u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
PUTUSAN
Nomor 774 K/Pdt.Sus-PHI/2016
si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
memeriksa perkara perdata khusus perselisihan hubungan industrial pada
do
gu tingkat kasasi memutus sebagai berikut dalam perkara antara:
KIM SE JONG, bertempat tinggal di Kondominium Simpruk Teras
In
Suite 202 Tower A, Jalan Teuku Nyak Arief, Arteri Simpruk By
A
Pass Jakarta Selatan, dalam hal ini memberi kuasa kepada Bayu
Putra Wicaksono, S.H., dan kawan-kawan, Para Advokat,
ah
lik
berkantor di Perkantoran Mitra Sunter, Blok B Nomor 26 ,Jalan
Yos Sudarso Kav 89 Jakarta, berdasarkan Surat Kuasa Khusus
am
ub
tanggal 7 Agustus 2015;
Pemohon Kasasi dahulu Penggugat;
Lawan
ep
k
si
A Nomor 10-11 Kecamatan Barong Tongkok, Kabupaten Kutai
Barat, Kalimantan Timur, diwakili oleh Nam Taiq Ryeol, Direktur,
ne
ng
do
tanggal 20 Oktober 2015;
gu
lik
ng
Tergugat, Penggugat selaku Pekerja telah mengurus Visa dan KITAS (Kartu
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Izin Tinggal Terbatas) yang menjadi persyaratan untuk bekerja di Indonesia
si
dengan biaya sendiri dan telah dijanjikan oleh Tergugat akan mengganti
biaya yang dikeluarkan oleh pekerja;
ne
ng
3. Bahwa Pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi RI telah mengeluarkan Izin Mempekerjakan Tenaga
Kerja Asing (IMTA) kepada Tergugat atas nama Penggugat dengan Nomor :
do
gu KEP.007 47/MEN/B/IMTA/KET-2/2015 tanggal 12 Maret 2015 dimana yang
berlaku hingga 30 November 2015;
In
A
4. Bahwa pada tanggal 27 Februari 2015 pihak Tergugat mengeluarkan Surat
Pemutusan Hubungan Kerja secara sepihak kepada Penggugat yang
ah
lik
diumumkan kepada Direksi dan Karyawan Tergugat lainnya;
5. Bahwa pada tanggal 2 Maret 2015, Tergugat telah secara resmi
mengeluarkan Surat Pemutusan Hubungan Kerja dengan Nomor:
am
ub
001/KS/HRD/SK-PHK/III/2015 tentang Pengakhiran Hubungan Kerja yang
ditandatangani oleh Direktur Utama Tergugat dan dltujukan kepada
ep
Penggugat;
k
si
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan yang
tercantum pada:
ne
ng
a. Pasal 151:
(3) Dalam hal perundingan sebagaimana dimaksvd dalam ayat: 2 f benar-
do
gu
b. Pasal 155:
(1) Pemutusan hubungan kerja tanpa penetapan sebagaimana dimaksud
ah
lik
dalam Pasal 151 ayat (3) batal demi hukum.(2) Selama putusan
lembaga penyelesaian perselisihan hubungan industrial belum ditetapkan
m
ub
pekerja/buruh;
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Pasal 161: (1), dalam hal pekerja/buruh melakukan pelanggaran
si
ketentuan yang diatur dalam perjanjian kerja/peraturan perusahaan atau
perjanjian kerja bersama, pengusaha dapat melakukan pemutusan
ne
ng
hubungan kerja setelah kepada pekerja/buruh yang bersangkutan di
berikan surat peringatan pertama, kedua dan ketiga secara berturut-turut;
7. Bahwa atas perbuatan Tergugat yang telah memutuskan hubungan kerja
do
gu dengan Penggugat secara sepihak tersebut diatas, maka jelaslah sudah
Penggugat merasa telah dirugikan oleh tindakan Tergugat tersebut, oleh
In
A
karena itu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka
Penggugat menggugat Tergugat melalui kepaniteraan Pengadilan
ah
lik
Hubungan Industrial Samarinda pada Pengadilan Negeri di Samarinda;
8. Bahwa sebelum gugatan ini diajukan oleh Penggugat melalui Kepaniteraan
Pengadilan HUbungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda, antara
am
ub
Penggugat selaku Pekerja dengan Tergugat selaku perusahaan telah
melakukan perundingan Bipartit pada tanggal 22 April 2015, tetapi tidak
ep
menemui titik temu, karena pada pokoknya Penggugat bersedia untuk
k
gaji/upah yang belum dibayar dari bulan Februari 2015 hingga Bulan April
R
si
2015 dibayarkan terlebih dahulu, tetapi permintaan tersebut ditolak oleh
Tergugat selaku perusahaan dan Tergugat tetap bertahan pada
ne
ng
do
gu
lik
ub
pihak Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai Barat yaitu belum dilaporkan
ep
secara resmi, oleh karena itu sesuai ketentuan, DInas Tenaga Kerja Kutai
ah
diajukan oleh Penggugat dan Pihak DInas Tenaga Kerja Kabupaten Kutai
es
ng
Republik Indonesia;
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
10.Bahwa berdasarkan permohonan dari Penggugat, kemudian
si
Kemenakertrans RI memfasilitasi perselisihan hubungan industrial
tersebut,namun mediasi yang telah dilakukan olek Kemenkertrans juga tidak
ne
ng
menemukan titik temu, kemudianKemenakertrans selaku mediator telah
mengeluarkan Anjuran dengan Nomor :B.151/PHIJSK/PPHI/VII/2015, pada
tanggal 03 Juli 2015 dengan isi surat Anjuran adalah sebagai berikut:
do
gu 1) Agar Pengusaha membayar upah pekerja selama 1(satu) bulan sebesar
USD. 8.000 dan biaya pulang pekerja beserta keluarga ke Negara asal
In
A
pekerja;
2) Agar kedua belah pihak memberikan jawaban atas anjuran tersebut
ah
lik
selambat-lambatnya dalam jangka 10( sepuluh) hari kerja setelah
menerima surat anjuran;
11.Bahwa pendapatan mediator didalam anjurannya yang mendasarkan pada
am
ub
adanya perjanjian kerja yang belum ditandatangni oleh Tergugat selaku
Pihak Pengusaha, maka dengan demikian perjanjian kerja tersebut belum
ep
mengikat secara hokum bagi para pihak yang terlibat di dalam hubungan
k
si
pada hak tersebut diatas dapat menimbulkan ketidak pastian hukum, karena
jelas-jelas perjanjian kerja tersebut dibuat dan disodorkan oleh Tergugat
ne
ng
do
gu
telah diakui oleh Tergugat selaku pihak Pengusaha, oleh karna itu jika
mediator beralasan bahwa Perjanjian Kerja a quo belum mengikat secara
hukum bagi pada pihak sebagaimana diatur dalam KUHPerdata pasal 1338
In
A
dan Perjanjian Kerja tersebut belum dapat dijadikan pedoman bahwa pekerja
telah terikat hubungan kerja dengan statsu PKWT sangatlah tidak tepat,
ah
lik
ub
adalah copy Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sesuai dengan pasal
24 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor : PER.
ka
02/MWN/III/2008;
ep
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
medengarkan keterangan sepihak Dari pihak Tergugat selaku pengusaha
si
saja dengan mengesampingkan dan tanpa menerapkan seutuhnya pasal-
pasal yang ada pada Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
ne
ng
Ketenagakerjaan serta adanya salah satu persyaratan permohonan IMTA
yang dilakukan oleh Pengusaha adalah harus melampirkan Copy draft
perjanjian kerja sebagaimana diatur dalam Pasal 24 Ayat (1) Peraturan
do
gu Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor: PER.02/MEN/III/2008,
sehingga sesuai peraturan pada Pasal 62 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
In
A
2003, apabila salah satu pihak, baik itu pekerjaan maupun pengusaha,
hendang mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu,
ah
lik
maka pihak yang mengakhiri hubungan kerja diwajibkan untuk membayar
ganti rugi sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya
perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT/kontrak;
am
ub
13.Bahwa berdasarkan penolakan Penggugat terhadap anjuran a quo yang
dikeluarkan oleh Kemenakertrans RI selaku mediator, maka berdasarkan
ep
aturan hokum yang berlaku, penggugat selaku pekerja mempunyai hak
k
si
Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Samarinda, sebagaimana
diatur dalam pasal 14 ayat (1) Undang Undang Nomor 2 tahun 2004, yang
ne
ng
mengatur bahwa dalam hal anjuran ditolak oleh salah satu pihak atau para
pihak, maka para pihak atau salah satu pihak dapat melanjutkan
do
gu
lik
ub
berikut:
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Gaji Pokok X jangka waktu berakhirnya PKWT/IMTA (Februari 2015 s/d
