Puji syukur kita pajatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
kekurangan oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
Penyusun,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
A. Latar Belakang..........................................................................................3
B. Tujuan........................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Definisi sediaan steril................................................................................4
B. Cara pembuatan dan cara penggunaan sediaan steril................................4
C. Evaluasi sediaan steril...............................................................................6
D. Keuntungan dan kerugian sediaan steril....................................................9
E. Alasan formulasi / tujuan sediaan steril....................................................9
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sediaan parental yang diberikan secara penyuntikan intravena,
subkutan, dan intramuscular merupakan rute pemberian obat yang kritis jika
dibandingkan dengan pemberian obat-obatan secara oral. Semakin
meningkatnya perkembangan ilmu bioteknologi telah meningkat pula jumlah
yang diproduksi secara bioteknologi seperti obat peptide dan atau produk gen.
pada abad mendatang (sekarang sudah mulai) beberapa obat peptide dan obat
lainnya akan dihasilkan menurut prinsip bioteknologi.
Produk steril adalah sediaan terapetis dalam bentuk terbagi-bagi
yang bebas dari mikroorganisme hidup. Sediaan parenteral ini merupakan
sediaan yang unik diantara bentuk obat terbagi-bagi, karena sediaan ini
disuntikkan melalui kulit atau membran mukosa kebagian dalam tubuh. Karena
sediaan mengelakkan garis pertaha nan pertama dari tubuh yang paling efisien,
yakni membran kulit dan mukosa, sediaan tersebut harus bebas dari
kontaminasi mikroba dan dari komponen toksik dan harus mempunyai tingkat
kemurnian tinggi dan luar biasa. Semua komponen dan proses yang terlibat
dalam penyediaan produk ini harus dipilih dan dirancang untuk menghilangkan
semua jenis kontaminasi secara fisik, kimia atau mikrobiologi.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi sediaan steril
2. Untuk mengetahui cara pembuatan dan cara penggunaan sediaan steril
3. Untuk mengetahui evaluasi sediaan steril
4. Untuk mengetahui keuntungan dan kerugian sediaan steril
5. Untuk mengetahui alas an formulasi / tujuan sediaan steril
BAB II
PEMBAHASAN
Bilas elektroda dan sel beberapa kali dengan larutan uji dan isi sel dengan
sedikit larutan uji. Baca harga pH. Gunakan air bebas CO2 untuk pelarutan
2. Uji kejernihan
berlatar belakang hitam dan putih, dengan rangkaian isi dijalankan dengan
suatu aksi memutar, harus benar-benar bebas dari partikel kecil yang dapat
4. Uji kebocoran
Tidak dilakukan untuk vial dan botol karena tutup karetnya tidak
kaku
untuk ampul
6. Uji sterilitas
7. Uji pirogenitas
Cara :
- Jika ada kelinci dengan kenaikkan suhu 0,5ºC atau lebih, lanjutkan
- Memenuhi syarat : tidak lebih dari 3 ekor kelinci dari 8 kelinci masing-
Kerugian :
1. tidak praktis
3. sakit
4. risiko, kalau alergi atau salah obat maka tidak bisa langsung
dihilangkan
5. butuh personil khusus, misal di rumah sakit oleh dokter atau perawat.
Jumlah obat yang sampai ke jaringan target sesuai dengan jumlah yang
2. Parameter farmakologi
4. Efek biologis
Efek biologis tidak dapat dicapai karena obat tidak bisa dipakai secara
oral. Contoh: amphoterin B (absorbsi jelek) dan insulin (rusak oleh asam
lambung).
sistemik.
leukimia.
7. Kondisi pasien
Untuk pasien-pasien yang tidak sadar, tidak kooperatif, atau tidak bisa
dikontrol
anestesi lokal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sediaan steril adalah sedian yang selain memenuhi persyaratan fisika-
proses untuk mendapatkan kondisi steril. Sediaan steril secara umum adalah
mikroorganisme.
B. Saran
Sebaiknya dalam pembuatan makalah selanjunya, materi yang ada lebih
beredar di masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Connors, KA. 1992. Stabilitas Kimiawi Sediaan Farmasi. Edisi Kedua. Semarang:
IKIP Semarang Press.
Lachman L, Lieberman HA, Kanig JL. 1994. Teori dan Praktek Farmasi
Indrustri. Edisi Ketiga. Vol III. Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi. Jakarta:
UI Press.
Turco S, King RE. 1979. Sterile Dosage Forms. Second edition. Philadelphia: Lea
& Febiger.
DOSEN : SITTI ALFAYANITA ILHAM, S.FARM.,M.SI
MAKALAH
TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL
‘’KELOMPOK 1’’
PRINSIP CPOB DALAM PERSIAPAN PEMBUATAN SEDIAAN OBAT
STERIL
DISUSUN OLEH:
ANDI KHALILANI MANNYOEANG (PBC190052)
TIZHA ANINDYAH FASIHU (PBC190048)
WAODE WINDA YASTIN (PBC190055)
SOFYAN DARWIN (PBC190043)
JASARUDIN (PBC190046)