Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERAN KOMUNIKATOR DALAM KOMUNIKASI KESEHATAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Komunikasi Kesehatan

DISUSUN OLEH :

WILSA ILHAM

ARDILLAH FUTRI

HENDERYCK VINCIUS MATWAN

KARINA NOVITA SARI

INDARWATI F. ISMAIL

PROGRAM STUDI TEKNIK KARDIOVASKULER

FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT, DAN


INFORMATIKA

UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR

2019/2020
1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur bagi tuhan yang telah memberikan kemampuan, kekuatan, serta
keberkahan baik waktu, tenaga maupun pikiran kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “ Peran Komunikator dalam Komunikasi kesehatan” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi
dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu penulis mengucapka
n terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Hasnawati SKM., M.Kes selaku dosen Komunikasi
Kesehatan atas bimbingannya, pengarahan, dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis
dalam pengerjaan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini. Maka dari
itu saran dan kritik yang mebangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Penulis berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.

Makassar, 7 oktober 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................................. i

KATA PENGANTAR............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang........................................................................................ 1

B. Rumusan Permasalahan ........................................................................ 1

C. Tujuan.................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............ ......................................................................... 2

A. PENGERTIAN ......................................................................... 2

1. komunikasi ......................................................................... 2

2. komunikasi kesehatan................................................................... 2

B. ELEMEN- ELEMEN KOMUNIKASI.................................................. 3

1. Komunikator ......................................................................... 3

2. Pesan (messege) ......................................................................... 3

3. Komunikan …........................................................................... 4

4. Media ......................................................................... 4

5. Efek ......................................................................... 4

C. FUNGSI KOMUKASI ......................................................................... 4

D. PERAN KOMUNIKATOR .................................................................. 5

BAB III PENUTUP . .............................................................................................. 8

A. KESIMPULAN..................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ………………………......................................................... 9

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………................................ 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk
menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan
kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian salah satu institusi
yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi,
dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan
untuk berkomunikasi secara public dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas
komunikasi massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnnya
kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus
merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu
lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain.
Komuikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa
dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama
dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu factor yang membentuk proses
komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran.
Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik
pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama
iklan komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk dan
jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial dengan tujuan
mengajak, menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan umum. Iklan non
komersil lebih dikenal dengan iklan layanan masyarakat.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu :
1. Bagaimana peran komunikator dalam komunikasi kesehatan

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui peran komunikator dalam komunikasi kesehatan

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Komunikasi
Kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicar yang berarti berpartisipasi
atau memberitahukan. Hingga sekarang, definisi komunikasi masih terus didiskusikan oleh
para pakar ilmu komunikasi. Komunikasi dapat dipahami sebagai suatu konsep serab makna
tergantung pada konteks penggunaan kalimatnya.
Menurut Edward Depari (2000) komunikasi adalah proses penyampaian gagasan,
harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung arti, dilakukan
oleh penyampai pesan ditujukan kepada penerima pesan.
Menurut William J Seiler (1988) komunikasi adalah proses yang mana simbol verbal
dan non verbal dikirimkan, diterima dan diberi arti.
Menurut Louis Fordale (1981) seorang ahli komunikasi mengatakan bahwa
komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan
cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara, dan diubah.
Menurut Liliweri (2008), komunikasi dapat diartikan sebagai pengalihan suatu pesan
dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami. Proses komunikasi biasanya
melibatkan dua pihak, baik antar individu dengan individu, individu dengan kelompok atau
antar kelompok dengan kelompok yang berinteraksi dengan aturan-aturan yang disepakati
bersama.
Adapun fungsi komunikasi itu sendiri yakni :
1) Untuk menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi kepada orang
lain. Artinya, dari penyebarluasan informasi ini diharapkan penerima informasi akan
mengetahui apa yang ingin diketahui.
2) Untuk menyampaikan pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi yang bersifat
mendidik orang lain. Artinya, dari penyebarluasan informasi ini diharapkan penerima
informasi akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang ingin diketahui.
3) Untuk memberikan instruksi kepada penerima pesan.
4) Untuk mempengaruhi dan mengubah sikap penerima pesan.
2. Komunikasi kesehatan
Komunikasi kesehatan merupakan bagian dari komunikasi antar manusia yang memiliki
fokus pada bagaimana seorang individu dalam suatu kelompok/masyarakat menghadapi isu-
isu yang berhubungan dengan kesehatan serta berupaya untuk memelihara kesehatannya

