Anda di halaman 1dari 8

Nama : RIDHO

NIM : 012100025

PRODI :TEKNOKIMIA NUKLIR

Matkul : KIMIA UMUM

1. Mengapa belum dibangun PLTN di Indonesia:


 Adanya efek psikologi berupa ketakutan akan meledaknya PLTN, bahaya radiasi,
hingga limbah dari pltn.
 Pembangunan PLTN membutuhkan biaya besar, lebih besar dari membangun
pembangkit listrik lainnya, walaupun keuntungan sesudah pltn terbangun juga besar,
pertimbangan biaya awal mungkin masih di beratkan oleh pemerintah, walaupun juga
Indonesia bisa menarik investor untuk bekerjasama dalam hal pendanaan.
 Komitmen “go nuklir” yang masih menjadi pekerjaan rumah, dalam arti belum di
semarakkan oleh pemegang kekuasaan atau pemangku kepentingan.
 Management mengenai PLTN yang masih belum jelas, dengan adanya PP79/2014
paragraf 2 pasal 11, yang menerangkan bahwa pemanfaatan energi nuklir di
pertimbangkan sebagai “pilihan terakhir”.

2. Daerah mana yang cocok di bangun PLTN pertama di


Indonesia?, mengapa?, bandingkan dengan yang lain!
salah satu permasalahan dalam penentuan lokasi PLTN adalah tinjauan lokasinya, PLTN sangat
rawan terhadap lokasi yang rawan gempa, karna dapat memicu kerusakan system yang mana
akan berakibat sangat fatal seperti meledaknya PLTN. Untuk itu, dilihat dari pemetaan jejak
gempa bumi yang berada di Indonesia, saya memilih 2 lokasi strategis untuk di bangunnya
PLTN. Saya memilih Kalimantan Barat dan Bangka Belitung. Mengingat lokasi dua daerah itu
yg minim potensi gempa bumi.
Jika melihat dari sejarah gempa di Kalimantan Barat, baru-baru saja terjadi gempa dengan
magnitudo 3,0 SR. pada tanggal 11 juli 2021 yang berpusat di Pontianak. Akan tetapi gempa ini
tidak berakibat fatal karena efeknya hanya menyebabkan benda yg menggelantung sedikit
bergoyang, dan tidak merusak struktur bangunan.

Dan di Bangka Belitung juga pada 27 januari 2017 telah terjadi gempa bermagnitudo 4,1 SR. yg
berpusat di 65 KM barat daya Bangka, dan apabila terjadi kerusakan, status kerusakan nya
adalah ringan.

Jenis gempa yg terjadi di 2 tempat tersebut adalah jenis gempa “kerak dangkal”, dan bukan jenis
megathrust yang sangat berbahaya.
Berikut saya sajikan gambar yang memuat potensial gempa di Indonesia:
Melihat dari pemetaan potensial gempa pada gambar tersebut, jika di bandingkan dengan daerah
yang lain di Indonesia, Kalimantan Barat dan Bangka Belitung adalah lokasi yang paling aman
untuk di bangun PLTN, karna zona nya yang terbebas dari banyak ancaman gempa bumi.

3. Jenis pltn apa yang cocok di bangun di Indonesia?


Menurut saya, jenis pltn yang cocok di bangun di Indonesia adalah PLTN dengan jenis reactor
nya yaitu tipe Molten Salt Reactor (MSR).

Poin plus MSR dibandingkan reaktor nuklir konvensional dari segi keselamatan ada pada bahan
bakarnya yang berbentuk cair. Penggunaan bahan bakar cair meniscayakan nuclear meltdown
tidak mungkin terjadi, karena bahan bakarnya sudah dalam bentuk lelehan. Senyawa fluorida
merupakan senyawa garam stabil, sehingga risiko pelepasan material radioaktif keluar bangunan
reaktor dapat dieliminasi. Senyawa volatil seperti iodin dan cesium terkunci dalam senyawa
fluorida, sehingga tidak bisa lolos ke lingkungan.

Senyawa garam baru meleleh pada suhu 315-509o C, tergantung campuran senyawa garamnya.
Sehingga, MSR mampu beroperasi pada suhu tinggi dengan tekanan atmosfer. Kemampuan
beroperasi pada suhu tinggi dengan tekanan rendah membuat MSR tidak perlu menggunakan
bejana bertekanan, yang memangkas biaya dan meningkatkan level keselamatan.

MSR bersifat self-regulating. Kenaikan suhu reaktor maupun timbulnya gelembung dalam garam
bahan bakar akan menurunkan laju reaksi fisi berantai. Sehingga, operasi reaktor akan kembali
ke kondisi normal tanpa intervensi operator.

MSR dilengkapi katup beku (freeze plug) yang diletakkan di bawah teras reaktor. Freeze plug
dibuat dari garam lebur yang didinginkan menggunakan kipas ketika reaktor beroperasi. Jika
karena satu dan lain hal reaktor nuklir kehilangan daya, kipas pendingin akan berhenti
beroperasi, dan freeze plug akan meleleh. Bahan bakar akan jatuh melalui freeze plug ke drain
tank. Ketiadaan bahan bakar dalam teras reaktor meniscayakan berhentinya reaksi fisi secara
otomatis. Reaktor pun mati dengan selamat tanpa perlu intervensi Dengan demikian, MSR
bersifat meltdown-proof dan walkaway safe. Sifat-sifat ini berimbas pada biaya MSR yang
relatif lebih rendah dibandingkan reaktor nuklir konvensional. Berdasarkan estimasi US Energy
Information Administration, dengan standar keselamatan saat ini, biaya pembangunan reaktor
nuklir konvensional di Amerika Serikat dapat mencapai USD 5500/kW. Sementara, estimasi
biaya pembangunan MSR hanya berkisar USD 1200-2000/kW. Jika diterjemahkan dalam biaya
pembangkitan listrik, angka ini setara dengan USD 3 sen/kWh listrik.operator .

Anda mungkin juga menyukai