Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN

PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN


TENTANG
PELATIHAN MEMBUAT BAKSO
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan

Yang Dibimbing Oleh Bapak udyen Syafruddin s.pd M.Pd

Oleh

NAMA : LITA LUSMASARI

NIM : 859763156

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ KENDARI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S-1 PGSD
KELOMPOK BELAJAR DINAS PENDIDIKAN
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : “PRAKTIK PEMBINAAN PROGRAM KEPEMUDAAN TENTANG PELATIHAN
MEMBUAT BAKSO"

Disusun Oleh : Lita lusmasari

Nama : Lita lusmasari

NIM : 859763156

Pokjar : konawe

UPBJJ-UT : kendari

Laporan ini telah diterima dan disahkan oleh tutor mata kuliah Pembelajaran

Berwawasan Kemasyarakatan pada :

Hari :

Tanggal :

Sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan
Program S1 PGSD Kabupaten Konawe UPBJJ-UT kendari Tahun Akademik 2021.2

Telah diperiksa dan disetujui oleh:

Instuktur Mata Kuliah

Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan

NIP.

Mengesahkan,
Kepala UPBJJ-UT kendari
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan kepemudaan adalah program pendidikan yang susunan utamanya adalah pemuda

yang enerjik dan produktif. Generasi yang kreatif bukan generasi plagiat yang mengubah hasil karya

orang lain demi kepentingannya sendiri. Oleh sebab itu penting kiranya kita sebagai pemuda ikut serta

mengisi kemerdekaan ini walau tanpa bela bangsa tapi kita isi dengan kegiatan positif berstandar

kepemudaan di dalam masyarakat yang majemuk ini.

Aset utama pembangunan bangsa adalah pemuda, dipundak dan ditangan mereka beban

pembangunan dibebankan, oleh karena itu hidup matinya suatu bangsa tergantung dari pemudanya.

Kita lihat banyak pemakai narkoba maupun ephoria sex bebas kebanyakan dari para pemuda pelakunya.

Untuk itu diperlukan konsep yang segar agar dapat menggerakkan motivasi dan kreativitas pemuda

untuk lebih maju dalam artian kepada hal yang lebih positif.

Sehinggga ditemukan konsep yang benar-benar segar maka motivasi pemuda tergerak secara

otomatis menuju sesuatu yang berguna bagi kemajuan daerah. Dan karena hal itu penulis mengadakan

praktek pembinaan kepemudaan lewat pelatihan membuat “Bakso”. Praktik pembianan pemuda ini

kami selenggarakan bekarjasama dengan lembaga kepemudaan yang ada di Desa puday

Apabila lembaga kepemudaan di Desa puday dikelola dan dikembangkan dengan baik, maka

akan menghasilkan sesuatu yang berguna untuk kemajuan daerah. Untuk mengoptimalkan lembaga

kepemudaan di desa, kami selaku praktikan mengadakan pembinaan kepemudaan lewat pelatihan
membuat “Bakso”, adapun tempat yang digunakan untuk pelatihan membuat “Bakso” di Desa puday

Kecamatan Wonggeduku.

1.2 Tujuan Umum Pelatihan Kepemudaan Membuat Bakso

Setelah pelatihan selesai diharapkan warga belajar dapat meningkatkan potensi dan

wirausahawan, kepeloporan, dan kepemimpinan dalam pembangunan dengan modal yang relatif sedikit

dengan memanfaatkan sesuatu yang ada di sekitar secara maksimal dan memadai.

1.3 Tujuan Khusus Pelatihan Membuat Bakso

Pelatihan ini paling tidak bisa memberikan ketampilan dan pengetahuan kepada warga belajar

agar dapat :

Menyebutkan bahan-bahan untuk membuat bakso dengan benar.

Menyebutkan secara runtut cara-cara membuat bakso dengan benar.

Mempraktekkan cara membuat bakso dengan benar.

1.3 Alasan dan Manfaat Pelatihan

Alasan pemilihan lokasi dan jenis Pelatihan Kepemudaan membuat bakso adalah dikarenakan

Desa puday menyimpan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif yang sangat banyak dan

belum bekerja.

Manfaat yang dapat dipetik dari pelatihan ketrampilan ini dalam jangka panjang bisa

memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan keluarga, membangun desa dan negara pada

umumnya lewat penciptaan lapangan kerja baru subsektor kewirausahaan.

BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

2.1 Identitas Warga Belajar

Status
Tamatan
Perkawinan Sosial
No Nama L/P Usia Blm. Ekonomi
kawi Ortu
SD SMP SMA Kawi
n
n

1. Defi P 21 - - √ √ - Pedagang

2. Dion L 22 - - √ √ - Pedagang

3. Nisa cantika P 20 - - √ - √ Pedagang

4. Nur P 25 - - √ - √ Pedagang

5. Saiful L 23 - - √ √ - Tani

6. Mia P 22 - - √ √ - Tani

7. Bella P 20 - - √ √ - Tani

2.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan.

2.2.1 Tempat Pelaksanaan

Praktik pembinaan program kepemudaan dilaksanakan di salah satu rumah warga belajar yaitu

di rumah defi, Desa puday RT. 02 RW. 01 Kecamatan Wonggeduku.

2.2.2 Waktu Pelaksanaan.


Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 november 2021 sampai dengan 31 November

2021, pada pukul 13.00 WIB sampai selesai. Dengan alokasi waktu adalah sebagai berikut:

a. Jadwal sosialisasi program praktik membuat Bakso

Perte-
No Hari/Tanggal Tempat Materi Waktu
muan

1. - Rabu, 24 Rumah Konsultasi tentang persiapan 2 jam


November Kepala Desa pelaksanaan program
2021 puday dengan kepala Desa puday

2. - kamis, Kantor UDP Konsultasi dengan pejabat 2 jam


25 Kec. puday pendidikan luar sekolah
November tentang pelaksanaan
2021 pragram praktek pembuatan
bakso.

3. - Jumat,26 Rumah Penjaringan warga belajar 2 jam


November defi yang akan dibina membuat
2021 bakso.
Mencatat/mendata warga
belajar yang menjadi
peserta praktek membuat
bakso.

b. Jadwal Pelaksanaan Program Praktek Warga Belajar

Perte- Hari/Tangg
No Tempat Materi Waktu
muan al

1. I sabtu, Rumah Mengadakan pertemuan 2 jam


27 defi (Ds. untuk mengenalkan dengan
November puday) warga belajar
2021 Melakukan pendataan ulang
warga belajar.
Memberi penjelasan dan
maksud tujuan membuat
membuat bakso dengan
warga belajar.
Penjelasan bahan-bahan
untuk membuat bakso
dengan warga belajar.
2. II minggu, Rumah Mempersiapkan bahan-bahan 4 jam
29 defi (Ds. untuk membuat membuat
November puday) bakso.
Menjelaskan langkah-langkah
202q
pembuatan membuat
membuat bakso.
Melaksanakan demonstrasi
secara berurutan cara
membuat membuat
membuat bakso sampai
selesai.
Evaluasi hasil
3. III Senin, Rumah Penjelasan ulang cara 4 jam
31 defi pembuatan bakso.
November Melakukan demonstrasi
secara urut dan terperinci
2021
dalam pembuatan bakso.
Evaluasi terakhir
Perpisahan dengan warga
belajar

2.3 Materi Pelatihan / Kegiatan Praktek pembuatan bakso

a. Bahan – bahan:

½ kg daging sapi

1 sendok teh baking soda (pengembang)


Garam secukupnya
Bumbu – bumbu (merica, bawang merah, bawang putih, dan penyedap rasa)
Tepung tapioka
Air
b. Alat :

Pisau cincang

Landasan kayu

Panci

Kompor

Pisau kecil

sendok

baskom

c. Cara Membuat bakso

cincang daging dengan menggunakan pisau cincang yang tajam di atas landasan kayu.

Selama mencincang, tambahkan air dan garam.

Semua bumbu-bumbu (bawang putih, merica, dan garam serta bawang merah)

dihaluskan. Setelah halus dimasukkan atau dicampurkan ke dalam daging cincang.

Campurkan tepung tepung tapioka sebagai bahan penambah ke dalam adonan daging

cincang, sambil diaduk ditambahkan air secukupnya sampai adonan bercampur merata.

Lakukan pencetakan adonan dalam bentuk bulat-bulat dengan memakai sendok sambil

dimasukkan ke dalam air panas.

Tunggu beberapa menit sampai bulatan bakso itu matang, yaitu tampak pada waktu

bulatan tersebut mengapung diatas air. Setelah itu, barulah bakso diangkat dan

ditiriskan.

Setelah itu buatlah kuah bakso.


