Anda di halaman 1dari 6

POKJAR : GENTENG A

KODE MK : PKNI4317
NAMA MK : HAK ASASI MANUSIA
TUGAS TUTORIAL 3

1. Coba Anda sebutkan peristiwa-peristiwa yang melatarbelakangi lahirnya


Piagam PBB !
1) Piagam Atlantic (Atlantic Charter)
Piagam ini hasil rundingan antara presiden Amerika Serikat (F.D.
Roosevelt) dengan Perdana Menteri Inggris (Winston Churchill) tanggal 14
Agustus 1941, yang isinya antara lain sebagai berikut:
a) Tidak boleh ada perluasan wilayah jika tidak ada kemauan penduduk
aslinya.
b) Segala bangsa berhak menentukan bentuk dan corak pemerintahannya
sendiri.
c) Semua negara diperkenankan ikut serta dalam perdagangan
internasional.
d) Membentuk perdamaian dunia supaya setiap bangsa dapat bebas
    dari rasa ketakutan dan kekurangan.

2) Maklumat Bangsa-Bangsa (Declaration of The United Nations)


Pertemuan yang diadakan di Washington, ibu kota Amerika Serikat
dihadiri oleh 26 negara, yang kemudian melahirkan “Maklumat Bangsa-
Bangsa”.
Dalam maklumat tersebut disetujui program-program sebagaimana
tercantum dalam Atlantic Charter. Maklumat ini ditandatangani pada
tanggal 1 Januari 1942 oleh empat orang pimpinan negara, yakni Maxim
Letvinov dari Uni Soviet, F.D. Roosevelt dari Amerika Serikat, Winston
Churchill dari Inggris, dan T.V. Soong dari Cina Nasional. Pada esok
harinya, 22 negara lainnya ikut menandatangani naskah tersebut,
sehingga 26 negara itu dianggap sebagai anggota pertama dari organisasi
yang akan didirikan. Dari bulan Juni 1942 hingga Maret 1945, jumlah
negara yang menyetujui maklumat bangsa-bangsa bertambah 21 negara
sehingga jumlah seluruhnya 47 negara. Ke-47 negara itulah yang
dianggap sebagai modal dasar anggota organisasi yang akan dibentuk.
Semua negara tersebut diundang dalam konferensi di San Fransisco.

3) Maklumat Moskow
Maklumat bangsa-bangsa telah mencapai suatu persesuaian paham dan
asa, untuk memulai melaksanakan cita-cita dunia yang damai. Sebagai
tindak lanjut, diadakannya permusyawaratan antarmenteri luar negeri
empat negara perintis, yaitu V. Molotov dari Uni Soviet, Cordel Hull
dari Amerika Serikat, Anthony Eden dari Inggris, dan Foo Pingsjen dari
Cina. Permusyawaratan ini diadakan di ibu kota Uni Soviet, Moskow.
Permusyaratan tersebut berhasil mengeluarkan maklumat yang dikenal
dengan “Maklumat Moskow”. Penandatangannya dilaksanakan tanggal 30
Oktober 1943. Maklumat tersebut menegaskan bahwa keempat negeri itu
mengakui perlunya perdamaian dan keamanan internasional. Oleh karena
itu, perlu didirikan organisasi internasional yang berdasar pada
persamaan kedaulatan negara yang damai dan terbuka bagi tiap-tiap
negara, baik negara besar maupun negara kecil.

4) Dumbarton Oaks Proposals


Keempat negara yang menandatangani Maklumat Moskow setahun
kemudian mengadakan tukar pikiran di Dumbarton Oaks, dekat
Washington. Hasil persetujuannya dikenal dengan “Dumbarton Oaks
Proposals” (usulan-usulan Dumbarton Oaks) tertanggal 7 Oktober 1944.
dari Dumbarton Oaks Proposals, nampaklah kerangka dan asas-asas
organisasi dunia akan didirikan. Menurut Dumbarton Oaks Proposals,
organisasi dunia yang akan berdiri mempunyai lima alat kelengkapan,
yaitu:
a) General Assembly (Sidang Umum),
b) Security Council (Dewan Keamanan),
c) Economic and Social Council (Dewan Ekonomi dan Sosial),
d) International Court and Justice (Mahkamah Internasional), dan
e) Secretariat General (Sekretaris Jenderal).

5) Konferensi Yalta
Konferensi Yalta dimaksudkan untuk mencapai kesepakatan tentang
suara-suara di dalam dewan keamanan. Dewan tersebut mempunyai
tugas menegakkan keamanan dunia. Kesepakatan “harga suara” di dalam
dewan keamanan yang diputuskan dalam konferensi tersebut termaktub
dalam pasal 27 Piagam Perdamaian. Dalam konferensi ini diputuskan pula
bahwa pada tanggal 25 April 1945 akan diadakan konferensi Perserikatan
Bangsa-Bangsa yang bertempat di San Fransisco.
Pengundangnya adalah pemerintah Amerika Serikat atas nama
pemerintah Uni Soviet, Inggris, dan Tiongkok. Permusyawaratan di Yalta
tersebut (Februari 1945) dihadiri oleh tiga pimpinan negara besar, yaitu
Roosevelt (Presiden Amerika Serikat), Jenderal Besar Stalin (Uni Soviet),
dan Winston Churchill (Perdana Menteri Inggris).

