Anda di halaman 1dari 10

Interest group, civil society,

modal sosial, dan gerakan


sosial
Interest Group
• Suatu asosiasi invidu yg bertujuan utk mempengaruhi proses
kebijakan publik. Tujuannya bukan utk berkuasa, tapi untuk
mempengaruhi kebijakan pemerintah.
• Contoh; asosiasi masyarakat pedagang, LSM, kelompok kepemudaan,
dll. Isunya bisa beragam sperti lingkungan hidup, ekonomi, dan
seterusnya.
Civil society
• Organisasi non-pemerintah dan non-profit yang dibangun atas
kepentingan dan nilai-nilai yang dianut anggotanya yang berbasis
pada alasa-alasan etis, kultural, agama, saintifik, atau filantropik.
• Contoh: Ormas-ormas agama, greja, organisasi lingkungan hidup,
organisasi pengembangan demokrasi, masyarakat anti korupsi, dll.
Modal sosial
• Kehendak baik, persahabatan, simpati, dan hubungan sosial yang
menciptakan suatu unit sosial.
• Saling percaya (trust), norma-norma timbal balik, dan jaringan warga,
yang semuanya menciptakan koordinasi untuk efisiensi hubungan
antara warga.
GERAKAN SOSIAL (SOCIAL MOVEMENTS)
• Satu bentuk partisipasi politik yang dilakukan oleh individu-individu warga
secara kolektif yang diikat oleh kepentingan dan solidaritas tertentu
dengan mengganggu atau menentang elite, penguasa atau kelompok-
kelompok sosial lain yang tak sejalan dengan kepentingan mereka untuk
mencapai kepentingannya.
• Partisipasi: tindakan atau aksi, bukan keinginan atau sikap, warga biasa
(secara sukarela) untuk mempengruhi keputusan-keputusan politik.
• Bentuk-bentuk gerakan sosial sangat banyak. Cntohnya: mogok kerja,
mogok makan, aksi duduk/diam, pendudukan tempat publik tertentu,
penanda tanganan petisi, demostrasi, pembangkangan (tidak bayar pajak
misalnya), penyerangan dan pengrusakan fasilitas publik, penyerangan
aparatur negara, revolusi untuk menumbangkan suatu rezim, dll.
Mengapa gearakan sosial? Perspektif sintesis
• Political opportunity structures
• Mobilizing structures
• Framing Process
Political opportunity structures
• Pola-pola hubungan di antara lembaga-lembaga politik dan elite
politik yang menunjukan kerengggangan dan friksi. Kohesi di tingkat
elite lemah, opposisi kuat.
• Strong states vs. Weak states: gerakan sosial lebih sering muncul di
weak states dari pada di strong states
• Strong states bisa dalam bentuk non-demokrasi dan bisa juga dalam
bentuk demokrasi.
• Gerakan sosial lebih sering muncul tertutama dalam politik yang lebih
terbuka, lebih bebas, atau demokrasi yang belum terkonsolidasi,
terutama ketika norma-nrma demokrasi belum cukup optimal
dilaksanakan, dan terutama lagi ketika law enforcement lemah.
Mobilizing Structures
• Pola-pola hubungan antara individu yang terorganisasi karena ikatan
solidaritas tertentu untuk memobilisasi sumber daya (orang, barang, dana,
jasa, dan simbol-simbol) dalam rangka geakan untuk mewujudkan
kepentingan tertentu.
• Gerakan sosial diorganiasi: setidaknya ada pemimpin dan sejumlah aktor
strategis untuk mobilisasi sumber daya.
• Gerakan sosial tidak terjadi secara spontan seperti dikembangkan oleh
teori-teori sebelumnya seperti “teori kemarahan massa” (grivance theory).
• Grivance theory: massa begerak secara spontan karena kehamarahan
terhadap situasi; kemarahan karena rasa didiskrimansi atau perlakuan tidak
adil, ada gap antara harapan dan kenyataan (dislokasi).
Framing processes
• Political oppurtunity dan mbilizing structures juga memerlukan
framing, yakni sentimen yang menumbuhkan solidaritas sehingga
mobilisasi massa dapat dilakukan, dan political opportunity dapat
dimanfaatkan.
• Grievance theory dapat masuk ke dalam framing process ini:
kemarahan warga, rasa tidak adil, simbol-simbol kultural dan agama,
ideologi, dimobilisasi untuk menentang elite atau penguasa.
Strategi studi gerakan
• Level individual: survei opini publik, terutama untuk menggali
informasi tingkat individu partisipan dalam gerakan sosial
• Leval agregat: coding berita geakan, dan data-data makro terkait.

Anda mungkin juga menyukai