Anda di halaman 1dari 27

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
BAB IX

PENGUJIAN GESER LANGSUNG

8.1 Tujuan Percobaan

Test ini dimaksudkan untuk mengetahui kekuatan tanah terhadap

gaya horizontal, dengan menentukan harga kohesi (c) dari sudut geser

dalam ( ϕ ) dari suatu contoh tanah.

8.2 Teori Ringkas

Kekuatan geser tanah merupakan perlawanan internal tanah

tersebut per satuan luas terhadap keruntuhan atau pergeseran sepanjang

bidang geser dalam tanah yang dimaksud.

Uji geser langsung merupakan pengujian yang sederhana dan

langsung. Pengujian dilakukan dengan menempatkan contoh tanah ke

dalam kotak geser. Kotak ini terbelah, dengan setengah bagian yang

bawah merupakan bagian yang tetap dan bagian atas mudah bertranslasi.

Kotak ini tersedia dalam beberapa ukuran, tetapi biasanya mempunyai

diameter 6.4 cm atau bujur sangkar 5,0 x 5,0 cm . Contoh tanah secara

hati-hati diletakkan di dalam kotak, sebuah blok pembebanan, termasuk

batu-batu berpori bergigi untuk drainase yang cepat, diletakkan di atas

contoh tanah. Kemudian suatu beban normal P v dikerjakan. Kedua bagian

kotak ini akan menjadi sedikit terpisah dan blok pembebanan serta

setengah bagian atas kotak bergabung menjadi satu.

Kuat geser sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor , antara lain :

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 1


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
1. Tekanan efektif atau tekanan antar butir.

2. Kemampuan partikel atau kerapatan

3. Saling keterkuncian antar partikel: jadi, partikel-partikel yang

bersudut akan lebih saling terkunci dan memiliki kuat geser yang

lebih tinggi φ yang lebih besar) daripada partikel-partikel yang

bundar seperti pada tebing-tebing.

4. Sementasi partikel, yang terjadi secara alamiah atau buatan.

5. Daya tarik antar partikel atau kohesi.

Perhitungan pada pengujian kuat geser langsung :

1. Hitung gaya geser Ph :

Ph = bacaan arloji x kalibrasi proving ring

2. Hitung kekuatan geser ( τ )

Ph
τ =
Ac

3. Hitung tegangan normal (


σn )

Pv
σn =
Ac
ΔB
4. Gambarkan grafik hubungan B versus τ , kemudian dari

masing-masing benda uji dapatkan


τ max

5. Gambarkan garis lurus melalui titik-titik hubungan


τ versus σ n

dapatkan pula parameter c dan φ .

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 2


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
6. Untuk mendapat parameter c dan φ dapat diselesaikan dengan

cara matematis (pesamaan regresi linear). Rumus kekuatan

geser :

τ = σ n tan φ + c

x


f y

Bidang
keruntuhan

Kekuatan geser tanah dapat dianggap terdiri dari dua bagian

atau komponen, yaitu :

1. Gesekan dalam, yang sebanding dengan tegangan efektif yang

bekerja pada bidang geser.

2. Kohesi yang tergantung pada jenis tanah dan kepadatannya

tanah pada umumnya digolongkan sebagai berikut :

3. Tanah berkohesi atau berbutir halus (misal lempung)

4. Tanah tidak berkohesi atau berbutir kasar (misal pasir)

5. Tanah berkohesi-gesekan, ada c dan ф (misal lanau)

Hubungan persamaan ini digambarkan pada kurva berikut ini :

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 3


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Garis keruntuhan Mohr-Coulomb

Tegangan Normal

Tergantung dari jenis alatnya ,uji geser ini dapat dilakukan

dengan cara tegangan geser terkendali ,dimana penambahan gaya

geser dibuat konstan dan diatur, atau dengan cara regangan

terkendali dimana kecepatan geser yang diatur.

Kelebihan pengujian dengan cara regangan – terkendali adalah

pada pasir padat, tahanan geser puncak (yaitu pada saat runtuh) dan

juga pada tahanan geser maksimumyang lebih kecil (yaitui pada titik

setelah keruntuhan terjadi) dapat diamati dan dicatat pada uji

tegangan – terkandali ,hanya tahanan geserpuncak saja yang dapat

diamati dan dicatat.Juga harus diperhatikan bahwa tahanan geser

pada uji tegangan – terkendali besarnya hanya dapat diperkirakan

saja., Ini disebabkan keruntuhan terjadi pada tingkat tegangan geser

sekitar puncak antara penambahan beban sebelum runtuh sampai

sesudah runtuh.

