Sejarah Dan Aliran Psikologi - Psikologi Transpersonal
Sejarah Dan Aliran Psikologi - Psikologi Transpersonal
TRANSPERSONAL
Roberto Assagioli menggambarkan teori konsep dasar psikosintesis dalam sebuah diagram telur.
self "
hole -
an " W
emuk
men
menem
ukan ja
lan spir
itual
METODE Meditasi
Yoga, Zen, Sufisme, Budisme
Electroenchephalography (EEG)
Psikoterapi Transpersonal
visualisasi, afirmasi, release, guided
imagery, psikosintesis, inner speech,
penemuan sub kepribadian, olah
tubuh/bodywork, olah nafas, dll.
KONTRIBUSI
Psikologi transpersonal telah memberikan kontribusi
untuk pemahaman yang lebih baik tentang
pembangunan manusia dan kesadaran.
Cabang psikologi yang memberi perhatian pada studi
terhadap keadaan dan proses pengalaman manusia
yang lebih dalam dan luas, atau suatu sensasi yang
lebih besar dari koneksitas terhadap orang lain dan
alam semesta, atau merupakan dimensi spiritual.
Konsep-konsep psikologi transpersonal menjadi dasar
munculnya Psikologi Integral yang dikembangkan
oleh Ken Wilber.
TOKOH
STANISLAV GROF
Mengesahkan The International Transpersonal Association
(1978)
Memiliki gagasan ekstrem mengenai kesadaran eksternal
Eksperimen kesadaran dengan metode psychedelics
Dengan eksperimen ini, individu dapat mencapai self-
understanding & psychological healing dengan
baik.
Kontribusi paling penting: memahami pengalaman
transpersonal dari pengalaman individu
Transpersonal dibagi tiga kategori pengalaman, yaitu:
pengalaman realitas konsensus, melampaui realitas
konsensus, dan pengalaman psychoid pada batasan fisik.
ROBERTO ASSAGIOLI
Murid dari Raja Yoga dan guru teosofis esoteris
Alice Bailey
Mengembangkan sistem terapi serta
pengembangan secara psikologis yang praktis
dan teoritis yang disebut psikosintesis
Roberto Assagioli menggambarkan teori
psikosintesis dalam sebuah diagram telur yang
dibagi menjadi:
Lower Unconsciousness
Middle Unconsciousness
Higher Unconsciousness
KRITIK
Ken Wilber, salah satu tokoh penggerak psikologi transpersonal sendiri mengakui, bahwa tadinya
ia seorang transpersonalist, tapi kemudian di tahun 1983, mulai merasakan ada suatu yang kurang
dalam psikologi generasi keempat ini. Mungkin satu sisi pendekatan saja, yakni pendekatan
spiritual, dalam kacamata ilmiah kurang begitu faktual.
Para ahli psikologi transpersonal lebih menekankan sisi teori daripada menyodorkan bukti-bukti
empiris.
Psikologi transpersonal mempunyai area pembahasan yang luas, tetapi tidak mencakup totalitas
dan tidak berhasil mengintegrasikan teori-teori psikologi sebelumnya.
REFERENSI
1. Firman, D. (2011). Transpersonal Psychology : An Introduction to Psychosynthesis. Journal of Behavioral
Medicine, 35(5), 500–508. https://handouts-
live.s3.amazonaws.com/0e9e23ac306342e283780b81b1a311c4?
sessionId=4505641803950292247&participantId=300013
2. Ningsih, R. (2021). PENDEKATAN TRANSPERSONAL Paper ini adalah tulisan reflektif berdasar
stimulasi tugas oleh. January. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.10997.52968
3. Puji, P. P., & Hendriwinaya, V. W. (2015). Terapi Transpersonal. Buletin Psikologi, 23(2), 92.
https://doi.org/10.22146/bpsi.10566
4. Valverde, R. (2016). A Quantum Biofeedback and Neurotechnology Cybertherapy System for the
Support of Transpersonal Psychotherapy. NeuroQuantology.
5. Cunningham, P. F. (2007). The Introduction of transpersonal psychology. Retrieved from
http://www.rivier.edu/faculty/pcunningham/Research/Chapter_1_Introduction_to_Transpersonal_Psychology
.pdf
6. Cunningham, P. F. (2007). The challenges, prospects, and promise of transpersonal psychology.
International Journal of Transpersonal Studies, 26, pp. 41-55.
TERIMA KASIH!