6) Konferensi San Fransisco


Konferensi San Fransisco dibuka pada tanggal 25 April 1945, bertempat di
gedung komedi. Konferensi dihadiri oleh 50 negara. Konferensi
berlangsung sampai dengan 26 Juni 1945 dan berhasil merumuskan
Piagam Perdamaian atau Charter for Peace (Piagam PBB) yang terdiri
dari 19 bab, 111 pasal. Piagam perdamaian ini menjadi dasar/pedoman
bagi PBB dalam melaksanakan tugasnya. Piagam tersebut mulai berlaku
tanggal 24 Oktober 1945. Tanggal tersebut diperingati sebagai hari PBB
(United Nations Day).

2. Jelaskan bagaimana status hukum dari Deklarasi Universal dewasa ini


menurut Scott Davidson !
Status hukum Deklarasi Universal dewasa ini menurut Scott Davidson
yaitu :
 Deklarasi tetap berstatus sebagai resolusi yang tidak mempunyai
kekuatan hukum yang mengikat negara-negara. Namun mengingat
perkembangan-perkembangan praktik PBB yang nyata di kemudian
hari, dimungkinkan status dapat berubah.
 Deklarasi dapat diargumenkan sebagai tafsiran resmi terhadap
Piagam oleh Majelis Umum PBB.
 Deklarasi dapat dipostulatkan menjadi bagian dari prinsip-prinsip
hukum  yang umum dan diakui oleh bangsa-bangsa beradab.
 Deklarasi saat ini telah menjadi bagian dari hukum kebiasaan
Internasional

Universal Declaration of Human Rights yang disebut juga Deklarasi


Universal merupakan deklarasi yang memberikan pengakuan terhadap
hak-hak asasi manusia. Di dalam deklarasi dijelaskan bahwa
pengakuan atas hak-hak asasi manusia menjadi dasar dari keadilan,
kemerdekaan dan perdamaian dunia. Disamping itu, hak asasi
manusia juga memerlukan perlindungan hukum untuk menciptakan
kebebasan berbicara atau berpendapat, beragaman, kebebasan dari
rasa takut, dan kekurangan bagi umat manusia.  

Deklarasi Universal diadopsi oleh Majelis Umum PBB pada tanggal 10


Desember 1948 di Palais de Chaillot, Paris, Perancis melalui General
Assembly Resolution 217 A (III). Deklarasi ini memiliki 30 pasal yang
merupakan pernyataan umum pertama masyarakat dunia mengenai
hak asasi manusia (HAM). Deklarasi Universal mempunyai pengaruh
yang kuat baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
hukum secara umum mengatur hak asasi manusia, yang kemudian
dijadikan pedoman lahirnya berbagai perjanjian internasional,
konstitusi masing-masing negara, undang-undang negara, instrumen di
tingkat regional yang terkait dengan HAM.
3. Cara pandang terhadap HAM sebagai suatu etos baru, mengandung
pengakuan akan nilai-nilai HAM, sebut dan jelaskan !
Cara pandang terhadap HAM sebagai suatu etos baru, mengandung
pengakuan akan nilai-nilai HAM yang dapat disarikan sebagai berikut :
1) Konsep HAM didasarkan atas nilai-nilai agama tradisional yang
diambil dari Barat dan Timur.
2) HAM merupakan suatu upaya manusia untuk menjadikan manusia
sebagai makhluk sosial.
3) HAM didsarkan atas suatu keinginan yang ekspansif untuk
mempersatukan dunia dengan membuat suatu daftar pedoman
bagi semua pemerintahan.
4) Pelanggaran sistematis terhadap HAM tidak dianggap merupakan
kendala bagi sebuah negara untuk memperoleh status subjek
internasional dan tidak menghalangi menjadi anggota PBB.

4. HAM sebagai konsepsi yang mencakup hak-hak rakyat memiliki


pengaruh terhadap masyarakat internasional. Pengaruh tersebut tercermin
dalam hal apa saja, sebut dan jelaskan !
Hak Asai Manusia adalah sebuah hak dasar dari sebuah manusia yang
dimana diberikan oleh tuhan sejak seorang manusia lahir ke bumi. Hak
asasi manusia tersebut kemudian bukanlah pemberian yang dimana
didapatkan dari orang lain dan tidak dapat diberikan kepada siapapun
bahkan itu masyarakat maupun pemerintah. Hak asasi adalah sebuah
kodrat dari setiap manusia kepada penciptanya.