2
(Northouse dalam Notoatmodjo, 2005). Fokus utama dalam komunikasi kesehatan adalah
terjadinya transaksi yang secara spesifik berhubungan dengan isu-isu kesehatan dan faktor-
faktor yang mempengaruhi transaksi tersebut. Transaksi yang berlangsung antar ahli
kesehatan, antara ahli kesehatan dengan pasien dan antara pasien dengan keluarga pasien
merupakan perhatian utama dalam komunikasi kesehatan.
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif
perilaku kesehatan individu dan komunitas masyarakat, dengan menggunakan berbagai
prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa.
Selain itu, komunikasi kesehatan juga dipahami sebagai studi yang mempelajari bagaimana
cara menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan yang
dapat mempengaruhi individu dan komunitas agar dapat membuat keputusan yang tepat
berkaitan dengan pengelolaan kesehatan (Liliweri, 2008).
Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang pencegahan penyakit, promosi
kesehatan, kebijaksanaan pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang kesehatan
yang sejauh mungkin mengubah dan memperbaharui kualitas individu dalam suatu komunitas
masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu pengetahuan dan etika.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa komunikasi kesehatan merupakan aplikasi
dari konsep dan teori komunikasi dalam transaksi yang berlangsung antar individu/kelompok
terhadap isu-isu kesehatan. Tujuan pokok dari komunikasi kesehatan adalah perubahan.
B. Elemen- elemen Komunikasi
1. Komunikator
Komunikator adalah orang ataupun kelompok yang menyampaikan pesan atau
stimulus kepada orang atau pihak lain (komunikan), dan diharapkan orang/pihak lain yang
menerima pesan tersebut memberikan respon atau jawaban (feedback) agar proses
komunikasi dapat berlangsung dengan baik, sehingga komunikator dapat berperan sebagai
komunikan, dan komunikan dapat bertindak sebagai komunikator.
Komunikator adalah sumber, pengirim, atau pihak yang mengambil prakarsa untuk
berkomunikasi. Komunikator yang menetapkan peranan dari seluruh unsure proses
komunikasi. Komunkator harus mampu mengembangkan diri sebagai penyebar pesan,
memanipulasi pesan, memilih media, menganalisis audiens agar pesan-pesan dapat
mempengaruhi warga masyarakat.
2. Pesan (message)
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator Pesan adalah
isi stimulus yang dikeluarkan oleh komunikator (sumber) kepada komunikan penerima).
Pesan dapat disampaikan dengan cara langsung atau lisan, tatap muka, dan dapat pula
melalui media atau saluran. Sedangkan materi atau isi pesan dapat bersifat informative,
persuasive dan koersif

3
Pesan yang disampaikan harus tepat dan mengena sasaran, dengan memenuhi syarat-
syarat sebgai berikut:
a. pesan harus direncanakan dengan baik sesuai kebutuhan
b. penyampaian pesan dengan menggunkan bahasa yang baik dan mudah dimengerti oleh
kedua belah pihak
c. pesan harus menarik minat dan kebutuhan pribadi penerima serta menimbulkan kepuasan
3. Komunikan
Komunikan adalah penerima pesan. Penerima pesan dapat di golongkan dalam tiga
jenis, yaitu persona, kelompok, dan massa.
Syarat yang harus dimiliki oleh komunikan adalah:
a. ketrampilan menangkap dan meneruskan pesan
b. pengetahuan yang cukup tentang materi yang dikomunikasikan
c. sikap yang jujur dan siap untuk menerima dan memberi pesan
Factor lain yang perlu diperhatikan adalah kerangka pengetahuan (frame of reference) dan
lingkup pengalaman (field of experience), agar pelaksanaan komunikasi dapat berlangsung
efektif.
4. Media
Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media
dimaksud bisa berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan
kegiatan penyuluhan.
5. Efek
Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak
ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya
tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.
C. Fungsi Komunikasi
Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk
menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan
kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi
yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi,
dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan
untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi
massa.
Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu
masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur
pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa
berkomunikasi satu sama lain.

