Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK KEPENTINGAN

(PERTEMUAN KE-11)

Dr. Rusnaini, M.Si.


PROLOG

• Dalam suatu sistem politik kelompok kepentingan (interest group) selalu ada, meski
bersifat laten. Yang penting untuk dipahami adalah bagaimana membedakan satu
kelompok dengan yang lain. Juga bagaimana membedakan kepentingan yang terkait
dengan proses politik atau kepentingan yang hanya bersifat sosial.
KELOMPOK KEPENTINGAN (Interest Group)

• Kelompok kepentingan adalah sejumlah orang yang memiliki kesamaan tujuan


dalam mengorganisasikan diri untuk melindungi dan mencapai tujuannya. Kelompok
kepentingan juga seringkali bertujuan untuk memengaruhi keputusan politik,
mencoba untuk meyakinkan para pejabat publik untuk bertindak sesuai dengan
suara atau kepentingan anggota kelompoknya.
• Kelompok kepentingan berbeda-beda antara lain dalam struktur, sumber
pembiayaan, dan basis dukungannya.
Ciri-Ciri Kelompok Kepentingan

• Kepentingan yang sama membuat orang bersatu untuk membuat sebuah kelompok atau organisasi
dengan nama tertentu.
• Himpunan orang-orang yang berkelompok secara sistematis atas dasar kepentingan tertentu yang
ingin diperjuangkan.
• Setiap kegiatan yang diselenggarakan mengatasnamakan kelompok atau berfungsi sebagai artikulator
kepentingan dalam masyarakat.
• Kegiatan kelompok kepentingan tidak dimaksudkan demi memperoleh jabatan publik, namun lebih
pada usaha partisipasi politik.
• Setiap kegiatan kelompok kepentingan selalu berhubungan dengan isu politik/publik yang
dimaksudkan untuk mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah.
• Terdapat bermacam-macam golongan kepentingan yang bergantung pada karakteristik organisasi
atau kelompok kepentingan tersebut.
Kelompok Penekan

• Kelompok kepentingan (interest group) kadang-kadang dianggap sebagai kelompok


penekan (pressure group) . Sebuah kelompok penekan adalah sebuah kelompok
yang mewakili sebuah kepentingan yang mencoba mencapai tujuannya dengan
menekan pemerintah. Sebuah kelompok penekan akan menggunakan serangkaian
taktik yang luas untuk mencoba memengaruhi opini publik namun tekanan yang
paling utama tentu saja kepada pemerintah agar keinginannya dapat diakomodasi
oleh pemegang kekuasaan. Contohnya: Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Nasib
Nelayan, Kelompok Advokasi Masyarakat Korban Gempa, dsb. Agar tujuannya
tercapai, sering terjadi kelompok penekan memberikan dukungan kepada partai
politik dan calon yang mendapat simpati mereka.
JENIS KELOMPOK KEPENTINGAN
(GABRIEL ALMOND)
• Almond membagi 4 jenis kelompok kepentingan berdasarkan anggota yang
membentuk suatu kelompok.
• 1. Non Asosiasional. Anggotanya berasal dari faktor keturunan. Tidak ada unsur
memilih untuk menjadi anggota kelompok ini. Kelompok kepentingan ini biasanya
bersifat laten, dan muncul bila ada kepentingan khusus. Contoh: Organisasi-
organisasi yang terkait dengan Suku, agama, golongan bangsawan, marga, dll.
• 2. Institusional. Anggotanya terkait dengan kepentingan ekonomi, atau biasanya
terkait dengan pekerjaan. Misalnya KORPRI, PGRI, SBSI, IKADIN atau pekerjaan lain.
TNI dan Polri juga sering dimasukkan dalam kelompok kepentingan ini.
• 3. Asosiasional. Anggotanya masuk secara sukarela. Biasanya bertindak sesuai
dengan kepentingan anggotanya. Misalnya, Ikatan Motor Gede Indonesia, Rotary
Club, Kelompok Pencinta Clubbing, Perguruan Bela Diri, dan lain-lain.
• 4. Anomik. Kelompok yang tidak tentu. Muncul dan menghilangnya anggotanya
tidak tentu. Contoh: kerusuhan, demonstrasi, mogok, termasuk walk outnya anggota
DPR dari sidang.
• Dalam berbagai pembahasan lain, Kelompok anomik seringkali juga dimasukkan
dalam ketiga kelompok kepentingan yang lain.
KELOMPOK KEPENTINGAN
(JEAN BLONDEL)
• Sementara Blondel lebih suka memperhatikan kelompok kepentingan menurut
kepentingannya itu sendiri, bukan dari anggota yang membentuk kelompok tersebut.
Untuk itu ia membagi kelompok kepentingan dengan suatu spectrum dari yang
bersifat komunal hingga yang bersifat asosiasional. Diantara ada 4 macam kelompok
kepentingan yaitu:
• 1. Customary. Kelompok ini terbentuk tidak untuk tujuan tertentu, tetapi lebih
merupakan hasil dari sistem sosial yang ada. Biasanya berupa kelompok kesukuan,
kasta, kelompok etnis dan lain-lain.
• 2. Institusional. Kelompok ini biasanya terbentuk bukan untuk tujuan politik tetapi
secara tidak langsung terseret ke dalamnya. Contohnya adalah kelompok gereja
(dan keagamaan lain), perusahaan-perusahaan, serikat dagang dan perguruan tinggi.
Kelompok ini juga mencakup militer dan birokrasi.
• 3. Protektif. Kelompok ini terkadang disebut sebagai kelompok fungsional.
Kelompok ini diorganisasikan secara formal dan bertujuan untuk melindungi
kepentingan materi dari anggota kelompoknya. Kelompok inilah yang pertama
muncul bila kita berbicara tentang kelompok kepentingan. Anggotanya berkisar dari
ahli fisika, hingga kelompok-kelompok dosen. Mereka memastikan bahwa segala
kebutuhan anggotanya akan terpenuhi oleh sistem politik yang dibangun oleh
pemerintah .
• 4. Promosional. Kelompok ini terkadang disebut sebagai kelompok kampanye.
Mereka membentuk kelompok untuk mengenalkan dan memasyarakatkan ide-ide
baru, identitas, nilai-nilai atau bahkan kebijakan. Contohnya adalah kelompok pro
(atau kontra) aborsi, kelompok anti pornografi dan kelompok pelestarian lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai