Anda di halaman 1dari 1

Audi Sahita D - 01043190055

Di tahun 1990an, Malaysia Prime Minister Mahathir Mohamad, memunculkan gagasan untuk
dibentuknya EAEG, munculnya gagasan EAEG adalah PM Mahathir melihat kecenderungan
ekonomi global yang proteksionis, baik di Eropa maupun Amerika Utara, seiring dengan
berkembangnya blok blok ekonomi regional, seperti: APEC, NAFTA, atau Uni Eropa.

EAEG ini dianggap terdapat beberapa isu menarik, yang dimana EAEG tidak melibatkan AS
(Australia, ataupun Canada), yang dimana ketiga negara tersebut adalah kekuatan di luar Asia
Timur. AS menganggap bahwa sikap PM Mahathir yang anti barat.

Amerika Serikat tidak diikut sertakan dalam EAEG. sebaliknya, Jepang diikutsertakan.
Disamping itu AS juga melihat bahwa EAEG tidak memiliki tujuan yang jelas, yang
mengakibatkan AS berprasangka bahwa EAEG hanya akan mendiskriminasi AS demi
menguntungkan Jepang.

Kemunculan EAEG, dianggap akan menjadi penghambat bagi pelaksanaan APEC yang telah
dirancang sebagai forum kerjasama regional negara Asia Pasifik tahun 1989.

Jika dilihat melalui pendekatan realis, AS menolak EAEG karena adanya perselisihan ekonomi
antara AS dengan Jepang yang dapat membawa perang dagang, yang dimana hal itu dapat
menjadi ancaman serius bagi stabilitas ekonomi global dan kemakmuran ekonomi global. Jika
AS menyetujui dari kerjasama regional EAEG, ini akan memberikan peluang antara AS dengan
Jepang bersaing. AS tidak ingin hubungan negaranya dengan negara lain tercemar, karena
adanya kerjasama regional EAEG ini.

Anda mungkin juga menyukai