Anda di halaman 1dari 12

TUGAS PRAKTIKUM STERIL

02 DESEMBER 2021

OLEH :

NI KADEK DEWANTARY SUWIRTAWATI

1909484010057

VB

PROGRAM STUDI D-III FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPSAR

TAHUN 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................. i

A. Tujuan................................................................................................................. 1
B. Tugas................................................................................................................... 1
C. Dasar Teori.......................................................................................................... 1
D. Praformulasi........................................................................................................ 3
E. Formulasi............................................................................................................ 4
F. Cara Kerja........................................................................................................... 5
G. Hasil dan Pembahasan........................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10

i
A. Tujuan
Mahasiswa dapat membuat sediaan salep mata Hidrokortison 1%
B. Tugas
Buatlah sediaan salep mata hidrokortison 1%
C. Dasar Teori
Menurut Farmakope Indonesia IV, Salep adalah sediaan semi padat atau setengah
padat di tujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lendir. Salep tidak boleh
berbau tengik. Kecuali dinyatakan lain, kadar bahan obat dalam salep yang tidak mengandung
obat keras atau narkotika adalah 10%.
1. Penggolongan Salep
a. Unguenta adalah salep yang mempunyai konsistensi seperti mentega, tidak mencair
pada suhu biasa tetapi mudah di oleskan tanpa memakai tenaga.
b. Krim adalah salep yang banyak mengandung air, mudah diserap kulit dan dapat di
cuci dengan air.
c. Pasta adalah suatu salep berlemak yang mengandung zat padat (Serbuk).
d. Cerata adalah suatu salep berlemak yang mengandung prosentase tinggi lilin (waxes),
sehingga konsistensinya lebih keras.
e. Gelones spumae (jelly) adalah suatu salep yang lebih halus terdiri dari minyak dan
lemak dengan titik lebur yang rendah (Ansel, H.C. 1989)
2. Syarat oculenta
a. Tidak boleh mengandung bagian-bagian kasar.
b. Dasar salep tidak boleh merangsang mata dan harus memberi kemungkinan obat
tersebar dengan perantaraan air mata.
c. Obat harus tetap berkhasiat selama penyimpanan
d. Salep mata harus steril dan di simpan dalam tube yang steril (Anief, Moh. 2008)
3. Keuntungan dan kerugian salep mata
a. Keuntungan
1) Dapat memberikan bioavaibilitas lebih besar dari sediaan larutan dalam air yang
ekuivalen.
2) Onset dan waktu puncak absorbsi yang lebih lama.
3) Waktu kontak yang lebih lama sehingga jumlah obat yang di absorbsi lebih tinggi.

1
b. Kerugian
1) Dapat mengganggu pengelihatan, kecuali jika di gunakan pada saat akan tidur.
2) Dari tempat kerjanya yaitu, bekerja pada kelopak mata, kelemjar sebasea,
konjungtiva, kornea dan iris.
4. Cara Penggunaan Salep Mata

a) Cuci tangan
b) Buka tutup tube
c) Dengan satu tangan, tarik kelopak mata bagian bawah perlahan-lahan
d) Sambil melihat ke atas, tekan sejumlah kecil salep ke dalam kelopak mata bagian
bawah (±¼-½ inci). Hati-hati agar tidak menyentuhkan ujung tube pada mata, kelopak
mata, jari, dll.
e) Tutup mata dengan lembut dan putar bola mata kesegala arah ada saat di tutup.
Kadang-kadang pengaburan dapat terjadi
f) Kelopak mata yang tertutup dapat di gosok dengan jari untuk mendistribusikan obat
melaluifornix
g) Tutup kembalitube
 Hati-hati untuk mencegah kontaminasi tutup tube saat dibuka.
 Pada saat tube salep dibuka pertama kali, tekan keluar ¼ incisalep dan buang
karena mungkin terlalu kering.
 Jangan pernah menyentuh ujung tube dengan permukaan apapun
 Jika mempunyai lebih dari satu tube untuk salep mata, buka satu tube saja.
 Jika menggunakan lebih dari satu jenis salep mata pada waktu yang sama, tunggu
skitar 10 menit sebelum menggunakan salep lainnya.
 Untuk memperbaiki aliran dari salep, pegang tube dalam tangan selama beberapa
menit sebelum digunakan.

2
 Sangat bermanfaat untuk latihan menggunakan salep di depan cermin(Anief, Moh.
2008)
D. Praformulasi

Hidrokortison

Pemerian Serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau, rasa tawar
kemudian pahit.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air, sukar larut dalam eatnol (95% )P,
dan dalam kloroform P.
Suhu lebur ±220°C, di sertai peruraian
Khasiat Adrenoglukokortikoidum
Penyimpanan Dalam wadah tertutup

Adeps Lanae (FI edisi III, halaman 61)

Pemerian Zat berupa lemak, liat, lekat,; warna kuning muda atau kuning
pucat; agak tembus cahaya; bau lemah dan khas
Kelarutan Praktis tidak laruut dalam air; agak sukar larut dalam etanol
(96%)P; mudah larut dalam kloroform P dan eter P
Titik lebur 36-42°C
Khasiat Zat tambahan (Agen pengemulsi basis salep)
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya matahari di
tempat sejuk

Vaselin Flava (FI edisi III, halaman 633)

Pemerian Massa lunak, lengket, bening, kuning muda sampai kuning, sifat
ini tetap setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tanpa

3
diaduk; tidak berbau ; hamper tidak berasa
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (96%)P; larut
dalam kloroform P; dalam eter P dan dalam eter minyak tanah P
Titik lebur 38-56°C
Khasiat Zat tambahan
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik

Paraffin Cair (FI edisi III, halaman 474)

Pemerian Cairan kental, transparan, tidak berfluoresensi; tidak berwarna;


hamper tidak berbau; hamper tidak mempunyai rasa.
Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (96%)P; larut
dalam kloroform P dan dalam eter P.
Kekentalan Pada suhu 37,8°C
Khasiat Laksativum
Penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya
E. Formulasi

R/ Hidrokortison 1%

Paraffin liq 0,5

Adeps lanae 2,5

Vaselin flava q.s ad 10

Dibuat 5 tube salep dengan penambahan bahan 25%

F. Cara Kerja

Monitoring
Ruang Prosedur Ruangan dan
Proses
Black Area (ruang 1. Persiapan personalia Pastikan mencuci
persiapan) tangan dengan air

4
bersih mengalir dan
2. Mencuci tangan dengan benar
sabun antispetik
Ruang Antara Menggunakan baju steril Grey Area Pastikan tidak
terdapat aksesoris
1. Memasuki locker room
yang masih melekat,
2. Pasang penutup rambut dan penutup
dan pakaian steril
jambang
sesuai dengan
3. Melepaskan aksesoris
ukuran
4. Membersihkan make up bila ada
5. Menanggalkan pakaian luar dan
sepatu, letakkan di locker
6. Menggunakan baju dan celana steril
sesuai ukuran
7. Menggunakan shoe cover
8. Menggunakan handscoon
Grey Area (ruang Sterilisasi Alat Pastikan terlebih
sterilisasi Alat) dahulu oven dan
1. Cawan porselen disterilisasi dengan
autoklaf dapat
oven pada suhu 180°C selama 30
digunakan.
menit
Perhatikan suhu dan
2. Pipet tetes spatula disterilisasi
waktu yang
dengan autoklaf pada suhu 121°C
diperlukan untuk
selama 15 menit
sterilisasi masing-
3. Spatula Logam disterilisasi dengan
masing alat
oven pada suhu 180°C selama 30
menit
4. Batang pengaduk disterilisasi dengan
oven pada suhu 180°C selama 30
menit
5. Mortir dan stemper disterilisasi
dengan alcohol 96% dan
pembakaran langsung

5
6. Sudip disterilisasi dengan autoklaf
pada suhu 121°C selama 15 menit
7. Kain kasa steril disterilisasi dengan
autoklaf pada suhu 121°C selama 15
menit
8. Pot salep disterilisasi dengan
autoklaf pada suhu 180°C selama 30
menit
Grey Area (ruang 1. Timbang semua bahan basis salep Pastikan timbangan
penimbangan 2. Masukkan ke dalam cawan yang yang dipakai
bahan dan dilapisi kasa rangkap 2, tutup cawan berfungsi dengan
sterilisasi bahan) dengan aluminium foil atau kaca baik. Timbangan
arloji selalu dibersihkan
3. Sterilkan menggunakan oven dengan setiap selesai
suhu 170°C selama 30 menit. digunakan dengan
Pemanasan dilakukan untuk menggunakan kuas,
mesnterilkan basis salep sehingga zat-zat
4. Alat dan bahan yang telah disterilkan yang akan
ditransfer ke white area melalui pass digunakan tidak
box bercampur aduk
Ruang Antara Menggunakan Baju Overal Steril White Pastikan tangan
Area tetap dalam keadaan
steril dan gunakan
1. Masuk ke ruang ganti white area,
pakaian overall steril
buka pintu dengan siku
white area sesuai
2. Buang pembungkus bila ada pada
dengan ukuran
bench
tubuh
3. Desinfeksi sarung tangan dengan
cairan desinfektan
4. Pilih baju steril sesuai dengan ukuran
yang sesuai

