Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH KIMIA ZAT PADAT

POLIMER
Oleh
Kelompok 1
Anggota:
1. Citra Angraini 06101281320009
2. Lusiana Setiawati 06101181320028
3. Binti Uswatin 06121010021
4. Delsi Ayu Puspita 06121010014
5. Nia Oktaria 06121010017
6. Hasanul Kamil 06101181320025

Dosen pengasuh : Drs. M. Hadeli L., M.Si

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah yang tentang “Polimer”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang
diberikan dalam mata kuliah Kimia Zat Padat.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Indralaya, 31 Oktober 2015

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan...............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Polimer...........................................................................................................3
2.2 Reaksi Pembentukan Polimer...........................................................................................6
2.3 Sifat Polimer...................................................................................................................10
2.4 Penggolongan Polimer....................................................................................................10
2.5 Macam-Macam Polimer................................................................................................13
2.6 Kegunaan Polimer..........................................................................................................16
2.7 Dampak Negatif Polimer Terhadap Kesehatan..............................................................17
2.8 Penanganan Limbah Plastik..........................................................................................18
BAB III PENUTUP..................................................................................................................20
3.1 Kesimpulah.....................................................................................................................20
3.2 Saran...............................................................................................................................20
Daftar Pustaka..........................................................................................................................21

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seringkali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang dimaksud
secara mendetail mengenai polimer. Kadang bayangan kita, polimer identik dengan
plastik. Polimer adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai-rantai atom
yang dipadukan melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi. Pada
umumnya polimer dikenal sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator.
Kemajuan dalam riset polimer telah menemukan berbagai polimer yang bersifat
konduktif maupun semikonduktif. Salah satu cara untuk membuat polimer menjadi
konduktif adalah dengan menambahkan karbon aktif sebagai dopping sehingga terbentuk
bahan komposit polimer-karbon. Komposit polimer-karbon yang terbentuk mempunyai
karakteristik resistansi yang berubah apabila terkena gas karena mampu mengikat
molekul-molekul gas yang dideteksinya sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya.
Karena sifat inilah komposit polimer bisa dijadikan sebagai bahan sensor gas. Sifat
konduktifitas dari komposit polimerkarbon ini dipengaruhi oleh dari beberapa faktor,
yaitu; jenis gas yang dideteksi, volume gas, suhu dan kelembaban.
Salah satu pengembangan bahan polimer pada saat ini adalah komposit polimer-
karbon. Komposit polimer-karbon merupakan bahan polimer yang didoping dengan
bahan karbon aktif sehingga polimer tersebut bisa bersifat konduktor. Karena sifat
konduktor inilah menjadikan komposit polimer-karbon suatu zat yang berbeda dengan
polimer pada umumnya dan bisa digunakan sebagai sensor gas dengan perubahan
resistansinya apabila terkena gas.  Komposit polimer-karbon yang dipakai sebagai bahan
sensor ini mempunyai karakteristik konduktifitas yang berbeda-beda tergantung dari jenis
polimer yang dipakai. Karakteristik konduktifitas dari komposit polimer-karbon ini terdiri
dari karakteristik sensitifitas dan selektifitas. Karakteristik sensitifitas adalah sifat
konduktifitas dari komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap volume gas
yang dideteksinya, sedangkan karakteristik selektifitas adalah sifat konduktifitas dari
komposit polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap jenis gas yang dideteksinya.
Untuk mengetahui karakteristik resistansi dari komposit polimer-karbon, dalam penelitian
ini telah dibuat sensor polimer yang dapat digunakan sebagai sensor gas. Sensor polimer
yang akan dibuat terdiri dari 6 jenis, yaitu; Poli Etelin Glikol (PEG) 6000, PEG 1540,
PEG 20M, PEG 200, silikon, dan squalane. Sebagai sample gas digunakan 9 jenis gas,

