TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Skema
Faktor Penyebab
Kehilangan Gigi
Gigi Tiruan
Jembatan
Metal with resin facings: Menyerupai metal with ceramic facing kecuali
bahwa bukan keramik, tapi menggunakan akrilik atau resin komposit.
Perbedaan yang lain dengan metal with ceramic facing adalah bahwa resin
veneer tidak boleh menutupi tepi insisal dan semua kontak harus terbuat dari
metal. Metal with acrylic facing (Logam dengan permukaan akrilik) – akrilik
tidak menutupi tepi insisal.
All ceramic: Ini dibuat hanya menggunakan keramik tanpa komponen logam.
Disebut juga restorasi 'keramik bebas logam'.
Metal keramik
1. Metal with complete ceramic coverage: dalam hal ini ada inti logam
yang pas di penyangga dan sepenuhnya ditutupi oleh keramik baik
secara facial maupun lingual/palatally.
Gambar 6. Metal with complete ceramic coverage.
(Mohamed, Kasim., et all, 2018)
Kontraindikasi :
- Rasio mahkota-akar yang tidak menguntungkan
- Ruang edentulous yang besar
- Ruang edentulous tanpa abutment distal
- Bilateral edentulous tanpa abutment distal
- Gigi berujung kasar (lebih dari 22°)
- Gigi dengan periodontal lemah
- Gigi dengan mahkota klinis pendek
- Resorpsi tulang yang parah
- Usia muda dengan ruang pulpa yang besar
- Lidah besar/large tongue
- Karies yang luas dengan kebersihan mulut yang buruk
- Pasien kurang mampu secara finansial
- Jika pasien tidak dapat menjaga kebersihan mulut
- Dalam kasus kebiasaan parafungsional—dengan beban kekuatan yang berlebihan pada
gigi penyangga (bruxism).
(M,Lovely.2017).
a. Connector
Pontic dihubungkan ke Reteiner dengan konektor
Rigid connector./sambungan kaku tidak bergerak yang menghubungkan retainer
dan pontik.
Gambar 9. Rigid connector.
(Rangarajan, V., TV Padmanabhan, 2017)
b. Abutment
Gigi asli atau akar yang telah dipreparasi untuk penempatan retainer. Selain itu
abutment sendiri memiliki beberapa persyaratan, yaitu :
Gigi yang dijadikan abutment masih vital, apabila nonvital maka gigo
tersebut sudah dilakukan PSA.
Bentuk dan ukuran normal.
Posisi normal didalam lengkung rahang.
Memiliki jaringan periodontal yang baik
Memenuhi hukum ante, yaitu luas gigi penyangga harus lebih besar sama
dengan luas gigi yang digantikan.
Panjang diastema
Memiliki tekanan kunyah local, apabila tekanan berat maka perlu dilakukan
pertimbangan untuk tambahan abutment
(Soeprapto, Andrianto. 2017. Buku Pedoman dan Tatalaksana Praktik
Kedokteran Gigi. Yogyakarta : STPI Bina Insan Mulia.
c. Span Lenght
Short span—One missing tooth
Medium span—Two missing tooth
Long span—More than two missing tooth. (M,Lovely.2017).
Gambar
A 13. (A) Short span gigi tiruan jembatan.
B (B) Long span gigi tiruan jembatan.
(Rangarajan, V., TV Padmanabhan, 2017)
d. Pontic
Pemilihan desain pontik sangat tergantug atas lokasi daerah edentulus. aspek yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih desain pontik untuk mempertimbangkan
desain dalam hal tuntutan mekanis, biologis dan estetika. Sifat-sifat ideal pontik, yaitu
sifat biologis, mekanik dan estetik. Desain pontik secara umum dibedakan atas 2
kategori yaitu, pontik yang berkontak dengan mukosa dan pontik yang tidak
berkontak dengan mukosa. Pontik yang berkontak dengan mukosa diantaranya
pontik ridge lap, pontik modified ridge lap, pontik ovate, dan pontik conical, yang
tidak berkontak dengan mukosa terdiri dari pontik sanitary/hygienic. (Tiku, Y. G.
S., & Jubhari, E. H.2019).
