net/publication/322760219
CITATIONS READS
2 6,378
3 authors:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
1
Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran
2, 3
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
Email : 1efri.widianti@unpad.ac.id
ABSTRAK
Harga diri rendah kronis merupakan salah satu diagnosis keperawatan yang sering ditemukan di rumah
sakit jiwa. Prosentase pasien harga diri rendah kronis di ruang Arimbi periode Februari–April 2012
mencapai 90.4% dari jumlah total pasien. Jumlah pasien dengan diagnosis utama harga diri rendah
kronis yang dikelola penulis sebanyak 22 orang. Tujuan penulisan karya ilmiah akhir ini adalah
menguraikan aplikasi terapi spesialis keperawatan jiwa terhadap pasien harga diri rendah kronis.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah studi serial kasus dengan kombinasi tujuh paket
terapi. Hasil aplikasi terapi spesialis keperawatan jiwa ini menunjukkan adanya penurunan tanda dan
gejala, peningkatan kemampuan pasien, serta peningkatan kemampuan keluarga dalam merawat pasien
harga diri rendah kronis. Kombinasi terapi individu (terapi kognitif perilaku dan logoterapi), terapi
kelompok (terapi suportif kelompok) dan terapi keluarga (psikoedukasi keluarga) mampu menurunkan
gejala, meningkatkan kemampuan pasien dan meningkatkan kemampuan keluarga dalam merawat
pasien harga diri rendah kronis. Rekomendasi : kombinasi terapi individu, terapi kelompok dan terapi
keluarga sangat tepat diberikan pada pasien gangguan jiwa khususnya pasien harga diri rendah kronis
dan diperlukan penelitian lebih lanjut.
Kata kunci: harga diri rendah kronis, keperawatan jiwa, terapi spesialis
ABSTRACT
Chronic low self-esteem is one of the nursing diagnosis that is often found in psychiatric hospitals.
Percentages of patients with chronic low self-esteem in the period Februari-April 2012 at Arimbi
receached 90.4%. The number of patients with a primary diagnosis of chronic low self-esteem that
was managed by writer as many as 22 people. The purpose of this final report is to describe the
application of nursing specialist therapies on chronic low self-esteem patients. Methods which used
was serial case study with combination of seven therapies packages. The results showed a decrease in
the signs and symptoms, improvement of patient's ability and the ability of families in caring for
patients of chronic low self-esteem. Effectiveness of therapy showed that the combination of individual
therapy (cognitive behavioral therapy and logotherapy), group therapy (supportive group therapy)
and family therapy (family psychoeducation) effectively reduce symptoms of chronic low self-esteem,
improve the patient's ability and the ability of families in caring for patients of chronic low selfesteem.
Recommendation: The combination of individual, group and family therapies is appropriate for the
mental disorders patients, especially patients with chronic low self-esteem and this needs further
research.
Key words: chronic low self-esteem, mental health nursing, nursing specialist therapies
83
Widianti, E., Keliat, B.A., & Wardhani, I.Y.
(Fontaine, 2009). Kesimpulan yang dapat di pasien dengan harga diri rendah kronis adalah
ambil berdasarkan penjelasan para ahli di atas Cognitive Behaviour Therapy (CBT) atau
adalah skizofrenia merupakan suatu respon Terapi Kognitif Perilaku dan Logotherapy.
maladaptif yang ditandai dengan reaksi psikotik Terapi kelompok yang dapat
yang mempengaruhi pikiran, perasaan, diimplementasikan pada pasien dengan harga
persepsi, perilaku dan hubungan sosial diri rendah kronis adalah Supportive Therapy
individu. Respon maladaptif ini mudah dikenali atau Terapi Supportif dan Self Help Group
dari gejala-gejala yang ditunjukkan oleh pasien (SHG) atau Kelompok Swabantu. Untuk
dengan skizofrenia. keluarga pasien, perawat spesialis jiwa dapat
Gejala skizofrenia menurut PPDGJ III memberikan terapi spesialis Psikoedukasi
(dalam Maslim, 2013) dibagi dalam dua gejala keluarga dan Triangle Therapy.
