Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT. karena berkat rahmat-Nyalah tugas
karya ilmiah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Karya kami
ini, membahas mengenai “Perilaku Hidup Konsumtif di Kalangan Remaja”.
Karya ilmiah  ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia
untuk memperdalam pemahaman dalam pembuatan karya ilmiah maupun makalah.
Dalam proses penyusunan karya ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih kami khususkan kepada yang terhormat  Ibu xxx
selaku dosen bahasa indonesia di x yang telah membimbing kami dalam proses penyelesain
karya ilmiah ini.
Kami menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, oleh karena itu mohon saran dan kritiknya . Kami berharap semoga karya ilmiah ini
bermanfaat bagi kita semua.
                                                                                   
                                                                              18 Februari 2015
                                                                  

2
HALAMAN PENGESAHAN
Karya Ilmiah yang berjudul “Perilaku Hidup Konsumtif di Kalangan Remaja” disusun oleh xxx
dan xxx. Telah dibaca dan disahkan di Jakarta tanggal ... 

3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..........................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................2
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................3
DAFTAR ISI.......................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................................5
B. Identifikasi Masalah....................................................................................................5
C. Rumusan Masalah.......................................................................................................6
D. Tujuan Penulisan.........................................................................................................6
E. Metode Penulisan........................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN
A. Makna Konsumtif.......................................................................................................7
B. Pemicu Perilaku Konsumtif........................................................................................7
C. Dampak Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja.....................................................8
D. Cara Menghindari Perilaku Konsumtif.......................................................................9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................................11
B. Saran.........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

4
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang


Setiap orang mempunyai kebutuhan hidup yang dipenuhinya dengan cara yang berbeda-
beda. Ada yang memenuhi kebutuhannya secara wajar dan ada juga yang berlebihan dalam
pemenuhan kebutuhannya. Hal tersebut menyebabkan orang-orang untuk berperilaku konsumtif.
Perilaku konsumtif seperti ini terjadi pada hampir semua lapisan masyarakat. Tidak hanya pada
orang dewasa, perilaku konsumtif pun banyak melanda para remaja.        
Berbagai produk industri mengincar remaja sebagai target pemasarannya, antara lain karena
karakteristik mereka yang labil, spesifik dan mudah dipengaruhi sehingga akhirnya mendorong
munculnya berbagai gejala dalam perilaku membeli yang tidak wajar. Membeli tidak lagi
dilakukan karena produk tersebut memang dibutuhkan, namun membeli dilakukan karena alasan-
alasan lain seperti sekedar mengikuti mode, hanya ingin mencoba produk baru, ingin
memperoleh pengakuan sosial dan sebagainya.
Remaja merupakan obyek yang menarik untuk diminati oleh para ahli pemasaran. Kelompok
usia remaja adalah salah satu kekuatan bagi produsen karena remaja biasanya mudah terbujuk
rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, cenderung boros dalam menggunakan
uangnya, lebih mudah terpengaruh teman dalam berperilaku, dan biasanya lebih mementingkan
gengsinya untuk membeli barang-barang bermerk agar mereka dianggap tidak ketinggalan
zaman.     
Perilaku konsumtif remaja terhadap barang-barang bermerk menarik untuk diteliti mengingat
remaja sebenarnya belum mampu bekerja mencari uang untuk memenuhi kebutuhannya. Maka
berdasarkan permasalahan  di atas, kami tertarik untuk mengkaji lebih dalam tentang perilaku
hidup boros.

B.   Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah, masalah-masalah yang muncul dapat diidentifikasi
sebagai berikut.
1. Banyaknya remaja yang belum mengetahui dampak perilaku konsumtif/boros.
2. Banyaknya remaja yang masih belum mampu menahan untuk membeli barang yang sesuai
keinginannya bukan kepentingannya.

5
3. Banyaknya remaja yang masih belum memiliki pemahaman tentang pola hidup hemat.

C.   Rumusan Masalah


 Bagaimana cara menghindari perilaku konsumtif di kalangan remaja?

D.   Tujuan Penulisan


 Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk :
1. Agar remaja dapat menahan keinginannya untuk tidak hidup boros.
2. Agar remaja mengetahui pemicu perilaku hidup boros.
3. Agar remaja mengetahui dampak perilaku hidup boros.
4. Agar remaja dapat menghindari perilaku hidup boros.

E.   Metode Penulisan


Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah metode diskriptif, yaitu metode
penelitian yang memberikan gambaran atau uraian suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada
perlakuan terhadap objek yang diteliti

6
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Makna Konsumtif


Perilaku konsumtif merupakan kecenderungan manusia untuk melakukan konsumsi tiada
batas menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia.
Kata konsumtif (sebagai kata sifat; lihat akhiran –if) sering diartikan sama dengan kata
konsumerisme. Padahal, kata yang terkahir ini mengacu pada segala sesuatu yang berhubungan
dengan konsumen. Sedangkan konsumtif lebih khusus menjelaskan keinginan untuk
mengonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk
mencapai kepuasan yang maksimal.
Suprana mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah sebagai kecenderungan seseorang yang
berperilaku secara berlebihan dalam membeli sesuatu atau membeli secara tidak terencana.
Penyebab perilaku konsumtif adalah semakin membaiknya keadaan sosial ekonomi sebagai
masyarakat, membanjirnya barang – barang produksi, efektifnya sarana periklanan termasuk
didalamnya media massa berkembangnya gaya hidup, mode,masih tebalnya sikap gengsi, status
sosial.
Lubis (1987)  mengatakan bahwa perilaku konsumtif adalah suatu perilaku membeli yang
tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional melainkan karena adanya
keinginan yang sudah mencapai taraf yang sudah tidak rasional lagi.
Jadi perilaku konsumtif adalah keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya
kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal.  Konsumen
memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan
menjadi kebutuhan pokok.
B.   Pemicu Perilaku Konsumtif
Perilaku konsumtif sekarang ini semakin terus mengakar di dalam gaya hidup
sekelompok bahkan hampir semua remaja. Ada beberapa penyebab para remaja cenderung
berperilaku konsumtif, yaitu :
1)   Pengaruh kapitalisme dan  globalisasi, dengan semakin banyaknya mall, supermarket, dan
toko serba ada, saat ini telah menjadi komoditas masyarakat terutama kaum remaja.

7
Kehadirannya dianggap mampu mengubah simbol peradaban manusia sehingga bisa mengubah
dunia menuju suatu kondisi yang konsumeristik dan sekaligus melahirkan trend atau gaya hidup
baru para remaja. Kondisi ini pada gilirannya menimbulkan apa yang disebut dengan budaya
consumer. (Chaney, David., dalam “ Lifestyles  1996 : 8 )
2)   Hasrat ( Dorongan dasar psikis manusia ), bahwa manusia itu senantiasa terdorong untuk
menilai atau mencari sesuatu yang lebih, dalam kehidupannya, disadari maupun tidak, manusia
selalu dipenuhi oleh berbagai keinginannya kepada segala sesuatu yang lebih atau melampaui.
Hasrat memang terbentuk dari rasa kurang (lack), namun hasrat terbentuk dari dua bentuk
dorongan dasar yang membuat manusia jadi menginginkan sesuatu.
3)   Remaja sebagai usia peralihan, karena usia remaja adalah usia untuk mencari identitas diri,
dimana remaja ingin diakui eksistensinya oleh lingkungan dengan berusaha menjadi lingkungan
tersebut. Kebutuhan untuk diterima dan menjadi sama dengan orang lain yang sebaya itu
menyebabkan remaja berusaha mengikuti berbagai atribut yang sedang populer. Salah satu jalan
untuk menjadi populer adalah dengan bergaya, mengikuti apa yang sedang menjadi trend pada
saat ini,.
4)   Pengaruh lingkungan, kebiasaan remaja yang berperilaku konsumtif disebabkan juga oleh
pengaruh lingkungan, yaitu dari lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal, seperti
pola asuh yang kurang bijak dari keluarga. Mereka yang hidup boros dan konsumtif biasanya
dibesarkan dari orang tua yang boros pula. Umumnya lebih impulsif, yakni tidak tak bisa
menunda keinginan. Akibat dari orang tua yang selalu memberikan pemenuhan atas setiap yang
diinginkan. Dan juga tidak adanya rasa prihatin dan kesadaran dari dalam diri untuk tidak
berperilaku konsumtif. Dan Lingkungan eksternal, seperti suka ikut-ikutan teman dan korban
mode.

5)   Pengaruh Iklan, iklan merupakan pesan yang menawarkan sebuah produk yang ditujukan
kepada khalayak lewat suatu media yang bertujuan untuk mempersuasi masyarakat untuk
mencoba  dan akhirnya membeli produk yang ditawarkan. Bagi produsen, kelompok usia remaja
adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya karena pola konsumsi seseorang terbantuk
pada usia remaja. Kehadiran iklan dalam kehidupan masyarakat terutama remaja mampu
menggiring seseorang untuk bertindak konsumtif.

C.   Dampak Perilaku Konsumtif di Kalangan Remaja

8
1)   Boros
Konsumerisme menjadikan remaja gemar menghambur-hamburkan uang untuk hal-hal tidak
begitu penting, hanya demi memenuhi keinginannya saja. Padahal seharusnya mereka membeli
apa yang dibutuhkan, bukan apa yang diinginkan.