1
yaitu; aseton, aseton nitril, benzena, etanol, metanol, etil aseton, kloroform, n-hexan dan
toluena. Pengujian yang telah dilakukan adalah menguji nilai resistansi dari komposit
polimer-karbon dalam pengaruhnya terhadap jenis gas yang dideteksi (karakteristik
selektifitas), volume gas yang diinjeksikan (karakteristik sensitifitas) dan pengaruh
kondisi lingkungan yaitu suhu dan kelembaban.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Apa pengertian dari polimer?
1.2.2 Bagaimana reaksi pembentukan dari polimer?
1.2.3 Bagaimana sifat dari polimer?
1.2.4 Bagaimana penggolongan dari polimer?
1.2.5 Apa saja macam-macam dari polimer?
1.2.6 Apa kegunaan dari polimer?
1.2.7 Apa dampak negatif polimer terhadap kesehatan?
1.2.8 Bagaimana penanganan dari limbah plastik?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari polimer.
1.3.2 Untuk mengetahui reaksi pembentukan dari polimer.
1.3.3 Untuk mengetahui sifat dari polimer.
1.3.4 Untuk mengetahui penggolongan dari polimer
1.3.5 Untuk mengetahui macam-macam dari polimer.
1.3.6 Untuk mengetahui kegunaan dari polimer.
1.3.7 Untuk mengetahui dampak negatif polimer terhadap kesehatan.
1.3.8 Untuk mengetahui penanganan dari limbah plastik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Polimer
Polimer berasal dari bahasa Yunani, yaitu polyyang berarti “many” (banyak)
dan meros yang berarti“part” (bagian). Dari sini dapat kita katakan bahwa polimer
adalah susunan dari bagian-bagian yang banyak. Secara lengkapnya,Polimer ialah
rangkaian atom yang panjang dan berulang-ulang dan dihasilkan dari sambungan
beberapa molekul lain yang dinamakan monomer. Monomer-monomer ini mungkin
serupa, atau mungkin juga mempunyai satu atau lebih kumpulan kimia yang diganti.
Polimer merupakan senyawa-senyawa yang tersusun dari molekul sangat besar
yang terbentuk oleh penggabungan berulang dari banyak molekul kecil. Molekul yang
kecil disebut monomer, dapat terdiri dari satu jenis maupun beberapa jenis. Polimer
adalah sebuah molekul panjang yang mengandung rantai rantai atom yang dipadukan
melalui ikatan kovalen yang terbentuk melalui proses polimerisasi dimana molekul
monomer bereaksi bersama-sama secara kimiawi untuk membentuk suatu rantai linier
atau jaringan tiga dimensi dari rantai polimer. Polimer didefinisikan sebagai
makromolekul yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan
sederhana yang setara dengan monomer, yaitu bahan pembuat polimer. Akibatnya,
molekul-molekul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar. Hal
inilah yang menyebabkan polimer memperlihatkan sifat sangat berbeda dari molekul
molekul biasa meskipun susunan molekulnya sama. Pada umumnya polimer dikenal
sebagai materi yang bersifat non-konduktif atau isolator. Kemajuan dalam riset polimer
telah menemukan berbagai polimer yang bersifat konduktif maupun semikonduktif.
Pemakaian polimer sebagai bahan sensor dipilih jenis polimer yang bersifat konduktif
agar memenuhi sejumlah kriteria yang dituntut oleh suatu sensor. Salah satunya adalah
bahwa polimer itu harus mampu mengikat molekul-molekul yang dideteksinya
sehingga mempengaruhi sifat konduktifitasnya.
Bahan komposit diartikan sebagai gabungan dari 2 material atau lebih yang
berbeda sifatnya dan akan membentuk sifat fisis yang baru. Komposit polimer-karbon
terbentuk dari gabungan polimer dengan karbon yang membentuk sebuah material yang
mempunyai sifat yang baru yaitu mempunyai resistansi tertentu dan nilai resistansinya
berubah apabila terkena gas.