si
November 2015) US$ 8.000 X 10 bulan = US$ 80.000
Biaya Pengurusan Visa dan Kitas US$ 900
ne
ng
Total US$ 80.900
(Delapan puluh ribu Sembilan ratus Dollar Amerika);
Biaya tiket pesawat pengurusan visa Rp8.295.300,00;
do
gu (delapan juta dua ratus Sembilan puluh lima ribu tiga ratus rupiah);
16.Bahwa padahal secara factual ternyata hingga gugatan ini diajukan Tergugat
In
A
selaku Pengusaha telah tidak melaksanakan kewajibannya kepada
Penggugat, yaitu membayarkan hak-hak Penggugat selaku pekerja berupa
ah
lik
upah/gaji sebagaimana yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kerja yang
telah dibuat dan ditandatangani oleh Penggugat selaku Karyawan dan
Tergugat selaku pengusaha sejak Bulan Februari 2015 hingga gugatan ini
am
ub
diajukan (Agustus 2015) yang apabila dikalkulasikan maka jumlah
seluruhnya sebesar US$ 8.000 X 7 (Bulan) = US$ 56.000,- (lima puluh enam
ep
ribu Dolar Amerika), padahal menurut peraturan perundang sebagaimana
k
uraian pada angka 6 tersebut diatas, jelas-jelas telah diatur bahwa Tergugat
ah
si
menjadi hak Penggugat selaku karyawan,yaitu sebagaimana yang
diperjanjikan dalam Perjanjian Kerja tanggall 9 Pebruari 2015, yaitu sebesar
ne
ng
do
gu
lik
ub
dimaksud dalam Pasal 155 ayat (3) Undang Undang Nomor 13 Tahun 2003
R
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
bersangkutan. putusan sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat
si
dijatuhkan pada hari persidangan itu juga atau pada hari persidangan kedua.
(2) Dalam hal selama pemeriksaan sengketa masih berlangsung dan
ne
ng
putusan sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak juga dilaksanakan
oleh pengusaha, Hakim Ketua Sidang memerintahkan sita jaminan dalam
sebuah Penetapan Pengadilan Hubungan Industrial;
do
gu (3) Putusan Sela sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan Penetapan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak dapat diajukan perlawanan
In
A
dan/atau tidak dapat digunakan upaya hukum”;
18.Bahwa berdasarkan uraian pada angka 17 tersebut di atas dan agar tidak
ah
lik
terjadi kerugian yang lebih besar lagi yang akan diderita oleh Penggugat,
karena belum dibayarkannya upah/gaji yang menjadi hak Penggugat oleh
Tergugat sejak Pebruari 2015 sampai dengan gugatan ini diajukan, yaitu
am
ub
sebesar US$. 8.000,- X 7 (tujuh) bulan = US$. 56.000,- (lima puluh enam
ribu Dollar Amerika Serikat) dan tetap mambayarkan upah.gaji penggugat
ep
setiap bulannya sebesar US$. 8.000,- sampai dengan adanya putusan yang
k
berkekuatan hukum tetap (in karcht van gewijsde), maka Penggugat mohon
ah
si
Negeri Samarinda, yang memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara
a quo, agar sudilah kiranya memberikan putusan Provisi terlebih dahulu
ne
ng
do
gu
lik
ub
itikad tidak baik Tergugat, yang hendak mengalihkan dan atau memindahkan
ah
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kekayaan baik harta bergerak maupun tidak bergerak milik Tergugat, yaitu
si
masing-masing berupa:
a. Tanah dan bangunan yang terletak dan setempat dan dikenal sebagai
ne
ng
Business Center Tinggi Diraja, Jalan Sendawar Raya Blok A Nomor 10-
11, Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan
Timur, Berikut denga segala sesuatu yang betada diatasnya.
do
gu b. Apartemen Pasific Place Tower B Lantai 19, Kawasan SCBD, Jalan
Jendral Sudirman Kaveling 52-53 Jakarta Selatan;
In
A
Untuk permohonan sita jaminan ini Penggugat akan mengajukan
permohonan sita jaminan tersendiri;
ah
lik
21.Bahwa karena gugatan ini adalah gugatan ketenagakerjaan dan diajukan
berdasarkan bukti-bukti yang cukup, sebagaimana didalam Pasal 180 HIR,
maka sudah seyogyanya Putusan dalam Perkara a quo dapat dilaksanakan
am
ub
terlebih dahulu walaupun ada perlawanan, verzet maupun kasasi.
Berdasarkan hal yang telah dikemukakan oleh Penggugat tersebut
ep
diatas, dengan ini perkenankanlah Penggugat mohon kepada Ketua Pengadilan
k
si
Negeri Samarinda untuk memeriksa, mengadili dan memutuskan perkara ini,
selanjutnya memberikan Putusan dengan amar putusan sebagai berikut :
ne
ng
Dalam Provisi:
1. Merintahkan kepada Tergugat selaku pengusaha unutk memberikan hak-hak
do
gu
lik
Amerika);
Dan memerintahkan kepada Tergugat untuk tetap membayar upah/gaji yang
m
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
2. Menyatakan bahwa hubungan kerja antara Penggugat selaku pekerja
si
dengan Tergugat selaku Pengusaha berakhir karena Pemutusan Hubungan
Kerja (PHK);
ne
ng
3. Menghukum Tergugat untuk membayar pesangon atau kompensasi kepada
Penggugat sebesar US$. 80.000,- (delapan puluh ribu US Dollar) dan
Rp8.295.300,00 (delapan juta dua ratus sembilan puluh lima ribu tiga ratus
do
gu rupiah), dengan perincian sebagai berikut:
Gaji Pokok X janga waktu berakhirnya PKWT/IMTA (dari sejak bulan februari
In
A
2015 s/d bulan November 2015):
US$ 8.000 X 10 Bulan = US$ 80.000
ah
lik
Biaya pengurusan VISA dan KITAS US$ 900
Total US$ 80.900
(delapan puluh ribu Sembilan ratus Dolla Amerika);
am
ub
Biaya tiket pesawat pengurusan visa Rp8.295.300,00 (delapan juta dua ratus
Sembilan puluh lima ribu tiga ratus rupiah);
ep
4. Menghukum dan sekaligus memerintahkan kepada Tergugat secara
k
si
pesangon atau kompensasi kepada Penggugat sebesar US$ 80,000,-
(delapan puluh ribu US Dolla) dan Rp. 8.295.300,- (delapan juta dua ratus
ne
ng
Sembilan puluh lima ribu tiga ratus rupiah), dengan perincian sebagai
berikut:
do
gu
Gaji Pokok X janga waktu berakhirnya PKWT/IMTA (dari sejak bulan februari
2015 s/d bulan November 2015):
US$ 8.000 X 10 Bulan = US$ 80.000
In
A
lik
ub
Rp5.000.000 (lima juta rupiah) /hari setiap kali Tergugat lalai memenuhi isi
ep
putusan dalam perkara ini terhitung sejak putusan ini diucapkan hingga
ah
dilaksanakan;
R
6. Menyatakan sah dan berharga sita jaminan atas harta kekayaan milik
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
a. Tanah dan bangunan yang terletak dan setempat dan dikenal sebagai
si
Business Center Tinggi Diraja, Jalan Sendawar Raya Blok A Nomor 10-
11, Kecamatan Barong Tongkok Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan
ne
ng
Timur, Berikut denga segala sesuatu yang betada diatasnya;
b. Apartemen Pasific Place Tower B Lantai 19, Kawasan SCBD, Jalan
Jendral Sudirman Kaveling 52-53 Jakarta Selatan;
do
gu 7. Menghukum dan sekaligus memerintahkan kepada Tergugat untuk tundut
dan patuh pada seluruh isi putusan dalam perkara ini;
In
A
8. Menyatakan bahwa putusan dalam perkara ini dapat dialksanakan terlebih
dahulu walaupun ada upaya perlawanank, verzet maupun Kasasi (uit
ah
lik
Voerbaar bajvoorraad);
9. Menghukum tergugat unutk membayar seluruh biaya perkara yang timbul
akibat adanya perselisihan Bungan industrian ini;
am
ub
Atau, apabila Majelis Hakim yang memerisa, mengadili dan memutuskan
perkara ini berpendapat lain, mohon keadilan yang seadil-adilnya (ex aeuo et
ep
bono);
k
si
PHI/2015/PN.Smr. tanggal 22 Desember 2015 yang amarnya sebagai berikut:
Dalam Provisi:
ne
ng
do
gu
Penggugat biaya pengurusan VISA dan KITAS sebesar US$ 900 serta biaya
tiket pesawat pengurusan Visa sebesar Rp8.295.300,00;
ah
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
oleh Panitera Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
si
Samarinda, permohonan tersebut diikuti dengan memori kasasi yang diterima
