TT 3 El Ham
TT 3 El Ham
KODE MK : PKNI4317
NAMA MK : HAK ASASI MANUSIA
TUGAS TUTORIAL 3
3) Maklumat Moskow
Maklumat bangsa-bangsa telah mencapai suatu persesuaian paham dan
asa, untuk memulai melaksanakan cita-cita dunia yang damai. Sebagai
tindak lanjut, diadakannya permusyawaratan antarmenteri luar negeri
empat negara perintis, yaitu V. Molotov dari Uni Soviet, Cordel Hull
dari Amerika Serikat, Anthony Eden dari Inggris, dan Foo Pingsjen dari
Cina. Permusyawaratan ini diadakan di ibu kota Uni Soviet, Moskow.
Permusyaratan tersebut berhasil mengeluarkan maklumat yang dikenal
dengan “Maklumat Moskow”. Penandatangannya dilaksanakan tanggal 30
Oktober 1943. Maklumat tersebut menegaskan bahwa keempat negeri itu
mengakui perlunya perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena
itu, perlu didirikan organisasi internasional yang berdasar pada
persamaan kedaulatan negara yang damai dan terbuka bagi tiap-tiap
negara, baik negara besar maupun negara kecil.
5) Konferensi Yalta
Konferensi Yalta dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan tentang
suara-suara di dalam dewan keamanan. Dewan tersebut mempunyai
tugas menegakkan keamanan dunia. Kesepakatan “harga suara” di dalam
dewan keamanan yang diputuskan dalam konferensi tersebut termaktub
dalam pasal 27 Piagam Perdamaian. Dalam konferensi ini diputuskan pula
bahwa pada tanggal 25 April 1945 akan diadakan konferensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang bertempat di San Fransisco.
Pengundangnya adalah pemerintah Amerika Serikat atas nama
pemerintah Uni Soviet, Inggris, dan Tiongkok. Permusyawaratan di Yalta
tersebut (Februari 1945) dihadiri oleh tiga pimpinan negara besar, yaitu
Roosevelt (Presiden Amerika Serikat), Jenderal Besar Stalin (Uni Soviet),
dan Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris).
3) Kebijakan Pemerintah
Dalam membuat kebijakan, pemerintah harus berpedoman kepada
kepentingan nasional. Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh
terhadap penegakan HAM. Beberapa hambatan dalam penegakan
HAM oleh pemerintah adalah:
Beberapa kebijakan pemerintah menimbulkan pro dan kontra
di dalam masyarakat karena dianggap tidak bisa melindungi
hak seluruh warga negara.
Untuk menjaga stabilitas nasioal terkadang pemerintah
sendiri yang justru mengabaikan HAM warga negaranya.
Belum adanya kesamaan prinsip atau pandangan tentang
pentingnya jaminan HAM oleh para penguasa.