Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

PENGANGGARAN

PENGANGGARAN MODAL

Dosen Pengampu :
Wasti Reviandani SE, M.M.

Disusun Oleh:
Niken Aquinta Putri (190301200)

Kelas:
Manajemen.D.Pagi (Semester 5)

PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
TAHUN AKADEMIK 2021-2022
Penganggaran Modal (Capital Budgeting)

Penganggaran modal (capital budgeting) adalah sebuah proses pengambilan keputusan


oleh manajemen atas kegiatan yang akan memberikan tingkat pengembalian investasi (return on
investment) lebih dari satu tahun.
Penganggaran modal umumnya melibatkan kegiatan pengambilan keputusan untuk
pengadaan aset tetap yang memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun. Penganggaran modal
hanya memfokuskan pada kegiatan-kegiatan yang memiliki jangka waktu pelaksanaan lebih dari
satu tahun.
Penganggaran modal sangat menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang
karena hal-hal berikut.
1. Jumlah dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan sangat besar. Dalam
melaksanakan kegiatan tersebut, perusahaan tidak hanya menggunakan dana dari kas
internal perusahaan, tetapi juga menggunakan dana dari pihak kreditur, misalnya bank.
Jika kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perusahaan mengalami kegagalan, maka
perusahaan kemungkinan besar akan mengalami kesulitan dalam melunasi segala utang
yang terkait dengan kegiatan tersebut. Jika perusahaan tidak mampu melunasi utangnya,
maka perusahaan kemungkinan besar akan dilikuidasi (ditutup).
2. Kegiatan penganggaran modal memerlukan banyak sekali sumber daya yang ada di
perusahaan, tidak hanya uang, tetapi juga fasiltas dan sumber daya manusia. Kegagalan
dalam memilih dan menjalankan proyek yang tepat dapat membuat perusahaan
mengalami kerugian yang sangat besar sehingga akan dapat berdampak buruk pada
kondisi keuangan perusahaan.
3. Sebaliknya, jika kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan dilaksanakan dengan sukses,
maka perusahaan akan memperoleh keuntungan yang besar di masa mendatang. Kondisi
ini dapat memperkuat posisi perusahaan dibandingkan dengan pesaingnya.
Rumus Capital Budgeting
1. ARR (Accounting Rate of Return)
Accounting Rate of Return (ARR) adalah suatu metode analisis yang mengukur besarnya
tingkat keuntungan dari suatu investasi.

 Kelebihan
1. Kesederhanaannya dan mudah dimengerti
2. Metode ini dalam perhitungannya menggunakan data accounting yang suda tersedia
sehingga tidak memerlukan perhitungan tambahan.
 Kekurangan
1. Tidak memperhatikan time value of money
2. Menitikberatkan pada masalah accounting dan kurang memperhatikan data cash flow
dari investasi yang bersangkutan.

Rumus :
𝐴𝑅𝑅 = (Laba setelah pajak / investasi awal) 𝑥100%

2. PP (Payback Period)
Payback Period (Periode Payback) merupakan metode yang digunakan untuk menghitung
lama periode yang diperlukan untuk mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dari
aliran kas masuk (Proceeds) taunan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut.

 Kelebihan
1. Mudah dihitung, tidak memerlukan data yang banyak.
2. Cukup akurat untuk mengukur nilai investasi yang diperbandingkan untuk beberapa
kasus dan bagi pembuat keputusan.
 Kekurangan
1. Tidak mampu memberikan informasi tentang tingkat profitabilitas investasi
2. Tidak memperhitungkan nilai waktu uang.

Rumus :
PP = nilai investasi awal/arus kas bersih setiap tahun

3. NPV
NPV atau Net Present Value adalah perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk
dan sekarang nilai dari arus kas keluar selama periode waktu.
 Keuntungan dari metode Net Present Value ini :
1. Memperhatikan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
2. Mengutamakan aliran kas yang lebih awal
3. Tidak mengabaikan aliran kas selama periode proyek atau investasi
 Kelemahan dari metode Net Present Value adalah :
1. Memerlukan perhitungan Cost Of Capital sebagai Discount Rate
2. Lebih sulit penerapannya dari pada Pay Back Period

4. PI
metode Profitability Index adalah menghitung melalui perbandingan antara lain nilai
sekarang (present value) dari rencana penerimaan–penerimaan kas bersih di masa yang
akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan,
jadi perhitungan profitability Index dapat dihitung dengan membandingkan antara
Present Value kas masuk dengan Present Value kas keluar.

 Keuntungan metode Profitability Index :


1. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang (time value of money)
2. Menentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang akan digunakan
3. Konsisten dengan tujuan perusahaan, yaitu memaksimalkan kekayaan pemegang
saham.
 Kelemahan metode Profitability Index :
1. Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek-proyek yang
mutually exsclusive yang memiliki unsure ekonomis dan skala yang berbeda

Rumus :
PI (Profitability Index) = PV Of Proceed / investasi

5. IRR ( Internal Rate of Return )


IRR adalah tingkat pengembalian yang menyebabkan NPV proyek itu sama dengan nol.
Ini merupakan suatu tingkat pengembalian persentase proyek berdasar pada arus kas yang
diperkirakan itu.