di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
ne
ng
Samarinda pada tanggal 18 Januari 2016;
Bahwa memori kasasi telah disampaikan kepada Tergugat pada tanggal
25 Februari 2016, kemudian Tergugat mengajukan kontra memori kasasi yang
do
gu diterima di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Samarinda pada tanggal 3 Maret 2016;
In
A
Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta keberatan-
keberatannya telah diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama,
ah
lik
diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara yang ditentukan dalam
undang-undang, sehingga permohonan kasasi tersebut secara formal dapat
diterima;
am
ub
Menimbang, bahwa keberatan-keberatan kasasi yang diajukan oleh
Pemohon Kasasi dalam memori kasasinya adalah:
ep
Keberatan Pertama:
k
si
keberatan dengan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pegadilan Negeri Samarinda selaku Judex Facti yang dalam
ne
ng
do
gu
lik
Kerja Asing telah mengatur dan mewajibkan kepada setiap Pengusaha dan/atau
Pemberi Kerja berbentuk badan usaha yang akan mempekerjakan Tenaga
m
ub
Indonesia”;
ep
dibuat dan ditandatangani oleh Pengusaha dan Pekerja/Buruh Asing maka yang
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Tenaga Kerja Asing (IMTA) dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
si
RI”;
“Menimbang, Bahwa Perjanjian Kerja yang dibuat oleh Tergugat dan telah pula
ne
ng
ditandatangani oleh Penggugat sebelum Tergugat selaku pemberi kerja
mendapatkan IMTA adalah cacat prosedural dan demi hukum belum sah
sebagai sebuah perjanjian kerja antara Tergugat dengan Penggugat”;
do
gu Bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat tidak sependapat dan sangat
keberatan dengan pertimbangan Judex Facti karena, jelas-jelas pertimbangan
In
A
Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pegadilan Negeri
Samarinda selaku Judex Facti sebagaimana pertimbangan tersebut di atas,
ah
lik
pada alinea ke 3, alinea ke 4 dan alinea ke 5 telah salah dan keliru, jika
dicermati pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industial pada
Pengadilan Negeri Samarinda, bahwa tidak pernah ada Peraturan Menteri
am
ub
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 12 tahun 2003 tentang Tata Cara
Penggunaan Tenaga Kerja Asing, oleh karena itu Judex Facti telah salah dan
ep
keliru dalam menerapkan hukum dan peraturan per-Undang-undangan;
k
si
sebelum Perjanjian Kerja dibuat dan ditandatangani oleh Pengusaha dan
Pekerja/Buruh Asing maka yang wajib terlebih dahulu dimohonkan adalah
ne
ng
do
gu
31 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 12 tahun
2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang dikutip
sebagaiberikut:
In
A
“Dalam hal Ditjen Imigrasi telah mengabulkan permohonan visa untuk dapat
bekerja atas nama TKA yang bersangkutan dan menerbitkan surat
ah
lik
ub
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kasasi/Penggugat pada tanggal 12 Maret 2015 jelas-jelas membuktikan bahwa
si
persyaratan untuk mengajukan permohonan IMTA telah dipenuhi oleh pemberi
kerja dalam hal ini Termohon Kasasi/Tergugat yang salah satu persyaratannya
ne
ng
adalah copy draft perjanjian kerja;
Bahwa Pemohon Kasasi/Penggugat tidak sependapat dan sangat
keberatan dengan pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial
do
gu pada Pegadilan Negeri Samarinda selaku Judex Facti yang telah
memberptimbangkan bahwa “Perjanjian Kerja yang dibuat oleh Tergugat dan
In
A
telah pula ditandatangani oleh Penggugat sebelum Tergugat selaku pemberi
