5A Hustle Culture 193232021 Nissa Vidyanita
5A Hustle Culture 193232021 Nissa Vidyanita
Hustle Culture
CULTURE
Menekan diri
Glorifikasi sendiri
Bekerja 18-24 Para hustlers selalu
produtivitas Jam mempush diri mereka
Para hustlers selalu Tak heran para hustlers untuk terus bekerja.
berpendapat bahwa juga cenderung bekerja Penekanan pada diri
mereka produktif. tanpa mengingat waktu. sendiri ini memunculkan
Padahal kenyatanya Menurut para hustlers, sikap comparative dan
hustlers tidak benar- semakin lama mereka competitive yang
benar produktif akan bekerja maka akan membuat para hustlers
tetapi over produktif. semakin menambah value cenderung tidak mau
dalam hidup mereka. kalah.
Kerangka Penelitian
Bahagia
Bekerja terus-menerus
CULTURE
Gaya Hidup Kontruksi sosial Teknologi Toxic Positivity
Gaya hidup mewah yang Jabatan dan finansial Kemajuan teknologi jadi oxic positivity adalah
banyak dipertontonkan telah menjadi tolak ukur penyebab hustle culture dorongan untuk tetap
oleh para konten kesuksesan hidup. menyebar dengan cepat. berasumsi positif
creator, selebgram, Smartphone yang kamu walaupun sedang
aktris menjadi penyebab miliki tak hanya mengalami situasi
hustle culture berfungsi untuk tertekan. Asumsi ini
berkomunikasi, bersumber dari dalam
melainkan sarana untuk hati atau perkataan
bekerja orang di sekitar
PENGKAJIAN
Teori Stratifikasi Sosial
Menurut Weber, kelas sosial merupakan
stratifikasi sosial yang berkaitan dengan
hubungan produksi dan penguasaaan
kekayaan. Sedangkan status sosial merupakan
TEORI
manifestasi dari stratifikasi sosial yang
berkaitan dengan prinsip yang dianut oleh
komunitas dalam mengkonsumsi kekayaa
nnya dan/atau gaya hidupnya
Teori Strukturalisme
Selain itu penelitian ini juga menekankan
sudut pandang antropologi dengan
menggunakan teori strukturalisme. Konsep
mengenai struktur sosial dan ilmu antropologi
sosial diuraikan dalam Teori Strukturalisme
oleh Radcliffe Brown
8
CONCLUSION
produktivitas. Namun ada yang berbeda dari
makna kedua kata di atas. Hustling berarti
terusmenerus. Hal yang dilakukan secara terus-
menerus sangatlah tidak baik. Penyebab hustle
culture di era ini adalah gaya hidup yang
ditampilkan oleh para aktris , aktor, selebgram
atau influencer. Banyak orang yang tergiur akan
hal tersebut, sehingga mulai terobsesi dengan
dunia kerja.