Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH TUGAS HUKUM BISNIS RISET UMKM :

KOPI DURO

Disusun Oleh :
Eza Rivaldy Maulana (1501200369)
Fahmi Hadi Prabowo (1501200301)
Raka Basya Deryansyah (1501200446)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS KOMUNIKASI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
BANDUNG
Daftar Isi
BAB 1 ..................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 3
A. Latar Belakang UMKM Yang Diteliti .................................................................................... 3
1. Sejarah Kopi Duro ................................................................................................................ 3
2. Produk Kopi Duro ................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................................... 4
C. Sumber Kepustakaan/Bahan Penelitian ................................................................................. 4
1. Sumber Data Primer................................................................................................................. 4
2. Sumber Data Sekunder ............................................................................................................ 5
3. Sumber Data Tersier ................................................................................................................ 5
BAB 2 ..................................................................................................................................................... 6
Landasan Teori Tentang UMKM........................................................................................................ 6
A. Landasan Teori dan Hukum .................................................................................................... 6
1. Pengertian UMKM ............................................................................................................... 6
2. Kriteria UMKM .................................................................................................................... 6
3. Klasifikasi UMKM ................................................................................................................ 8
4. Peranan UMKM.................................................................................................................... 8
A. Perkembangan/Pertumbuhan Tentang Jenis UMKM Duro Coffee..................................... 9
BAB 3 ................................................................................................................................................... 10
ANALISA ............................................................................................................................................ 10
A. Analisa SWOT ......................................................................................................................... 10
B. Analisis Marketing Research ................................................................................................. 11
C. Analisis Resiko Bisnis ............................................................................................................. 12
D. Analisis Hukum ....................................................................................................................... 12
BAB 4 ................................................................................................................................................... 13
KESIMPULAN & SARAN ................................................................................................................ 13
A. Kesimpulan .............................................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................................................ 13
Daftar Pustaka .................................................................................................................................... 14
Bukti Wawancara ............................................................................................................................... 15
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang UMKM Yang Diteliti1


UMKM merupakan jenis usaha yang memiliki peran penting dalam peningkatan PDB
(Pendapatan Domestik Bruto) satu negara khususnya di Indonesia dengan menghadapi Era
Industri 4.0. menurut Wikipedia, Industri 4.0 merupakan otomatisasi sistem produksi dengan
memanfaatkan teknologi dan big data. UMKM mampu menciptakan lapangan kerja bagi
masyarakat, namun sebelum hal ini terjadi dibutuhkan dukungan dari masyarakat dan
pemerintah untuk selalu mengkonsumsi atau menggunakan produk lokal. UMKM Kopi Duro
salah satunya, UMKM ini merupakan UMKM yang bergerak dibidang perkopian. Kopi Duro
merupakan salah satu usaha coffeshop yang berada di kota Bandung. Berbekal ilmu bisnis
yang diperoleh dari kampus, owner Kopi Duro ini membuka bisnis coffeshop yang menjual
berbagai olahan kopi dengan barista yang terbaik dan professional piihan dari sang owner.

1. Sejarah Kopi Duro2


Kopi Duro berdiri sejak dua tahun yang lalu dan terletak di Bandung. Paruda selaku pemilik
Kopi Duro memiliki inisiatif Bersama rekannya saat melihat coffee shop sedang marak
maraknya di Bandung. Mereka memanfaatkan lahan kosong rumah paruda untuk
mengalihfungsikan lahan tersebut menjadi sebuah kedai kecil bernama Kopi Duro. Target
market yang dipilih oleh owner yaitu anak remaja yang ingin meminum kopi dengan harga
terjangkau dan dapat diantar. Akhirnya, Kopi Duro mendapatkan respon yang sangat baik
dikalang remaja. Dan tempatnya yang sangat nyaman karena berada di tengah kota.

