dan melindungi bisnis Anda dengan cara yang sama seperti inventaris independen yang
terlatih dan berpengalaman. Jadi, jika Anda mempertimbangkan untuk menginstal perangkat lunak
inventarisasi untuk bisnis Anda, pastikan perangkat lunak itu untuk melengkapi upaya pencatat
inventaris eksternal dan independen dan bukan untuk menggantikannya.

Sumber : https://www.venners.com/3-reasons-to-choose-the-independent-stocktaker-over-stocktaking-
software/
Learning Objective 7 : Mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukan kegiatan
stocktaking

Stocktaking dilakukan setiap akhir tahun setelah seluruh pencatatan atau pembukuan selesai, sehingga
seorang audit dapat melakukan pengecekkan secara keseluruhan. Stocktaking dilakukan setiap tiga atau
empat bulan tergantung dari kemampuan dan kebutuhan perusahaan. Stocktaking dilakukan di awal
bulan oleh beberapa perusahaan agar menekan risiko selisih dari stok.

Menentukan waktu yang tepat untuk perusahaan melakukan stocktaking dilihat dari jumlah barang yang
ada. Semakin banyak maka jarak waktu akan semakin lama.

Tergantung dari kebijakan perusahaan yang sudah disetujui. Umumnya periode untuk melakukan stock
opname dilakukan dalam periode tahunan, per kuartal (4 bulan), triwulan (3 bulan), bahkan ada yang
setiap bulan sekali.

Tetapi kebanyakan perusahaan melakukan stock opname adalah perkuartal atau triwulan, karena
memang proses stock opname membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Selain itu, para petugas juga
harus memeriksa secara detil semua barang dan beserta kondisinya.

1. Berdasarkan Harian
Waktu pelaksanaan stock opname pada dasarnya tergantung kebutuhan dari pebisnis. Biasanya
pebisnis yang melakukan inventory checking secara harian memiliki jenis produk yang fast
moving dan memiliki cycle life yang rendah seperti makanan dan minuman.
2. Berdasarkan Periodik
Waktu pelaksanaan stock opname juga bisa dilakukan secara periodik. Biasanya waktu yang
dilakukan ialah per kwartal atau 3 Bulan, per semester atau 6 bulan atau bahkan per tahun.
Pebisnis bisa menentukan periode melakukan stock opname sesuai dengan tingkat urgency dan
kemampuan dalam melakukannya.
3. Berdasarkan event atau peristiwa.
Pebisnis tentunya bisa saja melakukan rekaman stok di waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
Misalnya ada force majeure yang menyebabkan harus verifikasi stok. Bisa juga ada event khusus
yang menyebabkan trafik keluar masuk stok yang tinggi seperti HARBOLNAS, Promo Hari Raya
dan sebagainya.

Sumber : https://jubelio.com/2020/stock-opname/#:~:text=Waktu%20pelaksanaan%20stock
%20opname%20juga,urgency%20dan%20kemampuan%20dalam%20melakukannya.