Pengaruh HAM sebagai konsepsi yang mencakup hak-hak rakyat memiliki


pengaruh terhadap masyarakat internasional adalah :
1) Prinsip dari resiprositas yang berlawanan dengan berbagia macam
tuntutan masyarakat.
2) Rakyat dan juga individu merupakan sebuah warga internasional
bagi negara lainnya.
3) Hak asasi yang dimiliki ooleh orang asing dan hak asasi yang
dimiliki oleh seorang manusia.
4) Terbentuk sebuah teknik dalam menciptakan standarisasi dari
sebuah hukum internasional.
5) Terdapat sebuah bentuk pengawasan internasional terhadap
bentuk dari HAM
6) HAM memberikan sebuah pertanggungjawaban yang diberikan
kepada pihak internasional.
7) Dengan adanya HAM maka akan terbentuklah hukum perang.
5. Terdapat tiga faktor yang menghambat perkembangan HAM, sebut dan
jelaskan !
1) Kondisi Sosial Budaya
Salah satu faktor terhambatnya penegakan HAM di Indonesia
adalah kondisi sosial budaya. Hal ini tidak terlepas dari kondisi
Indonesia yang berupa negara kepulauan. Dengan banyaknya
pulau di Indonesia maka beraneka ragam pula adat, kebudayaan,
ras, maupun suku di Indonesia. Kondisi sosial budaya yang
menghambat penegakan hukum di Indonesia diantaranya adalah:
 Masih tingginya penerapan hukum adat di atas hukum
nasional sehingga beberapa ketentuan justru melanggar
HAM suatu kelompok masyarakat, hal ini mengakibatkan
pemerintah dan aparat kepolisian kesulitan untuk
menegakkan HAM untuk kelompok masyarakat tersebut.
 Status sosial dan stratifikasi penduduk Indonesia yang
sangat kompleks membuat penegakan HAM sulit untuk
dilakukan.
 Masyarakat sebagai objek penegak hukum berperan besar
dalam penegakan HAM. Walaupun sebagai objek, beberapa
hambatan penegakan HAM justru datang dari masyarakat itu
sendiri yakni:
o Masih rendahnya pemahaman penduduk tentang
HAM sehingga mereka tidak menyadari ketika hak-
haknya telah dilanggar.
o Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang upaya
aparat dan pemerintah dalam melindungi
kepentingan-kepentingannya.
o Ketidakberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan
perlindungan hukum untuk menuntut haknya karena
keterbatasan ekonomi, kondisi psikologi, maupun
terkendala faktor sosial dan politik.
o Belum banyak masyarakat yang sadar hukum dan
betapa pentingnya penegakan HAM di dalam
kehidupan.
o Masih banyak masyarakat yang enggan berpartisipasi
dalam penegakan HAM seperti membiarkan
pelanggaran HAM terjadi di sekitarnya dengan alasan
tidak mau menggangu urusan orang lain.

2) Komunikasi dan Informasi


Komunikasi dan informasi menjadi salah satu penyebab
terhambatnya penegakan HAM di Indonesia. Hal ini dikarenakan
beberapa hal sebagai berikut:
 Kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari gunung,
lembah, rawa-rawa dan sebagainya serta bentuk negaranya
yang berupa negara kepulauan menyebabkan sulitnya akses
komunikasi dan informasi ke beberapa daerah.
 Belum adanya sarana dan prasarana yang memadai yang
mencakup seluruh wilayah Indonesia untuk berkomunikasi
dan menyebarkan informasi.
 Belum banyak sumber daya manusia yang berpendidikan
dan terampil untuk memecahkan masalah komunikasi dan
informasi di Indonesia. Meskipun beberapa peneliti sudah
menghasilkan terobosan baru di bidang komunikasi dan
informasi namun dukungan pemerintah dan pihak swasta di
Indonesia masih rendah.
 Terbatasnya sistem informasi yang digunakan di Indonesia
dari segi perangkat maupun teknologinya.

3) Kebijakan Pemerintah
Dalam membuat kebijakan, pemerintah harus berpedoman kepada
kepentingan nasional. Kebijakan pemerintah sangat berpengaruh
terhadap penegakan HAM. Beberapa hambatan dalam penegakan
HAM oleh pemerintah adalah:
 Beberapa kebijakan pemerintah menimbulkan pro dan kontra
di dalam masyarakat karena dianggap tidak bisa melindungi
hak seluruh warga negara.
  Untuk menjaga stabilitas nasioal terkadang pemerintah
sendiri yang justru mengabaikan HAM warga negaranya.
 Belum adanya kesamaan prinsip atau pandangan tentang
pentingnya jaminan HAM oleh para penguasa.

Anda mungkin juga menyukai