Anda di halaman 1dari 51

70

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Peneliti mengambil obyek penelitian UKM yang berada di Kecamatan

Buleleng, kota Singaraja. UD. SINAR ABADI merupakan salah satu UKM yang

berada di Kecamatan Buleleng kota Singaraja, yang memenuhi kriteria sebagai

UKM (Usaha Kecil Menengah) sesuai dengan Undang-Undang tahun 2008 .

4.1 Gambaran Umum UD SINAR ABADI

4.1.1 Profil UD SINAR ABADI

UD SINAR ABADI yang menjadi objek penelitian ini sudah berdiri sejak

April 2002. Berlokasi di Jalan Wibisana No. 70 Lingkungan Buitan Banjar

Bali Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Provinsi Bali. Usaha ini

dikelola sendiri oleh pemilik dengan jumlah karyawan keseluruhan 35 orang.

Diantaranya, 31 karyawan pabrik, 3 karyawan bagian pengiriman, dan 1

bagian keuangan. Omset yang diperoleh UD SINAR ABADI rata – rata

perbulannya mencapai Rp. 400jt dengan laba bersih rata – rata perbulannya

mencapai Rp. 13jt. UKM ini bergerak dalam bidang kuliner yaitu penjualan
71

jajanan pia dan jajanan kering lainnya yang didistribusikan ke seluruh

kabupaten di Bali melalui pengepul – pengepul di setiap kabupaten di Bali.

Kegiatan produksi UD SINAR ABADI dilakukan setiap hari mulai pukul

08.00 – 17.00 pada orderan normal, dan apabila terdapat orderan khusus atau

orderan tambahan, UD SINAR ABADI menerapkan kerja lembur diatas jam

17.00 dengan upah lembur 10.000 / jam kerja lembur.

4.1.2 Struktur Organisasi UD SINAR ABADI

Usaha kecil menengah yang terbentuk berdasarkan semangat

kewiraswasta/usahawan (entrepreneurial small-medium firm) biasanya

mengorganisasikan dirinya dengan mengikuti prinsip-prinsip organisasi

klasik/tradisional (classical organization). Pola pengorganisasian kerja

dengan memperhatikan kebutuhannya dapat digambarkan dengan model

“entrepreneurial diamond” dengan tiga fungsi/peran utama terfokus pada

aktivitas (1) produksi (production), (2) pemasaran dan penjualan (marketing

& sales), dan (3) keuangan dan akuntansi (finance & accounting). Rancangan

struktur organisasi biasanya akan dirancang dengan mengakomodasikan tiga

fungsi/peran yang umum dijumpai di puncak piramidal organisasi. Diluar tiga

fungsi pokok tersebut, aktivitas organisasi kemudian dapat dikembangkan

dengan fungsi maupun peran yang lain seperti transportasi, transfer teknologi,

market research, advertising, audit, pengadaan, personalia dan lain- lain.

Penambahan fungsi-fungsi ini tentu saja akan sangat tergantung pada

perkembangan usaha dan kebutuhannya. Rancangan strukturnya akan


72

merupakan derivat-derivat (subordinat) dari tiga fungsi pokok produksi,

pemasaran dan keuangan.

Struktur organisasi usaha kecil menengah (UKM) memiliki tipikal konfigurasi

sederhana (simple structure) yang dalam perkembangannya kemudian bisa

berubah menjadi struktur fungsional (functional structure). Rekruitmen

karyawan biasanya berasal dari sumber-sumber yang berada di lingkungan

sekitar, sanak keluarga, handai tolan maupun sebatas tetangga terdekat.

Seperti struktur organisasi yang dimiliki oleh UD SINAR ABADI yang masih

sangat sederhana karena usaha ini dikelola langsung oleh pemilik dan dibantu

oleh anak kandung pemilik sebagai bagian keuangan. Bagan struktur UD

SINAR ABADI disajikan dalam gambar berikut :

Bagan 4.1.2 Struktur Organisasi UD SINAR ABADI

PEMILIK

BAG. KEUANGAN

BAG. PEMASARAN BAG. PRODUKSI BAG. DISTRIBUSI


73

4.1.3 Produk UD SINAR ABADI

Produk yang dijual dan dipasarkan oleh UD SINAR ABADI terdiri dari 85%

produk sendiri (UD SINAR ABADI) dan 15% produk luar UD SINAR

ABADI .

