Laporan Kasus 6 Frozen Shoulder
Laporan Kasus 6 Frozen Shoulder
PENDAHULUAN
1
kelemahan otot endorotator dan penurunan daya tahan otot-otot eksorotator dan
abduktor.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Definisishoulder impingement
2. Bagaimana patofisiologi, pemeriksaan dan penatalaksanaan fisioterapi
pada klien shoulder impingement
D. TUJUAN KHUSUS
1. Mendapatkan gambaran tentang shoulder impingement.
2. Mengatahui patofisiologi, pemeriksaan dan penatalaksanaan fisioterapi
pada klien shoulder impingement
2
BAB II
PEMBAHASAN
I. KAJIAN TEORI
Anatomi
3
Ada 4 tendon otot yang memperkuat kapsul sendi yaitu : subscapularis,
supraspinatus, infrapinatus, dan teres minor dikenal dengan Rotator cuff
dan juga dibantu oleh tendon caput longum biceps brachii.
Biomekanik
4
Endorotasi : 70-80°
Eksorotasi : 80-90°
Scapulohumeral Rhythm
1. Pada awal gerak abduksi 0-300 terjadi gerak humerus 300dan scapula pd
posisi diam atau sedikit adduksi.
2. Pada range 300 - 600 terjadi gerak proporsional antara abduksi humerus :
scapula sebesar 2 : 1.
3. Selanjutnya pd abduksi 600 –1200 juga terjadi humerus external rotation
secara bertahap sebesar 900 menghindari benturan acromion dan head of
humerus. Sementara gerak proporsional antara humerus dan scapula
tetap 2 : 1.
4. Pd abduksi 1200 – 1800gerak proporsional tetap berlanjut. Pd range ini
mulai terjadi gerak intervertebral dan costae bermakna pada akhir ROM
5
Berikut adalah serangkaian mobilitas gerak elevasi Bahu:
C. Patofisiologi
6
(Rotator Cuff Tear) apabila bahu tetap dipaksakan melakukan aktivitas
mengangkat lengan terus menerus.
7
D. Pemeriksaan Shoulder Impingement
Untuk memastikan adanya shoulder impingement, diperlukan adanya
pemeriksaan khusus.
Pemeriksaan khusus pada kasus shoulder impingement antara lain:
1. Painful arc
Tes dilakukan posisi berdiri (atau duduk). Gerak abduksi-elevasi bahu
dalam bidang scapulae (scaption field).
Hasil positif jika terjadi nyeri pada sudut antara 600 -1200.
8
3. Neer test
Gerak abduksi dalam scaption field, fiksasi dan ditahan di atas acromion.
Nyeri muncul jika ada penekanan jaringan di area sub-acromial.
9
Hasil nyeri positif jika ada iritasi pada tendon otot supraspinatus.
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Radiologi
Gambaran rodiografi sendi yang menyokong diagnosis Shoulder
impingement ialah:
a. Terlihat penebalan pada bursa subacromial
10
b. Terlihat status kalsifikasi pada tendon rotator cuff sebagai indikasi
adanya peradangan
G. Pemeriksaan Fungsional
Pemeriksaan fungsional menggunakan instrumen SPADI (Shoulder Pain
and Disability Index)
Skala Nyeri
N
Deskripsi Nilai
o
1 Nyeri saat parah 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Tidur miring ke sisi bahu sakit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Meraih benda di rak tinggi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Menyentuh leher belakang 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Mendorong denganlengan yang sakit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 = tidak nyeri ; 10= Nyeri tak tertahankan
Skor = ( jumlah/ 50 )100%
Skala
No Deskripsi Nilai
1 Mencuci rambut 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
2 Menggosok punggung 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
3 Memakai kaos atau sweater 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
4 Memakai kemeja dengan kancing di depan 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
5 Memakai celana 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
6 Menatuh benda di rak tinggi 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
7 Membawa beban 4,5kg 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
8 Mengambil benda di saku belakang 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 = tidak sulit ; 10 = Sangat sulit; membutuhkan bantuan
Skor = ( jumlah/ 80 )100%
Ketidakmampuan
Algoritma
11
Pasien mengeluhkan nyeri area
deltoid terutama saat mengangkat
lengan
Neer test
Sholder Impingement
Problematik Fisioterapi
Impairment :
1. Inflamasi Pada Bahu Kanan
2. nyeri gerak
Funtional Limitation
1. kesulitan memakai baju sendiri
2. gerak menjangkau ke belakang atau samping tubuh
Patricipation Restriction
1. Keterbatasan dalam aktifitas sehari -hari
Modalitas Terpilih :
1. MWD
2. Ultrasound
3. Myofascial Release
4. Streching
5. manipulasi
Out Come :
1. Nyeri Berkurang
2. Aktifitas Fungsional meningkat
12
II. STATUS KLINIS
13
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
1. Keluhan Utama Dan Riwayat Penyakit Sekarang
a. Keluhan utama
TN.R datang dan mengeluh nyeri pada bahu kanan sejak 2 minggu
yang lalu dengan penyebab yang tidak diketahui.
b. Riwayat penyakit sekarang
Sejak 2 minggu yang lalu Tn.R mengeluh nyeri pada bahu kanan.
Keluhan menigkat saat bangun pagi dan gerak mengangkat lengan
(abduksi elevasi) dan gerak menjangkau benda di belakang atau di
samping tubuh.
14
B. PEMERIKSAAN OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
-Tekanan darah : 120/80 mmHg
-Denyut nadi : 62 kali/menit
-Pernapasan : 24 kali /menit
-Temperatur : 36° C
-Kesadaran : mentis
-Status gizi : baik
2. Pemeriksaan Khusus
a. Inspeksi/Observasi
Statis : Tidak ditemukan postur yang unbalance (level
bahu sama)
Dinamis : Nyeri gerak saat bergerak abduksi elevasi pada
sudut 750 – 1200
b. Quick test
Nyeri gerak saat bergerak abduksi elevasi pada sudut 750 – 1200
c. Tes khusus
- Painful arc : Hasil tes (+)pada sudut 750
– 1200
- Jobe’s test : Hasil tes (+)
- Neer test : Hasil tes (-)
- Hawkin Kennedy test : Hasil tes (+)
15
- External rotation isometric test : Hasil tes (+)
d. Pengumpulan data tertulis pemeriksaan penunjang
Tidak ada data penunjang
e. Pemeriksaan Fungsional
Pemeriksaan fungsional menggunakan instrumen SPADI
(Shoulder Pain and Disability Index)
D. RENCANA PELAKSANAAN
1. Tujuan : untuk meningkatkan kemampuan fungsional pasien
sehingga bisa beraktifitas seperti biasnya
2. Prinsip terapi
- Mengurangi impairment dan memperbaiki fungsi
- Melindungi sendi dari kerusakan lebih lanjut
- Mencegah disabilitas dan menurunnya kesehatan yang terjadi
sekunder karena inaktifitas dengan meningkatkan level aktifitas
fisik sehari-hari dan memperbaiki daya tahan fisik
16
3. Konseling / edukasi
- Melakukan home program yang diberikan secara disiplin
- Mengurangi aktifitas menjangkau benda terlalu jauh
E. PROGNOSIS
Pasien dapat sembuh bila ditangani dengan segera dan tepat.
G. TINDAKAN FISIOTERAPI
1. MWD : 100w, 10 menit
2. Ultrasound : 0,5 w/cm2, 8 menit
3. Myofascial Release : trapezeus, deltoid,teres major-minor,
supraspinatus
4. Stretching : otot-otot anterior dan Posterior
5. Manipulasi : Glenohumeral dan Scapula mobilization
6. Edukasi & Home Program
H. EVALUASI
Evaluasi dilakukan setiap selesai sesi program terapi. Terapi dilakukan
sebanyak 4 kali. Poin evaluasi yang diukur adalah nyeri dan
aktivitasfungsional menggunakan SPADI ( Shoulder Pain and Disability
Index).
Evaluasi
No Tanggal SPADI
Total Nilai
Nyeri Disabilitas
17
1 29 novenber 46% 27,5% 34,6%
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Shoulder impingement adalah kondisi peradangan jaringan lunak di daerah
subacromial. Pergerakan sendi bahu yang relatif luas dan banyak berpotensi jika
terjadi peradangan daerah tersebut menyebabkan recovery membutuhkan waktu
yang ralatif lenih lama. Maka diperlukan penanganan yang intensif dan harus
disertai dengan home program dan edukasi yang teapt agar kesembuhan dan
pemulihan bisa lebih efektif dan efesien.
Saran
1. Bagi Fisioterapis
18
Penulis menyarankan kepada fisioterapis, dalam memberikan suatu
tindakan terapi perlu diawali dengan pemeriksaan yang teliti, penegakkan
diagnosa yang baik, pemilihan modalitas yang tepat, pemberian edukasi yang
tepat pula, dan mengevaluasi hasil terapi agar dapat memperoleh hasil terapi yang
optimal dan terdokumentasi dengan baik. Selain itu juga fisioterapis harus selalu
menjalin kerja sama yang baik dengan tenaga medis, pasien, dan keluarga.
2. Bagi pasien
Hindari hal-hal yang membahayakan yang dapat menyebabkan
bertambahnya kerusakan sendi, melakukan latihan-latihan seperti gerakan-
gerakan ringan dan peregangan otot. Melakukan fisioterapi rutin 3 kali dalam
seminggu ke rumah sakit.
DAFTAR PUSTAKA
19
Apley, A. G. and Solomon., L., 1995; Buku Ajar Orthopedi & Fraktur Sistem
Apley; Edisi 7, diterjemahkan oleh dr. Edy Nugroho, Widya Medika,
Jakarta, Bab Bahu hal. 1-9.
Mardiman, S., dkk.,2002; Dokumentasi Persiapan Praktek Profesional Fisioterapi
(DPPPFT); Poltekkes Surakarta Jurusan Fisioterapi, Surakarta, hal 10-40.
Sujatno, dkk, 2002; Sumber Fisis; Poltekkes Surakarta Jurusan Fisioterapi,
Surakarta, hal. 208-226.
Priatna, H, 1985 ; Exercise Theraphy; Akademi Fisioterapi Surakarta, Surakarta.
Licht, S., 1978; Therapeutic Exercise; dalam Basmajian, J. V. (ed); Therapeutic
Exercise; Third Edition, The William & Wilkins Co., USA, hal. 1.
Kisner, C. and Colby, L. A., 1996; Therapeutic Exercise Foundation and
Technique; Third Edition, F. A. Davis Company, Philadelphia, hal. 47-49,
160-161, 163-164,184, 282-283.
Soegijanto, Seminar dan Workshop Shoulder Impingement, Mei 2016
20