1
Andi Amri. “DAMPAK COVID-19 TERHADAP UMKM DI INDONESIA”. JURNAL BRAND, Volume 2 No. 1, Juni
2020.
2
Sri Sugianti. “PERAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM MENSEJAHTERAKAN
KARYAWAN DI PUSAT OLEH-OLEH MAK DENOK DESA SERDANG JAYA KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT”.
Skripsi, 2019.
2. Produk Kopi Duro
Kopi Duro memiliki beberapa produk makanan maupun minuman yang kekinian dan disukai
banyak kawula muda. Kopi Duro ini juga menyediakan beberapa hampers dan bundling untuk
konsumennya. Seiring dengan berkembangnya menu pada coffeshop, Kopi Duro ini terus
membuat dan berinovasi untuk mengeluarkan menu2 baru, Kopi Duro ini juga mempunyai
beberapa dessert diantaranya ialah croffle, roti buaya, donat, dll. Dari segi minuman pun
begitu, Kopi Duro ini terus menciptakan inovasi pada design packaging yang tentunya lucu
dan unik.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Risiko dan Marketing Research untuk coffeshop dipusat kota?
2. Bagaimana kepatuhan pajak dari Kopi Duro?

C. Sumber Kepustakaan/Bahan Penelitian3


Ada pun metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah sebagai berikut.
- Metode Pengumpulan Sumber Data
Metode pengumpulan data adalah teknik ataupun cara yang digunakan penulis untuk
mengumpulkan data yang nantinya data tersebut akan digunakan oleh penulis untuk
memperoleh bahan, keterangan, dan informasi terkait dengan penelitian ini. Pada penelitian
kali ini, kami menggunakan beberapa sumber data, yaitu :

1. Sumber Data Primer


Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data. Sumber primer yang kami peroleh dalam penelitian ini yaitu dengan menanyakan
langsung melalui google meet dengan owner Kopi Duro.

3
Imron Imron. “Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode
Kuantitatif Pada CV. Meubele Berkah Tangerang”. IJSE – Indonesian Journal on Software Engineering, Vol.5,
No. 1, Juni 2019, 19-28.
2. Sumber Data Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Dalam penelitian ini kami
mengumpulkan data-data dan informasi yang diperlukan dengan cara membaca buku, jurnal,
artikel, data dari internet, skripsi maupun tesis penelitian yang sebelumnya.
3. Sumber Data Tersier4
Data tersier merupakan data penunjang dari kedua data diatas yakni data primer dan data
sekunder. Data ini kami peroleh melalui kamus, insiklopedia dan lain sebagainya yang masih
ada keterkaitan dengan masalah yang kami teliti.

4
Jurnal Repository STAIN Kudus. (eprints.stainkudus.ac.id)
BAB 2

Landasan Teori Tentang UMKM

A. Landasan Teori dan Hukum

1. Pengertian UMKM5
Di Indonesia, definisi UMKM diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No.20
Tahun 2008 tentang UMKM. Pasal 1 dari UU terebut, dinyatakan bahwa Usaha mikro
adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang
memiliki kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam UU tersebut. Usaha kecil adalah
usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau
badan usaha yang buka merupakan anak perusahan atau bukan anak cabang yang dimiliki,
dikuasai atau menjadi bagian, baik langsung maupun tidak langsung, dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam UU
tersebut.

2. Kriteria UMKM6
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 UMKM memiliki kriteria sebagai
berikut:
A. Usaha Mikro, yaitu usaha produktif milik orang perorangan atau badan usaha milik
perorangan yang memenuhi kriteria yakni:
1) Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah)
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, 2) Memiliki hasil penjualan
tahunan paling banyak Rp 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah)
B. Usaha Kecil, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh
orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria yakni:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta
rupiah) sampai dengan paling banyak Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah).

5
Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), hal.16,17,18.
6
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, hal 12
C. Usaha Menengah, yaitu usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memenuhi kriteria:
1) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sampai
dengan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
2) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp50.000.000.000,00 (lima puluh milyar
rupiah).

7Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi UMKM berdasarkan kuantitas
tenaga kerja. Usaha kecil merupakan usaha yang memiliki jumlah tenaga kerja 5 orang
samapai dengan 19 orang, sedangkan usaha menengah merupakan usaha yang memiliki
jumlah tenaga kerja 20 orang sampai dengan 99 orang. Menurut Kementrian Keuangan,
berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK 016/1994 tanggal 27 Juni
1994 bahwa Usaha Kecil sebagai perorangan/badan usaha yang telah melakukan kegiatan
/usaha yang mempunyai penjualan/omset per tahun setinggi-tingginya Rp. 600.000.000
atau asset (aktiva) setinggi-tingginya Rp.600.000.000 (diluar tanah dan bangunan yang
ditempati ). Contohnya Firma, CV, PT, dan Koperasi yakni dalam bentuk badan usaha.
Sedangkan contoh dalam bentuk perorangan antara lain pengrajin industri rumah tangga,
peternak, nelayan, pedagang barang dan jasa dan yang lainnya.