2.4 Strategi dan Deskripsi Jalannya Kegiatan dari Awal Sampai Akhir

Perte- Hari/
No Tempat Materi Waktu
muan Tanggal

1. - Rabu, 24 Rumah Kepala Konsultasi tentang persiapan 2 jam


November Desa puday pelaksanaan program dengan kepala
2021 Desa Watuagung

2. - Kamis, Kantor UDP Konsultasi dengan pejabat pendidikan 2 jam


25 Kec. luar sekolah tentang pelaksanaan
November Watuagung pragram praktek pembuatan bakso.
2021

- Jumat, 26 Rumah defi Penjaringan warga belajar yang akan 2 jam


November (Ds. puday) dibina membuat bakso.
3. 2021 Mencatat/mendata warga belajar
yang menjadi peserta praktek
membuat bakso.
4. I sabtu, 27 Rumah defi Mengadakan pertemuan untuk 2 jam
November mengenalkan dengan warga belajar
2021 Melakukan pendataan ulang warga
belajar.
Memberi penjelasan dan maksud
tujuan membuat membuat bakso
dengan warga belajar.
Penjelasan bahan-bahan untuk
membuat bakso dengan warga
belajar.
5. II senin, 29 Rumah Mempersiapkan bahan-bahan untuk 4 jam
November membuat membuat bakso.
defi Menjelaskan langkah-langkah
2021
pembuatan membuat membuat
bakso.
Melaksanakan demonstrasi secara
berurutan cara membuat membuat
membuat bakso sampai selesai.
Evaluasi hasil
6. III selasa, Rumah defi Penjelasan ulang cara pembuatan 4 jam
31 bakso.
November Melakukan demonstrasi secara urut
dan terperinci dalam pembuatan
2021
bakso.
Evaluasi terakhir
Perpisahan dengan warga belajar

BAB III

TEMUAN DAN HASIL

3. 1 Temuan / Hasil Evaluasi Proses

3.1.1. Praktik Hari Pertama

Evaluasi proses Jml

Kerja Kebera- Produkti-


No Nama Keaktifan
sama nian fitas

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. 3 3 3 2 11

2. 1 1 1 2 5

3. 2 3 3 2 10

4. 2 2 2 2 8
5. 1 1 1 1 4

6. 3 3 3 2 11

7. 1 1 2 1 5

*penilaian berdasarkan pengamatan praktik pertama pada tanggal 29 Mei 2010

3.1.2. Pratik Hari Kedua

Evaluasi proses Jml

Kerja Kebera- Produkti-


No Nama Keaktifan
sama nian fitas

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3

1. Dian A. 3 3 3 3 12

2. Danu Wardoyo 2 2 2 2 8

3. Nisa Arum 3 3 3 3 12

4. Nurlaili 3 2 3 2 10

5. Saiful Anam 1 2 2 1 6

6. Mia Dinata 3 3 3 3 12

7. Bela Citra S. 2 2 2 2 8

*penilaian berdasarkan pengamatan praktik kedua pada tanggal31 Mei 2010

Indikator penilain evaluasi proses.

Keaktifan ====> Nilai : 1. Pasif dalam mengikuti kegiatan

2. Aktif dengan bimbingan tutor

3. Aktif tanpa bimbingan tutor

Kerjasama ===> Nilai: 1. Sulit bekerjasama

2. Bisa bekerjasama
3. Senang membantu teman

Keberaniaan ===> Nilai: 1. Belum berani praktek

2. Berani praktik dengan bimbingan tutor

3. Berani praktik tanpa bimbingan tutor

Produktifitas ===> Nilai: 1. Apabila 3X pratik belum berhasil

2. Apabila 2X pratik belum berhasil

3. Apabila 1X pratik belum berhasil

Skor nilai: 1. X 10 = 10 7. X 10 = 5

2. X 10 = 9,2 8. X 10 = 4,2

3. X 10 = 8,3 9. X 10 = 3,3

4. X 10 = 7,5 10. X 10 = 2,5

5. X 10 = 6,7 11. X 10 = 1,6

6. X 10 = 5,8 12. X 10 = 0,8

Rentang nilai: 1. 9,2 – 10 = sangat baik

2. 8,3 – 9,1 = baik

3. 7,5 – 8,2 = cukup

4. 6,7 – 7,4 = kurang

5. 0 – 6,5 = sangat kurang


Skor / Rata-Rata =

Nilai Akhir = X 10

Hasil akhir pengamatan praktik I dan praktik II adalah sebagai berikut:

Skor /
Praktik Praktik Nilai
No. Nama Jumlah rata- Keterangan
I II Akhir
rata

1. Dian A. 11 12 23 11,5 9,6 Sangat baik

2. Danu W. 5 8 13 6,5 5,4 Sangat kurang

3. Nisa Arum 10 12 22 11 9,2 Sangat baik

4. Nurlaili 8 10 18 9 7,5 Cukup

5. Saiful Anam 4 6 10 5 4,2 Sangat kurang

6. Mia Dinata 11 12 23 11,5 9,6 Sangat baik

7. Bela Citra S. 5 8 13 6,5 5,4 Sangat kurang

3.3 Pembahasan

Menurut hasil pengamatan praktikan dengan melalui demonstrasi warga belajar tentang cara

pembuatan bakso adalah sebagai berikut:

1. Dian A.

Dapat menerima dan memahami serta mengerti cara membuat bakso dan cepat

mempraktekkannya dengan benar meskipun kerjanya kurang teliti. Tetapi hasil yang diperoleh dari

pengolahannya sangat baik.


2. Danu W.

Dalam menerima praktek mudah memahami dan mengerti namun keaktifan kerja masih kurang

sehingga hasil yang diperoleh dari pengolahannya belum bisa mencapai hasil yang diharapkan namun

kerjanya baik.

3. Nisa Arum

Dapat menerima dan memahami serta mengerti meskipun keaktifan kurang membantu. Dengan

keberanian dan kerjasamanya yang tinggi dapat mempraktekkan dengan membuat tape ketela

walaupun dilaksanakan dengan 2 kali praktik.

4. Nurlaili

Dalam menerima bimbingan sangat aktif, namun dalam kerjasama masih kurang aktif, sehingga

dalam menyerap hasil praktek belum begitu berhasil, sehingga pembuatan tape ketela kurang benar

tetapi setelah pratek ulang hasilnya sangat baik.

5. Saiful Anam

Dalam menerima bimbingan masih kurang memahami, keaktifan kerja masih kurang, walaupun

dalam melaksanakan kerjasama sangat baik. Tetapi dalam menyerap penjelasan dari praktek masih

sangat kurang sehingga hasil yang dicapai dalam pembuatan bakso masih kurang.

6. Mia Dinata

Dalam menerima bimbingan mudah mengerti juga aktif mengikuti bimbingan serta kerjasama

juga menunjang. Namun dalam hal hasil masih memerlukan dua kali praktek. Tapi pada akhirnya dapat

melaksanakan praktek pembuatan bakso dengan hasil sangat baik.

7. Bela Citra S.
Dapat menerima dan memahami, mengerti dan dapat menyerap dengan cepat serta

mempraktekkannya cara membuat bakso dengan cepat dan benar.

3.4 Gambaran Keaktifan

Cara merespon / cara mempraktekkan petunjuk yang diberikan dan antusiasme untuk datan
mengikuti kegiatan 7 pemuda yang dibina:

No Nama Respon Materi Antusiasme


1. Dian A. Mudah menerima materi. 1.Aktif, kreatif, hadir tepat
waktu.
Dapat mempratikkan membuat
“Bakso” dengan benar. 2.punya etos kerja yang bagus
Hasil kerja cukup bagus.
3.Terampil dan cekatan dalam
melaksanakan tugas.

2. Danu W. 1.Mudah menerima materi. 1.Aktif, kreatif, hadir tepat


waktu.
2.Dapat mempratikkan
membuat “bakso” dengan 2.punya etos kerja yang bagus
benar.
3.Terampil dan cekatan dalam
3.Hasil kerja cukup bagus. melaksanakan tugas.

3. Nisa Arum 1.Mudah menerima materi. 1.Aktif, kreatif, hadir tepat


waktu.
2.Dapat mempratikkan
membuat “bakso” dengan 2.punya etos kerja yang bagus
benar.
3.Terampil dan cekatan dalam
3.Hasil kerja cukup bagus. melaksanakan tugas.

4. Nurlaili 1.Mudah menerima materi. 1.Aktif, kreatif, hadir tepat


waktu.
2.Dapat mempratikkan
membuat “bakso” dengan 2.punya etos kerja yang bagus
benar.
3.Terampil dan cekatan dalam
3.Hasil kerja cukup bagus. melaksanakan tugas.

5. Saiful Anam 1.Mudah menerima materi. 1.Aktif, kreatif, hadir tepat


waktu.
2.Dapat mempratikkan
membuat “bakso” dengan 2.punya etos kerja yang bagus
benar.
3.Terampil dan cekatan dalam
3.Hasil kerja bagus. melaksanakan tugas.

6. Mia Dinata 1.Mudah menerima materi. 1.Aktif, kreatif, hadir tepat


waktu.
2.Dapat mempratikkan
membuat “bakso” dengan 2.Terampil dan cekatan dalam
benar. melaksanakan tugas.

3.Hasil kerja cukup bagus.

7. Bela Citra S. 1.Mudah menerima materi. 1.Aktif, kreatif, hadir tepat


waktu.
2.Dapat mempratikkan
membuat “bakso” dengan 2.punya etos kerja yang bagus
benar.
3.kurang terampil dalam
3.Hasil kerja sangat bagus. melaksanakan tugas.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Pemuda merupakan aset berharga bagi pembangunan suatu bangsa yang keberadaannya perlu

mendapat apresiasi dan perhatian lebih dari semua pihak agar bisa menjadi daya guna bagi

pembangunan bangsa dan negara. Untuk itulah diperlukan suatu konsep, tatanan, dan wadah yang

tepat guna menumbuh kembangkan minat, bakat, motivasi dan juga kreatifitas pemuda.
Salah satu bentuk kegiatan positif untuk menumbuahkan kreatifitas tersebut adalah berupa

pembekalan ketrampilan hidup yaitu pelatihan kepemudaan yang dalam hal ini pelatihan membuat

bakso. Pelatihan ketampilan membuat bakso yang kami selenggarakan di Desa Watuagung Kecamatan

Watulimo Kabupaten Trenggalek diikuti oleh tujuh (7) pemuda atau disebut sebagai Warga Belajar(WB).

Dalam pelaksanaan praktik/pelatihan membuat bakso tersebut tidak banyak mengalami

kendala yang berarti karena warga belajar yang sangat antusias dan bersemangat dalam mengikuti

pelatihan, serta peran serta Bapak Kepala Desa beserta perangkat Desa yang sangat proaktif, disamping

dukungan dari warga sekitar.

4.2 Saran

4.2.1 Untuk Warga Belajar

Ditengah kompleksitas masalah ekonomi dan kependudukan yaitu berupa sulitnya

mencari lapangan kerja baru, tingginya angka pengaanguran usia produktif bisa jadi ketrampilan

membuat bakso ini merupakan win-win solution dari peliknya permasalahan ekonomi dan

kependudukan yang mendera di masa sekarang.

Oleh karena itu dalam diharapkan warga belajar tidak patah semangat dan dapat

menekuni serta menyukai apa yang sudah dimiliki saat ini berupa ketrampilan, kemampuan dan

keahlian yang nantinya dapat dikembangkan dan ditularkan pada orang lain dengan hati yang

tulus dan iklas guna membangun desa tercinta kearah yang lebih baik serta ikut mensukseskan

gerakan kembali ke desa yang sudah digaungkan pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu.

Kemampuan dan ketrampilan yang dimiliki hendaknya terus ditingkatkan dan ditularkan

pada orang lain sehingga nantinya bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun juga bermanfaat

bagi orang lain, bangsa dan negara pada umumnya.


4.2.2 Untuk Kepala Desa dan Perangkat Desa

Salah organisasi kepemudaan yang ada di Desa Watuagung adalah Karang Taruna.

Keberadaan organisasi yang dalam hal ini sebagai wadah bagi para pemuda yang ada di Desa

Watuagung jangan hanya sebatas Organisatoris, tetapi juga merupakan organisasi yang mampu

menampung, memberi, dan mengapresiasi setiap kegiatan kepemudaan.

Diharapkan kepada Kepala Desa sebagai pemegang otoritas tertinggi di desa beserta

perangkatnya mampu menghandle, merangsang setiap kegiatan yang diselanggarakan oleh

Karang Taruna sehingga nantinya mampu menjadi sebuah organisasi kebanggaan bagi pemuda

di Desa Watuagung.

4.3 Tindak Lanjut

Kegiatan kepemudaan semacam ini perlu mendapat porsi lebih dari desa berupa pemberian

stimulus, baik yang berkaitan dengan dana maupun stimulus berupa motivasi serta kerjasama dengan

kementerian UKM (Usaha Kecil dan Menengah) di tingkat Kabupaten Trenggalek guna pengembangan

dan memperoleh kredit lunak usaha jangja panjang.

Pelaksanaan kegiatan kepemudaan secara terprogram, berkelanjutan dapat memberikan bekal

kepada para pemuda guna memajukan desanya dan meningkatkan taraf hidup keluarga serta

memberikan lapangan kerja baru yang sangat menjanjikan.


DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah , 2002, Pendekatan Konstektual (Contextual
Teacing and Learning), Jakarta.

Hatimah Ihat, dkk, 2008, Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai