Anda di halaman 1dari 40

1 TUGAS REMEDIAL UTS DAN UAS MANAJEMEN PROMOSI KESEHATAN

2
3
4

6
7
8
9
10 Dosen Pembimbing :Lissa Ervina ,S.KEP.M.KM

11 DisusunOleh :

12 Rifqi Roofif Wahyudi

13 P05170020029

14 PRODI D-IV JURUSAN PROMOSI KESEHATAN

15 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN

16 BENGKULU

17 TAHUN 2021

18

19 MATERI 1
20 KONSEP MANAJEMEN

21 A. Pengertian manajemen

22Manajemen adalah Suatu proses melakukan kegiatan atau usaha untuk mencapai tujuan
23organisasi melalui kerjasama dengan oranglain.(Harsey dan Blanchard)

24Manajemen sebagai suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan suatu


25kegiatan.(James A. O’Brien) Manajemen adalah pelaksanaan bersama oranglain.(Harold Konte
26dan Cyril O’Donnel).

27Manajemen adalah pengorganisasian seluruh sumberdaya melalui perencanaan,


28pengorganisasian, pemberian bimbingan dan pengendalian agar tercapai sasaran-sasaran dan
29tujuan-tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. (Henry L.Silk)

30Dari pengertian para pakar diatas disimpulkan bahwa manajemen adalah suatu proses untuk
31mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan melalui perencanaan, pengorganisasian,
32kepemimpinan dan pemberian bimbingan.

33Manajemen dan informasi kesehatan adalah pengelolaan yang menghimpun berbagai upaya
34kebijakan kesehatan, administrasi kesehatan, pengaturan hukum kesehatan, pengelolaan data dan
35informasi kesehatan yang mendukung subsistem lainnya guna menjamin tercapainya derajat
36kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

37 PENGERTIAN MANAJEMEN KESEHATAN

38  Manajemen kesehatan adalah sebuah proses untuk mengelola sumber daya manusia yang
39 diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

40  Manajemen kesehatan masyarakat adalah sebuah proses mengelola sumber daya manusia
41 melalui penyelenggaraan program-program kesehatan serta upaya menggerakkan
42 partisipasi dan pemberdayaan masyarakat yang lebih fokus pada upaya upaya preventif
43 dan promotif

44Manajemen kesehatan adalah proses mengelola sumber daya manusia untuk meningkatkan
45derajat kesehatan melalui upaya penyelenggaraan program kesehatan juga penggerakan
46partisipasi dan pemberdayaan masyarakat yang berfokus pada upaya promotif dan preventif
47

48

49 B. Level Manajemen

50Organisasi tradisional umumnya dibagi menjadi tiga tingkatan:

51  Manajemen puncak (Top-level management)


52  Manajemen tingkat menengah (Middle-level management)
53  Manajemen tingkat rendah atau biasa disebut Manajemen Lini Pertama (Lower-
54 level management)

55Wewenang dan tingkat tanggung jawab para manajer di masing-masing tingkat ini berkurang
56saat kita menuruni tangga.

57Biasanya, level-level ini direpresentasikan dalam bentuk piramida yang memiliki banyak
58manajer level bawah, lebih sedikit manajer level menengah dan jumlah manajer terendah di level
59manajemen puncak.

60 C. Kemampuan atau skills Manajerial

61  Kemampuan teknis, service design adalah Dalam hal ini, keterampilan teknis
62 yang dimaksud adalah kemampuan hard skill terkait pekerjaannya. Misalnya,
63 seorang content manager, ia harus paham menggunakan perangkat lunak terkait
64 konten hingga aplikasi media sosial. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa
65 manajer tersebut dapat menjadi contoh dan membimbing stafnya ketika bekerja.
66 Kemampuan manajer memiliki skill untuk memahami sifat dari pekerjaan yang
67 akan dilaksanakan oleh bawahannya. Hal ini merujuk pada pengetahuan dan
68 kecakapan seseorang dalam proses atau teknis.
69  Kemampuan konseptual, relationship manager adalahKemampuan ini melibatkan
70 pengetahuan dan pengalaman manajer dalam memimpin sebuah tim. Pengetahuan
71 ini dapat membantu tim untuk merencanakan strategi dan memecahkan masalah.
72 Seorang manajer yang memiliki pengetahuan yang luas seputar pekerjaan dan
73 industrinya, akan lebih mudah menganalisis suatu masalah.Tak hanya
74 menganalisis, hal ini akan membantunya untuk menemukan solusi yang kreatif
75 bahkan inovasi baru.Kemampuan seorang manajer dalam melihat organisasinya
76 secara luas dan berpandangan ke depan. Manajer juga punya kemampuan yang
77 bersifat abstrak, menganalisis kekuatan kerja dalam situasi tertentu, kemampuan
78 kreatif dan inovatif, kemampuan untuk menganalisis lingkungan dan
79 perubahannya serta mengambil tindakan dalam kondisi tersebut. Seorang manajer
80 mempunyai kemampuan untuk mengonsep lingkungan, organisasi dan
81 pekerjaannya, sehingga seorang manajer mampu mengatur tujuan untuk
82 organisasinya, baik, untuk diri sendiri dan tim.
83
84  Kemampuan interpersonal, manfaat gabung komunitas Kemampuan dasar dari
85 management skill yang terakhir adalah interpersonal skill. Seorang
86 manajerharusbisa berkomunikasi dan berinteraksi dengan timnya sendiri maupun
87 tim di bagian lain dalam perusahan. Dengan membangun komunikasi dan
88 hubungan yang baik, seorang manajer dapat memaksimalkan potensi dari setiap
89 anggota di dalam timnya.Kemampuan untuk berinteraksi secara efektif dengan
90 orang-orang pada semua level. Kemapuan ini sangat penting untuk menjaga
91 hubungan serta komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi.
92

93 4. Langkah-Langkah Manajemen

94  MENDEFINISIKAN MASALAH

95  MENYUSUN TUJUAN

96  MENETAPKAN TANGGUNGJAWAB DAN DELEGASI WEWENANG

97  MENGALOKASIKAN SUMBER DAYA

98  MENDESAIN KONTROL

99  MONITOR KEMAJUAN

100  MEMECAHKAN MASALAH

101  MENILAI KINERJA


102 5. Kompetensi Manajerial

103  LEADERSHIP/KEPEMIMPINAN

104  SELF-OBJECTIVITY

105  ANALYTICAL THINKING

106  BEHAVIORAL FLEXIBILITY

107  ORAL COMMUNICATION

108  WRITTEN COMMUNICATION

109  PERSONAL IMPACT

110  RESISTANCE TO STRESS

111  TOLERANCE FOR UNCERTAINTY

112 6. Fungsi Manajemen

113 A. Fungsi-fungsi manajemen menurut ahli Henry Fayol :

114  Perencanaan (Planning)

115 Perencanaan (planning) adalah fungsi dasar (fundamental) dari manajemen, ini
116 dikarenakan fungsi manajemen pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan
117 pengendalian harus dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Proses perencanaan sifatnya
118 sangat dinamis, artinya dapat mengalami perubahan sewaktu-waktu sesuai dengan situasi
119 dan kondisi pada saat itu. Proses perencanaan ditujukan untuk masa yang akan datang
120 karena pada masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Untuk lebih
121 memahami lagi mengenai perencanaan, maka Henry Fayol memberi pernyataan
122 mengenai hal tersebut. Perencanaan berupa penentuan langkah awal yang memungkinkan
123 suatu organisasi dapat mencapai tujuannya dan juga berhubungan dengan usaha yang
124 dijalankan untuk mengantisispasi kecenderungan di masa-masa yang akan datang dan
125 penentuan sebuah strategi/ taktik yang tepat dalam rangka untuk mewujudkan tujuan
126 pada suatu organisasi.
127  Pengorganisasian (Organizing)

128 Henry Fayol menyatakan teori tentang pengorganisasian tentang organisasi lini, yaitu
129 adanya pemusatan wewenang pada level pimpinan organisasi, oleh karenanya berbagai
130 fungsi akan tersentralisasi pada tangan pimpinan tertentu sebab dengan tegas
131 memisahkan bidang kegiatan pimpinan (manajerial sebagai pusat wewenang) dan bidang
132 kegiatan teknis (nonmanajerial). Prinsip-prinsip pengorganisasian menurut Henry Fayol
133 adalah adanya pembagian tugas pekerjaan, kesatuan pengarahan, sentralisasi, mata rantai
134 tingkat jenjang organisasi.

135  Pengarahan (Commanding)

136 Fungsi Manajemen Menurut Henry Fayol pada proses pengarahan adalah ditujukan untuk
137 memberikan arahan kepada Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai pegawai pada suatu
138 organisasi/ perusahaan supaya pegawai yang bersangkutan dapat menyelesaikan tugasnya
139 secara baik.

140  Pengkoordinasian (Coordinating)

141 Pernyataan Henry Fayol mengenai koordinasi yaitu bahwa mengoordinasi dapat berarti
142 mengikat bersama menyatukan dan menyelaraskan seluruh kegiatan yang ada dalam
143 rangka untuk mencapai tujuan suatu organisasi.

144  Pengendalian (Controling)

145 Fungsi manajemen menurut Henry Fayol ini adalah merupakan aktivitas untuk
146 memantau, membuktika dan memastikan bahwa semua kegiatan yang telah melewati
147 tahapan pada fungsi manajemen sebelumnya berjalan seseuai dengan target dan juga
148 sesuai dengan standar dalam rangka untuk mencapai tujuan organisasi. Pada fungsi
149 controlling ini bermanfaat untuk memastikan bahwa kegiatan yang telah dilakukan sesuai
150 dengan rencana awal dan untuk mengevaluasinya serta untuk memberi pemecahahan
151 masalah yang betul (solusi) terhadap penyimpangan yang sifanya signifikan.