2)   Menimbulkan masalah ekonomi keluarga


Terkadang apa yang dituntut oleh remaja di luar kemampuan orang tuanya sebagai sumber dana.
Hal ini menyebabkan banyak orang tua yang mengeluh saat anaknya mulai memasuki dunia
remaja. Dalam hal ini, perilaku tadi telah menimbulkan masalah ekonomi pada keluarganya.

3)   Menimbulkan kesenjangan sosial


Perilaku remaja yang konsumtif dapat menimbulkan kesenjangan sosial antara remaja dari
keluarga menengah ke atas yang selalu terpenuhi keinginannya dengan remaja yang berasal dari
keluarga menengah ke bawah.
D.   Cara Menghindari Perilaku Konsumtif
1)   Mengontrol Uang
Menabung dan mengontrol uang adalah hal yang penting agar anak tidak konsumtif. Perilaku
menabung sendiri dapat mulai diterapkan mulai dari anak dapat berjalan. Bermula dari orang tua
yang mengenalkan uang kepada anak, kemudian mengajarkan anak untuk memasukan uang koin
ke dalam celengan. Setelah anak sudah mulai mengerti nilai uang, ajarkanlah anak untuk
mengontrol uang.
2)   Bijak dalam berbelanja
Sikap bijak diperlukan untuk mengatur keuangan. Mengajarkan anak untuk bersikap bijak
menggunakan sangat penting. Dengan mengajarkan anak untuk tidak langsung menghabiskan
uangnya, dan menabung kembali uang kembalian usai membeli barang yang ia inginkan.
3)   Mengimbangi pengaruh konsumerisme dengan kegiatan positif
Mengikuti kegiatan olahraga, kesenian, kelompok-kelompok diskusi, atau berorganisasi, mereka
bisa mengatasi masalah sosial tersebut. Tentu saja, untuk melawan pengaruh buruk globalisasi
ini, perlu pula didukung orang tua, masyarakat dan juga pemerintah dengan menyediakan media
bagi remaja untuk berkreasi. Dengan beragam kegiatan positif ini, kita bisa mengasah kepekaan
sosial, rasa nasionalisme, dan patriotisme terhadap bangsa.

9
4)   Belajarlah untuk menentukan skala prioritas
Hal ini bisa dilakukan dengan cara membuat pos-pos pengeluaran dan menentukan kira-kira
berapa besarnya pos tersebut. Misalnya, untuk transportasi untuk perlengkapan sekolah
(seragam, alat tulis, tas dll), untuk beli pulsa, untuk jajan dan sebagainya. Serta berusahalah
untuk selalu berusaha mematuhi angka yang sudah tetapkan.
5)   Kurangi berpergian
Agar lebih hemat, kamu juga harus mengurangi untuk berpergian bersama teman-teman. Sering
pergi bersama teman-teman pada hari libur tentunya akan membuat kamu menjadi boros dan
pengeluaran jadi tak terkontrol. Selain itu, kurangi juga untuk berkumpul bersama teman-teman
setelah pulang sekolah.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Jadi perilaku konsumtif adalah perilaku konsumen yang bertindak secara emosional tanpa
didasarkan perencanaan dan kebutuhan melainkan hanya karena suatu pemuasan pemenuhan
keinginan akan suatu produk yang dianggap menarik. Perilaku konsumtif tidak lagi
didasarkan pada pertimbangan yang rasional dan dikendalikan oleh keinginan untuk
memenuhi hasrat kesenangan duniawi. Kaum wanita cenderung untuk berperilaku
konsumtif dibandingkan kaum pria. Perilaku konsumtif menyebabkan seseorang selalu
merasa tidak puas, dan boros.
B. Saran

1)    Hendaknya para remaja lebih bijak dalam mengontrol uang.


2)    Remaja hendaknya lebih memahami konsep hidup hemat.
3)    Peran orang tua sangat diperlukan untuk mendidik anak agar tidak boros.

11
DAFTAR PUSTAKA

Warsidi, Edi. 2011. Jangan Mau Jadi Pemboros. Bandung Barat: Pringgandani.
http://www.google.co.id/search?hl=id&newwindow=1&q=pengertian+prilaku-konsumtif/
http://abudaud2010.blogspot.com/2010/12/pengertian-perilaku-konsumtif.html
Tambunan, Raymond. 2001. Remaja Dan Perilaku Konsumtif. Jakarta : Artikel).
http://pondokibu.com/cara-menghadapi-anak-yang-konsumtif.html
http://ahhafidh.blogspot.com/2014/09/konsumerisme-pada-remaja-perilaku.html
https://enjaenplatinum.wordpress.com/2009/05/22/boros-dalam-kalangan-anak msekolah/

12

Anda mungkin juga menyukai