Pada pengujian tertentu ,tegangan normal dapat dihitung

sebagai berikut:
Laboratorium Mekanika Tanah IX - 4
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

gayanormal
 =Tegangan normal= Luaspenampangl int angsampel tan ah

Gayageseryangmelawangerakan
 = Tegangan geser = luaspenampangl int angsampel tan ah

Harga – harga yang umum dari sudut geser internal kondisi

drained untuk pasir dan lanau dapat dilihat pada table berikut ini

TIPE TANAH SUDUT GESER DALAM ( )


Pasir : butiran bulat

Renggang /lepas 27 – 30

Menengah 30 – 35

padat 35 – 38

Pasir : butiran bersudut

Renggang / lepas 30 –35

Menengah 35 – 40

padat 40 – 45

Kerikil bercampur pasir 34 – 48

Lanau 26 – 35

Parameter kuat geser tanah diperlukan untuk analisis-analisis daya

dukung tanah, stabilitas lereng, dan tegangan dorong untuk dinding

penahan tanah. Mohr (1910) memberikan teori mengenai kondisi

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 5


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
keruntuhan suatu bahan. Teorinya adalah bahwa keruntuhan suatu bahan

dapat terjadi oleh akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan

normal dan tegangan geser. Selanjutnya, hubungan fungsi antara

tegangan normal dan regangan geser pada bidang runtuhnya, dinyatakan

menurut persamaan :

 = f( ) ............................................ (4.1)

Dengan  adalah tegangan geser pada saat terjadinya keruntuhan

atau kegagalan, dan  adalah tegangan normal pada saat kondisi

tersebut. Garis kegagalan yang didefinisikan dalam Persamaan (9.1),

adalah kurva yang ditunjukkan dalam Gambar 9.1.


Coulomb
Gambar 9.1 Kriteria kegagalan Mohr dan

= f()
= C + tg

R
P

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 6


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
Kuat geser tanah adalah gaya perlawanan yang dilakukan oleh

butir-butir tanah terhadap desakan atau tarikan. Dengan dasar pengertian

ini, bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh :

1. Kohesi tanah yang tergantung pada jenis tanah dan

kepadatannya, tetapi tidak tergantung dari tegangan vertikal yang

bekerja pada bidang geserannya.

2. Gesekan antara butir-butir tanah yang besarnya berbanding lurus

dengan tegangan vertikal pada bidang geserannya.

Hipotesis pertama mengenai kekuatan geser tanah dikemukakan

oleh Coulomb sekitar tahun 1776, sebagai berikut :

(9.2)
 = C +  tan  ................................. (4.2)

dimana :

 = kuat geser tanah

C = kohesi tanah

tan  = faktor geser di antara butir-butir yang bersentuhan

 = sudut geser dalam tanah

 = tegangan normal pada bidang runtuh

Persamaan (9.2) ini disebut kriteria keruntuhan atau kegagalan

Mohr-Coulomb, dimana garis selubung kegagalan dari persamaan

tersebut dilukiskan dalam Gambar 9.1.

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 7


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
Pengertian mengenai keruntuhan suatu bahan dapat diterangkan

dalam Gambar 9.1. Jika tegangan-tegangan baru mencapai titik P,

keruntuhan geser tidak akan terjadi. Keruntuhan geser akan terjadi jika

tegangan-tegangan mencapai titik Q yang terletak pada garis selubung

kegagalannya. Kedudukan tegangan yang ditunjukkan oleh titik R tidak

akan pernah terjadi, karena sebelum tegangannya mencapai titik R, bahan

sudah mengalami keruntuhan. Tegangan-tegangan efektif yang terjadi di

dalam tanah sangat dipengaruhi oleh tekanan air pori. Terzaghi (1925)

mengubah rumus Coulomb dalam bentuk tegangan efektif dengan

memasukkan unsur tekanan air pori sebagai berikut :

 = C' + ( - u) tan  ' ................................. (4.3)


(9.3)
 = C' +  ' tan  '

dimana :

C’ = kohesi tanah dalam kondisi tekanan efektif

’ = tegangan normal efektif

u = tekanan air pori

’ = sudut geser dalam tanah kondisi efektif


C’

Hubungan antara kekuatan geser (), kohesi ( C ) dan tekanan


= C’ + ’ tg ’

Tekanan normal efektif

efektif (’) tampak seperti pada Gambar 9.2.