3
Tidak semua polimer dapat menjadi konduktif. Hanya polimer terkonjugasi
(ikatan pada rantai berupa ikatan tunggal dan rangkap yang berposisi berselang-seling)
yang bisa menjadi konduktor. Peranan atom atau molekul doping adalah menghasilkan
cacat dalam rantai polimer tersebut (cacatstruktur). Cacat inilah yang berperan dalam
penghantaran listrik. Cacat dapat bermuatan positif, negative, atau netral. Secara fisika
kuantum, cacat berperilaku seolah-olah sebagai partikel. Cacat dapat berpindah
sepanjang rantai, sehingga menimbulkan aliran muatan. Elektron atau hole juga dapat
meloncat dari satu posisi cacat ke posisi cacat yang lain (cacat tidak berpindah),
sehingga timbul pula aliran listrik. Sensor komposit polimer-karbon dibuat dari
campuran polimer dengan karbon aktif. Sensor komposit polimer-karbon mampu
merespon rangsangan yang berasal dari berbagai senyawa kimia atau reaksi kimia. Saat
campuran dipapar dengan uap bahan kimia, maka uap bahan kimia akan mengenai
permukaan polimer dan berdifusi ke campuran bahan polimer dengan karbon dan
menyebabkan ukuran permukaan polimer bertambah luas karena adanya efek
‘swelling’. Penggunaan komposit polimer-karbon sebagai sensor gas, akan mengalami
efek yang disebut ‘swelling’ atau efek mengembang jika terkena gas. Efek ‘swelling’
atau mengembang ini sebanding lurus dengan konsentrasi gas yang dideteksi. Dengan
efek mengembang ini memungkinkan perubahan luas permukaan komposit polimer-
karbon jika terkena gas.
Polimer kadang disebut pula dengan plastik. Namun plastik sebenarnya hanya
sebagian sajadari polimer karena polimer begitu banyak ragamnya. Di antara polimer
ada yang alami dan adapula yang sintetik.Contoh bahan-bahan yang berasal dari
polimer adalah sebagai berikut:

1. PVC (Polyvinyl Chloride)


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini juga
bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe plastik
PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk
membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja,
lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastik bentuk
fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan isolasi listrik.
Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga dan sekitar 68 %
digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

4
Gambar PVC
2. Polyethylen
Polyetilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang
lunak sampai yang kaku. Ada dua jenis polyetilen yaitu polietilen densitas rendah
(low-density polyethylene / LDPE) dan polyetilen densitas tinggi (high-density
polyethylene / HDPE). Polyetilen densitas rendah relatif lemas dan kuat, digunakan
antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas, botol, industri bangunan, dan lain-
lain. Polyetilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang transparan dan tahan
panas sampai suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan polyetilen
densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak,
dan lain-lain.

Gambar polyethylen

3. PTFE ( Polytetrafuoroethylene)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan terhadap
bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti lengket), pelapis
tangki di pabrik kimia, pipa anti patah, dan kabel listrik.

5
Gambar PTFE

4. Ruber (karet)
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor, ahli-ahli
kimia organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk mempercepat
perolehan kebutuhan tersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan
menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara
kopolimerisasi.

Gambar ruber

2.2 Reaksi Pembentukan Polimer


Polimerisasi merupakan suatu reaksi pembentukan polimer dari monomernya.
Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalahpolimerisasi adisidanpolimerisasi
kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung
padastrukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer
dalam unit ulangnya,sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom yang
lebih sedikit karena terbentuknyaproduk sampingan selama berlangsungnya proses
polimerisasi.

6
1. Polimer Adisi
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antarmonomer berdasarkan
reaksi adisi.Polimerisasi adisi terjadi pada monomer yang mempunyai ikatan
rangkap dua. Polimerisasi dapatberlangsung dengan bantuan katalisator.
PerhatikanGambar 1yang menunjukkan bahwa monomer etilena mengandung
ikatan rangkapdua, sedangkan di dalam polietilena tidak terdapat ikatan rangkap
dua.

Gambar 1.Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk polietilena yang


digunakan sebagai tas plastik, pembungkus makanan, dan botol. Pasangan
elektron ekstra dari ikatan rangkap dua pada tiap monomer etilena digunakan
untuk membentuk suatu ikatan baru menjadi monomer yang lain.

Menurut jenis reaksiadisiini, monomer-monomer yang mengandung ikatan


rangkap duasaling bergabung, satu monomer masuk ke monomer yang lain,
membentuk rantai panjang. Produk yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi
mengandung semua atom dari monomer awal.BerdasarkanGambar 1, yang
dimaksudpolimerisasi adisiadalahpolimer yang terbentuk dari reaksi polimerisasi
disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh adisi dari monomer-
monomernya  yang membentuk ikatan tunggal. Dalam reaksi ini tidak disertai
terbentuknya molekul-molekul kecilseperti H2O atau NH3.
Dalam reaksi polimerisasi adisi, umumnya melibatkan reaksi rantai.
Mekanisme polimerisasiadisi dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
a. Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator dan adisi
molekulmonomer pada salah satu radikal bebas yang terbentuk. Bila kita

7
nyatakan radikal bebas yangterbentuk dari inisiator sebagai R’, dan molekul
monomer dinyatakan denganCH2 = CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan
sebagai berikut:

b. Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer pada radikal
monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi.

Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang besar, dimana
ikatan rangkapC= C dalam monomer etilena akan berubah menjadi ikatan tunggal
C–C pada polimer polietilena

c. Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer yang sedang
tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk dari inisiator

2. Polimer Kondensasi
Polimer kondensasi terjadi dari reaksi antara gugus fungsi pada monomer
yang sama ataumonomer yang berbeda. Dalam polimerisasi kondensasi kadang-
kadang disertai dengan terbentuknyamolekul kecil seperti H 2O, NH3, atau HCl.Di
dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-monomer bereaksi secara
adisiuntuk membentuk rantai. Namun demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk
akan bersamaandengan dihasilkannya suatu molekul kecil–biasanya air–dari atom-
atom monomer. Pada reaksisemacam ini, tiap monomer harus mempunyai dua

8
gugus fungsional sehingga dapat menambahkanpada tiap ujung ke unit lainnya dari
rantai tersebut. Jenis reaksi polimerisasi ini disebutr eaksi kondensasi.Dalam
polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu ujung monomer
bergabungdengan gugus -OH dari ujung monomer yang lainnya untuk membentuk
air. Reaksi kondensasi yangdigunakan untuk membuat satu jenis nilon ditunjukkan
pada Gambar 3 dan Gambar 4.

G
ambar 3. Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu 1,6 –  diaminoheksana
dan asam adipat yang umum digunakan untuk membuat jenis nylon. Nylon diberi nama
menurut jumlah atom karbon pada setiap unit monomer. Dalam gambar ini, ada enam
atom karbon di setiap monomer, maka jenis nylon ini disebut nylon 66.

Gambar 4. Pembuatan Nylon 66 yang sangat mudah di laboratorium.

Contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang bersifat
keras, dandracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan karpet, pendukung pada
tape – audio dan tape–video, dan kantong plastik.Monomer yang dapat mengalami
reaksi polimerisasi secara kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai
gugus fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.

9
2.3 Sifat Polimer
a. Sifat Thermal
Sifat polimer terhadap panas ada yang menjadi lunak jika dipanaskan dan keras jika
didinginkan, polimer seperti ini disebut termoplas.Contohnya : plastik yang digunakan
untuk kantong dan botol plastik.Sedangkan polimer yang menjadi keras jika
dipanaskan disebut termoset, contohnya melamin

b. Sifat Kelenturan
Polimer akan mempunyai kelenturan yang berbeda dengan polimer sintetis. Umumnya
polimer alam agak sukar untuk dicetak sesuai keinginan,sedangkan polimer sintetis
lebih mudah dibuat cetakan untuk menghasilkan bentuk tertentu. Karet akan lebih
mudah mengembangdan kehilangan kekenyalannya setelah terlalu lama kena bensin
atau minyak.

c. Ketahanan Terhadap Mikroorganisme


Polimer alam seperti wool, sutra, atau selulosa tidak tahan terhadap mikroorganisme
atau ulat (rayap). Sedangkan polimer sintetis lebih tahan terhadap mikroorganisme
atau ulat.

d. Sifat Lainnya
Sifat polimer yang lainnya bergantung pemakainnnya untuk kemasan atau alat-alat
industri. Untuk tujuan pengemasan harus diperhatikan :
 Toksisitasnya
 Daya tahan terhadap air, minyak atau panas
 Daya tembus udara (oksigen)
 Transparan

2.4 Penggolongan Polimer


Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat
digolongkan berdasarkanasalnya, pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap
panas dan reaksi pembentukannya.

10
a. Penggolongan Polimer Berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer
sintesis.
1. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari
makhluk hidup. Contohpolimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No Polimer Monomer Polimerasi Contoh
1 Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, amilum
2 Selulosa glukosa Kondensasi Sayur, kayu
3 Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur
4 Asam nukleat Nukleotida Kondensasi DNA dan RNA(sel)
5 Karet alam Isoprena Adisi Getah poton karet

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan. Contohnya, karet alam


kadang-kadangcepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat
terjadi karena karet alamtidak tahanterhadap minyak bensin atau minyak tanah
serta lama terbuka di udara.

2. Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat
di alam dan harusdibuat oleh manusia. Sampai saat ini, para ahli kimia polimer
telah melakukan penelitian strukturmolekul alam guna mengembangkan polimer
sintesisnya. Dari hasil penelitian tersebut dihasilkanpolimer sintesis yang dapat
dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya titik lebur, kelenturandan
kekerasannya, serta ketahanannya terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh
polimer sintesis yang penggunaannya sesuai yang diharapkan. Polimer sintesis
yang telah dikembangkan gunakepentingan komersil, misalnya pembentukan
serat untuk benang kain dan produksi ban yangelastisterhadap jalan raya. Ahli
kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-ratus jenispolimer sintesis
untuk tujuan yang lebih luas. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :

No Polimer Monomer Terdapat pada

11
1 Polietena Etena Kantung, kabel plastik
2 Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3 PVC Vinil Klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4 Polivinil alkohol Venil alkohol Bak air
5 Teflon Tetra fluroetena Wajan atau panci anti lengket

b. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan
kopolimer.
1. Homo polimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya,
selulosa dan protein.
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya terbuka lalu berikatan
membentukpolimer yang berikatan tunggal.
2. Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang
monomernya tidak sejenis.Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol
formaldehida). Proses pembentukan polimer berlangsungdengan suhu dan
tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur
molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk
mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer agar lebih
teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan. Contoh struktur rantai molekul polimer tidak beraturan 9produk
polimerisasitanpa katalis) adalah sebagai berikut :
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)
Kopolimer tidak beraturan
Pada proses pembentukan polimer yang digunakan katalis, struktur
molekul yang terbentukakan beraturan. Contoh struktur rantai molekul
polimer teratur (produk polimerisasi dengan katalis)adalah sebagai berikut :
 Sistem blok : (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n (Kopolimer blok)
 Sistem berseling : (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n (Kopolimer
berseling).

c. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas

12
Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting(tahan panas,
seperti melamin).
1. Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer
tersebut apabiladipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk
dicetak kembali (didaur ulang).Contohnya polietilene, polipropilena, dan
PVC.

2. Polimer termosting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskantidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur
ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

2.5 Macam-Macam Polimer


1. Karet Sintesis
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan motor,
ahli-ahli kimia organik telah mengembangkan pembuatan karet sintetis untuk
mempercepat perolehan kebutuhantersebut. Karet-karet sintetis tersebut dibuat
dengan menggunakan bahan dasar monomer, seperti butadiene dan stirena
dengan cara kopolimerisasi.
Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Bunaatau nama dagangnya
SBR (stirena-butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu Buna-N dan Buna-S.
tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1, pada Buna-N perbandingan
antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 3:1, sedangkanBuna-S perbandingan
antara 1,3-butadiena dan stirena adalah 7:3. polimer tersebut merupakan karet
sintetis yang kuat hampir menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan
abrasi dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat
dicross-linked  kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Jika karet yang
divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang menahan rantai-rantai polimer
sehingga tidak mudah putus, kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk
semula setelah meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari
monomer kloropropena,polibutadiena, dan Thiokol.

13
2. Serat Sintesis
Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari karbohidrat
(selulosa), danpolimer dari protein (wol dan sutera). Seperti halnya karet, serat
memiliki polimer sintetis, yaitunilon dan poliester (dakron).
Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat kuat, sangat
lentur dantransparan. Polimer ini juga digunakan untuk membuat sintetis dan
membuat lembaran film tipisyang dalam perdagangan disebut mylar. Mylar
banyak digunakan untuk pita rekam magnetic danuntuk membuat gelembung
balon yang dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.
Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi. Disebut
nilon-66 karena polimernya tersusun dari enam atom C dari 1,6-heksametilena
diamina dan enam atom C darimolekul asam 1,6 heksanadioat. Nilon-66
digunakan untuk serat kain.

3. Orlon
Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer ini
merupakan seratsintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil sebagai campuran
wol, karpet, dan kaus kaki.

4. Plastik
Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak
digunakan dalamkehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis monomernya, ada
beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :

a. Polietena (Polietilena)
Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat), massa
jenis rendah,lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan terbuka di udara
maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi tidak tahan panas. Polietena
adalah plastik yang banyak diproduksi, dicetak lembaranuntuk kantong
plastik, pembungkus halaman, ember, dsb.

b. Polipropena (Polipropilena)

14
Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh
karena plastik ini jugabanyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih besar dari
polietena dan lebih tahan panas serta tahanterhadap reaksi asam dan basa.
Plastik ini juga digunakan untuk membuat botol plastik, karung, bakair, tali,
dan kanel listrik (insulator).

c. PVC (Polivinil Klorida)


PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat pipa
plastik, pipa paralon, pipakabel listrik, kulit sintetis, dan ubin plastik.

d. Teflon (Tetrafluoroetena)
Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan tahan
terhadap bahan kimia.Teflon digunakan untuk pelapis wajan (panic anti
lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa antipatah, dan kabel listrik.

e. Bakelit (Fenol Formaldehida)


Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis
monomer, yaitu fenol danformaldehida. Polimer ini sangat keras, titik
leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakanuntuk instalasi listrik
dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak dan fiting lampu listrik.

f. Fexiglass (Polimetil Metakrilat)


Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang
flexiglass. Polimetilmetakrilat merupakan polimerisasi adisi dari monomer
metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMAmerupakan plastik yang kuat
dan transparan. Polimer ini digunakan untuk jendela pesawat terbangdan
lampu belakang mobil.

2.6 Kegunaan Polimer


Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
1. Plastik Polietilentereftalat

15
Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang transparan
dengan daya tahankuat, tahan terhadap asam, kedap udara, fleksibel, dan tidak
rapuh. Dalam hal penggunaannya,plastik PET menempati urutan pertama.
Penggunannya sekitar 72 % sebagai kemasan minumandengan kualitas yang
baik. Plastik PET merupakan poliester yang dapat dicampur dengan polimeralam
seperti: sutera, wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat
tahan lamadan mudah perawatannya.

2. Plastik Polietena/Polietilena (PE)


Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene (LDPE)
dan High DensityPolyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak digunakan
sebagai kantung plastik serta pembungkusmakanan dan barang. Plastik HDPE
banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat mainan anak-anak, pipa
yangkuat, tangki korek api gas, badan radio dan televisi, serta piringan hitam.

3. Polivinil Klorida (PVC)


Plastik PVC bersifat termoplastik dengan daya tahan kuat. Plastik ini
juga bersifat tahanserta kedap terhadap minyak dan bahan organik. Ada dua tipe
plastik PVC yaitu bentuk kaku danbentuk fleksibel.Plastik bentuk kaku
digunakan untuk membuat konstruksi bangunan, mainan anak-anak,pipa PVC
(paralon), meja, lemari, piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun
plastic bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik.Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati urutan ketiga
dan sekitar 68%digunakan untuk konstruksi bangunan (pipa saluran air).

4. Plastik Nilon
Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses pembentukannya
seperti pembentukanprotein). Plastik Nilon ditemukan pada tahun 1934 oleh
Wallace Carothers dari Du Pont Company.Ketika itu, Carothers mereaksikan
asam adipat dan heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangatKuat (tidak
cepat rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan kemah dan
panjattebing, peralatan rumah tangga serta peralatan laboratorium.

5. Karet Sintetik
16
Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber (SBR),
suatu polimer yangterbentuk dari reaksi polemerisasi antara stirena dan 1,3-
butadiena. Karet sintetik ini banyakdigunakan untuk membuat ban kendaraan
karena memiliki kekuatan yang baik dan tidakmengembang apabila terkena
minyak atau bensin.

6. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak larut.
Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan mutu yang baik,
namun kadang-kadang menimbulkanmasalah karena dapat mengerut dalam
pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur dengan PET untukmenghasilkan kain
yang bermutu baik dan tidak mengerut pada saat pencucian.

7. Kapas
Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang paling
banyak digunakan (hampir 50% pemakaian serat alami berasal dari kapas). Kain
katun dibuat dari serat kapas denganperlakuan kimia sehingga menghasilkan
kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah perawatannya.

2.7 Dampak Negatif Polimer Terhadap Kesehatan


Dalam kehidupan sehari-hari banyak barang-barang yang digunakan
merupakan polimer sintesis mulai dari kantong plastik untuk belanja. Plastik
pembungkus makanan dan minuman kemasan plastik, alat-alat listrik, dan alat-alat
rumah tangga.
Barang-barang tersebut merupakan polimer sintesis yang tidak dapat diuraikan
oleh mikroorganisme. Akibatnya, barang-barang tersebut akan menumpuk dalam
bentuk sampah yang tidak dapat membusuk. Dampak negatif dari penggunaan
polimer pada barang-barang disekitar kita terutama bagi kesehatan tubuh manusia
diantaranya:
 Penggunaan sterofoam untuk pembungkus makanan dapat menimbulkan
gejala saraf seperti kelelahan, gelisah, sulit tidur dan anemia.
 Bahan kimia ftalat pada mainan anak yang terbuat dari plastik banyak
menyebabkan infeksi hati dan ginjal.

17
 Zat kimia yang terkandung dalam kertas tisu untuk membungkus atau
melapisi makanan dapat menyebabkan kanker.

2.8 Penanganan Limbah Plastik


Sekitar 20% volum sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada
umumnya, sampahtersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah. Oleh karena
limbah plastik itu tidak dapatdiuraikan oleh mikroorganisme, akibatnya kita terus
menerus memerlukan areal untuk pembuangansampah. Meskipun tidak beracun,
limbah plastik dapat menyebabkan pencemaran tanah, selainmerusak
pemandangan.Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi limbah plastik
adalahdenganmendaur ulang (recycle), denganincinerasi dan dengan membuat
plastik yang dapatmengalami biodegradasi.

1. Daur Ulang (Recycle)


Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan mendaur
ulang. Akan tetapi, halitu tampaknya tidak mudah dijalankan. Proses daur ulang
melalui tahap-tahap pengumpulan (sortir),pelelehan, dan pembentukan ulang.
Tahapan paling sulit adalah pengumpulan dan pemisahan. Keduatahapan ini
akan lebih mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin tinggi ikut
berpartisipasi, yaitu ketika membuangsampah plastik.
Dewasa ini plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah jenis HDPE dan
botol- botolplastik.

2. Incinerasi (Inceneration)
Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan membakarnya
pada suhu tinggi(incinerasi). Limbah plastik mempunyai nilai kalor yang tinggi,
sehingga dapatdigunakan sebagai sumber tenaga untuk pembangkit listrik.
Beberapa pembangkit listrik membakar batu bara yangdicampur beberapa persen
ban dan plastik bekas. Akan tetapi pembakaran sebenarnya menimbulkan
masalah baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC
menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif/racun. Pembakaran ban bekas
menghasilkan asap hitam yang sangat pekat dan gas-gas yang bersifat korosif.

18
Gas- gas korosif ini membuat incinerator cepat terkorosi. Polusi yang paling
serius adalah dibebaskannya gas Dioksin yang sangat beracun pada pembakaran
senyawa yangmengandung klorin seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus
dilakukan dengan pengontrolan yangbaik untuk mengurangi polusi udara.

3. Plastik yang mudah diuraikan mikroorganisme (Biodegradable plastics)


Sekitar setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan. karena
itu, sangat baik jika dibuat plastik yang bio- atau fotodegradable. Hal ini
diupayakan dan mulai dipasarkan. Kebanyakan plastik biodegradable berbahan
dasar Amilum (Zat Tepung).Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan
kelihatannya masyarakat enggan untuk membayar lebih.

19
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan kita sehari-
hari maupun dalam industri. Polimer meliputi plastik, karet, serat, dan nilon. Beberapa
senyawapenting dalam tubuh makhluk hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein,
dan asamnukleat juga merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah
suatumakromolekul yang terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang kita sebut
sebagai monomer.

Proses pembentukan polimer dari monomernya kita sebut sebagai


polimerisasi.Dalam makalah ini akan dibahas tentang reaksi pembantukan polimer,
penggolonganpolimer, serta kegunaan dan dampak polimer.

3.2 Saran

Dengan adanya tugas tentang materi polymer yang telah diberikan oleh bapak
guru disekolah. Dapat menambah dan mengembangkan wawasan murid tentang
pengertian polymer, penggolongan polimer, pembentukan polimer dan lain-lain.
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, mohon kritik dan saran dari pembaca.

20
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2014, Januari). Pengertian Polimer dan Macam-Macamnya. Dipetik Oktober


31, 2015, dari http://www.wartacinta.net/2014/01/pengertian-polimer-dan-
macam-macamnya.html

Anonim. (2012, Juli). Polimer dan Contohnya. Dipetik Oktober 31, 2015, dari
http://chellme.blogspot.co.id/2012/07/pengertian-polimer-sampai-contoh.html

Ardra. (2013). Definisi Polimer. Dipetik Oktober 31, 2015, dari http://ardra.biz/sain-
teknologi/ilmu-kimia/pengertian-sifat-dan-manfaat-kegunaan-senyawa-polimer/

Hartika, R. (2014). Reaksi Pembentukan Polimer. Dipetik Oktober 31, 2015, dari
https://rolifhartika.wordpress.com/kimia-kelas-xii/7-polimer/a-reaksi-
pembentukan-polimer/

Kurniawan, A. (2013, November). Polimer. Dipetik Oktober 2015, 2013, dari


http://andrikurniawan8.blogspot.com/2013/11/makalah-polimer-xii-smka.html

Supardi. (2014). Polimer. Dipetik Oktober 31, 2015, dari


https://dsupardi.wordpress.com/kimia-xii-2/makromolekul/polimer/

21

Anda mungkin juga menyukai