6
5. Atur perlengkapan pada bench
6. Desinfektan sarung tangan dengan
cairan desinfektan
7. Gunakan sarung kepala steril
8. Desinfektan sarung tangan dengan
cairan desinfektan
9. Gunakan masker
10. Desinfektan sarung tangan
11. Gunakan baju overall steril
12. Desinfektan sarung tangan
13. Gunakan shoe cover steril
14. Desinfektan sarung tangan
15. Gunakan kaca mata pelindung
16. Desinfektan sarung tangan
17. Gunakan sarung tangan steril
18. Desinfektan akhir sarung tangan
White Area 1. Meja pengerjaan dilap dengan etanol Pastikan terlebih
70% dahulu aliran udara
2. Basis salep yang telah disterilkan pada ruang
tadi disaring dan diaduk hingga pencampuran
membentuk masa salep berfungsi dengan
3. Timbang basis salep sesuai dengan baik. Bahan dan alat
jumlah yang dibutuhkan yang sedang tidak
4. Campur basis salep dengan zat aktif digunakan
hingga homogen diletakkan di rak
5. Masukkan ke tube dengan kertas bawah.
perkamen kemudian tutup
Grey Area (ruang 1. Sediaan yang telah dikemas dalam Pastikan tidak
pengemasan dan tube ditransfer ke grey area melalui terlalu banyak
evaluasi) pass box pergerakan saat
2. Masukkan sediaan ke dalam melakukan evaluasi.

7
kemasan sekunder
3. Beri etiket
4. Lakukan evaluasi pada sediaan

G. Hasil dan Pembahasan


a. Basis dasar salep yang akan dibuat
Eye ointment basis (BPC) dan Eccipinate per pomata oftalmuche (Ph Itali)
R/ Paraffin liq 0,5
Adeps lanae 2,5
Vaselin flava q.s ad 10
b. Perhitungan dan penimbangan
1) Hidrokortison 1% = 1/100 x 5 g
= 0,05 g
Basis salep = 5 gram – 0,05 gram
= 4,950 gram
Penambahan 25% = 4,950 x 25%
= 1,2375
= 4,950 + 1,2375
= 6,1875 gram
2) Paraffin liq = 0,5/10 x 6,1875 g
= 0,309 g 3)
3) Adeps Lanae = 2,5/10 x 6,1875 g
= 1,546 g
4) Vaselin Flavum = 6,1875 – ( 0,309 + 1,546 )
= 6,1875 – 1,855
= 4,322 g

Salep mata adalah sediaan steril semi padat yang bahan obatnya harus larut atau
terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok, mudah digunakan, dan bertujuan
untuk pemakaian luar, hal ini ditujukan karena mata merupakan organ yang sangat
penting dan sensitif. Hydrocortisone adalah obat kortikosteroid yang digunakan sebagai

8
anti peradangan. Obat ini berfungsi untuk mengobati radang mata yang disertai infeksi
seperti iritis, konjungtivitis, keratitis, dakriositis, dan infeksi mata lain yang sensitif
terhadap Chloramphenicol.

Sediaan salep mata hidrokortison dibuat dengan cara aseptis, dimana langkah
pertama yang harus dilakukan adalah mensterilkan alat dan bahan yang akan digunakan
menggunakan masing-masing metode sesuai dengan karakteristik alat dan bahan. Karena
pembuatan dilakukan dengan teknik aseptis, maka sediaan dapat dikatakan telah steril,
selain itu untuk menjamin sediaan dapat digunakan atau tidak perlu juga dilakukan
beberapa evaluasi sediaan seperti uji organoleptis, uji homogenitas dan juga uji pH.

DAFTAR PUSTAKA

Anief, Moh. 2008. Ilmu Meracik Obat. UGM Press. Yogyakarta

Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. UI Press. Jakarta

Agoes, Goeswien, 2009. Sediaan Farmasi Steril. Bandung : Penerbit ITB.Sulistiawati, Farida,
2009. Formulasi Sediaan Steril. Jakarta : Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta

Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen Kesehatan RI: Jakarta

Lukas, Syamsuni, H.A. 2006. Ilmu Resep. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta

9
10

Anda mungkin juga menyukai