utama yaitu gejala positif dan negatif. Gejala Terapi Kognitif Perilaku merupakan
positif diantaranya delusi, halusinasi, suatu psikoterapi yang berdasarkan pada teori
kekacauan kognitif, disorganisasi bicara, dan bagaimana individu memelihara struktur
perilaku katatonik seperti keadaan gaduh dirinya atau pengalaman yang sebagian besar
gelisah. Gejala negatif yang dialami pasien menentukan bagaimana individu merasakan
skizofrenia diantaranya afek datar, tidak dan berperilaku (Beck & Weishaar, 1986,
memiliki kemauan, merasa tidak nyaman, dan dalam Wheeler, 2008). Sasmita (2007)
menarik diri dari masyarakat (Videbeck, 2008). mempertegas pengaruh terapi kognitif perilaku
Gejala negatif pada skizofrenia juga tampak pada pasien harga diri rendah kronis. Menurut
dari ketidakmampuan merawat diri sendiri, Sasmita (2007) terapi kognitif perilaku
tidak mampu mengekspresikan perasaan, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
hilangnya spontanitas dan rasa ingin tahu, harga diri pasien lansia di RSMM.
menurunnya motivasi, hilangnya kemampuan Logotherapy merupakan terapi yang berfokus
melakukan aktivitas sehari-hari, (Fontaine, pada penemuan makna hidup sehingga individu
2009). Berdasarkan gejala positif dan negatif mempunyai kekuatan yang positif untuk
tersebut maka perawat dapat menegakkan bertahan hidup (Fankl, dalam Viedebeck,
diagnosis keperawatan sebagai landasan dalam 2008). Wahyuni (2007) telah membuktikan
memberikan asuhan keperawatan pada pasien. bahwa Logotherapy dapat meningkatkan harga
Salah satu diagnosis keperawatan yang bisa diri lansia di panti wreda Pekanbaru baik dari
ditegakkan pada pasien skizofrenia adalah aspek kognitif maupun perilaku.
harga diri rendah kronis. Terapi kelompok merupakan salah satu
Asuhan keperawatan pasien dengan terapi spesialis yang diberikan pada pasien
harga diri rendah kronis diberikan melalui dengan harga diri rendah kronis. Terapi
pelaksanaan terapi generalis dan spesialis supportif dan Terapi kelompok Swabantu
(FIK-UI, 2009). Tindakan keperawatan merupakan terapi kelompok yang memberikan
generalis yang diberikan pada pasien dengan kesempatan pada individu untuk mendapatkan
harga diri rendah kronis adalah melatih pasien sharing mengenai masalah yang sama dan cara
untuk mengidentifikasi kemampuan positif yang penyelesaian masalah yang potensial
dimiliki pasien dan melatih kemampuan positif (Videbeck, 2008). Dengan demikian terapi
yang dimiliki pasien tersebut. Selain tindakan kelompok suportif dapat menjadi alternatif
keperawatan generalis, ada juga tindakan tindakan spesialis untuk perawatan pada pasien
keperawatan spesialis yang dapat diberikan dengan harga diri rendah kronis.
pada pasien dengan harga diri rendah kronis. Keluarga merupakan lingkungan yang
Berbagai jenis terapi spesialis yang terdekat dan selalu ada bersama dengan pasien.
