PERSPEKTIF ISLAM
Pekan 4: Muatan Alternatif
Sosiologi Perspektif Islam
Ahad, 05 Desember, 2021
M. Abdul Fattah Santoso
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Gambaran Ringkas Kuliah
1) Latar Belakang Sosiologi Perspektif Islam dan Argumen Pemilihan Istilah
Dasar-dasar Ideologi
Pemikiran Islam
Dunia Empiri
Dasar-dasar Ideologi
Pandangan-dunia Islam tentang
Kehidupan Sosial
Pandangan-dunia Islam tentang Kehidupan Sosial
1. Tujuan hidup manusia dan perjanjian yang diemban
manusia dapat dicapai dalam spirit yang benar dan
dengan kekuatan penuh dengan aksi-aksi kolektif.
2. Tujuan kehidupan sosial adalah menciptakan suatu
suasana kondusif bagi penghambaan kepada Allah dan
suatu kolektivitas hamba-hamba-Nya.
3. Makna penghambaan kepada Allah bergantung pada tiga
konsep yang saling berhubungan:
a. Supremasi Allah
b. Hutang
c. Ketaatan (Farooqui, 2009: 160-162).
Pandangan-dunia Islam tentang Kehidupan Sosial
a. Supremasi berarti menganggap Allah sebagai Yang
Mahatinggi. Dia di atas segala yang ada dan tidak ada
satupun sama dengan Dia. Semua di bawah subordina-sinya.
Dia Tuhan semua. Seseorang tidak hanya menerima
kebenaran tertinggi namun harus juga merefleksikannya
dalam sikap dan aksinya.
b. Hutang adalah kewajiban yang menjadi hutang manusia
terhadap Tuhannya, yakni penciptaan dan eksistensinya.
c. Ketaatan berarti penyerahan total kepada Tuhan dan
kehendak-Nya. Ulul Albab memandang, ketaatan bermanfaat
tidak hanya bagi dirinya, namun juga bagi semua
kemanusiaan.
Pandangan-dunia Islam tentang Kehidupan Sosial
4. Penghambaan kepada Allah memengaruhi sifat dan area
interaksi manusia dan struktur hubungan manusia. Hal ini
menetapkan tiga basis kehidupan sosial:
a. Menjadi saksi kebenaran
b. Memerintahkan apa yang benar dan melarang apa
yang salah (al-amr bi al- maʻrūf wa al-nahy ʻan al-
munkar)
c. Menetapkan aturan Allah/tatanan Ilahi. (Farooqui,
2009: 163-165).
Basis Kehidupan Sosial
a) Perlu ada kesaksian untuk mewujudkan kebenaran
melalui pemikiran dan aksi sehingga yang lain dapat
memahami realitas, relevansi, dan pentingnya, dan,
kemudian, mengikutinya. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 143:
َّ َ ُ ََ َّ َ َ َ َ َ ْ ُ َ ِّ ً َ َ ً َّ ُ ْ ُ َ ْ َ َ َ َ َ َ
ِ َو َك ْذ ُِل ْك َجعل ًناكم أمة وسطا لتكونوا شهداء عَل النo
اس ويكون الرسول
... عليكم ش ِهيدا
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat
Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi
atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad)
menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. …”
Basis of Social Life
b) Perlu bagi manusia dan masyarakat melaksanakan
prinsip memerintahkan yang benar dan melarang yang
salah karena Islam sangat mementingkan nilai-nilai yang
bermanfaat bagi kemanusiaan. (Q.S. Al-Baqarah [2]: 148:
ّ ُ ْ َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ْ َ َ ِّ َ َ ٌ َ ْ ٍّ ُ َ
ِ جهة ّ َه َو َمول ُيها َفاست ِبَقوا الخ ْي
ات أين ما تكونوا يأ ِت ِبكم الل و
ِ
َّ ً ل كلِ و o
ٌ
﴾١٤٨﴿ ش ٍء ق ِدير ْ ِّ َ
ج ِميعا ِإن الل عَل كل ي
“Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia
menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu (dalam
berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”).
Basis of Social Life
Pelaksanaannya tidak cukup hanya dengan kepastian dan
ekspresi secara verbal, tetapi harus diimplementasikan
dalam setiap aktivitas individu dan kehidupan sosial. (Q.S.
Al-Șāf [61]: 2-3: َ
َّ َ ً ْ َ َ َ َ َُ َْ َ َ َ ُ َ َ َ َ َ َّ َ ُّ َ
ِ ﴾ ك ُي مقتا ِعند٢﴿ َ يا َأيها ُ ال ِذين َ آ َم ْنوا ُ ِلم َ تقولون ما ل تععلونo
الل
َ
﴾٣﴿ أن تقولوا ما ل تععلون َ
“Hai orang-orang yang beriman, mengapa kamu
mengatakan apa yang tidak kamu perbuat? Amat besar
kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa
yang tiada kamu kerjakan.”)
Basis Kehidupan Sosial
c) Perlu bagi manusia dan masyarakat menetapkan aturan
Allah yang merupakan sistem yang paling memadai yang
yang diberikan kepada manusia dalam bentuk bimbingan
(Q.S. Al-Fath [48]: 28), yang mengantarkan pada falāh
(kemakmuran dan kebahagiaan).
َ َ َ ِّ ُ ِّ َ َ َ ْ ِّ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ َْ َّ َ
ين كل ِه وكف ِ ه َّو ال ِ َذي أ ًرسل رسوله ِبالهدى و ِدo
ِ ين الحق ِليظ ِهره عَل الد
﴾٢٨﴿ الل ش ِهيدا ِ ِب
“028. Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya
terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai
saksi..”
Pemikiran Islam
Konsep dan Teori Alternatif dari
Pemikir dan Sarjana Muslim
Konsepsi Masyarakat
Dimensi Masyarakat Islam Modern/Barat
Relasi antara individu dan Individu memainkan peran A: Individu memiliki hak-hak
masyarakat penting dalam moral dan etika yang harus dilindungi oleh
sosial, dan dalam membangun masyarakat (negara), atau
peradaban; dan masyarakat O: Hak-hak milik masyarakat
melindungi hak-hak suci individu menjadi kewajiban-kewajiban
thd hidup, properti &kehormatan. yang dilaksanakan individu
Diikat oleh harmoni, perdamaian A+O: Bound by competition,
dan keamanan bersama.. conflict, and survival of the
fittest