152 Fungsi-Fungsi Manajemen Secara umum :

153  Planning
154 Perencanaan adalah memilih sebuah tujuan dan mengembangkan sebuah strategi
155 untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan adalah fungsi yang menentukan apa
156 yang sebaiknya dikerjakan, untuk mencapai tujuan. Perencanaan dilakukan disemua
157 level (top, middle and supervisory).Perencanaan yang baik dapat membantu
158 organisasi mengarahkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan dan
159 dibuat dengan strategis terutama dalam pengambilan keputusan dan meningkatkan
160 kinerja.
161  Organizing

162 Pengorganisasian sangat penting dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang telah
163 tertuang dalam fungsi perencanaan organisasi.Dalam pengorganisasian ditentukan tugas
164 yang dilakukan, siapa yang melakukan, bagaimana tugas tersebut dikelola dan
165 dikoordinasikan agar segala sesuatu sesuai fungsinya.Pengorganisasian dibagi menjadi
166 dua yaitu pengorganisasian manusia dan pengorganisasian material yang mana pada
167 staffing, manajer berusaha untuk menemukan orang yang tepat untuk setiap pekerjaan
168 yang tepat.Setelah staffing langkah selanjutnya adalah mendefinisikan tujuan,Seorang
169 manajer harus menjelaskan kepada stafnya apa yang yang harus dikerjakan, bagaimana
170 cara mengerjakan sesuai kemampuannya. Pada directing ini mencakup komunikasi,
171 kepemimpinan, motivasi.

172  Controlling

173 Kontrol diidentikan dengan pengawasan maupun pengendalian, karena merupakan salah
174 satu fungsi manajemen yang penting untuk memonitor aktivitas-aktivitas organisasi
175 sertamemastikan apakah kinerja organisasi tersebut telah sesuai dengan perencanaan atau
176 mungkin diperlukan koreksi terhadap penyimpangan yang terjadi.

177
178 MATERI 2

179 KONSEP PERENCANAAN PROMOSI KESEHATAN

180 1. Perencanaan

181 Perencanaan adalah suatu proses. Proses perencanaan merupakan rangkaian urutan rasional
182di dalam penyusunan rencana. Proses mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: - Dapat disesuaikan
183dengan tujuan -Dapat disesuaikan dengan keterbatasan yang ada -Dapat dikembangkan sesuai
184dengan teknik dan kebutuhan tertentu. Perencanaan adalah kegiatan yang bersifat konseptual dan
185memerlukan banyak pemikiran. Perencanaan merupakan salah satu siklus dari proses pemecahan
186masalah, bagaimana mengubah posisi yang ada saat ini ke posisi yang diinginkan. Seorang
187perencana harus menentukan terlebih dahulu bagaimana posisi keadaan yang ada saat ini,
188bagaimana yang ideal seharusnya dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai posisi yang
189diinginkan.

190 2. Pengertian Perencanaan Kesehatan

191 Menurut Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO) : Perencanaan
192Kesehatan adalah suatu ketelitian, suatu interpretasi yang cermat serta suatu upaya
193pengembangan pelayanan kesehatan yang teratur yang dilaksanakan atas dasar pemanfaatan
194seluruh ilmu pengetahuan modern serta pengalaman yang dimiliki sedemikian rupa sehingga
195terpenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat berdasarkan sumber-sumber yang tersedia.

196 Perencanaan kesehatan merupakan suatu proses yang terdiri dari langkah langkah yang
197berkesinambungan (SEQUENTIAL); artinya suatu langkah tidak dapat dilakukan sebelum
198langkah sebelumnya terlaksana. Pengertian Perencanaan menurut para ahli Pengertian
199perencanaan saat ini banyak macamnya menurut para pakar. Beberapa di antaranya yang
200dipandang cukup penting : (Siagian (1994),

201 Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang daripada
202hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian yang telah
203ditentukan. (Kusmiadi (1995). Perencanaan adalah proses dasar yang kita gunakan untuk
204memilih tujuan-tujuan dan menguraikan bagaimana cara pencapaiannya. (Swansburg (1999)),
205Perencanaan adalah suatu proses berkelanjutan yang diawali dengan merumuskan tujuan dan
206merencanakan tindakan yang akan dilaksanakan, menentukan personel, merancang proses dan
207hasilnya, memberikan umpan balik pada personal, dan memodifikasi rencana yang diperlukan.
208(Suandy(2001),

209 Secara umum perencanaan merupakan proses penentuan tujuan organisasi (perusahaan) dan
210kemudian menyajikan (mengartikulasikan) dengan jelas strategi-strategi (program), taktik- taktik
211(tata cara pelaksanaan program) dan operasi (tindakan) yang diperlukan untuk mencapai tujuan
212perusahaan secara menyeluruh.

213 3. Tujuan Perencanaan Promosi Kesehatan


214  Tujuan Umum :
215 - Mengarahkan sumberdaya yang ada untuk upaya promosi kesehatan
216 - Mendukung pencapaian target program dan peningkatan kinerja dalam waktu
217 tertentu.
218 - Adanya kejelasan tentang upaya promosi kesehatan yang harus dilakukan secara
219 sistematis
220 - Mengarah pada tujuan program yang akan dicapai dalam waktu tertentu.
221  Tujuan khusus perencanaan Promosi Kesehatan
222 - Adanya kejelasan tentang :
223 - Jenis-tahapan kegiatan promkes
224 - Sumberdaya untuk upaya promkes
225 - Kebijakan publik dibutuhkan
226 - Media KIE Promkes
227 - Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan promosi kesehatan
228 - Sasaran/wilayah garapan promkes
229 - Peran mitra potensial promkes
230 - Indikator promkes di puskesmas.
231 4. Perencanaan Promosi Kesehatan

232 Perencanaan promosi kesehatan adalah proses diagnosis penyebab masalah, penetapan
233prioritas masalah dan alokasi sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan. Dalam membuat
234perencanaan promosi kesehatan, perencana harus terdiri dari masyarakat., professional kesehatan
235dan promotor kesehatan. Kelompok ini harus bekerja bersama-sama dalam proses perencanaan
236promosi kesehatan, sehingga dihasilkan program yang sesuai, efektif dan berkesinambungan.

237 5. Manfaat perencanaan

238 Memusatkan perhatian pada tujuan promosi kesehatan yang ingin dicapai.Perencanaan
239yang baik memungkinkan penggunaan sumber daya yang efisien sehingga dapat menangani
240beberapa kegiatan secara simultan dan memberikan kegiatan yang cukup pada masing-masing
241kegiatan.Mengurangi resiko ketidak pastian terhadap proses pelaksanaan kegiatan promosi
242kesehatan. Organisasi yang kompleks dan lingkungan yang kompleks dan lingkungan yang
243selalu berubah memerlukan perencanaan yang baik karena semakin beragamnya persoalan yang
244dihadapi dengan cara yang rasional seorang perencana dapat mengurangi resiko ketidakpastian
245yang dihadapi. Mencegah pemborosan sumberdaya dan mengoptimalkan penggunaan sumber
246daya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan promosi kesehatan.Jangkauan promosi
247kesehatan lebih luas dan terorganisir dengan baik.Mencegah terjadinya tumpang tindih dalam
248pelaksanaan.Menjadi dasar bagi pelaksanaan, pengawasan, pemantauan, dan penilaian upaya
249promosi kesehatan.

250  Perencanaan memungkinkan untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan tugas dengan


251 cara membandingkan hasil dengan rencana.

252  Pelaksanaan proses manajemen yang efektif harus diawali dengan perencanaan yang
253 baik.

254 6. Jenis Perencanaan Promosi Kesehatan

255 Ada beberapa jenis perencanaan promosi kesehatan, yaitu:

256 - Perencanaan berdasarkan alokasi waktu (jangka pendek, menengah dan panjang)
257 - Perencanaan promosi kesehatan berdasarkan program prioritas
258 - Perencanaan berdasarkan tatanan promosi kesehatan
259 - Perencanaan berdasarkan kegiatan promosi disetiap jenjang administrasi, di pusat,
260 provinsi, kabupaten/kota, puskesmas/kecamatan dan kelurahan/desa.
261 - Perencanaan berdasarkan pencapaian indikator kinerja, misalnya: pencapaian PHBS
262 di Rumah Tangga, PHBS di Sekolah, pencapaian Desa dan Kelurahan Siaga Aktif,
263 pencapaian target imunisasi lengkap pada bayi, peningkatan target persalinan yang
264 ditolong oleh tenaga kesehatan dan lain-lain.
265 - Perencanaan berdasarkan pada strategi promosi kesehatan (perencanaan advokasi,
266 bina suasana, gerakan pemberdayaan masyarakat).
267 - Perencanaan berdasarkan ruang lingkup program kesehatan, yaitu untuk satu program
268 atau program terpadu
269 - Perencanaan dalam menghadapi keadaan darurat
270 - Perencanaan berdasarkan fungsi operasional, misalnya: keuangan, ke tenaga kerjaan
271 dan lain-lain.
272 7. Strategi dasar dalam Promosi Kesehatan
273  Gerakan pemberdayaan masyarakat
274 - Gerakan pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah proses pemberian
275 informasi secara bertahap untuk mengawal proses perubahan pada diri sasaran, dan
276 tidak tahu menjadi tahu, dari tahu menjadi mau, dari mau menjadi mampu.
277 - Setiap fase perubahan memerlukan informasi yang berbeda. Tetapi yang paling
278 menentukan adalah di fase pertama, dimana kita harus dapat menyadarkan si sasaran
279 bahwa suatu masalah kesehatan adalah masalah bagi yang bersangkutan.
280  Reorientasi pelayanan kesehatan dan peningkatan personal skill
281 - Dalam melaksanakan kegiatan promosi kesehatan strategi peningkatan kemampuan
282 personal dalam melakukan suatu promosi sangat penting peranannya untuk
283 menunjang pelayanan kesehatan.
284  Advokasi
285 - Advokasi diperlukan untuk mendapatkan dukungan baik berupa peraturan perundang-
286 undangan, dana maupun sumber daya lainnya.
287 - Advokasi tidak boleh dilakukan ala kadarnya karena merupakan upaya/ proses
288 strategis yang terencana menggunakan informasi yang akurat dan tehnik yang tepat
289 agar mencapai sasaran.
290  Aliansi strategi kemitraan
291 - Kemitraan merupakan suatu kerjasama formal antara individu-individu, kelompok-
292 kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujua tertentu.
293 - Dalam kerjasama dan kesepakatan tentang komitmen dan harapan masing-masing,
294 tentang peninjauan kembali terhadap kesepakatan yang telah dibuat.
295 - Strategi tersebut dimaksudkan agar masyarakat menolong dirinya sendiri sehingga
296 menjadi masyarakat yang optimal mandiri berdaya untuk kesehatannya.