kerja mendapatkan IMTA adalah cacat prosedural dan demi hukum belum sah
ah
lik
sebagai sebuah perjanjian kerja antara Tergugat dengan Penggugat”, karena
berdasarkan Pasal 31 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Nomor 12 tahun 2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga
am
ub
Kerja Asing menyebutkan bahwa salah satu persyaratan permohonan IMTA
adalah copy draft perjanjian kerja, dengan demikian Perjanjian Kerja yang
ep
dibuat oleh Tergugat yang ditandatangani oleh Penggugat sebelum Tergugat
k
selaku pemberi kerja mendapatkan IMTA adalah tidak cacat prosedural dan sah
ah
si
memenuhi persyaratan permohonan IMTA seperti yang dipersyaratkan oleh
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 12 tahun 2013
ne
ng
tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing Pasal 31 ayat (1);
Bahwa hubungan kerja antara Pemohon Kasasi/Penggugat selaku
do
gu
lik
ub
Bahwa mengenai adanya Perjanjian Kerja yang telah dibuat dan hanya
ditanda-tangani oleh Pemohon Kasasi/Penggugat saja tanpa ditanda-tangani
ka
oleh Termohon Kasasi/Tergugat, telah sah sebagai suatu hubungan kerja tanpa
ep
“Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara Pengusaha dan
es
ng
2003 juga telah menyebutkan bahwa perjanjian kerja dapat dibuat baik secara
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
“tertulis” ataupun “lisan”, sehingga apabila dihubungkan dengan perkara a quo,
si
maka dapat diasumsikan bahwa karena Perjanjian Keja antara Pemohon
Kasasi/Penggugat hanya ditanda-tangani oleh Pemohon Kasasi/Penggugat saja
ne
ng
tanpa ditanda-tangani oleh Termohon Kasasi/Tergugat, sehingga perjanjian
terebut dianggap tidak pernah ada, akan tetapi walaupun demikian berdasarkan
fakta-fakta dan bukti-bukti yang telah disampaikan oleh Pemohon Kasasi
do
gu diantaranya Pemohon Kasasi/Penggugat telah ditempatkan bekerja di tambang
milik Termohon Kasasi/Tergugat dan adanya surat PHK yang telah dikeluarkan
In
A
oleh Termohon Kasasi/Tergugat selaku pengusaha, serta IMTA yang telah
diterima oleh Pemohon Kasasi/Penggugat, maka telah dapat dibuktikan bahwa
ah
lik
secara “lisan” telah terjadi hubungan kerja antara Pemohon Kasasi/Penggugat
selaku pekerja dengan Termohon Kasasi/Tergugat selaku pengusaha, oleh
karena itu karena antara Pemohon Kasasi/Penggugat dengan Termohon
am
ub
Kasasi/Tergugat telah terjadi hubungan kerja untuk waktu tertentu, maka
apabila Termohon Kasasi/Tergugat memberhentikan (PHK), secara sepihak
ep
sudah sepatutnya Termohon Kasasi/Tergugat berkewajiban untuk memberikan
k
si
Keberatan Kedua:
Bahwa Pengadilan Hubungan Industrial pada Pegadilan Negeri
ne
ng
do
gu
lik
berikut :
“Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 54 ayat (1) huruf h maka perjanjian
m
ub
Apabila salah satu pihak tidak menandatangani perjanjian kerja karena tanpa
ep
tanda tangan suatu perjanjian akan menjadi tidak sah sebagai alat bukti tulisan.
ah
Tanpa tanda tangan sebuah perjanjian tidak akan dikenali siapa para pihak
R
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sahnya perjanjian karena tidak memenuhi syarat subjektif yaitu para pihak atau
si
salah satu pihak tidak;
Tergugat tetapi belum ditandatangani oleh Tergugat dan ternyata memberikan
ne
ng
kata sepakatnya;
Menimbang, bahwa perjanjian kerja yang dibuat oleh sudah ditandatangani oleh
Penggugat, maka sebagai pemberi kerja, Tergugat belum dinyatakan sepakat
do
gu dengan klausul-klausul yang terdapat di dalam isi Perjanjian Kerja dimaksud
meskipun Penggugat sebagai penerima kerja sudah menandatanganinya.