Gambar 14. Tipe-tipe pontik.
(Lakshmi, S, 2018)
Hygienic pontic adalah pontik yang dibuat pendek dengan dengan celah besar
tujuan menciptakan ruang proksimal bagi embrasur gigi dan menjaga pontik agar
tidak bersentuhan dengan jaringan lunak. Desain ini dirancang untuk memberikan
ruang yang memadai antara permukaan pontik dengan jaringan mukosa. (Tiku, Y.
G. S., & Jubhari, E. H.2019).
Conical pontic adalah pontik yang berbentuk kerucut bulat dan mudah
dibersihkan, dengan ujung pontik yang kecil. Desain ini digunakan pada lingir
mandibula yang tipis namun bila digunakan pada lingir yang luas dan datar akan
menghasilkan celah berbentuk segitiga yang besar di sekitar kontak jaringan
sehingga terkumpul debris pada daerah tersebut. (Tiku, Y. G. S., & Jubhari, E.
H.2019).
Gambar 17.Conical pontic
(Tiku, Y. G. S., & Jubhari, E. H.2019).
Ovate pontic adalah pontik yang masuk kedalam soket sehingga seolah-olah gigi
tsb adalah gigi asli yang menyatu dengan gusi. Pontic ovate adalah desain yang
paling menarik secara estetik. Permukaan pontik cembung menekan jaringan
lunak atau berongga pada lingir, sehingga tampak gigi secara alami muncul dari
lingir.
e. Retainer
Class I—Extracoronal restorations
Retainer yang retensi berada diluar gigi penyangga.
A. Mahkota dengan cakupan penuh
All-metal crowns.
All-ceramic crown.
Metal–ceramic crown.
Acrylic-fused-to-metal crown.
Metal-free composites.
B. Mahkota dengan cakupan sebagian
Posterior tooth
- Mesial one-half crown
- Three-quarter crown
- Reverse three-quarter crown
- Seven-eight crown.
Anterior tooth
- Three-quarter crown
- Variations of three-quarter crown (Selberg crown).
Class II—Intracoronal restorations
Retainer yang retensinya berada dibagian dalam mahkota gigi penyangga.
Inlays.
Onlays.
Pin ledge.
Combinations.
Class III—Radicular retainers
Retainer yang retensinya berupa pasak yang telah disemenkan ke saluran akar yang
telah dirawat dengan sempurna.
Cast core.
Blue island posts.
Para post techniques.
Kurer technique.
(M,Lovely.2017).
A. Anatomi
Gambar 19.Anatomi
(Field, James ., Storey, Claire, 2020)
Gambar 20.Anatomi
(Field, James ., Storey, Claire, 2020)
a) Membrane mucous yaotu melapisi rongga mulut termasuk residual alveolar ridges
dan bertindak sebagai bahan bantalan antara residual ridges dan gigi tiruan.
Mukosa diklasifikasikan sebagai pengunyahan, khusus dan submukosa. Untuk
mukosa khusus yaitu menutupi permukaan dorsal lidah. Mukosa yang palatum
durum dan puncak residual ridge disebut sebagai mukosa pengunyahan dan
dibentuk oleh epitel skuamosa berlapis keratin dan lapisan tipis jaringan ikat,
lamina propria. Submucosa dibentuk oleh jaringan ikat dan membentuk sebagian
besar membran mukosa. Submukosa bervariasi dalam ketebalan dan karakter dari
jaringan ikat areolar padat hingga longgar
B. Rahang atas
a) Struktur Pendukung
Hard palate: terdiri dari dua maksila dan tulang palatina, pada posterolateral,
submucosa mengandung jaringan kelenjar dan memberikan dukungan utama
karena mengalami resorpsi paling dikit
b) Struktur Pembatas
Labial Frenulum
Merupakan membrane mukosa yang terdapat di garis tengah yang memanjang
dari aspek labial ridge residual ke bibir
C. Rahang Bawah
a) Struktur Pendukung
Bukal Shelf
Merupakan area utama yang menahan tekanan pada mandibula.
Gambar 29. Bukal Shelf
(Rangarajan, V., TV Padmanabhan, 2017)