Gambar 9.2 Kekuatan

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 8


= -U
ser Tanah

3
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK

3
UNIVERSITAS BOSOWA

Bidang geser
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

1
U
Persamaan (9.2) menghasilkan data yang relatif tidak tepat, nilai-

nilai C dan  yang diperoleh sangat tergantung dari jenis pengujian yang

dilakukan. Persamaan (9.3) menghasilkan data untuk nilai-nilai C’ dan ’

yang relatif tepat dan tidak tergantung dari jenis pengujiannya.

Kuat geser tanah juga bisa dinyatakan dalam bentuk tegangan-

tegangan efektif 1’ dan 3’ pada saat keruntuhan terjadi. Lingkaran Mohr

dalam bentuk lingkaran tegangan, dengan koordinat-koordinat  dan ’,

dilihatkan dalam Gambar 1.3. Persamaan tegangan geser, dinyatakan

oleh :

 = 1/2 ( 1' -  3') sin 2 .................................................. (4.4)


 = 1/2 ( 1' +  3') + 1/2 ( 1' -  3') cos 2 ...................... (4.5) (9.5)

Dengan  adalah sudut teoritis antara bidang horizontal dengan

bidang longsor, yang besarnya, adalah :  = 45 + ’/2.


Garis selubung kegagalan 1’

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 9


 = 45 + ’/2 f’
f
3’ 3’

LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Dari Gambar 9.3, hubungan antara tegangan utama efektif saat

keruntuhan dan parameter kuat gesernya juga dapat diperoleh. Besarnya

nilai parameter kuat geser, dapat ditentukan dari persamaan-persamaan :

1/2   1' -  3' 


sin  ' = ..............................(9.6)
(4.6)
C ctg  ' + 1/2   1' +  3' 
  1' -  3' = 2 C cos  ' +   1' +  3'  sin  ' .................(9.7)
(4.7)

Persamaan (9.7) digunakan untuk kriteria keruntuhan atau

kegagalan menurut Mohr-Coulomb. Dengan menggambarkan kedudukan

tegangan-tegangan ke dalam koordinat-koordinat p – q, dengan :

p = ½ (1’ + 3’) dan q = ½ (1’ - 3’)

sembarang kedudukan tegangan dapat ditunjukkan oleh sebuah titik


½ (1’ - 3’)

tegangan sebagai ganti dari lingkaran Mohr (lihat Gambar 9.4).


a’


Gambar 9.4 Kondisi t

Titik tegangan

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 10


(3’)
45
angan yang mewakili.

45
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH

(1’)
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.

kegagalan
Garis selubung
(0411)424568

½ (1’ + 3’)

Pada Gambar 9.4 ini, garis selubung kegagalan ditunjukkan oleh

persamaan :

½ (1’ + 3’) = a’ + ½ (1’ + 3’) tg ’

dengan a’ dan ’ adalah parameter modifikasi dari kuaat gesernya.

Parameter C’ dan ’ dapat diperoleh dari persamaan :

(9.8)
 ' = arc sin  tg  ' ....................................................... (4.8)
a'
C' = ................................................................. (4.9)
(9.9)
cos  '

Garis-garis dari titik tegangan yang membuat sudut 45 dengan garis

horizontal (Gambar 1.4), memotong sumbu horizontal pada titik yang

mewakili tegangan utama 1’ dan 3’. Perlu diingat bahwa ½ (1’ - 3’) = ½

(1 - 3).

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 11


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
Untuk mempelajari kuat geser tanah, istilah-istilah berikut ini perlu

diperhatikan, yaitu :

 Kelebihan tekanan pori (excess pore pressure), adalah kelebihan

tekanan air pori akibat dari tambahan tekanan yang mendadak.

 Tekanan overburden, adalah tekanan pada suatu titik di dalam tanah

akibat berat material tanah yang ada di atas titik tersebut.

 Tekanan overburden efektif, adalah tekanan akibat beban tanah di

atasnya, dikurangi tekanan air (pori).

 Tanah Normally Consolidated (terkonsolidasi normal), adalah tanah

dimana tegangan efektif yang membebani pada waktu yang sekarang,

adalah nilai tegangan maksimum yang pernah dialaminya.

 Tanah Over Consolidated (terlalu terkonsolidasi), adalah tanah dimana

tegangan efektif yang pernah membebaninya pada waktu yang

lampau, lebih besar daripada tegangan efektif yang bekerja pada

waktu sekarang.

 Tekanan Prakonsolidasi (preconsolidation pressure), adalah nilai

tekanan maksimum yang pernah dialami oleh tanah tersebut.

Nilai banding Overconsolidation (overconsolidation ratio = OCR),

adalah nilai banding antara tekanan prakonsolidasi dengan tekanan

overburden efektif yang ada. Jadi, bila OCR = 1, tanah dalam kondisi

normally consolidated dan bila OCR > 1, tanah dalam kondisi

overconsolidated.

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 12


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

8.3 Spesifikasi Peralatan

1. Alat geser langsung

Gambar 8.1

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 13


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
2. Alat pengeluaran contoh tanah dan pisau pemotong.

Gambar 8.2
3. Cincin pencetak benda uji.

Gambar 8.3
4. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram.

Gambar 8.4

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 14


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
5. Stop Watch.

Gambar 8.5
6. Cawan/talam

7. Tabung Sampel

Gambar 8.6

8.4 Prosedur Percobaan


1. Siapkan benda uji sebanyak 3 buah.
2. Masukkan sampel tanah kedalam tabung pembuat contoh,
kemudian keluarkan dengan alat pengeluarnya. Ratakan tanah
yang menonjol di kedua ujung benda uji dengan pisau pemotong
3. Timbang benda uji

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 15


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
4. Stel bak geser dimana plat geser bawah diletakkan pada
permukaan dasar bak perendam kemudian kencangkan baut
pengunci
5. Setelah itu pasang plat geser atas kemudian kencangkan baut
pengunci
6. Kemudian masukka plat atas kemudian batu pori. Setelah itu
letakkan benda uji kemudian himpit dengan batu pori dan penekan
contoh
7. Pasang instalasi muatan dan palang kecilnya akan berhubungan
dengan lengan keseimbangan. Kemudian atur handle setelah
seimbangnya
8. Pasang dial pergeseran dan proving ring
9. Atur posisi jarum pergeseran pada angka nol dan atur pula dial
proving ring pada angka nol
10. Isi bak perendam dengan air sesuai kebutuhan
11. Pasang beban pertama kemudian catat proses konsolidasi,
tentukan t 50 untuk penentuan kecepatan pergeseran
12. Buka pen pengunci lalu putar pen peregang
13. Putar engkol sehingga tanah memualai menerima beban geser.
Baca dial proving ring dan dial pergeseran setiap 15 detik sampai
tercapai beban maximum atau deformasi 10% diameter benda uji
14. Masukkan benda uji kedua sesuai prosedur 3 s/d 9 (gunakan 2
kali beban pertama). Untuk benda uji ketiga lakukan seperti
prosedur 10 s/d 12 diatas (gunakan beban 3x)

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 16


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
8.5 Alur Bagan Percobaan

Mulai

Siapkan tanah lolos saringan No.40

Masukkan tanah ke dalam tabung sampel

Keluarkan tanah dari tabung sampel menggunakan alatnya

Timbang sampel tanah yang sudah tercetak

Letakkan sampel kedalam alat geser tanah

Putar engkol sambil melakukan pembacaan pada dial proving


ring

Baca dial proving ring tiap 15 detik

Putar engkol secara berlawanan agar benda uji dikeluarkan

Analisa Data

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 17


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
8.6 Analisa Data

Perhitungan Gaya Normal Selesai

P
σ =
A

10
σ1 =
45,263

P 150σ1 = = 0,21 0,22113 Kg/cm²


^ 0,991
= 2,668 Kg
20
P 175σ2 = = 0,21
45,26314 ^ 0,991
= 2,871 Kg
σ2 = 0,442 Kg/cm²
P 200 = 0,21 15 ^ 0,991
= 3,074 Kg
30
σ3 =
45,263
P 225 = 0,21 14 ^ 0,991
= 2,871 Kg
σ3 = 0,663 Kg/cm²
Sampel 2
Perhitungan Gaya Geser (PH)

PH = 0,21 X ^ 0,991
PX25 =
= 0,21
Pembacaan 4
dial ^ 0,991
Sampel 1
= 0,830 Kg
P 25 = 0,21 5 ^ 0,991
P 50 =
= 0,21
1,035 7
Kg ^ 0,991
= 1,444 Kg
P 50 = 0,21 8 ^ 0,991
= 1,649 Kg
P 75 = 0,21 9 ^ 0,991
P 75 = 0,21 9 ^ 0,991
=
= 1,853
1,853 Kg
Kg