7
Kresna Taruna. “Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)”. Scribd.com
3. Klasifikasi UMKM8
Dalam perspektif perkembangannya, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
merupakan kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu kelompok ini
terbukti tahan terhadap berbagai macam goncangan krisi ekonomi.Maka sudah menjadi
keharusan penguatan kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang melibatkan
banyak kelompok. Berikut ini adalah klasifikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM):

1) Livelhood Activities, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
digunakan sebagai kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang labih umum biasa
disebut sektor informal. Contohnya pedagang kaki lima.
2) Micro Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
memiliki sifat pengrajin tetapi belum memiliki sifat kewirausahaan.
3) Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
yang telah memiliki jiwa kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan subkontrak
dan ekspor.
4) Fast Moving Enterprise, merupakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang
telah memiliki jiwa kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi usaha
besar (UB).

4. Peranan UMKM9
Diakui, bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memainkan peran penting
di dalam pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di negara-negara sedang
berkembang (NSB), tetapi juga di negara-negara maju (NM). Di negara maju, UMKM
sangat penting, tidak hanya kelompok usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga
kerja dibandingkan usaha besar (UB), seperti halnya di negara sedang berkembang, tetapi
juga kontribusinya terhadap pembentukan atau pertumbuhan produk domestik bruto
(PDB) paling besar dibandingkan kontribusi
dari usaha besar.

8
Ade Resalawati, Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi pada sektor
UKM Indonesia, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,
2011), hal. 31.
9
Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, hal. 1
A. Perkembangan/Pertumbuhan Tentang Jenis UMKM Duro Coffee10

1. Konsep Duro Coffee


Kopi Duro merupakan sebuah UMKM yang diciptakan oleh 2 orang yang berinisiatif
untuk memanfaatkan lahan kosong depan rumah. Kopi Duro memiliki konsep self services.
Dimana pelanggan mengambil dan memesan makanan dan minuman langsung ke barista.
Konsep penjualan Kopi Duro ini adalah selfs services atau biasanya disebut pesan
sendiri. Dimana, para konsumen langsung memesan ke barista untuk dibuatkan minuman
atau makanan, sekaligus bisa request sesuai dengan keinginannya. Selain itu, Kopi Duro
ini juga memiliki fasilitas delivery untuk konsumen yang malas keluar rumah dan ingin
minum kopi.
Target market yang dipilih oleh owner yaitu anak remaja yang ingin meminum kopi
dengan harga terjangkau, kualitas terbaik dan memiliki fitur delivery.
2. Perkembangan Duro Coffee
Kopi Duro yang berdiri di tahun 2019 yang awalnya hanya ada beberapa pelanggan
dan masih belum diketahui orang-orang karena letaknya disamping rumah pribadi
sekarang Kopi Duro sudah memiliki pelanggan setia.

10
Yuli Rahmini. “Perkembangan UMKM”. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017.
BAB 3

ANALISA
A. Analisa SWOT11
➢ Strength
- Letak dari Kopi Duro sendiri berada ditengah kota, sehingga mudah untuk
dijangkau dan lebih strategis
- Produk dari Kopi Duro dijual dengan harga yang sangat terjangkau dibanding
dengan produk kopi lainnya
- Kopi Duro sering mengadakan promo di GoFood, GrabFood dan ShopeeFood
yang jelas dicari dan disukai banyak orang
- Kopi Duro menyediakan fasilitas parkir gratis, jadi pengunjung tidak perlu
bingung dan khawatir mencari tempat parkir
➢ Weakness
- Tempat Kopi Duro terbilang kecil untuk menampung banyaknya pecinta kopi
di kota Bandung
- Tempat parkir mobil agak jauh dari tempatnya
➢ Opportunities
- Banyak konsumen pada saat ppkm menggunakan fasilitas take away dan
dibantu dengan platform digital. Konsuen juga puas dengan pelayanan dari
Kopi Duro.
- Kopi Duro mempunyai peluang untuk diminati dan dikunjungi banyak orang
karena letaknya berada di pusat kota
➢ Threats
- Jika kondisi terus seperti ini dan Jika PPKM masih diberlakukan akan
menghambat pada kelancaran bisnis kopi duro