In
A
Ditambah lagi pada saat dibuatnya perjanjian kerja ternyata pihak penerima
kerja yang merupakan Warga Negara Korea Selatan dikategorikan sebagai
ah
lik
Tenaga Kerja Asing sehingga kepada dirinya sebelum menandatangani
Perjanjian Kerja wajib dimohonkan oleh Pemberi Kerja suatu syarat yaitu, Izin
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) sebagaimana yang diatur di dalam
am
ub
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 12 tahun 2003
tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing sehingga secara objectif
ep
Perjanjian Kerja yang dibuat oleh Tergugat dan telah ditandatangani oleh
k
Penggugat pada tanggal 9 Februari 2015 adalah tidak memenuhi kriteria “suatu
ah
si
KUH Perdata uang berakibat batal demi hukum suatu perjanjian;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas
ne
ng
do
gu
Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) yang secara faktual baru diterbitkan
oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI pada tanggal 12 Maret 2015
ah
lik
(vide bukti P-3) sehingga perjanjian kerja yang demikian dinyatakan batal demi
hukum dan dianggap tidak pernah ada”;
m
ub
selaku Judex Factie menjadi salah dalam penerapan hukum, karena jelas-jelas
es
bahwa Perjanjian Kerja tanggal 9 Februari 2015 dibuat oleh pihak Termohon
M
ng
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kasasi/Penggugat sebagai penerima kerja dengan Termohon Kasasi/Tergugat
si
sebagai pemberi kerja dan dituangkan dalam suatu Perjanjian Kerja yang telah
ditandatangani oleh Pemohon Kasasi/Penggugat dan mulai tanggal 9 Februari
ne
ng
2015 Pemohon Kasasi/Penggugat sudah diakui sebagai karyawan dari
Termohon Kasasi/Tergugat dengan jabatan sebagai Manager Marketing seperti
yang tertuang dalam perjanjian kerja yang telah disodorkan dan ditandatangani
do
gu oleh Pemohon Kasasi/Penggugat, dengan dibuktikan Pemohon
Kasasi/Penggugat langsung ditugaskan di wilayah tambang milik Termohon
In
A
Kasasi/Tergugat, juga diakui oleh Termohon Kasasi/Tergugat dalam Mediasi di
Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, bahwa Pemohon
ah
lik
Kasasi/Penggugat baru bekerja 17 hari (vide bukti P-8 dan T-4) dalam
perusahaan Termohon Kasasi/Tergugat serta dikuatkan pula dengan surat
Pemutusan Hubungan Kerja Nomor 001/KS/HRD/SK-PHK/III/2015 yang
am
ub
dikeluarkan pada tanggal 2 Maret 2015 (vide bukti P-7) yang berarti secara tidak
langsung Termohon Kasasi/Tergugat mengakui bahwa Pemohon
ep
Kasasi/Penggugat adalah karyawannya, maka sesuai penjelasan diatas cukup
k
Perjanjian Kerja tanggal 09 Februari 2015, yang berarti secara logika Termohon
R
si
Kasasi/Tergugat sangat mengetahui dan memahami serta menyetujui isi dari
klausul-klausul Perjanjian Kerja a quo, jadi ketiadaan tanda tangan dari
ne
ng
do
gu
sebelumnya telah sepakat dengan point-point pada Perjanjian Kerja a quo dan
dituangkan dalam suatu perjanjian kerja yang dibuat oleh Termohon
Kasasi/Tergugat, belum ditandatanganinya Perjanjian Kerja yang Termohon
In
A
lik
ub
tahun 2003 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga Kerja Asing, padahal
R
Peraturan yang dimaksud itu tidak pernah ada, karena dasar hukum yang
es
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Negeri Samarinda selaku Judex Facti telah salah maka sudah seharusnya
si
putusan Judex Facti dibatalkan;
Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
ne
ng
Negeri Samarinda selaku Judex Facti telah salah dalam penerapan hukum
dimana dalam pertimbangannya Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial
pada Pengadilan Negeri Samarinda selaku Judex Facti yang telah menyebutkan
do
gu bahwa pada saat dibuatnya Perjanjian Kerja ternyata pihak penerima kerja yang
merupakan warga negara Korea Selatan dikategorikan sebagai Tenaga Kerja
In
A