P 100 = 0,21 11 ^ 0,991


P 100 =
= 0,21
2,261 12
Kg ^ 0,991
= 2,464 Kg
P 125 = 0,21 12 ^ 0,991
= 2,464 Kg
P 125 = 0,21 14 ^ 0,991
P 150 = 0,21 13 ^ 0,991
=
= 2,871
2,668 Kg
Kg

P 175 = 0,21 14 ^ 0,991


P 150 =
= 0,21
2,871 16
Kg ^ 0,991
P 200
=
=
3,277
0,21
Kg
15 ^ 0,991
= 3,074 Kg
P 175
P 225
=
=
0,21
0,21
18
14
^
^
0,991
0,991
=
= 3,683
2,871 Kg
Kg

P 200 = 0,21 19 ^ 0,991


Laboratorium Mekanika Tanah IX - 18
= 3,886 Kg

P 225 = 0,21 18 ^ 0,991


= 3,683 Kg
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Sampel 3

P 25 = 0,21 6 ^ 0,991
= 1,240 Kg

P 50 = 0,21 10 ^ 0,991
= 2,057 Kg

P 75 = 0,21 13 ^ 0,991
= 2,668 Kg

P 100 = 0,21 14 ^ 0,991


= 2,871 Kg

P 125 = 0,21 17 ^ 0,991


= 3,480 Kg

P 150 = 0,21 18 ^ 0,991


= 3,683 Kg

P 175 = 0,21 19 ^ 0,991


= 3,886 Kg

P 200 = 0,21 20 ^ 0,991


Laboratorium Mekanika Tanah IX - 19
= 4,088 Kg

P 225 = 0,21 14 ^ 0,991


= 2,871 Kg
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

τ 50 = 0,036 Kg/cm²

τ 75 = 1,853
45,263

τ 75 = 0,041 Kg/cm²

τ 100 = 2,261
Tegangan Geser
45,263

ττ 100 =
= PH
0,050 Kg/cm²
A

Sampel 1
τ 125 = 2,464
τ 25 = 45,263
1,035
45,263

τ τ25
125 == 0,054
0,023 Kg/cm²
Kg/cm²

τ 50 = 1,649
τ 150 = 2,668
45,263

τ 50 =
45,263
0,036 Kg/cm²

τ 75 = 1,853
τ 150 = 0,059
45,263
Kg/cm²

τ 75 = 0,041 Kg/cm²
τ 175 = 2,871
τ 100 = 45,263
2,261
45,263

τ 175
τ 100 == 0,063
0,050 Kg/cm²
Kg/cm²

τ 200 = 3,074
45,263

τ 200 Mekanika
Laboratorium = 0,068
Tanah Kg/cm² IX - 20

τ 225 = 2,871
45,263

τ 225 = 0,063 Kg/cm²


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

τ 75 = 1,853
45,263

τ 75 = 0,041 Kg/cm²

τ 100 = 2,464
45,263

τ 100 = 0,054 Kg/cm²

τ 125 = 2,871
45,263

τ 125 = 0,063 Kg/cm²

τ 150 = 3,277
45,263

τ 150 = 0,072 Kg/cm²

τ 175 = 3,683
45,263

τ 175 = 0,081 Kg/cm²


Sampel 2
τ 200 = 3,886
τ 25 = 45,263
0,830
45,263
τ 200 = 0,086 Kg/cm²
τ 25 = 0,018 Kg/cm²
τ 225 = 3,683
τ 50 = 45,263
1,444
45,263
τ 225 = 0,081 Kg/cm²
τ 50 = 0,032 Kg/cm²
Sampel 3

τ 25 = 1,240
45,263

τ 25 Mekanika
Laboratorium = 0,027
Tanah Kg/cm² IX - 21

τ 50 = 2,057
45,263

τ 50 = 0,045 Kg/cm²
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

τ 75 = 2,668
45,263

τ 75 = 0,059 Kg/cm²

τ 100 = 2,8710
45,263

τ 100 = 0,063 Kg/cm²

τ 125 = 3,480
45,263

τ 125 = 0,077 Kg/cm²

τ 150 = 3,683
45,263

τ 150 = 0,081 Kg/cm²

τ 175 = 3,886
45,263

τ 175 = 0,086 Kg/cm²

τ 200 = 4,088
45,263

τ 200 = 0,090 Kg/cm²


Laboratorium Mekanika Tanah IX - 22
τ 225 = 2,871
45,263

τ 225 = 0,063 Kg/cm²


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Dari Perhitungan Di Dapat Hasil Sebagai Berikut