4
Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa dengan
menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama dengan media
massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi massa
tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran. Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong,
membujuk orang agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi
menjadi dua, yang pertama iklan komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan
pemasaran suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye
sosial dengan tujuan mengajak, menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan
umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan masyarakat.
D. Peran komunikator dalam komunikasi kesehatan
Peranan komunikator adalah “ mempengaruhi” yang dalam bahasa psikologi-komunikasi
disebut “persuasi”. Persuasi dapat diartikan sebagai suatu kemapuan yang didasari dari seorang
komunikator untuk memodifikasi pikiran dan tindakan komunikan melalui manipulasi motif dari
komunikan agar komunikan dapat berubah pikiran dan tindakan sebagaiman yang dikendaki oleh
sumber.
Adapun beberapa komponen yang harus dimiliki oleh komunikator
1. Attractiveness/Daya tarik
a. Daya tarik Sosiologis-Antropogis
Komunikan akan lebih tertarik pada mereka dengan pekerjaan sama, status sama, agama
sama, suku yang sama
b. Daya tarik psikologis
Orang-orang yang mempunyai kebutuhan psikologis yang sama suka membagi pikiran
dan perasaan di antara mereka.
c. Daya tarik fisik
Komunikator yang bertumbuh tinggi, tegap dan besar lebih disukai komunikan dari pada
yang bertubuh pendek apalagi kurus.
2. Motives/Motif
Komunikan lebih suka menerima informasi dari komunkator yang secara terus terang,
terbuka, jujur menyatakan maksud berkomunikasi. Komunikator dianjurkan untuk
menyatakan motif komunikasi untuk bersenang-senang, memenuhi afeksi, santai dan
keterlibatan.
3. Similarity/Kesamaan
Kesamaan antara komunikan dengan komunikator dikenal dengan istilah homofili
sebagai lawan kata heterofili. Semakin banyak factor kesamaan antar komunikator dengan
komunikan maka semakin besar peluang komunikan menerima pesan dari komunikator.

5
4. Trustworthiness/Dapat dipercaya
Keterpercayaan adalah kesan audience tentang komunikator berkaitan dengan
wataknya. Komunikator yang dapat dipercaya adalah komunikator yang dianggap jujur, tulus,
bermoral, adil, sopan atau etis (Rakhmat, 2005:260).
Menurut Johnstan (Venus, 2009:) keterpercayaan atau kejujuran sumber banyak
bergantung pada persepsi khalayak tentang maksud tindakan sumber. Sumber harus dapat
diandalkan dan dipercaya, Jika khalayak menilai bahwa tindakan atau ucapan sumber didasari
motif untuk mengambil keuntungan sepihak, maka ia akan menjadi kurang persuasif
ketimbang sumber yang dipersuasi tidak memiliki kepentingan pribadi. Jadi, khalayak akan
menolak pesan-pesan yang terlihat hanya mementingkan kepentingan orang yang
mengungkapkannya.
Dari pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa khalayak akan percaya pada
komunikator bergantung pada watak yang dimiliki oleh komunikator atau sumber itu sendiri.
Jika ia dianggap jujur dan tulus dalam menyampaikan informasi, bermoral adil, etis, serta
kesopannya dalam membuat pernyataan dan bertindak maka khalayak akan percaya.
5. Expertness/Kepakaran
kepakaran adalah kunci penerimaan komunikan terhadap seorang komunikator.
Penelitian menunjukkan bahwa seorang komunikator yang pakar di bidangnya lebih mudah
dipercaya daripada yang tidak pakar. Contohnya penyuluhan kesehatan yang berlatar
belakang pendidikan FKM akan lebih dipercaya daripada dari FISIP atau FKIP.
6. Origin the messege/Keaslian sumber pesan
Orang lebih percaya informasi ilmiah kesehatan yang bersumber dari jurnal kesehatan
daripada dari surat kabar umum. Orang lebih mudah percaya informasi tentang bahanya
narkoba yang bersumber dari seorang mantan pecandu narkoba dari seorang dokter sekalipun.
Kesehatan menjadi fenomena dan isu di masyarakat yang perlu dikomunikasikan
dalam proses pembangunan social. Maka hal ini tidak terlepas dari masalah dan fenomena
komunikasi dalam melakukan penyebaran pesan dan informasi yang diterima serta gagasan
baru yang perlu dibentuk untuk mempersuasi masyarakat. Dalam hal ini maka komponen
komunikasi yang berperan adalah komunikator dalam gerakan aktivitas informasi, motivasi,
dan edukasi masyarakat dalam memahami kesehatan. Kesehatan pada dasarnya menyangkut
semua kehidupan, baik kehidupan perseorangan, keluarga, kelompok manusia, masyarakat
luas maupun bangsa.
Adapun beberapa contoh peran komunikator dalam melakukan penyebaran pesan dan
informasi ;
1. Peran komunikator kader posyandu dalam meningkatkan status gizi
Peran komunikator disini adalah Kader Posyandu yang akan melakukan komunikasi
untuk mengembangkan komunikasi social dan pembangunan masyarakat untuk