diberikan untuk pasien dengan harga diri Keluarga merupakan support utama bagi
rendah kronis meliputi tiga kategori yaitu untuk penyembuhan dan pemulihan pasien gangguan
individu, keluarga, dan kelompok. Terapi jiwa. Steinglass (1995, dalam Viedebeck, 2008)
spesialis individu yang dapat diberikan pada menyatakan bahwa tujuan terapi keluarga
salah satu jenis psikoterapi yang menekankan Tabel 3. Distribusi kemampuan keluarga
dan meningkatkan kemampuan berfikir yang pasien harga diri rendah kronis di
diinginkan (positif) dan merubah pikiranpikiran ruang Arimbi RSMM Bogor,
yang negatif. Februari-April 2012
Berdasarkan hasil managemen asuhan Kemampuan keluarga N %
Kemampuan keluarga merawat
keperawatan pada 6 pasien harga diri rendah
pasien
kronis yang mendapatkan terapi generalis a. Keluarga mampu menjelaskan 13
individu, terapi kognitif perilaku dan logoterapi 59.1 masalah yang dialami dalam
(paket terapi 2) adalah kondisi pasien sebelum merawat pasien
b. Keluarga mampu menjelaskan 13 59.1 tindakan
mendapatkan terapi generalis, terapi kognitif yang biasa dilakukan ketika merawat pasien
perilaku dan logoterapi adalah semua pasien c. Keluarga mampu menjelaskan 11 50
tindakan yang seharusnya
menunjukkan 3 respon kognitif, sebagian besar dilakukan dalam merawat pasien
pasien menunjukkan 5 dari 6 respon afektif d. Keluarga mampu mendiskusikan 3 13.6
kemampuan positif yang masih dimiliki oleh
(merasa tidak berguna atau berarti , pasien
tersinggung, afek labil, sedih berlebihan, e. Keluarga mampu melatih 0 0 kemampuan
malu/minder dan kecewa), sebagian pasien positif yang dimiliki oleh pasien
menunjukkan 4 respon fisiologis, sebagian
f. Keluarga mampu memotivasi 0 0
pasien menunjukkan 3 respon perilaku pasien mempertahankan kemampuan
(menangis, melamun, dan malas melakukan positif yang dimiliki
g. Keluarga mampu menciptakan 0 0 komunikasi
kegiatan), sebagian pasien menunjukkan 2 dari terapeutik ketika berinteraksi dengan pasien
3 respon sosial (bermusuhan dan menarik diri). h. Keluarga mampu mempertahankan 0 0 sikap
tubuh terapeutik ketika berinteraksi dengan
Setelah mendapatkan terapi generalis, terapi pasien
kognitif perilaku dan logoterapi semua pasien i. Keluarga mampu menciptakan 0 0
menunjukkan perubahan dalam merespon suasana yang aman dan nyaman
ketika berinteraksi dengan pasien
setiap stressor. Adapun perubahan itu adalah 3 j. Keluarga mampu memotivasi pasien 1
respon kognitif, 6 respon afektif, 4 respon 4.5 unuk bisa berinteraksi dengan orang
fisiologis, 3 respon perilaku dan 3 respon sosial lain
k. Keluarga mampu mengidentifikasi 3 13.6
sudah tidak ditemukan pada sebagian besar pelayanan kesehatan jiwa terdekat l. Keluarga
pasien harga diri rendah kronis. mampu memotivasi pasien untuk berobat di unit
pelayanan 2 9.1
Perubahan kemampuan pasien harga diri terdekat
rendah yang mendapatkan terapi generalis m. Keluarga mampu menjelaskan 1 4.5 pengobatan
pada pasien (5 benar)
individu, terapi kognitif perilaku dan logoterapi
Kemampuan keluarga
adalah sebelum mendapatkan paket terapi 2 mengatasi stress dalam
hanya sebagian kecil pasien yang mempunyai merawat pasien :
kemampuan individu yaitu sebanyak 3 a. Keluarga mampu mengidentifikasi 4
18.2 stress dan beban yang dialami
kemampuan yaitu mampu menghargai orang karena merawat pasien
lain, mampu berkomunikasi secara terbuka, dan b. Keluarga mampu menjelaskan 3
mampu menerima masukan dari orang lain. 13.6 tindakan yang biasa dilakukan
untuk mengatasi stress
Setelah mendapatkan terapi, pasien mengalami c. Keluarga mampu mempraktekkan 0 0
peningkatan kemampuan adalah sebagai cara berfikir positif dalam
berikut: sebagian pasien memiliki 15 dari 17 menghadapi stressor ketika
merawat pasien
kemampuan, sebagian pasien memiliki 9 dari d. Keluarga mampu melakukan teknik 0 0 distraksi
17 kemampuan dan sebagian yang lain ketika menghadapi stressor
e. Keluarga mampu mempraktekkan 0 0
memiliki 2 dari 17 kemampuan.
teknik relaksasi
Hasil managemen asuhan seperti yang f. Keluarga mampu melakukan 0 0
dijelaskan diatas sesuai dengan teori yang komunikasi terbuka dengan
anggota keluarga lain dalam
diungkapkan pada bahwa terapi mengatasi beban karena merawat
bab sebelumnya pasien
yang menyebutkan g. Keluarga mampu berbagi peran 0 0
dengan anggota keluarga lain
dalam merawat pasien
Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia. 2017;3(1):83–99 h. Keluarga mampu memanfaatkan 0 0 89
komunitas dalam perawatan pasien
Widianti, E., Keliat, B.A., & Wardhani, I.Y.
mengikuti program harga diri rendah pasien harga diri respon pasien harga
terapi tidak akan kronis sebelum rendah kronis. diri rendah kronis
memberikan hasil mendapatkan terapi Setelah (Stuart & Laraia,
yang bermakna generalis, terapi mendapatkan terapi 2005;
ketika tidak ada kognitif perilaku generalis, terapi Rahayuningsih,
dukungan dari dan terapi suportif kognitif perilaku 2007; Sasmita,
keluarga. Hal ini adalah pasien dan terapi suportif 2007;
dikarenakan memiliki semua maka terlihat Kristiyaningsih,
keluarga merupakan respon kognitif, adanya peningkatan 2009). Penurunan
sumber pendukung respon afektif, kemampuan pasien. gejala harga diri
utama pasien dalam respon fisiologis, yaitu pasien rendah kronis pada
mengatasi respon perilaku dan mempunyai 11 kelompok pasien
masalahnya (Stuart, respon social. kemampuan dari 17 yang mendapatkan
2009). Keberadaan Setelah dilakukan kemampuan yang terapi kelompok
keluarga dan sikap terapi generalis harus dimiliki. suportif dapat
keluarga terhadap kemudian Kemampuan yang dipertahankan
pasien harga diri dilanjutkan terapi telah dimiliki oleh karena pasien
rendah kronis kognitif perilaku, pasien antara lain mempunyai
membantu individu dan terapi suportif mampu memandang kelompok di RS
untuk bisa menjadi pasien dengan harga diri secara positif, yang memberikan
lebih bermakna diri rendah kronis mampu mengenali masukan secara
(Carson, 2000 menunjukkan potensi diri, mampu berkala pada pasien
dalam Videbeck, adanya penurunan mengembangkan dan saling berbagi
2008). Dukungan respon terhadap potensi yang tentang bagaimana
keluarga terhadap stressor yaitu pasien dimiliki, mampu mengatasi stressor
pasien harga diri sudah tidak respon mengembangkan yang menyebabkan
rendah ditunjukkan kognitif, respon perasaan sebagai harga diri rendah
pada kemampuan afektif, respon pribadi yang kronis. Harper, M.,
keluarga untuk fisiologis, respon berharga, mampu & Cole, P (2012)
merawat pasien perilaku dan respon mempertahankan menyebutkan
harga diri rendah. social. kontak mata ketika bahwa terapi yang
Kemampuan Perubahan berinteraksi diberikan secara
keluarga tersebut kemampuan pasien Hasil berkelompok
merupakan harga diri rendah managemen asuhan membantu individu
penjabaran dari kronis sebelum seperti yang untuk saling
tugas mendapatkan terapi dijelaskan diatas memberikan
perkembangan dan setelah sesuai dengan teori dukungan antara
keluarga (Maglaya, mendapatkan terapi yang diungkapkan satu dengan anggota
2009). adalah sebelum pada bab kelompok dan
Hasil mendapatkan terapi sebelumnya yang menyelesaikan
management asuhan generalis, terapi menyebutkan pengalaman
keperawatan kognitif perilaku bahwa terapi menjalani isolasi
spesialis pada dan terapi suportif, kognitif perilaku dari masing masing
pasien harga diri pasien harga diri terbukti anggotanya.
rendah kronis yang rendah kronis tidak memberikan Yalom (1995,
mendapatkan paket memiliki satupun dampak bagi dalam Videbeck,
terapi 5 adalah kemampuan dari 17 penurunan tanda 2008) menjelaskan
respon terhadap kemampuan yang dan gejala atau bahwa manfaat
stressor pada pasien harus dimiliki oleh penilaian terhadap adanya terapi
kelompok adalah dilakukan secara terapi suportif dan diri secara positif,
anggota kelompok berkelompok pada psikoedukasi mampu mengenal
dapat memperoleh keluarga dengan keluarga pasien potensi yang
informasi atau gangguan jiwa dengan harga diri dimiliki, mampu
pembelajaran baru, memberikan rendah kronis mengembangkan
memperoleh dampak pada menunjukkan potensi yang
inspirasi dan kemampuan adanya penurunan dimiliki, mampu
harapan, keluarga merawat respon terhadap menceritakan
berinteraksi dengan anggota stressor yaitu semua kemampuan yang
orang lain, merasa keluarganya yang pasien sudah tidak dimiliki, mampu
diterima dan merasa mengalami menunjukkan mempertahankan
saling memiliki, gangguan jiwa baik respon kognitif, posisi tubuh dan
menyadari bahwa ia secara kognitif, respon afektif, kontak mata ketika
tidak sendirian dan afektif maupun respon fisiologis, berinteraksi dengan
orang lain memiliki psikomotor. respon perilaku dan orang lain, mampu
masalah yang sama, Hasil respon social. menghargai orang
mempengaruhi managemen asuhan Kemampuan lain, percaya diri,
masalah dan keperawatan pasien harga diri mampu menerima
perilakunya dan spesialis pada rendah kronis masukan dari orang
bagaimana hal pasien harga diri sebelum lain, mampu
tersebut rendah kronis yang mendapatkan terapi menerima kritikan
memengaruhi orang mendapatkan generalis, terapi yang konstruktif,
lain serta anggota paket terapi 6 kognitif perilaku, mampu
kelompok belajar adalah adanya terapi suportif dan berkomunikasi
sikap altruism perubahan respon psikoedukasi secara terbuka,
(mengutamakan dan peningkatan keluarga, adalah mempertahankan
kepentingan orang kemampuan pasien tidak memiliki kebersihan diri,
lain). Penjelasan di maupun keluarga. satupun mampu
atas diperkuat oleh Respon terhadap kemampuan dari 17 berpartisipasi dalam
Alonso (2000 dalam stressor pada pasien kemampuan yang kelompok dan
Videbeck, 2008) harga diri rendah harus dimiliki oleh mampu
yang menyebutkan kronis sebelum pasien harga diri menceritakan
bahwa terapi mendapatkan terapi rendah kronis. keberhasilan yang
kelompok generalis, terapi Setelah pernah diraih.
membantu kognitif perilaku, mendapatkan terapi Sedangkan 3
anggotanya untuk terapi suportif dan generalis, terapi kemampuan lainnya
memiliki tanggung psikoedukasi kognitif perilaku, hanya dimiliki oleh
jawab terhadap keluarga adalah terapi suportif dan sebagian pasien.
orang lain dan dapat pasien memiliki psikoedukasi Kemampuan
membantu anggota semua respon keluarga maka keluarga pasien
yang lain mencapai kognitif, respon terlihat adanya harga diri rendah
tujuan. Hal diatas afektif, respon peningkatan kronis pada saat
juga sesuai dengan fisiologis, respon kemampuan pasien. pengkajian, semua
penelitian yang perilaku respon yaitu semua pasien keluarga pasien
dilakukan oleh social. Setelah mempunyai 14 hanya mempunyai 5
Hernawaty (2009) dilakukan terapi kemampuan dari 17 kemampuan dari 21
yang menyatakan generalis kemudian kemampuan yang kemampuan yang
bahwa terapi dilanjutkan terapi harus dimiliki yaitu harus dimiliki.
suportif yang kognitif perilaku, mampu memandang Setelah