297
298 MATERI 3

299 Pengumpulan dan Pengkajian data dalam Perencanaan Promosi kesehatan

300 1. Tahap Pengkajian dan Perencanaan Promosi Kesehatan


301
302 Tahapan pertama dalam perencanaan promosi kesehatan adalah pengkajian
303tentanga p a yang dibutuhkan klien atau komunitas untuk
304m e n j a d i s e h a t . P e n g k a j i a n keperawatan adalah proses sistematis dari
305pengumpulan, verifikasi, dan komunikasidata tentang klien, baik individu maupun
306komunitas. Fase keperawatan ini mencakup dua langkah yaitu pengumpulan data, dari
307sumber primer (klien) dan sumber sekunder ( k e l u a r g a , t e n a g a k e s e h a t a n ) , d a n
308a n a l i s a d a t a s e b a g a i d a s a r u n t u k d i a g n o s a keperawatan (Bandman dan
309Bandman, 1995). Pengkajian bertujuan untuk menetapkandasar data tentang kebutuhan,
310masalah kesehatan, pengalaman yang terkait, praktik  k e s e h a t a n , t u j u a n , n i l a i
311d a n g a y a h i d u p y a n g d i l a k u k a n k l i e n .
312
313 A. Pengertian rencana promosi kesehatan
314
315 Tahap perencanaan penting dilakukan untuk memastikan bahwa promosi kesehatan yang
316dilaksanakan sejalan dengan maksud/sasaran prioritas kerja untuk memberikan pelayanan asuhan
317yang terbaik kepada klien seperti individu, kelompok dan masyarakat.Promosi kesehatan
318memerlukan model perencanaan karena perencanaan menyediakan cara untuk mengambil
319keputusan sehingga merupakan cara terbaik untuk mencapai hasil yang diinginkan. Pendekatan
320rasional menunjukkan bahwa cakupan penuh atau pilihan perlu diidentifikasi dan
321dipertimbangkan sebelum mengembangkan program yang lengkap.Model perencanaan rasional
322memberikan pedoman pengambilan keputusan yang mewakili langkah-langkah terbaik untuk
323mencapai tujuan yang ingin dicapai.Perencanaan memiliki keunggulan bahwa tujuan yang ingin
324dicapai jelas dan oleh karena itu diperlukan pada tahap perencanaan.
325 1. Evaluasi kebutuhan di bidang promosi kesehatan
326 2. Tetapkan tujuan untuk apa yang ingin dicapai
327 3. Tetapkan tujuan berdasarkan hasil yang akurat. Tujuannya harus SMART. Konkret, terukur,
328 dapat dicapai, realistis, batas waktu
329 4. Pilihan metode atau strategi untuk mencapai tujuan
330 5. Evaluasi hasil Beberapa rencana diperkenalkan dalam bentuk linier, tetapi beberapa model
331 perencanaan disajikan dalam bentuk siklus, yang menunjukkan bahwa hasil evaluasi akan
332 digunakan sebagai umpan balik pada tahap perencanaan berikutnya.
333
334 B. Perencanaan strategis untuk promosi kesehatan
335
336 Secara strategis menjelaskan hasil yang diinginkan dan sarana untuk mencapai tujuan
337yang dicapai dalam hasil implementasi, tetapi tidak harus dalam metode atau pengukuran
338hasil.Perencanaan strategis mengacu pada perencanaan kegiatan skala besar dengan mitra yang
339berbeda dan intervensi yang berbeda secara bertahap.Buku Putih Inggris tentang Kesehatan
340Masyarakat menyatakan bahwa perencanaan strategis mengacu pada kebijakan yang terkait
341dengan kebutuhan gabungan. Simnett (1995) menjelaskan beberapa tingkatan/level
342pengembangan strategis, antara lain:
343 1) Identifikasi pasangan favorit Anda
344 2) Diagnosis, yaitu mengenali di mana dan bagaimana Anda menginginkan sesuatu yang
345 berbeda
346 3) Visi terkait dengan hasil yang diharapkan
347 4) Pengembangan, kebutuhan untuk mengubah permintaan sesuai dengan tujuan yang
348 diinginkan, dan apakah program yang ada memenuhi harapan
349 Rencana pelaksanaan Merencanakan langkah selanjutnya
350
351 C. Model rencana promosi kesehatan
352
353 Menurut Elwes dan Simnett (1999), kerangka perencanaan promosi kesehatan meliputi:
354Fase 1: Identifikasi kebutuhan dan prioritas Untuk mengidentifikasi kebutuhan dan prioritas
355Anda, Anda perlu menyelidiki dan menyelidiki, atau memilih beberapa klien Anda berdasarkan
356kasus-kasus bermasalah. Penilaian kebutuhan dapat dilakukan dengan menyelidiki dan
357menyelidiki situasi pelanggan secara berurutan dan bertanya langsung tentang informasi dan
358saran yang terkait dengan pelanggan.Selain itu, ID dapat menampilkan catatan kasus untuk
359membantu mengidentifikasi topik umum. Contoh: Tim kesehatan akan menginstruksikan atau
360menginstruksikan Anda untuk mendirikan klinik gangguan tidur karena banyak orang tua
361mungkin mengetahui bahwa mereka memiliki masalah dengan pola tidur mereka. Misalnya,
362model perencanaan lain mengasumsikan perbedaan kecil.Model perencanaan The Tone (Tones,
3631974) dimulai dengan menetapkan tujuan promosi kesehatan dan kemudian dianalisis untuk
364menentukan intervensi pendidikan/promosi kesehatan yang tepat.Intervensi yang dilakukan
365dimodifikasi dengan mengacu pada karakteristik kelompok sasaran dan rincian program
366pendidikan.Model perencanaan Tone didasarkan pada intervensi pendidikan, dan kesinambungan
367strategi nasional untuk promosi kesehatan melengkapi tujuan promosi kesehatan dalam
368pelaksanaannya.Menurut Berry (1986), model perencanaan dimulai dengan pembentukan atau
369pengorganisasian kelompok kerja untuk mengkaji masalah dan mengidentifikasi proyek promosi
370kesehatan yang tepat untuk kasus/masalah yang mendesak.
373
374
375 Pengumpulan dan pengkajian data melalui SMD, Survey PHBS dan PIS PK
376
377 1. Indikator PIS PK
378  Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
379  Ibu bersalin di fasilitas kesehatan
380  Bayi mendapat kekebalan basal penuh
381  Bayi mendapat ASI eksklusif
382  Bayi menjalani pemantauan tumbuh kembang
383  Penderita TB paru diobati sesuai kriteria
384  Penderita hipertensi diobati
385  Orang dengan gangguan jiwa dirawat dan tidak diabaikan
386  Keluarga tidak merokok
387  Keluarga telah mengikuti Jaminan Kesehatan (JKN)
388  keluarga yang menjadi anggota memiliki akses air bersih
389  keluarga memiliki akses atau menggunakan jamban sehat
390 Berdasarkan indikator tersebut , perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS) untuk semua keluarga.
391Sedangkan status masing-masing indikator mencerminkan status PHBS keluarga yang bersangkutan.
392 Untuk menerapkan pendekatan keluarga ini, Anda perlu menerapkan atau mengembangkan tiga hal:
393Artinya, alat yang digunakan di tingkat keluarga. Sebuah forum komunikasi yang dikembangkan untuk
394kontak keluarga. Keterlibatan pegawai masyarakat sebagai mitra Pushesmas.Instrumen berikut
395diperlukan di tingkat keluarga. Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut Prokesga). Merupakan
396format folder keluarga yang merupakan sarana untuk merekam (menyimpan) data keluarga dan data
397pribadi keluarga.Data keluarga meliputi komponen rumah sehat (akses/ketersediaan air bersih dan
398akses/penggunaan jamban sehat). Data pribadi keluarga meliputi karakteristik pribadi (usia, jenis kelamin,
399pendidikan, dll) dan status pihak terkait: penyakit (hipertensi, TBC, gangguan jiwa) dan perilakunya
400(merokok, KB, tumbuh kembang anak), dan pemantauan perkembangan, ASI eksklusif. , dll.). Paket
401Informasi Keluarga (selanjutnya disebut Pinkesuga) diberikan kepada keluarga dalam bentuk leaflet,
402leaflet, paperback, atau format lainnya, tergantung pada masalah kesehatan mereka. Contoh: leaflet
403kehamilan dan nifas untuk keluarga dengan ibu hamil, leaflet tumbuh kembang bayi untuk keluarga
404dengan bayi, leaflet hipertensi untuk keluarga tekanan darah tinggi, dll. Forum komunikasi yang
405digunakan untuk menghubungi anggota keluarga adalah salah satu dari berikut ini:
406kunjungan rumah ke keluarga di wilayah kerja Puskesmas. Biasa dikenal dengan Focus Group Discussion
407(DKT) , atau Focus Group Discussion (FGD) Dasa PKK. Penawaran Konsultasi di UKBM (Posyandu,
408Posbindu, Pos UKK, dll). forum yang sudah ada di komunitas seperti Jemaat Taklim, Jemaat Desa dan
409Selapanan. Di sisi lain, keterlibatan pekerja masyarakat sebagai mitra dapat dilacak melalui kepegawaian
410berikut. Pelaksana Posyandu, Pelaksana Posbindu, Pelaksana Poskestren, Pelaksana PKK dan 4.444
411Pelaksana Kesehatan lainnya. Pengurus organisasi kemasyarakatan setempat seperti Pengurus PKK,
412Pengurus Karang Taruna, dan Pengurus Bacaan.
413Tujuan Program PISK Tahun 2019 adalah untuk dilaksanakan di seluruh Puskesmas di Indonesia.
414
415 2. Macam dan bentuk pertannyaan PIS PK
416  Pertanyaan penutup
417  Pertanyaan dengan melakukan observasi
418  Pertanyaan dengan bukti kepemilikan kartu
419  Pertanyaan dengan melakukan pengukuran
420  Pertanyaan lompatan
421
422 3. Blok 1.Pengenalan Tempat
423

424 1. Rincian 1, 2, 3, 5, (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan) Isikan


425 nama wilayah sesuai lokasi pengambilan data.

