Analisis SWOT Pada PENERAPAN Kantor
Analisis SWOT Pada PENERAPAN Kantor
NAMA : SUKMONO
NPM : BC181110211
PENDAHULUAN
Jenis-jenis dari Perizinan dan Non Perizinan yang menjadi kewenangan dari
PTSP itu ada sekitar 26 Jenis atau bidang, yaitu sebagai berikut :
Berjalan tidaknya kegiatan pelayanan perizinan nan non perizinan dari PTSP
dipengaruhi pula oleh layanan informasi. Mekanisme penyampaian informasi dari
PTSP kepada masyarakat dapat dilakukan dalam bentuk lisan, tulisan, gambar, dan
bahasa lokal, serta disajikan secara manual ataupun elektronik. Layanan informasi
tersebut dituntut dengan konsep yang cepat, mudah dan murah. Perkembangan
teknologi yang semakin canggih, membuat PTSP memanfaatkan media komunikasi
yang ada untuk memudahkan dalam penyebaran informasi.
Sistem yang canggih perlu diimbangi dengan manajemen yang baik dalam
mengelola suatu program. Selain ada kelebihan dan peluang yang baik dari Program
Layanan pengaduan dan call center, juga ada kendala berupa kekurangan maupun
ancaman yang terjadi.
Sebagai penyelenggara pelayanan publik yang ingin memberikan pelayanan
yang terbaik bagi masyarakat, tentu PTSP tersebut harus siap untuk menghadapi
segala permasalahan terkait dengan Program Layanan layanan pengaduan dan call
center. Penyelenggara program layanan pengaduan dan call center harus bisa
bekerjasama program terkait untuk sama-sama menyelesaikan aduan dari
masyarakat. Permasalahan seperti respon yang kurang dari pejabat pemerintah
seharusnya bisa diantisipasi agar tidak menimbulkan permasalahan yang dapat
menghambat penyelesaian aduan.
Dari permasalahan yang ada dalam program layanan pengaduan dan call center,
perlu dilakukan kegiatan analisis untuk memprediksi posisi suatu program dilihat dari
kekuatan, kelemahan internalnya dan peluang serta ancaman dari eksternalnya.
Berkaitan dengan hal tersebut, penggunaan sosial media terutama website, bisa jadi
kekuatan dari program layanan pengaduan dan call center. Namun adanya respon
yang kurang cepat dari program terkait, dapat menjadi ancaman.
Untuk mengetahui posisi dan menentukan strategi yang dapat digunakan dalam
mengatasi permasalahan yang ada dalam program layanan pengaduan dan call
center, dapat menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi permasalahan yang
sedang dan akan dihadapi baik internal maupun eksternal. SWOT merupakan
singkatan dari Strength (Kekuatan), Weakness (Kelemahan), Opportunity (Peluang),
Threat (Ancaman).
B. Identifikasi Masalah
Hadirnya layanan pengaduan dan call center yang berbasis online seharusnya
bisa menjadi kanal bagi masyarakat untuk melakukan pengaduan dengan baik dan
lebih cepat mendapatkan respon.
Kultur birokrasi dan masih lemahnya daya respon pejabat pemerintahan dalam
menangani aduan yang ada menjadi permasalahan yang harus ditangani.
0
1 C. Batasan Masalah
Berdasarkan Identifikasi diatas, maka permasalahan yang ada harus
dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan untuk memfokuskan perhatian pada
topik yang dipilih agar memperoleh kesimpulan yang benar dan mendalam pada
aspek yang diamati.
Cakupan masalah dibatasi pada Analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threat) program layanan pengaduan dan call center. Hasilnya dapat
dijadikan pertimbangan untuk melakukan perbaikan layanan pada program layanan
pengaduan dan call center agar lebih baik.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan batasan masalah
diatas maka rumusan masalah dapat disimpulkan sebagai berikut:
Apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman program
Layanan Pengaduan layanan pengaduan dan call center PTSP ?
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apa saja kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman pada
program layanan pengaduan dan call center yang dilaksanakan PTSP.
TEORI
1. Kekuatan (Strengths),
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain yang
berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat
dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah kompetisi
khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar
2. Kelemahan (Weakness),
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan,
dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan
tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen
dan keterampilan pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan perusahaan.
3. Peluang (Opportinities)
Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan
perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber
peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi
perusahaan.
4. Ancaman (Threats),
Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan
perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau
yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru atau
yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
BAB III
METODE
Misi :
1. Melakukan pembinaan dan pengembangan aparatur PTSP sesuai kompetensi
2. Meningkatkan kualitas pelayanan perizinan/non perizinan secara professional
3. Mengedepankan pemanfaatan sistem informasi untuk mempercepat pelayanan
4. Mengelola pengaduan masyarakat dengan berbasis quick response
5. Menyediakan prasarana dan sarana kerja yang memadai dan handal
C. Dasar Hukum
1. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 12 Tahun 2013
tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
2. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 55 Tahun
2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
3. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta no. 56 Tahun 2014
tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Terpadu
Satu Pintu Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu
4. Pearaturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 57 tentang
Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
5. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Nomor 58 Tahun
2014 tentang Masa Transisi Pelaksanaan Pelimpahan Wewenang Pelayanan
Perizinan dan Non Perizinan dari Satuan Kerja Perangkat Daerah/Unit Kerja
Perangkat Daerah Teknis ke Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
6. Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 59 Tahun 2014
tentang Kode Etik Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Keterangan :
Kuadran I (positif, positif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat dan berpeluang,
Rekomendasi strategi yang diberikan adalah progresif, artinya organisasi
dalam kondisi prima dan mantap sehingga sangat dimungkinkan untuk
terus melakukan ekspansi, memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal.
Kuadran II (positif, negatif)
Posisi ini menandakan sebuah organisasi yang kuat namun menghadapi
tantangan yang besar. Rekomendasi strategi yang diberikan adalah
Diversifikasi Strategi, artinya organisasi dalam kondisi mantap namun
menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda
organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya
bertumpu pada strategi sebelumnya. Oleh karenya, organisasi disarankan
untuk segera memperbanyak ragam strategi taktisnya.
Integritas pegawai program Kondisi keamanan terhadap Kinerja dari para pegawai baik Urus layanan pengaduan
layanan pengaduan dan pegawai masih kurang dan masih dapat ditingkatkan dan call center sendiri oleh
call center dalam masyarakat masyarakat
melaksanakan tugas baik belum banyak
Tarif retribusi program Sosialisasi tentang layanan Adanya kerjasama lintas sektor Tingkat pemahaman
layanan pengaduan dan retribusi program layanan dan program penduduk tentang prosedur
call center gratis pengaduan dan call center program layanan
masih kurang pengaduan dan call center
perizinan masih kurang
Dapat Menerima
Peran serta masyarakat dalam
pengaduan dari semua
mengontrol pelayanan cukup
pemohon
baik.
Mempunyai lokasi/suasana Tarif retribusi sesuai Perda .
kantor yang aman
banyak
Tarif retribusi sesuai Perda
7 +1 0,12 +0,12
Tingkat pemahaman penduduk
8
tentang prosedur program
layanan pengaduan dan call -2 0,10 -0,2
banyak
Peran serta masyarakat dalam
10
mengontrol pelayanan cukup +3 0,11 +0,33
baik.
Total 1 +0,13