Asing sehingga kepada dirinya sebelum menandatangani perjanjian kerja wajib
dimohonkan oleh Pemberi Kerja suatu syarat yaitu, Izin Mempekerjakan Tenaga
ah
lik
Kerja Asing (IMTA) sebagaimana yang diatur di dalam Peraturan Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor 12 tahun 2003 tentang Tata Cara
Penggunaan Tenaga Kerja Asing sehingga secara objektif Perjanjian Kerja yang
am
ub
dibuat oleh Tergugat dan telah ditandatangani oleh Penggugat pada tanggal 9
Februari 2015 adalah tidak memenuhi kriteria “suatu sebab yang terlarang”
ep
sebagaimana yang dimaksudkan di dalam Pasal 1320 KUH Perdata yang
k
berakibat batal demi hukum suatu perjanjian, jelas salah dan mengada-ada,
ah
karena jelas jelas dalam Pasal 31 ayat (1) Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
R
si
Transmigrasi Nomor 12 tahun 2013 tentang Tata Cara Penggunaan Tenaga
Kerja Asing menyebutkan bahwa salah satu persyaratan permohonan IMTA
ne
ng
adalah copy draft perjanjian kerja, dengan telah dikeluarkannya IMTA atas
nama Pemohon Kasasi/Penggugat oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
do
gu
lik
yang halal” yang merupakan syarat subyektif dari suatu perjanjian sesuai Pasal
1320 KUHPerdata dikarenakan Perjanjian Kerja tersebut bukanlah obyek yang
m
ub
Agung berpendapat:
ep
meneliti secara saksama memori kasasi tanggal 18 Januari 2016 dan kontra
R
Judex Facti, dalam hal ini Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Negeri Samarinda tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan
si
sebagai berikut:
- Bahwa perjanjian kerja yang dibuat antara Penggugat dan Tergugat
ne
ng
batal demi hukum karena perjanjian dibuat pada tanggal 9 Februari
2015, dan IMTA baru diterbitkan pada tanggal 12 Maret 2015, lagi
pula perjanjian itu baru ditanda tangai oleh Penggugat;
do
gu Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata
bahwa Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
In
A
Samarinda dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau
undang-undang, sehingga permohonan kasasi yang diajukan oleh Pemohon
ah
lik
Kasasi: KIM SE JONG tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa oleh karena nilai gugatan dalam perkara ini
Rp150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah) ke atas, sebagaimana
am
ub
ditentukan dalam Pasal 58 Undang Undang Nomor 2 Tahun 2004, maka biaya
perkara dalam tingkat kasasi ini dibebankan kepada Pemohon
ep
Kasasi/Penggugat;
k
si
Perselisihan Hubungan Industrial, Undang Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
ne
ng
do
gu
tersebut;
Menghukum Pemohon Kasasi/Penggugat untuk membayar biaya
ah
lik
perkara dalam tingkat kasasi ditetapkan sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah)
m
ub
Fachruddin, S.H., C.N., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah
ep
Agung sebagai Ketua Majelis, H. Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H., M.H., dan
ah
Anggota, putusan tersebut diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada
es
hari itu juga oleh Ketua Majelis dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
tersebut dan oleh Ninil Eva Yustina, S.H., M.Hum., Panitera Pengganti tanpa
si
dihadiri oleh para Pihak.
Hakim - Hakim Anggota, Ketua Majelis,
ne
ng
ttd./ ttd./
H. Dwi Tjahyo Soewarsono, S.H., M.H. Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N.,
ttd./
do
gu Dr. Fauzan, S.H.,M.H.,
Panitera Pengganti,
In
A
ttd./
Ninil Eva Yustina, S.H., M.Hum.,
ah
lik
Biaya-biaya:
1. M e t e r a i…………….. Rp 6.000,00
2. R e d a k s i…………….. Rp 5.000,00
3. Administrasi kasasi……….. Rp489.000,00
am
ub
Jumlah …………………. Rp500.000,00
ep
k
ah
Untuk Salinan
R
Mahkamah Agung RI
si
a.n. Panitera
Panitera Muda Perdata Khusus
ne
ng
do
gu
lik
m
ub
ka
ep
ah
es
M
ng
on
d
In
A
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19