 Kelebihan metode IRR


1. Tidak mengakibatkan aliran kas selama periode proyek
2. Memperhitungkan nilai waktu dari pada uang
 Kerugian metode IRR
1. Memerlukan perhitungan COC (Cost Of Capital) sebagai batas minimal dari nilai
yang mungkin dicapai
2. Lebih sulit dalam melakukan perhitungan.
Contoh soal
Sebuah proyek membutuhkan investasi sebesar Rp. 40.000.000 dengan umur penggunaan 7
tahun tanpa nilai sisa dan tingkat bunga 13%. Keuntungan netto setelah pajak dari proyek
tersebut adalah:

Tahun EAT (Laba Setelah Pajak)

1. Rp. 10.000.000

2. Rp. 10.750.000

3. Rp. 12.000.000

4. Rp. 12.250.000
5. Rp. 13.000.000

6. Rp. 15.750.000

7. Rp. 16.250.000

1. ARR (Accounting Rate of Return)


Diket :
I = Rp. 40.000.000
Bunga = 13%
UE = 7tahun

Jawab :
Laba setelah pajak =
10.000.000+10.750.000+12.000.000+12.250.000+13.000.000+15.750.000+16.250.000
= 90.000.000
𝐴𝑅𝑅 = (Laba setelah pajak / investasi awal) 𝑥100%
= ( 90.000.000/40.000.000 ) × 100%
= 2,25%
Dari hasil perhitungan ARR < coc yaitu 2.25% < 10% maka usulan proyek tidak diterima

2. PP (Payback Period)
Depresiasi = I - SV / UE
SV = Nilai sisa
Depresiasi = 40.000.000 - 0 / 7thn = 5.714.286

Proceed = EAT + Depresi


Tahun EAT Depresiasi Proceed
1. 110.000.000 5.714.286 15.174.286
2. 10.750.000 5.714.286 16.464.286
3. 12.000.000 5.714.286 17.714.286
4. 12.250.000 5.714.286 17.964.286
5. 13.000.000 5.714.286 18.714.286
6 15.750.000 5.714.286 21.464.286
7. 16.250.000 5.714.286 21.964.286

Total investasi 40.000.000


Proceed tahun 1 (15.714.286)
24.285.714
Proceed tahun 2 (16.464.286)
7.871.428

 PP
= 2 tahun, (7.871.428/17.714.286) × 12 bulan
= 2 tahun. 5,3 bulan
= 2,53 thn
Oleh karena Payback period 2,53 tahun lebih pendek dari umur ekonomis 7 tahun
maka sebaiknya usulan proyek diterima karena menguntungkan.

3. NPV (Net Present Value)

Tahun EAT Depresiasi Proceed DF 13% PV Of Proceed


1. 110.000.000 5.714.286 15.174.286 0,885 13.907.143
2. 10.750.000 5.714.286 16.464.286 0,783 12.891.536
3. 12.000.000 5.714.286 17.714.286 0,693 12.276.000
4. 12.250.000 5.714.286 17.964.286 0,613 11.012.107
5. 13.000.000 5.714.286 18.714.286 0,542 10.143.143
6 15.750.000 5.714.286 21.464.286 0,480 10.302.857
7. 16.250.000 5.714.286 21.964.286 0,425 9.334.821
PV Of 79.867.607
Proceed
Investasi (40.000.000)
NPV 39.867.607

Karena NPV bernilai positif maka sebaiknya proyek diterima

4. PI (Profitability Index)
PI (Profitability Index)
= PV Of Proceed / investasi
= 79.867.607 / 40.000.000
= 1,996
=2
PI > 1 maka sehingga usulan proyek dapat diterima

5. IRR ( Internal Rate of Return )


Contoh soal :
Pabrik Bu Sum mempertimbangkan usulan investasi senilai Rp 130.000.000 tanpa nilai
sisa. Pendapatan arus kas per tahun RP 21.000.000 selama 6 tahun. Diasumsikan RRR
sebesar 13%. Hitunglah IRR.

Jawab:
Dicoba dengan faktor diskonto 10%
NPV = (Arus kas x Faktor Diskonto) – Investasi Awal
NPV = (21.000.000 x 5.8979) – 130.000.000 = Rp 659.000

Dicoba dengan faktor diskonto 12%


NPV = (21.000.000 x 5,7849 ) – 130.000.000
NPV = Rp – 6.649.000

Karena NPV mendekati nol, yaitu Rp659.000,00 dan - Rp6.649.000,00

Artinya tingkat diskonto antara 10% sampai 12%, untuk menentukan ketepatannya kita
perlu melakukan interpolasi.

Selisih Bunga Selisih PV Selisis Pv dengan Oi


10% 130.659.000 130.659.000
12% 123.351.000 130.000.000
2% 7.308.000 659.000

IRR = 10% + (659.000/7.308.000) x 2%


IRR = 10,18%

Kesimpulannya, proyek investasi tersebut lebih baik ditolak. Alasannya IRR < 13% yang
artinya tidak layak secara finansial.

Anda mungkin juga menyukai