426 4 Rincian 4 Nama Puskesmas,Kode Puskesmas Isikan dengan nomor/digit sesuai urutan
427 puskesmas yang ada di kecamatan, tanpa melihat jenis puskesmas perawatan/non
428 perawatan.
429 6 Rincian 6 RT/RW
430 Isikan nomor Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sesuai lokasi pengambilan
431 data.Jika tidak memiliki RW (dusun a, lingkungan a, jorong dsb) silahkan Puskesmas
432 membuat nomor urut sendiri.Jika tidak ada RT isikan kode “098” pada kotak yang
433 tersedia.
434 7. Nomor Urut Bangunan/Rumah
435  Bangunan atau rumah yang dimaksud adalah bangunan/rumah biasa.
436  Isikan nomor urut bangunan/rumah sesuai dengan urutan bangunan/rumah yang
437 didatangi. Nomor urut bangunan/rumah diisikan dengan nomor 1, 2, 3,…..sampai dengan
438 nomor bangunan/rumah yang terakhir yang ada di setiap wilayah RT, sesuai dengan
439 urutan bangunan/rumah yang pertama kali didatangi.

440 8. Nomor Urut Rumah Tangga

441  Isikan nomor urut rumah tangga berdasarkan urutan rumah

442  tangga yang ada dalam bangunan/rumah yang didatangi.

443  Contoh kasus: Jika dalam satu rumah terdapat 2 Keluarga Inti,

444  maka diberikan nomor urut 1 dan 2 untuk keluarga inti tersebut

445 9 . Alamat Rumah

446  Isikan alamat rumah dengan jelas dan lengkap menggunakan huruf balok

447 Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)

448  Perhitungan Indeks Keluarga Sehat bertujuan untuk menentukan tingkatan keluarga
449 menurut status kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut

450  Pada perhitungan ini akan didapatkan 2 IKS, yaitu IKS keluarga inti dan IKS keluarga
451 besar

452  IKS keluarga inti dapat dilakukan secara manual maupun melalui program entry

453  IKS keluarga besar hanya dapat diperoleh melalui program entry

454 Menentukan IKS Secara Manual

455  Pengisian kuesioner Rumah Tangga dan Individu oleh petugas (pilihan jawaban Ya atau
456 Tidak)
457  Interpretasi hasil pengisian kuesioner menjadi kategori N, Y, T untuk masing2 indikator

458  Kategori hasil pengisian kuesioner dikode menjadi ‘sesuai indicator’ (nilai 1) dan ‘tidak
459 sesuai indicator’ (nilai 0)

460  Menghitung nilai IKS

461 Contoh Kasus Keluarga

462  Ibu menggunakan alat kontrasepsi

463  Ada balita usia 12 bulan, imunisasi dasar tidak lengkap

464  Ada balita usia 12 bulan, mendapat ASI eksklusif

465  Ada balita usia 12 bulan, bulan lalu tidak dibawa ke Posyandu; Ada balita usia 48
466 bulan, bulan lalu dibawa ke Posyandu

467  Tidak ada anggota keluarga menderita TB

468  Ayah tidak pernah didiagnosis hipertensi namun saat pengukuran sistole diatas 140
469 mmHg; ibu dan anak usia 16 thn pernah didiagnosis hipertensi dan minum obat secara
470 teratur

471  Anak usia 16 thn menderita schizophrenia, tapi minum obat secara teratur

472  Ayah merokok, anggota keluarga lain tidak merokok

473  Semua anggota keluarga memiliki JKN

474  Terdapat air bersih dan semua anggota keluarga menggunakan air bersih

475  Terdapat jamban saniter dan semua anggota keluarga BAB di jamban

476 Cara penghitungan IKS Keluarga

477Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator:

478  Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y, maka indikator
479 tersebut dalam sat\u keluarga bernilai 1
480  Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T, maka indikator
481 tersebut dalam satu keluarga bernilai 0

482  Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N,maka indikator
483 tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
484  Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
485 indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya
486 terdapat status Y atau N
487 Rumus penghitungan IKS Keluarga :
488 IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1
489 12-∑ N
490
491

492

493

494

495

496

497

498
499
500

501

502

503

504

505
506 Materi 4

507 Daur Perencanaan Promosi Kesehatan

508 A. Pengertian Perencanaan


509
510 Perencanaan yang merupakan bagian dari manajemen merupakansuatu proses
511 penyusunan yang sistematis mengenai kegiatan-kegiatanyang perlu dilakukan untuk
512 mengatasi masalah-masalah yang dihadapidalam rangka pencapaian tujuan yang telah
513 ditetapkan. Perencanaandapat pula diartikan sebagai cara bagaimana mencapai tujuan
514 sebaik-baiknya dengan sumber daya yang ada supaya lebih efisien denganmemperhatikan
515 lingkungan sosial budaya, fisik dan biologic (LitbangkesDepkes RI, 2002)

517 Menurut Leavy dan Loomba, perencanaan diartikan sebagai suatuproses


518 penganalisaan dan pemahaman tentang suatu sistem,perumusan tujuan umum dan tujuan
519 khusus, perkiraan segalakemampuan yang dimiliki, penguraian segala kemungkinan
520 rencanakerja yang dapat dilakukan untuk mencapai tujuan umum serta khusustersebut,
521 menganalisa efektifitas dari berbagai alternatif rencana danmemilih satu diantaranya yang
522 dipandang baik serta menyusun rencanakegiatan dari rencana yangterpilih secara lengkap
523 agar dapatdilaksanakan dan mengikutinya dalam suatu sistempengawasan yangterus
524 menerus sehingga tercapai hubungan yang optimal antara rencanatersebut dengan sistem
525 yang ada.
526
527 Perencanaan kesehatan adalah suatu ketelitian, suatuinterpretasi yang cermat serta
528 suatu upaya pengembangan pelayanankesehatan yang teratur yang dilaksanakan atas
529 dasar pemanfaatanseluruh ilmu pengetahuan modern serta pengalaman yang
530 dimiliki,sedemikian rupa sehingga terpenuhi kebutuhan kesehatan
531 masyarakatberdasarkan sumber-sumber yang tersedia.Perencanaan kesehatan merupakan
532 suatu proses yang terdiri darilangkah langkah yang berkesinambungan (SEQUENTIAL)
533 artinya suatulangkah tidak dapat dilakukan sebelum langkah sebelumnya terlaksana.
534
535 B. Analisa Situasi
536
537 Analisis situasi adalah analisis untuk mengetahui masalah Kesehatan
538 yang ada di suatu kelompok masyarakat tertentu dan juga faktor-faktor
539 yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut, keadaan upaya yang
540 sudah dilakukan, bagaimana keadaan sumberdaya yang tersedia, apa
541 hasil dan hambatan yang dihadapi dan hal-hal yang mendukung upaya
542 tersebut.
543
544 Pentingnya Pengukuran Kebutuhan dan Masalah Kesehatan
545 Masyarakat
546 - Pengukuran kebutuhan dan masalah kesehatan masyarakat penting
547 dalam proses perencanaan karena dapat diidentifikasi masalah
548 kesehatan yang sebenarnya dan bagaimana pelayanan kesehatan
549 pada masyarakat melalui data dan informasi yang terkumpul.
550 - Perbedaan pengertian data dan Informasi
551 Data adalah suatu gambaran kejadian yang dapat berupa angka atau
552 kalimat sedangkan informasi adalah data yang telah diolah, diberi
553 keterangan dan dikelompokkan berdasarkan ciri khususnya sehingga
554 menghasilkan dan menjelaskan tentang kejadian secara lebih spesifik.
555
556 Indicator Prilaku
557 - Menciptakan suatu perilaku sehat, ex : membiasakan makan makanan dengan menu
558 isi piringku
559 - Mengubah perilaku yg sudah ada agar lebih baik dari segi kesehatan, ex :
560 membiasakan konsumsi buah dan sayur setiap hari
561 - Menghilangkan perilaku lama yang tidak baik untuk kesehatan, ex :
562 merokok/minuman beralkohol
563 - Mencegah berkembangnya perilaku baru yg tidak baik untuk kesehatan. Ex :
564 menggunakan nafza
565
566 C. Perencanaan Komunikasi
567 Perencanaan Komunikasi adalah suatu usaha yang sistematis dan kontinu dalam
568 mengorganisir aktivitas manusia terhadap upaya penggunaan sumberdaya komunikasi
569 secara efisien guna merealisasikan kebijakan- kebijakan komunikasi.Strategi komunikasi
570 adalah upaya atau perencanaan yang digunakan untuk mancapai suatu tujuan. Sedangkan
571 komunikasi strategis adalah cara berkomunikasi yang digunakan dalam proses untuk
572 mencapai suatu tujuan.
573 Tahapan perencanaan komunikasi pada dasarnya terdiri dari:
574 1. Tahap identifikasi masalah komunikasi
575 2. Tahap perumusan tujuan komunikasi
576 3. Tahap penetapan rencanastrategic
577 4. Tahap penetapan rencana operasional
578 5. Tahap penyusunan rencana evaluasi
579 6. Tahap merencanakan rekomendasi.
580
581 Tujuan strategi komunikasi
582 - Meningkatkan efektifitas komunikasi.
583 - Meningkatkan efektifitas pesan komunikasi.
584 - Membantu tercapainya tujuan komunikasi meliputi ketepatan target sasaran, efek
585 yang ingin ditimbulkan serta feedback yang diharapkan.
586
587 D. Penentuan Prioritas Masalah
588 Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan prioritas masalah :
589 - Yang mempunyai dampak terbesar pada kematian, kesakitan, lama hari
590 - Kehilangan kerja, biaya, rehabilitasi
591 - Terkait anak-anak atau ibu
592 - Masalah kesehatan yang paling rentan untuk intervensi
593 - Masalah yang belum pernah dilakukan intervensi
594 - Masalah yg punya daya ungkit tinggi dalam meningkatkan status kesehatan,
595 economic saving
596 - Merupakan prioritas daerah / nasional
597
598 Langkah Dalam Menentukan Prioritas Masalah :
599 - Menetukan besarnya masalah (prevalensi)
600 - Menetukan berat ringannya akibat yang ditimbullkan (severity)
601 - Menentukan keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah (degree of
602 unmetmeed)
603 - Menentukan rasa prihatin masyarakat terhadap masalah tersebut (public concern)
604 - Menentukan sumber daya yg tersedia yg dapat digunakan untuk mengatasi masalah
605 tersebut (resources availability)
606 - Menetapkan nilai parameter
607
608 E. Metode Menentukan Prioritas Masalah
609 - Metode Matematika
610 - Metode Delbeque
611 - Metode Kelompok Nominal
612 - Metode Delphi
613 - Metode Estimasi Beban Kerugian (Disease Burden)
614 - MwtodePerbandian Antara Target Dan Pencapaian Program Tahunan
615 - Metode Analisis Pembiayaan (Cost Analysis) / Efektifitas Dan Efisisensi
616 - Metode Hanlon
617 - Metode Semikuantitatif
618 - Metode Urgency, Seriousness, Growth (USG)
619
620 F. Karakteristik Perencanaan
621 Di dalam perencanaan itu sendiri terdapat berbagai karakteristik yang
622 membedakannya dengan fungsi turunan manajemen lain. Beberapa karakteristik dari
623 manajemen itu adalah:
624 - Fungsi Manajerial
625 Perencanaan adalah suatu fungsi manajerial yang paling pertama dan juga paling
626 penting dalam menyediakan dasar untuk fungsi lain dari manajemen, yakni
627 kepegawaian, pengarahan, pengorganisasian, dan juga pengendalian, karena
628 didalamnya dilakukan ruang lingkup rencana yang dibuat.
629 - Berorientasi Pada Tujuan
630 Perencanaan akan lebih fokus dalam hal menjelaskan tujuan perusahaan,
631 mengidentifikasi tindakan alternatif, serta memutuskan berbagai rencana tindakan
632 secara tepat, untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
633 - Pervasif
634 Dalam hal ini, pengertian pervasif adalah perencanaan yang harus bisa turut hadir
635 pada seluruh segmen dan dibutuhkan pada semua level dalam organisasi. Walaupun
636 ruang lingkup di dalamnya sangat beragam dalam tingkatan dan departemen.
637 - Proses Berkelanjutan
638 Rencana dibuat dalam kurun waktu tertentu, seperti satu bulan, satu kuartal, satu
639 tahun, dll. Setelah kurun waktu tersebut sudah selesai, maka diperlukan rencana baru
640 dengan berbagai pertimbangan dan juga persyaratan serta kondisi saat ini dan di masa
641 depan nantinya.Untuk itu, perencanaan menjadi proses yang dilakukan secara
642 berkelanjutan karena dibuat, dijalankan serta dilakukan oleh rencana orang lain juga.
643 - Proses Intelektual
644 Perencanaan adalah suatu proses dari latihan mental yang di dalamnya melibatkan
645 penerapan logika, cara berpikir, memperkirakan, serta membayangkan hal lain secara
646 lebih cerdas dan berinovasi.
647 - Futuristik
648 Dalam suatu proses perencanaan, kita bisa mengintip masa depan. Hal ini
649 mencakup memproyeksikan masa depan, melakukan analisa dan juga
650 memprediksinya, sehingga pihak perusahaan akan siap menghadapi masa depan
651 secara lebih efektif.
652 - Pengambilan Keputusan
653 Keputusan bisa dibuat terkait pilihan tindakan alternatif yang bisa dilakukan guna
654 mencapai tujuan.Pilihan yang bisa dipilih harus yang terbaik diantara semua pilihan
655 yang ada, yang didalamnya mempunyai banyak kelebihan dan juga sedikit
656 keuntungan.
657

658 G. Jenis-Jenis Perencanaan

659 Pada umumnya, perencanaan terbagi menjadi tiga, yakni berdasarkan


660 tingkatannya, berdasarkan jangka waktunya, dan juga berdasarkan ruang lingkupnya.

661 1. Perencanaan Berdasarkan Tingkatan

662 - Master Plan atau Rencana Induk, adalah suatu perencanaan yang lebih menekankan
663 pada kebijakan perusahaan yang mana didalamnya tercantum tujuan dalam kurun
664 waktu dan ruang lingkup yang lebih luas.
665 - Operational Planning atau Rencana Operasional,adalah suatu perencanaan yang lebih
666 menekankan pada pedoman ataupun petunjuk dalam hal melaksanakan berbagai
667 program perusahaan.
668 - Day to Day Planning atau Rencana harian, adalah perencanaan yang di dalamnya
669 terdapat berbagai kegiatan yang lebih bersifat rutin.
670
671 2. Perencanaan Berdasarkan Jangka Waktu
672
673 - Rencana Jangka Panjang atau long term Planning, adalah suatu perencanaan yang
674 dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 10 hingga 25 tahun.
675 - Rencana Jangka Menengah atau Medium Range Planning, adalah suatu perencanaan
676 yang dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 5 hingga 4 tahun
677 - Rencana jangka pendek ataushort range planning, adalah suatu perencanaan yang
678 dibuat dan akan tetap berlaku dalam kurun waktu 1 tahun

679 3. Perencanaan Berdasarkan Ruang Lingkup

680 - Rencana strategis atau strategic planning, adalah suatu perencanaan yang didalamnya
681 memiliki penjelasan terkait kebijakan dalam kurun waktu yang lama dan waktu
682 pelaksanaannya pun juga lama. Biasanya, jenis perencanaan ini sangat sulit untuk
683 dimodifikasi.
684 - Rencana taktis atau tactical planning, adalah suatu bentuk perencanaan yang
685 didalamnya memiliki penjelasan yang lebih bersifat pendek, serta lebih mudah untuk
686 disesuaikan kegiatannya selama tujuannya masih sama.
687 - Rencana terintegrasi atau integrated planning, adalah suatu bentuk perencanaan yang
688 didalamnya memiliki penjelasan secara menyeluruh dan lebih terpadu.
689

690
691 MATERI 5

692 Penyusunan Rencana Promosi Kesehatan dan Pembuatan RAB, POA, Gantt chart, SAP
693

694 Perencanaan promosi kesehatan adalah suatu fase dimana secara rinci.selama periode
695implementasi merupakan refleksi dari proses perencanaan. promosi kesehatan dan sebagi alat
696bantu untuk membuat perencanaan selanjutnya.

697Langkah-langkah Perencanaan Promosi Kesehatan

698 1. Analisa situasi, identifikasi masalah, masyarakat, wilayah dan kebijakan.


699 2. Menetapkan prioritas masalah.
700 3. Melakukan identifikasi penyebab masalah.
701 4. Menentukan prioritas penyebab masalah.
702 5. Menentukan tujuan promosi kesehatan.
703 6. Menentukan sasaran promosi kesehatan.

704 1. PLAN OF ACTION(POA)

705 Action plan adalah dokumen yang menjabarkan tugas atau langkah-langkah yang perlu
706kamu lakukan demi mencapai tujuan tertentu. Action plan ini akan berguna bila digunakan baik
707untuk individu maupun organisasi. Misalnya, bagi  project manager yang ingin merancang dan
708menjalankan proyek dengan efisien, untuk perusahaan terutama saat merancang strategi untuk
709mencapai target bisnis, atau untuk setiap karyawan yang ingin mencapai personal goals seperti
710untuk mencapai tujuan karier yang diinginkan. Salah satu kegunaan action plan adalah
711membantumu menguraikan daftar tugas atau langkah-langkah yang perlu ditindaklanjuti untuk
712mencapai tujuan tersebut secara efisien, yaitu dengan membuat timeline untuk setiap langkah
713dalam prosesnya. Dengan begitu kamu bisa menyelesaikan aktivitas, atau setiap tahapan dalam
714mencapai tujuan tersebut dengan urutan yang jelas, sehingga tidak ada langkah penting yang
715dilewatkan. Dengan action plan kamu juga  bisa melihat semua langkah atau tugas yang harus
716dikerjakan, sehingga bisa dengan cepat memutuskan tugas mana yang harus diprioritaskan,
717didelegasikan atau dialihkan. Tidak hanya itu, action plan juga memudahkanmu untuk
718memantau setiap perkembangan dalam proses mencapai tujuan tersebut. Misalnya, dalam project
719management, action plan dapat membantu kamu memantau agar proyek tetap berjalan sesuai
720jalan dan anggaran.Kamu juga bisa menggunakannya sebagai alat untuk menentukan dan
721memantau siapa sajakah yang harus bertanggung jawab dalam setiap tugas sehingga dapat
722menghindari keterlambatan atau kesalahan dalam proyek.

723

724  Plan of Action (PoA) merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk mencapai sasaran
725 kegiatan.
726  Rencana kegiatan dapat memiliki beberapa bentuk, antara lain:

727 - Rangkaian sasaran yang lebih spesifik dengan jangka waktu lebih pendek,

728 - Rangkaian kegiatan yang saling terkait akibat dipilihnya alternatif pemecahan masalah

729 - Rencana kegiatan yang memiliki jangka waktu spesifik, kebutuhan sumber daya yang
730 spesifik, dan akuntabilitas untuk setiap tahapannya.

731 Menurut Supriyanto dan Nyoman (2007), Perlu beberapa hal yang dipertimbangkan sebelum
732menyusun Plan of Action (PoA), yaitu dengan memperhatikan kemampuan sumber daya
733organisasi atau komponen masukan (input), seperti: Informasi, Organisasi atau mekanisme,
734Teknologi atau Cara, dan Sumber Daya Manusia (SDM).

735 2. Tujuan POA

736  Mengidentifikasi apa saja yang harus dilakukan

737  Menguji dan membuktikan bahwa:

738 - Sasaran dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah dijadualkan

739 - Adanya kemampuan untuk mencapai sasaran

740 - Sumber daya yang dibutuhkan dapat diperoleh

741 - Semua informasi yang diperlukan untuk mencapai sasaran dapat diperoleh

742 - Adanya beberapa alternatif yang harus diperhatikan.

743  Berperan sebagai media komunikasi

744 - Hal ini menjadi lebih penting apabila berbagai unit dalam organisasi memiliki peran yang
745 berbeda dalam pencapaian

746 - Dapat memotivasi pihak yang berkepentingan dalam pencapaian sasaran.

747 3. KRITERIA PLAN OF ACTION (POA)

748  Spesific (spesifik) : Rencana kegiatan harus spesifik dan berkaitan dengan
749 keadaan yang ingin dirubah. Rencana kegiatan perlu penjelasan secara pasti
750 berapa Sumber Daya Manusia (SDM) yang dibutuhkan, siapa saja mereka,
751 bagaimana dan kapan mengkomunikasikannya.
752  Measurable (terukur) : Rencana kegiatan harus dapat menunjukkan apa yang
753 sesungguhnya telah dicapai.
754  Attainable/achievable (dapat dicapai) : Rencana kegiatan harus dapat dicapai
755 dengan biaya yang masuk akal. Ini berarti bahwa rencana tersebut harus
756 sederhana tetapi efektif, tidak harus membutuhkan anggaran yang besar. Selain itu
757 teknik dan metode yang digunakan juga harus yang sesuai untuk bisa dilakukan.
758  Relevant (sesuai) : Rencana kegiatan harus sesuai dan bisa diterapkan di suatu
759 organisasi atau di suatu wilayah yang ingin di intervensi. Harus sesuai dengan
760 pegawai atau masyarakat di wilayah tersebut.
761  Timely (sesuai waktu) : Rencana kegiatan harus merupakan sesuatu yang
762 dibutuhkan sekarang atau sesuatu yang segera dibutuhkan. Jadi waktu yang sesuai
763 sangat diperlukan dalam rencana kegiatan agar kegiatan dapat berjalan efektif.
764
765 4 SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

766SAP adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan termasuk topic, tempat,
767sasaran, pemateri dan konsep acara ,SAP merupakan pedoman kerja dalam melaksanakan
768kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan

769 5 FUNGSI SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


770  Preventif : Mencegah penyuluh kesehatan dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai
771 dengan yang telah ditentukan dalam rencana.
772  Korektif : Satuan Acara Penyuluhan berfungsi sebagai rambu-rambu yang harus ditaati
773 dan sebagai pedoman dalam melaksanakan pendidikan kesehatan.
774  Konstruktif : Satuan Acara Penyuluhan memberikan arah secara rinci bagi pelaksanaan
775 dan pengembangan pendidikan kesehatan.

776

777 6 PRINSIP PENYUSUNAN SAP

778Relevansi:
779  Relevan dengan lingkungan hidup peserta (masyarakat)

780  Relevan dengan perkembangan kehidupan masa sekarang dan masa yang akan datang
781 (kemajuan IPTEK).

782  Relevan dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat.

783
784Efektifitas:

785  Efektif digunakan bagi si penyuluh.

786  Efektif informasi yang didapatkan oleh masyarakat.

787Efisiensi:

788  Efisien dalam pendidikan kesehatan berarti efisien dalam: waktu, biaya, penggunaan
789 tenaga dan peralatan.

791Kontinuitas:

792  Satuan Acara Penyuluhan memiliki keterkaitan dengan informasi yang sebelumnya
793 mungkin pernah didapatkan oleh si penerima informasi.

794 7 TERM OF REFERENCE (TOR)

795Adalah suatu dokumen yang menginformasikan gambaran umum dan penjelasan mengenai
796keluaran kegiatan yang akan dicapai sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian
797negara/Lembaga/instansi yang memuat latar belakang, penerima manfaat, strategi pencapaian,
798waktu pencapaian dan biaya yang diperlukan

799 8 KOMPONEN ISI TOR/KAK


800  What - Mengenai apa yang mau dicapai atau yang dihasilkan dalam proyek tersebut.
801  Why - Menjelaskan tentang alasan perlunya kegiatan tersebut dilaksanakan dalam
802 hubungannya dengan tugas pokok dan fungsi satuan kerja.
803  Who - Mengenai tentang penanggung jawaban proyek dan sasaran yang akan menerima
804 layanan tersebut.
805  When - Menjelaskan mengenai rencana waktu pelaksanaan proyek.

806  Where - menjelaskan tentang lokasi dilaksakannya proyek.

807  How Long - menjelaskan berapa lama proyek tersebut dilaksanakan.

808  How - Menjelaskan metode kerja yang akan digunakan.

809  How Much - Menjelaskan tentang biaya yang diperlukan dan diperinci dengan adanya
810 Rencana Anggaran Biaya (RAB).

811
812 MATERI 6

813 Pengorganisasian Promosi Kesehatan dan Pembuatan Organogram


814
815
816 A. PENGERTIAN PENGORGANISASIAN
817
818 Pengorganisasian dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi
819 kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam
820 melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan
821 tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut ,Pengorganisasian dapat dilakukan dengan
822 cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya,
823 bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggungjawab atas tugas
824 tersebut, pada tingkatan mana keputusan dapat diambil. Pengorganisasian yang dapat
825 dilakukan dalam perencanaan program kesehatan, ialah:
826 - Bagaimana bentuk tindakan yang akan dilakukan dan siapa yang melakukan.
827 - Mengkoordinir petugas kesehatan yang akan melakukan tahapan tindakan.
828 Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan , menggolongkan, dan
829 mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok wewenang dan
830 pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan
831 organisasi.
832
833 1. TUJUAN PENGORGANISASIAN
834
835 Tujuan pengorganisasian adalah mengatur peran kerja tiap individu agar memiliki
836 peran dan tanggung jawab yang sesuai. Pembagian peran dan tugas ini akan
837 meningkatkan kinerja, pengalaman, dan keahlian tiap anggota agar dapat mengelola
838 atau mengatur pekerjaannya dengan baik.
839
840  Tujuan pengorganisasian dalam promosi kesehatan
841  Menciptakan kerjasama yang lebih efisien
842  Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan staf
843  Menumbuhkan rasa memilki dan menyukai pekerjaan
844  Mengusahakan suasana lingkungan kerja yang meningkatkan motivasi dan kerja staf
845  Membuat berkembang secara dinamis
846
847 2. CIRI-CIRI PENGORGANISASIAN
848  Terdiri atas beberapa orang
849  Ada kegiatan-kegiatan yang berbeda tetapi saling berkaitan
850  Tiap anggota mempunyai sumbangan usaha
851  Adanya kewenangan, koordinasi, dan pengawasan
852  Adanya suatu tujuan
853
854
855
856
857 3. BATASAN FUNGSI ORGANISASI
858
859 Fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan
860 mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, finansial, material, dan
861 tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama.organisasi
862 bersifat statis :wadah kerja sama sekelompok orang, organisasi bersifat dinamis : proses
863 kerjasama staf yang berisi uraian tugas untuk mencapai tujuan
864
865 4. MANFAAT FUNGSI PENGORGANISASIAN
866
867 Manfaat Fungsi Pengorganisasian, Mempermudah koordinasi antar pihak dalam
868 kelompok. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi kekinian perusahaan. Setiap
869 individu mengetahui apa yang akan dilakukan. Hubungan antar individu semakin
870 rukun.
871 Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok, Hubungan organisatoris antar
872 manusia yang menjadi anggota atau staf sebuah organisasi, Pendelegasian wewenang
873 Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimilki organisasi
874
875 5. PRINSIP POKOK PENGORGANISASIAN
876
877  Membunyai Pendukung
878  Mempunyai Tujuan
879  Mempunyai Kegiatan
880  Mempunyai Bagian Tugas
881  Mempunyai Perangkat Organisasi
882  Mempunyai Pembagian dan Pendelegasian Wewenang
883  Mencapai Kesinambungan Kegiatan, Kesatuan Perintah dan Arah
884  Koordinasi
885
886 Sedangkan menurut Max Weber, prinsip organisasi adalah semua kegiatan yang
887 dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi harus berdasar pada keahlian, sehingga
888 orang yang memegang jabatan mampu menjalankan tugas dengan baik.
889
890 6. LANGKAH-LANGKAH PENGORGANISASIAN
891
892  Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf
893  Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan
894  Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam suatu kegiatan yang praktis
895  Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas
896 pendukung
897  Penugasan personel yang mempunyai kemampuan
898  Mendelegasikan wewenang
899
900
901
902
903 7. WEWENANG ORGANISASI
904
905 - WEWENANG LINI (LINE AUTHORITY)
906 Pelimpahan wewenang dari atas ke bawah dan dalam pengawasan langsung oleh
907 pimpinan kepada staf yang menerima
908
909 - WEWENANG STAF (STAFF AUTHORITY)
910 wewenang yang mengalir ke sampign yaitu wewenag diberikan kepada staf khusus untuk
911 membantu kelancaran tugas-tugas staf yang diberi wewenang lini
912
913 - WEWEANG STAF DAN LINI
914 perpadauan antara wewenang lini dan staf yang merupakan struktur organisas yang
915 paling umum saat ini
916
917 Wewenang merupakan hak dan kekuasaan pemegang jabatan untuk memilih,
918 mengambil sikap, atau tindakan tertentu dalam melaksanakan tugas, dan mempunyai
919 peranan sebagai penyeimbang terhadap tanggung jawab, guna mendukung berhasilnya
920 pelaksanaan tugas.
921
922 8. PENGORGANISASIAN DALAM PROMOSI KESEHATAN
923 Konsep kesehatan masyarakat memperlihatkan bahwa tujuan kesehatan
924 masyarakat dicapai melalui kegiatan kelompok masyarakat yang terorganisasi. Dari
925 batasan pengertian ini terlihat bahwa petugas dan pengelola kegiatan kesehatan
926 masyarakat perlu memiliki ketrampilan untuk melaksanakan dan mengelola kegiatan
927 serta menyusun kebijakan kesehatan masyarakat yang berorientasi Pengembangan
928 Pengorganisasian Masyarakat (PPM)
929
930 9. APLIKASI PERENCANAAN DAN PENGORGANISASIAN PROMOSI
931 KESEHATAN DI MASYARAKAT
932  Sasaran berbagai kelompok masyarakat

933 a. Community (berbatas wilayah geografis)

934 Menurut McMillan dan Chavis (1986) mengatakan bahwa komunitas merupakan
935 kumpulan dari para anggotanya yang memiliki rasa saling memiliki, terikat diantara satu
936 dan lainnya dan percaya bahwa kebutuhan para anggota akan terpenuhi selama para
937 anggota berkomitmen untuk terus bersama-sama.

938 b. Society (tanpa batas geografis)


939 c. Masyarakat umum dan masyarakat khusus

940  Cara melaksanakan

941 a. Langsung mengorganisasikan masyarakat

942 b. Tidak langsung dengan memanfaatkan organisasi yang ada di masyarakat atau kelompok
943 masyarakat yang terorganisir (sekolah/kampus/pesantren, pabrik/perusahaan)

944  Peran fasilitasi (memberdayakan bukan memperdayakan)


945  Prinsip steering rather than rowing (mengarahkan daripada mengayuh) Berfokus paada
946 pengarahan, bukan pada produksi pelayanan publik memisahkan fungsi
947 “mengarahkan”(kebijakan dan regulasi) dan fungsi “mengayuh” (pemberian layanan).
948 Peran sebagai fasilitator daripada langsung melakukan semua kegiatan operasional
949
950 10. LANGKAH- LANGKAH PEMBUATAN STRUKTUR ORGANISASI
951
952  Tentukan Bagan yang Akan Digunakan. Bagan Struktur Organisasi Hierarkis. Bagan
953 Struktur Organisasi Fungsional. Bagan Struktur Organisasi Matriks.
954  Kumpulkan Informasi Pegawai dan Kelompokkan.
955  Selesaikan Bagan Struktur Organisasi Perusahaan.
956  Mempertimbangkan Software yang Digunakan.

957
958 11. Perubahan Perorganisasi Pelayanan Kesehatan

959 Seperti telah diuraikan di atas, bahwa organisasi pelayanan kesehatan, seperti
960 Rumah Sakit dan Puskesmas merupakan salah satu jenis organisasi yang sangat
961 dirasakan oleh masyarakat umum.Organisasi pelayanan kesehatan merupakan suatu
962 organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kesehatan kepada
963 masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan
964 kesehatan yang bermutu atau berkualitas.
965 Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa
966 dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus
967 memperhatikan perubahan dari luar organisasi. Salah satu pendorong terjadinya
968 perubahan yang mendasar dalam semua organisasi di Indonesia adalah terjadinya
969 reformasi nasional pada tahun 1998 yang lalu.
970 Perubahan yang mendasar dalam sektor kesehatan, yaitu terjadinya
971 perubahan paradigma pembangunan kesehatan menjadi ‘Paradigma Sehat’. Dengan
972 paradigma baru ini, mendorong terjadinya perubahan konsep yang sangat mendasar
973 dalam pembangunan kesehatan, antara lain :

974 a. Pembangunan kesehatan yang semula lebih menekankan pada upaya kuratif dan
975 rehabilitatif, menjadi lebih fokus pada upaya preventif dan kuratif tanpa
976 mengabaikan kuratif-rehabilitatif,
977 b. Pelaksanaan upaya kesehatan yang semula lebih bersifat terpilah-pilah
978 (fragmente ) berubah menjadi kegiatan yang terpadu (integrated),
979 c. Sumber pembiayaan kesehatan yang semula lebih banyak dari pemerintah,
980 berubah menjadi pembiayaan kesehatan lebih banyak dari masyarakat
981 d. Pergeseran pola pembayaran dalam pelayanan kesehatan yang semula fee for
982 service menjadi pembayaran secara pra-upaya,
983 e. Pergeseran pemahaman tentang kesehatan dari pandangan kosumtif menjadi
984 investasi,
985 f. Upaya kesehatan yang semula lebih banyak dilakukan oleh pemerintah, akan
986 bergeser lebih banyak dilakukan oleh masyarakat sebagai “mitra” pemerintah
987 (partnership),
988 g. Pembangunan kesehatan yang semula bersifat terpusat (centralization), menjadi
989 otonomi daerah (decentralization ),
990 h. Pergeseran proses perencanaan dari top down menjadi bottom up seiring dengan
991 era desentralisasi.
992

993

994

995

996

997
998 MATERI 7

999 MANAJEMEN PUSKESMAS DAN SIKLUS MANAJEMEN PUSKESMAS

1000 1. Istilah dan Definisi Manajemen Puskesmas


1001Manajemen Puskesmas adalah suatu rangkaian kegiatan perencanaan, pengorganisasian,
1002pelaksanaan, pengendalian, penilaian dan pertanggungjawaban yang secara sistematik
1003dilaksanakan Puskesmas dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsi sehingga
1004menghasilkan luaran Puskesmas yang efektif dan efisien.

1005Penyelenggaraan berbagai pelayanan medis, baik kesehatan perorangan maupun kesehatan


1006masyarakat, perlu didukung dengan pengelolaan yang baik. Manajemen Puskesmas adalah
1007seperangkat kegiatan yang bekerja secara sistematis untuk menghasilkan hasil yang efektif dan
1008efisien. Pengelolaan Puskesmas meliputi :

1009 1) perencanaan.
1010 2) Lakukan pengendalian.
1011 3) Pemantauan akuntabilitas.

1012Ini harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. Rencana masalah meliputi rencana
1013kegiatan di tingkat pushesmas, dan pelaksanaan manajemen dimulai dengan pengorganisasian,
1014pelaksanaan, dan pemantauan (termasuk pemantauan daerah/PWS dengan data dari mini
1015SP2TP). -Workshop-Forum Puskesmas). Pemantauan akuntabilitas mencakup kegiatan
1016pemantauan internal dan eksternal dan akuntabilitas PNS.

1017 Seluruh lingkup kegiatan pengelolaan perlu diintegrasikan dan dilakukan secara berkelanjutan.

1018 A. Kepemimpinan

1019 Implementasi empat fitur Puskesmas. Yaitu,

1020 (a) pusat pengembangan masyarakat dari segi kesehatan,


1021 (b) pusat pemberdayaan masyarakat,
1022 (c) pusat pelayanan kesehatan masyarakat utama, dan
1023 (d) pola kepemimpinan yang menyeluruh, strategis, manajemen dan berkelanjutan. Anda
1024 butuhkan.
1025 Kepemimpinan holistik berarti kemampuan kepemimpinan pushesmas untuk menjadi “agent of
1026change” di tengah dinamika sosial masyarakat tempat mereka mengabdi. Pengelola Puskesmas
1027perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan di bidang “community development”, termasuk
1028mengerahkan seluruh elemen potensi masyarakat (social capital) dalam pembangunan kesehatan.
1029Pimpinan Puskesmas harus mampu menasihati pejabat pemerintah, termasuk kabupaten, desa,
1030organisasi sosial dan keagamaan, dan sektor swasta, tentang perlunya wawasan kesehatan
1031dalam kegiatan pembangunan sosial ekonomi di wilayah kerjanya. Mewakili Puskesmas yang
1032bertanggung jawab.

1033 Kepemimpinan strategis berarti kemampuan untuk merespon secara tepat dan cepat gangguan
1034perubahan lingkungan yang terjadi di ruang kerja pus quesma, seperti perubahan sosial,
1035ekonomi, demografi, dan ekologi. Efektivitas kebijakan pembangunan untuk mengidentifikasi
1036kesehatan penduduk dan merumuskan intervensi strategis untuk mengatasi risiko dan dampak
1037tersebut.

1038 Kepemimpinan manajemen adalah kemampuan menggerakkan pengelolaan program kesehatan


1039sesuai dengan standar program yang ada dan kemampuan menggerakkan personel pushesmas
1040untuk melaksanakan standar program dengan keterampilan motivasi, komunikasi dan
1041pengawasan yang efektif.

1042 Kepemimpinan berkelanjutan berarti memberikan kesempatan kepada pemimpin Pushesmas


1043untuk membangun hubungan pribadi dan sosial dengan karyawan Pushesmas, pejabat
1044pemerintah kabupaten, dan masyarakat tempat mereka melayani. Berdasarkan pengalaman
1045empiris (kebijakan sebelumnya adalah 5 tahun untuk Puskesmas), waktu tersingkat untuk
1046memastikan pengelolaan berkelanjutan tersebut adalah 5 tahun.

1047 Keterampilan global, strategis, dan manajemen bisnis ini diberikan dalam bentuk pelatihan
1048kepemimpinan SDM Pushesmas.

1049 B.Manajemen program

1050 1. Rencana

1051 Perencanaan adalah proses penyusunan rencana Puskesmas untuk mengatasi masalah kesehatan
1052di wilayah kerja Puskesmas. Rencana Puskesmas dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
1053rencana kegiatan (RUK) tahun depan dan rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) tahun ini.
1054Rencana Pushmas disiapkan untuk memasukkan langkah-langkah kesehatan esensial, langkah-
1055langkah kesehatan yang dipilih dan langkah-langkah inovatif dalam hal pencapaian tujuan dan
1056kualitas pushmas. Meskipun istilah RUK dan RPK merupakan istilah umum, namun
1057istilah/istilah yang digunakan dalam rencana tersebut memenuhi pedoman anggaran daerah.
1058Proses perencanaan 4.444 Puskesmas harus disesuaikan dengan mekanisme perencanaan yang
1059ada di semua tingkat pengendalian, baik untuk perencanaan Musrenbang departemen maupun
1060lintas departemen.

1061Usulan Rencana Kegiatan (RUK)

1062 Rencana kegiatan yang diusulkan adalah perencanaan kegiatan puskesmas tahun depan yang
1063sering disebut dengan H+1. Rencana tersebut dibuat dengan mengacu pada pencapaian indikator
1064kabupaten kesehatan dalam mencapai pencapaian indikator SPM. Lahir

1065

1066 Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) / Rencana Aksi (POA)

1067 Rencana pelaksanaan kegiatan dibuat setelah Puskesmas menerima alokasi anggaran.
1068Berdasarkan RUK tahun lalu, kami akan membuat RPK dengan tujuan, spesifikasi, dan sumber
1069daya yang disesuaikan. RPK dibuat dalam bentuk matriks Gantt chart dan memiliki pemetaan
1070area.

1071 Implementasi kontrol

1072 Pelaksanaan dan pengelolaan melakukan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Rencana
1073Tahunan Puskesmas, baik rencana tahunan upaya kesehatan wajib maupun rencana tahunan
1074upaya kesehatan terpilih untuk mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerja. Pusat kesehatan.
1075Langkah-langkah implementasi dan pengendaliannya adalah sebagai berikut:

1076 A. Pengaturan

1077 Anda perlu mengatur diri sendiri agar dapat melaksanakan rencana kegiatan Puskesmas Anda.
1078Ada dua jenis organisasi yang harus dijalankan. Pertama, organisasi yang menentukan orang
1079yang bertanggung jawab dan bertanggung jawab atas setiap kegiatan dan setiap unit kerja.
1080Dengan kata lain, penugasan
1081 tugas di semua program kerja dan semua ruang kerja kepada semua petugas puskesmas
1082dilakukan dengan mempertimbangkan keterampilan mereka. Penanggung jawab ditentukan
1083melalui team building di awal tahun kegiatan. Kedua, pengorganisasian berupa peningkatan
1084kerja tim antar departemen. Ada dua bentuk kolaborasi yang dapat Anda lakukan:

1085 1) Peningkatan kerjasama antara dua pihak, yaitu antara dua departemen terkait, misalnya
1086puskesmas dan departemen kesejahteraan sosial, dalam pelaksanaan upaya kesehatan bagi lanjut
1087usia (Usila).

1088 2) Mendorong kerjasama berbagai pemangku kepentingan dalam pelaksanaan Upaya Kesehatan
1089Sekolah (UKS), terutama antar berbagai sektor terkait, seperti puskesmas dengan sektor
1090pendidikan dan keagamaan.

1091 Kerjasama lintas sektoral ini dapat dilaksanakan sebagai berikut:

1092 o Langsung antara sektor terkait


1093 o Secara Tidak Langsung melalui Rapat Koordinasi Kabupaten

1094. Lahir Pemeliharaan

1095 Setelah organisasi selesai, kegiatan selanjutnya adalah menyusun rencana kegiatan Puskesmas
1096untuk kepentingan penanggung jawab dan pelaksana yang ditugaskan pada organisasi. Untuk
1097mengimplementasikan rencana, Anda perlu melakukan kegiatan berikut:

1098 a. Tinjauan terhadap rencana pelaksanaan yang dibuat, terutama yang berkaitan
1099 dengan jadwal pelaksanaan, pencapaian tujuan, lokasi ruang kerja, dan informasi
1100 tentang tugas penanggung jawab dan pelaksana.
1101 b. Membuat rencana kegiatan bulanan untuk setiap PNS sesuai dengan rencana
1102 pelaksanaan kegiatan yang dibuat. Beban kegiatan puskesmas harus dibagi secara
1103 merata dan merata di antara semua petugas.
1104 c. Organisasi kegiatan pada jadwal yang telah ditentukan. Hal-hal berikut harus
1105 diperhatikan selama implementasi:

1106

1107
1108  Puskesmas Asas
1109  Dalam melaksanakan kegiatan puskesmas, empat prinsip pelaksanaan puskesmas harus
1110 diterapkan: akuntabilitas lokal, pemberdayaan masyarakat, integrasi dan rujukan.
1111  Standar dan pedoman Pushemas
1112  Dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas hendaknya mengacu pada standar dan
1113 pedoman Puskesmas, baik secara teknis maupun dalam mengelola dan mengelola
1114 program.
1115  Kontrol Kualitas
1116  Pelaksanaan kegiatan Puskesmas memerlukan pengendalian mutu, terutama kepatuhan
1117 terhadap standar dan pedoman pelayanan, serta etika profesi.
1118  Pengendalian biaya
1119  Anda perlu melaksanakan implementasi kegiatan Puskesmas
1120 2. Siklus manajemen Puskesmas

1121Dalam melaksanakan tugas dan fungsi puskesmas, puskesmas perlu melakukan pengelolaan
1122puskesmas secara efektif dan efisien. Siklus manajemen Puskesmas yang berkualitas adalah
1123rangkaian tugas rutin yang berkelanjutan yang dilakukan dalam implementasi berbagai inisiatif
1124kesehatan yang berkualitas, dan merupakan siklus “PlanDoCheckAction” yang teratur untuk
1125meningkatkan kinerja yang harus dipantau, dipantau, dan diperiksa secara tepat waktu dan
1126teratur. . (PDCA) ”telah ditingkatkan. Untuk melaksanakan siklus pengendalian mutu Puskesmas
1127secara efektif dan efisien maka dibentuk tim pengelola Puskesmas. Tim ini juga berfungsi
1128sebagai penanggung jawab pengendalian mutu Puskesmas. Tim Puskesmas ini Penanggung
1129jawab pencapaian tujuan kinerja. inisiatif kesehatan yang berkualitas. Komitmen kualitas adalah
1130upaya untuk memberikan kepuasan sebagai pernyataan subjektif pelanggan dan menghasilkan
1131hasil sebagai bukti objektif kualitas layanan yang diterima dari pelanggan. Oleh karena itu,
1132pushesmas harus menetapkan indikator mutu untuk setiap pelayanan yang dilakukan atau
1133mengikuti standar mutu pelayanan untuk setiap konfigurasi program/pelayanan yang
1134dikoordinasikan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota. Untuk melaksanakan perawatan
1135kesehatan yang berkualitas di tempat kerja masyarakat, tim manajemen kelompok ditempatkan di
1136bawah koordinasi dan pengawasan manajer kelompok untuk melakukan fungsi manajemen yang
1137tepat dan sesuai dengan situasi dan situasi. Pelayanan kesehatan yang diberikan selalu
1138memperhatikan kepentingan, kebutuhan dan harapan masyarakat sebagai konsumen eksternal,
1139kepentingan dan kepuasan seluruh pegawai Pushesmas sebagai konsumen internal, dan
1140pemerintah kabupaten/kota sebagai pemilik. di. Upaya kesehatan Puskesmas dilaksanakan
1141secara konsisten dan bermutu sesuai standar. Ini direpresentasikan sebagai bukti perbaikan dan
1142peningkatan dalam mencapai tujuan indikator kesehatan masyarakat dan pribadi. Karena
1143jumlahnya berkurang Sepuluh Timbulnya penyakit prioritas, penurunan angka kematian anak di
1144bawah 5 tahun, gizi buruk dan/atau gizi buruk pada anak dan ibu di bawah 5 tahun, penurunan
1145angka kematian ibu, penyelesaian masalah kesehatan masyarakat terkait pekerjaan, dll. Anda
1146memerlukan dukungan sumber daya yang sesuai dalam hal jenis, jumlah, dan fungsionalitas,
1147serta kemampuan untuk mengikuti standar yang ditetapkan, yang dapat Anda gunakan secara
1148tepat waktu. Dalam situasi di mana ketersediaan sumber daya terbatas, sumber daya yang
1149tersedia dapat dikelola sebanyak mungkin dan tersedia saat digunakan. Ini tidak mengganggu
1150layanan yang diterapkan. Manajemen sumber daya dan mutu adalah suatu sistem manajemen
1151yang terpadu, tidak terpisahkan di Puskesmas dan dikendalikan sepenuhnya oleh tim pengelola
1152Puskesmas di bawah arahan kepala Puskesmas untuk mencapai kinerja Puskesmas yang bermutu.
1153Maksud dan tujuan penyelenggaraan upaya kesehatan antar puskesmas untuk mengatasi masalah
1154kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. manajemen puskesmas mengintegrasikan seluruh
1155manajemen yang ada (sumber daya, program, pemberdayaan masyarakat, sistem informasi
1156puskesmas, dan mutu) untuk menyelesaikan masalah kesehatan prioritas di wilayah kerjanya.

1157

1158

1159

1160

1161

1162

1163

1164

1165
1166

Anda mungkin juga menyukai