Sampel Tegangan Normal (kg/cm2) Tegangan Maksimum (kg/cm2)
1 0,221 0,068
2 0,442 0,086
3 0,663 0,090

Persamaan Regresi

Xi (Tegangan Yi (Tegangan
Sampel Xi*Yi Xi²
Normal) Geser)
Laboratorium
1 Mekanika0,221
Tanah IX - 23
0,068 0,015 0,049
2 0,442 0,086 0,038 0,195
3 0,663 0,090 0,060 0,439
Jumlah 1,326 0,244 0,113 0,683
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568

Persamaan Regresi y=ax + b

Mencari Nilai a dan b

a =

( 3 0,113 - 1,326 0,2441 )


=
( 3 0,683 - 1,326 1,326 )

= 0,051

b =

= 0,2441 0,6833 - 1,3256 0,113


3 0,6833 - -1,3256 ²

= 0,059

Jadi y = 0,051 x + 0,059

Kohesi (c) = 0,059

Sudut Geser Dalam = arctan 0,059


= 3,374 derajat

8.7. Tabel Perhitungan

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 24


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
Tabel Perhitungan

Kedalaman Sampel = 90 cm
Diameter Sampel = 6,2 cm
Tinggi Sampel = 1,5 cm
Luas sampel = 45,263 cm²
kalibrasi proving = 0,704 kg/div

Gaya Normal P1 = 10 Kg P2 = 20 Kg P3 = 30 Kg
Tegangan Normal σ1 = 0,2209 Kg/cm² σ2 = 0,4419 Kg/cm² σ3 = 0,6628 Kg/cm²
Gaya Tegangan Gaya Tegangan Gaya Tegangan
Perpindahan Pembacaan Pembacaan Pembacaan
Geser Geser Geser Geser Geser Geser
Geser (Div) (Div) (Div)
(Kg) (Kg/cm²) (Kg) (Kg/cm²) (Kg) (Kg/cm²)
0 0 0 0 0 0,0 0 0 0,0 0
25 5 1,0349 0,023 4 0,830 0,018 6 1,240 0,027
50 8 1,649 0,036 7 1,444 0,032 10 2,057 0,045
75 9 1,853 0,041 9 1,853 0,041 13 2,668 0,059
100 11 2,261 0,050 12 2,464 0,054 14 2,871 0,063
125 12 2,464 0,054 14 2,871 0,063 17 3,480 0,077
150 13 2,668 0,059 16 3,277 0,072 18 3,683 0,081
175 14 2,871 0,063 18 3,683 0,081 19 3,886 0,086
200 15 3,074 0,068 19 3,886 0,086 20 4,088 0,090
225 14 2,871 0,063 18 3,683 0,081 19 2,871 0,063
Tegangan Geser Maks 0,068 0,086 0,090

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 25


LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
8.6.2 Grafik Perhitungan

0,7

0,6

0,5

0,4
Tegangan Geser
0,3
Tegangan Normal
0,2

0,1

0
1 2 3

Persamaan Regresi y = ax + b a = 1,162


b = 0,102
Kohesi 0,012 Kg/cm2
Sudut Geser Dalam 0,687°

S = C + σ tanø
= 0,012 + 1,162 tan (0,687)
= 1,185 Kn/m2

8.7 Kesimpulan
Laboratorium Mekanika Tanah IX - 26
LABORATORIUM MEKANIKA TANAH
JURUSAN SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BOSOWA
Jln. Urip Sumoharjo Km. 4 – Telp. ( 0411 ) 452901 – 342789 fax.
(0411)424568
1. Kuat geser tanah adalah kemampuan tanah melawan tegangan geser

yang terjadi pada saat teerbebani

2. Dari hasil prakrikum didapatkan hasil sebagai berikut :

Nilai Kohesi ( c ) = 0,012 kg/cm2

Nilai Sudut Geser dalam ( ϕ ) = 0,687˚

3. Harga kohesi tanah dan sudut geser tanah merupakan parameter yang

sangat penting dalam perhitungan daya dukung tanah, perencanaan

dinding penahan tah, dsb.

Laboratorium Mekanika Tanah IX - 27

Anda mungkin juga menyukai