6
memberikan informasi dan penyuluhan kesehatn serta membantu memperbaiki kualitas
SDM baik dari segi fisim maupun non fisim dalam pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui perbaikan, peningkatan gizi, dan kesehatan. Kader posyandu merupakan
program pemerintah di bawah kementrian kesehatan dan kepala BKKBN nomor : 06 /
Menteri Kesehatn / Inst / 1981-22 / HK.010 / 1983.
Peneliti mengambil penelitian di Posyandu dimana posyandu ini memiliki sebagian
besar masyarakat yang ditangani memiliki latar belakang sebagai petani yang bekerja dari
pagi buta hingga petang hari. Dalam menyiapkan sarapan terkadang mereka tidak sempat
bahkan tidak sama sekali. Terkait masalah penyajian makanan pada anak balita dalam
keseharian, pemberian makanan disesuaikan dengan kondisi ekonomi keuangan keluarga
pada akhirnya asupan gizi kurang dan tubuh menjadi kurus, sehingga tidak dipungkiri
gizinya pun menjadi buruk.
2. Peran komunikator dalam penyuluhan penanggulangan tuberculosis
Setiap penyuluh dalam penanggulangan tuberculosis harus bisa menjadi komunikator
yang handal agar apa yang sampaikan dapat diterima sasaran dengan baik. Namun, setiap
komunikator belum tentu penyuluh karena tujuan orang berkomunikasi kadangkala hanya
sebagai menyampaikan pesan saja tidak sampai membimbing dan mengarahkan sasaran
agar dapat menerapkan pesan dalam kehidupan sehari-hari.

7
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kominikasi kesehatan merupakan suatu proses penyampaiyan pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran/media tertentu pada komunikan dengan tujuan yang mengarah
pada keadaan sehat,baik secara fisik,mental maupun sosial. Komunikasi itu sendiri adalah
pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan penerima pesan,
sedangkan kesehatan memiliki pengertian keadaan (status) sehat, baik secara fisik, mental
maupun social

8
DAFTAR PUSTAKA

1. Dewi, Deppi Sentia. 2017. Peran komunikator kader posyandu Dalam meningkatan status
gizi balita Di posyandu nurikelurahan makroman kecamatan sambutan kota samarinda

2. Mundakir. 2016. Komunikasi kesehatan. Yogyakarta: Indomedia Pustaka Penerbit &


Distributor Gebang no 59 RT 03 RW 44 Wedomartani,

3. https://fdokumen.com/document/bab-ii-tinjauan-pustaka-ii-yogi-skripsi-revisipdf-bahasa-
latin-yaitu-communication.html

4. https://id.scribd.com/doc/219961484/MAKALAH-KOMUNIKASI-KESEHATAN

5. https://id.scribd.com/doc/23669100/Komunikator-Dalam-Komunikasi-Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai