Disusun oleh :
KELOMPOK 10
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah, rahmat, dan Karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DATA EKONOMI MAKRO” .
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi dan melengkapi tugas
Ekonomi Pengantar, serta untuk menambah wawasan tentang bagaimana kesejahteraan masyarakat
dalam suatu pasar.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kesulitan dan tidak
dapat diselesaikan tanpa bantuan orang lain. Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami
mengucapkan terima kasih kepada orang tua kami yang telah memberikan dorongan semangat serta
motivasi yang tidak pernah henti. Terima kasih yang kedua kami ucapkan kepada dosen pengampu
kami yaitu Bapak Muhdianto, SE. Dan teman-teman semua yang tidak mungkin kami sebutkan satu
per satu.
Kami juga menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan masukan, saran, dan kritik untuk
membangun kesempurnaan. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................2
I. MENGUKUR PENDAPATAN SUATU NEGARA................................................................2
A. Pendapatan Dan Pengeluaran Dalam Perekonomian............................................................2
B. Produk Domestik Bruto Dan Komponen-Komponennya.....................................................3
C. PDB Riil Versus PDB Nominal............................................................................................3
D. PDB Dan Kesehatan Perekonomian......................................................................................3
II. PERHITUNGAN BIAYA HIDUP...........................................................................................4
A. Indeks Harga Konsumen.......................................................................................................4
B. Masalah-masalah dalam Perhitungan Biaya Hidup..............................................................5
C. Deflator PDB versus Indeks Harga Konsumen.....................................................................6
D. Mengoreksi Variabel Ekonomi terhadap Dampak Inflasi.....................................................6
BAB III PENUTUP.............................................................................................................................8
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kondisi perekonomian secara keseluruhan berpengaruh sangat besar terhadap kita semua,
maka dari itu penting untuk membahas sejumlah data yang digunakan oleh para ekonom dan
pembuat kebijakan untuk memonitor kinerja perekonomian secara keseluruhan. Ilmu ekonomi
makro adalah ilmu tentang fenomena perekonomian secara luas, termasuk inflasi,
pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi.
Dalam ilmu ekonomi makro, untuk mengukur suatu pendapatan total dari sebuah negara
dapat menggunakan PDB atau Produk Domestik Bruto dan untuk mengukur keseluruhan dari
biaya hidup para ekonom dan departemen statistik menggunakan IHK atau Indeks Harga
Konsumen.
Dalam sebuah negara penting untuk mengetahui perkembangan atau pertumbuhan ekonomi
dari tahun ke tahun. Ilmu ekonomi makro menjelaskan dengan berupa data yang konkret
tentang bagaimana suatu negara dapat tumbuh dan berkembang bahkan suatu negara dapat
melemah dalam bidang ekonomi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ilmu ekonomi makro ?
2. Bagaimana mengukur pendapatan suatu negara ?
3. Bagaimana menghitung biaya hidup ?
C. Tujuan
1. Menjelaskan materi dan pengertian secara jelas dan lengkap tentang ilmu ekonomi makro.
2. Menjelaskan dan mengetahui bahwa bagaimana pendapatan suatu negara tersebut diukur.
3. Menjelaskan dan mengetahui bagaimana menghitung biaya hidup secara jelas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
as rb arn
P g
as an
P
d jrb
d asrj n
g
e ru
P sah
e au
P sh n
a u m
taR u
ah
g ah
n
as rfap
P d kto
o rau
s ri
p ro
d u ksi
2
Rumah tangga membeli barang dan jasa dari perusahaan, dan perusahaan menggunakan
pendapatan dari penjualan mereka untuk membayar upah pegawai, sewa pemilik tanah, dan
keuntungan pemilik perusahaan. Besar PDB sama dengan jumlah yang dibelanjakan oleh rumah
tangga di pasar barang dan jasa. Dan besar PDB juga sama dengan jumlah upah, sewa, dan
keuntungan yang dibayarkan perusahaan di pasar faktor produksi.
Y = C + I + G + NX
3
II. PERHITUNGAN BIAYA HIDUP
Secara luas (dipandang dari seluruh aspek kehidupan), biaya hidup adalah pengorbanan sumber
ekonomi yang dapat diukur dengan satuan uang baik yang sudah terjadi maupun belum terjadi
untuk tujuan tertentu. Inflasi adalah situasi dalam perekonomian yang menunjukkan keseluruhan
harga mengalami kenaikan.
Indeks harga konsumen-IHK atau consumer price indeks-CPI adalah suatu ukuran biaya
keseluruhan barang dan jasa yang dibeli oleh konsumen atau pelanggan.
Contoh yang hanya menggunakan dua macam barang tersebut memang sangat
menyederhanakan kenyataan yang ada, tetapi contoh tersebut dapat menggambarkan apa yang
dilakukan para ahli statistik menghitung indeks harga konsumen diberikan.
Selain indeks haga konsumen untuk keseluruhan perekonomian, beberapa indeks harga
lainnya dapat dihitung untuk daerah-daerah tertentu di negara lain dan untuk beberapa kategori
4
kecil barang atau jasa seperti makanan, pakaian, energi. Indeks harga konsumen yang
mengukur harga biaya keranjang barang dan jasa yang dibeli oleh perusahaan-perusahaan dan
bukan oleh konsumen juga dapat dihitung. Karena pada akhirnya perusahaan-perusahaan
membebankan biaya tersebut kepada konsumen dalam bentuk harga konsumen yang lebih
tinggi perubahan-perubahan pada indeks harga produsen seringkali dianggap berguna dalam
memprediksi perubahan-perubahan pada indeks harga konsumen.
Tujuan dirumuskannya indeks harga konsumen adalah untuk mengukur perubahan-perubahan biaya
hidup, tetapi indeks harga konsumen bukanlah ukuran biaya hidup yang sempurna karena
didalamnya terdapat masalah-masalah pokok yang sulit untuk diatasi atau dipecahkan.
Contoh : harga Tab Advan lebih murah daripada harga Tab Samsung. Konsumen akan lebih
banyak mengonsumsi Tab Advan daripada Tab Samsung, akan tetapi para ahli statistik
menyusun sebuah keranjang tetap yang esensinya agar di tahun-tahun berikutnya jika harga Tab
Samsung lebih murah daripada harga Tab Advan, konsumen akan tetap mengonsumsi Tab
Advan.
Contoh : sekarang ini banyak persaingan dalam pembuatan Hp android, untuk itu persaingan
antara Hp Samsung dengan Hp Oppo, Hp Oppo lebih memperkenalkan fitur-fitur baru yang
menyaingi Hp Samsung. Misalnya Hp Oppo memberikan kelebihan dalam bagian layar LCD
yang kuat dibandingkan Hp Samsung.
Indeks harga konsumen bukanlah ukuran yang sempurna karena tidak dapat menyesuaikan
diri terhadap hal yang baru, sehingga Departemen statistik hanya memantau perkembangan
harganya saja, namun penurunan biaya hidup yang terjadi ketika barang baru memasuki pasar
tidak pernah tercantum dalam indeks.
5
3. Perubahan kualitas yang tidak terukur
Apabila kualitas barang menurun dari satu tahun ke tahun berikutnya, nilai uang akan
menurun, bahkan jika harga barang tetap sama. Begitu pula, jika kualitas suatu barang tersebut
naik dari satu tahun ke tahun berikutnya, nilai uang akan naik. Masalah perubahan kualitas ini
sulit untuk diatasi karena kualitas suatu barang sulit untuk diukur.
Deflator PDB adalah perbandingan PDB nominal dengan PDB sebenarnya. Dalam mengukur
seberapa cepat harga-harga mengalami kenaikan, biasanya gambaran yang dikemukakan oleh
deflator PDB dan indeks harga konsumen kurang lebih mempunyai kesamaan. Namun, ada
perbedaan yang menyebabkan angka kedua ukuran tersebut berbeda, yaitu :
1. Deflator PDB mencerminkan harga semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri,
sedangkan indeks harga konsumen mencerminkan harga semua barang dan jasa yang dibeli
oleh konsumen.
2. Deflator PDB membandingkan harga barang dan jasa yang diproduksi saat ini dengan harga
barang dan jasa yang sama di tahun dasar, sedangkan indeks harga konsumen membandingkan
harga keranjang barang dan jasa yang tetap disuatu tahun dengan harga keranjang di tahun
basis.
Tujuan dari mengukur tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian adalah untuk melakukan
perbandingan antara nilai moneter dari masa waktu yang berbeda.
Contoh lainnya : seorang investor akan lebih senang menerima uang Rp 1.000,00 hari ini
daripada sejumlah uang yang sama di tahun mendatang. Karena jika seorang investor tersebut
menerima uang tersebut hari ini, ia dapat menginvestasikan uang tersebut dalam suatu tingkat
keuntungan, sehingga dalam tahun mendatang uang yang investor dapatkan akan lebih besar
daripada Rp1.000,00.
2. Indeksasi
Indeksasi (indexation) adalah penyesuaian otomatis dari jumlah uang yang ada dengan
dampak inflasi oleh undang-undang atau kontrak. Ketika beberapa jumlah dolar secara otomatis
dikoreksi untuk inflasi oleh hukum atau kontrak jumlah tersebut dikatakan diindeks untuk
inflasi.
6
Contoh : ketika sebuah perusahaan memberikan kontrak jangka panjang dengan serikat pekerja,
dan demikian menyertakan indeksasi upah yang persial atau yang lengkap pada indeks harga
konsumen. Ketetapan ini adalah tunjangan biaya hidup yang secara otomatis meningkatkan
upah ketika indeks harga konsumen naik.
Contoh : Tuan Andre meminjam $1.000 untuk satu tahun, tingkat suku bunga nominal pada
tahun itu adalah 15% dan selama tahun tersebut tingkat inflasinya adalah 10%.
= 5%
Jadi suku bunga riil yang diperoleh Tuan Andre sebesar 5%.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Ilmu ekonomi makro adalah ilmu tentang fenomena perekonomian secara luas, termasuk
inflasi, pengangguran dan pertumbuhan ekonomi. Menghitung pendapatan total suatu negara
dapat diukur menggunakan PDB atau Produk Domestik Bruto. PDB mengukur pengeluaran
total barang dan jasa yang baru diproduksi dalam perekonomian dan pendapatan total yang
diperoleh dari produksi barang dan jasa tersebut. Sedangkan IHK atau Indeks Harga Konsumen
menghitung keseluruhan biaya hidup, IHK merupakan biaya keranjang barang dan jasa yang
berhubungan dengan biaya keranjang yang sama pada tahun basis.
Dalam perhitungan perekonomian deflator PDB dan IHK mempunyai perbedaan, yaitu :
1. Deflator PDB mencerminkan harga semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam negeri,
sedangkan indeks harga konsumen mencerminkan harga semua barang dan jasa yang dibeli
oleh konsumen.
2. Deflator PDB membandingkan harga barang dan jasa yang diproduksi saat ini dengan harga
barang dan jasa yang sama di tahun dasar, sedangkan indeks harga konsumen
membandingkan harga keranjang barang dan jasa yang tetap disuatu tahun dengan harga
keranjang di tahun basis.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://fesamardian.students.uii.ac.id/tag/3-perhitungan-biaya-hidup/