11
Afifudin. “ANALISIS SWOT (STRENGTHS, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS) KEBIJAKAN RELOKASI
PEDAGANG KAKI LIMA” (PKL). 2015 (iainpurwokerto.ac.id)
B. Analisis Marketing Research12
- Perumusan Masalah
Owner dari Kopi Duro pada awalnya ingin memanfaatkan lahan kosong didepan
rumah yang nganggur lalu daripada dijadikan halaman biasa sang owner terpikir
untuk membuat bisnis di lahan yang kosong tersebut. Ia berinisiatif dengan
temannya untuk membuat bisnis coffeshop di lahan yang kosong tersebut.
- Penentuan Desain Riset
Sang owner mulai membuat beberapa desain mulai dari penataan meja, desain
logo, nama, dll. Setelah menentukan nama dan beberapa desain produk dan logo
dari Kopi Duro, sang owner pun mulai mencari dan mempertimbangkan beberapa
harga yang sesai dengan biaya produksi dan laba nantinya.
- Penentuan Harga Dan Strategi Marketing
Setelah mempertimbangkan mulai dari biaya produksi, pengemasan sampai laba
untuk dibagi berdua nantinya, owner Kopi Duro pun melihat peluang dimana
banyak coffeshop yang menujual kopi dengan harga yang relatif tinggi lalu sang
owner pun ingin membuat differensiasi dengan membuat harga yang terjangkau.
Adapun untuk strategi marketing nya yaitu Kopi Duro sering membuat promo di
beberapa platform digital dan sering mengadakan acara dengan konsumennya
untuk meningkatkan brand awareness terhadap Kopi Duro ini.

12
SUNARTA,SE,MM. “MODUL RISET PEMASARAN” . 2007 (uny.ac.id)
C. Analisis Resiko Bisnis13
➢ Risiko Keuangan
Untuk modal keuangan dari Kopi Duro ini berasal dari 2 orang, jadi tidak terlalu
masalah untuk modalnya dan untuk keuangan kopi duro tidak ada permasalahan
sampai saat ini, mungkin pas PPKM kemarin keuangan agak menurun dikarenakan
kondisi pengunjung juga sepi.
➢ Risiko Operasional
Kopi Duro ini memiliki lahan sendiri yang berada di rumahnya sendiri dan sudah
memiliki beberapa tenaga kerja yang cukup memadai, sehingga Kopi Duro
memiliki kosistensi rasa dan pelayanan.
➢ Risiko Pemasaran
Menurut owner, Kopi Duro gencar melakukan promo di beberapa platform digital
dan sering melakukan kegiatan jumat berkah yang dilakukan Bersama
konsumennya agar dapat meningkatkan brand awareness terhadap Kopi Duro ini
sendiri.
➢ Risiko Produk
Kebersihan tempat bar dan kopi duro sering dilakukan check quality. Lalu, semua
makanan dan minuman Kopi Duro menggunakan timbangan untuk membuat
minuman jadi rasanya akan tetap sama walaupun bukan head barista yang
membuat.

D. Analisis Hukum14
Pengertian kepatuhan pajak (tax compliance) adalah bahwa wajib pajak mempunyai
kesediaan untuk mematuhi kewajiban pajaknya sesuai aturan yang berlaku tanpa perlu
diadakannya pemeriksaan, investigasi seksama (obtrusive investigation), peringatan ataupun
ancaman dan penerapan sanksi baik hukum maupun administrasi. Loebbecke (2003)
mengemukakan kepatuhan wajib pajak sebagai suatu tingkatan dimana seorang wajib pajak
memenuhi peraturan perpajakan di negaranya. Pendapat lain tentang kepatuhan wajib pajak
juga dikemukakan oleh Kiryanto (2000), seperti dikutip oleh Jatmiko (2006) yang menyatakan
suatu iklim kepatuhan wajib pajak adalah:
1) Wajib pajak paham dan berusaha memahami UU Perpajakan
2) Mengisi formulir pajak dengan benar
3) Menghitung pajak dengan jumlah yang benar.
4) Membayar pajak tepat pada waktunya Internal Revenue Service.
Sang owner dari Kopi Duro ini menjelaskan bahwa usahanya selalu patuh terhadap
perpajakan. Ia sadar akan pentingnya pajak bagi negara Indonesia ini. Ia selalu rajin
membayar pajak untuk Kopi Duro ini.

13
Madrika B.A.S, Salsabila D.K, Mualif Z, Johan C. “BUSINESS RISK MANAGEMENT ANALYSIS”. Jurnal Akuntansi
Universitas Jember, 2020.
14
Lina Mariana. “EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KPP PRATAMA MAKASSAR BARAT”.
Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi, 2020.
BAB 4

KESIMPULAN & SARAN


A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa Kopi Duro ini merupakan UMKM yang sudah berdiri selama
3 tahun. Sang owner melihat peluang dimana lahan didepan rumahnya kosong dan ia
berinisiatif untuk memanfaatkannya. Kopi Duro ini merupakan kedai kopi berbasis self
services dan delivery yang dapat dipesan melalui beberapa platform digital.

Kopi Duro ini mempunyai fasilitas untuk nongkrong dan delivery. Mereka juga terus
berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Mereka juga memiliki harga yang terjangkau
dan beberapa bundling agar lebih hemat. Untuk masalah perpajakan, Kopi Duro ini sangat
mematuhi sistem perpajakan yang ada di Indonesia. Sang owner sadar akan pentingnya
membayar pajak bagi kemajuan bangsa Indonesia.

B. Saran
Saran yang dapat diberikan ialah, Jika nanti sudah berkembang dan mempunyai nama
dan tempat dimasyarakat, jangan pernah tinggalkan budaya rajin pajak yang sudah
diterapkan sejak usaha Kopi Duro masih berkembang seperti sekarang.
Daftar Pustaka

Andi Amri. “DAMPAK COVID-19 TERHADAP UMKM DI INDONESIA”. JURNAL BRAND, Volume 2 No. 1,
Juni 2020.

Sri Sugianti. “PERAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM MENSEJAHTERAKAN
KARYAWAN DI PUSAT OLEH-OLEH MAK DENOK DESA SERDANG JAYA KABUPATEN TANJUNG JABUNG
BARAT”. Skripsi, 2019.

Imron Imron. “Analisa Pengaruh Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan
Metode Kuantitatif Pada CV. Meubele Berkah Tangerang”. IJSE – Indonesian Journal on Software
Engineering, Vol.5, No. 1, Juni 2019, 19-28.

Jurnal Repository STAIN Kudus. (eprints.stainkudus.ac.id)

Tulus T.H. Tambunan, UMKM di Indonesia, (Bogor : Ghalia Indonesia, 2009), hal.16,17,18.

Tulus Tambunan, Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, hal 12

Kresna Taruna. “Pengertian UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah)”. Scribd.com

Ade Resalawati, Pengaruh perkembangan usaha kecil menengah terhadap pertumbuhan ekonomi
pada sektor UKM Indonesia, (Skripsi: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2011), hal. 31.

Yuli Rahmini. “Perkembangan UMKM”. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos Vol. 6 No. 1 Januari 2017.

Afifudin. “ANALISIS SWOT (STRENGTHS, WEAKNESS, OPPORTUNITIES, THREATS) KEBIJAKAN


RELOKASI PEDAGANG KAKI LIMA” (PKL). 2015 (iainpurwokerto.ac.id)

SUNARTA,SE,MM. “MODUL RISET PEMASARAN” . 2007 (uny.ac.id)

Madrika B.A.S, Salsabila D.K, Mualif Z, Johan C. “BUSINESS RISK MANAGEMENT ANALYSIS”. Jurnal
Akuntansi Universitas Jember, 2020.

Lina Mariana. “EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN WAJIB PAJAK UMKM DI KPP PRATAMA MAKASSAR
BARAT”. Invoice: Jurnal Ilmu Akuntansi, 2020.
Bukti Wawancara

Anda mungkin juga menyukai