4.1.3.1 Produk UD SINAR ABADI :

Nama Item ( Produk ) Harga Satuan ( Rp)


Pia Kacang Ijo 4.000
Pia Bungkus Kotak Warna 4.000
Pia Duren Bungkusan 4.000
Pia Duren Kotak 3.900
Pia Duren (1000) 4.000
Pia Strawberry 4.000
Pia Kelapa 4.000
Pia Cokelat 4.000
Pia Sopia 4.000
Pia Jumbo Kertas 4.000
Pia Potongan Roll 1.800
Pia Potongan Kotak 4.000
Dodol Warna 3.700
Potongan Dodol 4.000
Iwel 4.000
Pia Bungkus Plastik 4.000
Pia Duren Bungkus (10) 3.500
Pia Cokelat 1.000 4.000
Pia Potongan roll 1.000 4.000

4.1.3.2 Produk Luar UD SINAR ABADI :

Nama Item ( Produk ) Harga Satuan ( Rp)


Gipang 7.500
Kripik Keladi 3.500
Sabit 3.250
Lanter 3.300
Cakar 4.000
74

Gabyn 4.000
Marry 4.000
Bolu 4.000
Giling 4.000
Bolong 4.000

4.1.4 Pemasaran

Keberadaan strategi pemasaran menjadi salah satu kunci kesuksesan sebuah

usaha. Bahkan saat ini tidak hanya perusahaan besar saja yang membutuhkan

cara – cara jitu untuk memasarkan produk maupun jasa mereka. Para pelaku

usaha kecil dan menengah seperti UD SINAR ABADI pun membutuhkan

dukungan strategi pemasaran untuk meningkatkan penjualan produknya dan

memperluas jaringan dan jangkauan pasar yang dimilikinya. Hal ini penting

agar produk atau jasa yang ditawarkan UD SINAR ABADI bisa dikenal

masyarakat luas, dan bisnisnya bisa berkembang pesat. Untuk itu, dalam

memasarkan produk – produknya UD SINAR ABADI menerapkan strategi –

strategi pemasaran sebagai berikut :

4.1.4.1 Menentukan Harga Jual ke Konsumen

Penentuan harga memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan

penjualan, biasanya harga rendah menjadi daya tarik tersendiri bagi para

konsumen. Oleh karena itu, UD SINAR ABADI menetapkan harga jual

dengan harga grosir agar produk yang ditawarkan bisa bersaing dengan

produk lainnya yang ada dipasaran.


75

4.1.4.2 Menentukan Jalur Distribusi Produk

Jalur distribusi produk yang digunakan UD SINAR ABADI adalah menjual

produk ke tangan pengepul – pengepul di setiap kabupaten di Bali. Selain

menyerahkan produk ke pengepul, UD SINAR ABADI juga mendistribusikan

produk nya dengan cara konsinyasi ke toko – toko, pasar dan minimarket.

4.1.5 Keuangan UD SINAR ABADI

Keuangan UD SINAR ABADI mencakup rencana biaya yang sudah

berlangsung selama usaha beroperasi sampai dengan saat ini. Rencana biaya

disesuaikan dengan nilai ekonomis saat ini, antara lain biaya investasi, biaya

pabrikase, pengeluaran belanja persediaan perhari, pemasukan penjualan, dan

beban operasional perusahaan.

4.1.6 Sistem Akuntansi di UD SINAR ABADI

UD SINAR ABADI belum menerapkan sistem pencatatan keuangan yang

memdai dan lengkap atau dengan kata lain belum menerapkan sistem

akuntansi. Bagian keuangan UD SINAR ABADI belum memiliki kemampuan

dan pengetahuan dalam mengelola catatan keuangan secara disiplin dengan

pembukuan yang teratur.

4.2 Profil Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik ( ETAP )


76

UD SINAR ABADI merupakan salah satu dari entitas tanpa akuntabilitas publik,

karena laporan keuangan yang dimiliki hanya digunakan untuk kepentingan internal.

UD SINAR ABADI tidak mengajukan pernyataan pendaftaran, atau dalam proses

pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau regulator lain untuk tujuan

penerbitan efek di pasar modal, atau bukan entitas yang menguasai aset dalam

kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar masyarakat.

4.3 Alasan – alasan UD SINAR ABADI Belum Menerapkan SAK ETAP pada

Laporan Keuangannya

Dari hasil pengamatan dan wawancara yang sudah dilakukan, ditemukan alasan –

alasan UD SINAR ABADI belum menerapkan SAK ETAP dalam pembuatan

laporan keuangannya yaitu pengetahuan bagian akuntansi atau keuangan yang

kurang memadai mengenai pencatatan dan pembuatan laporan keuangan yang

lengkap. Selain itu, UD SINAR ABADI hanya memprioritaskan informasi laba

penjualan per bulan saja dan tidak memperhatikan komponen – komponen yang

lain seperti komponen – komponen asset tetap, penyusutan asset tetap, dan

perolehan asset tetap. Dengan kata lain, UD SINAR ABADI hanya membuat

laporan dan melakukan pencatatan dengan tujuan pengambilan keputusan internal

saja. UD SINAR ABADI juga merasa bahwa laporan keuangan yang lengkap

belum begitu penting untuk kelangsungan usaha nya.

4.4 Kendala – kendala yang dihadapi UD SINAR ABADI dalam Menerapkan

SAK ETAP pada Laporan Keuangannya


77

Dari hasil pengamatan dan wawancara yang sudah dilakukan, ditemukan

kendala yang dialami oleh UD SINAR ABADI dalam menyusun laporan

keuangan, yaitu kurangnya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan

dalam menyusun laporan keuangan. Karyawan UD SINAR ABADI tidak

mempunyai latar belakang pendidikan akuntansi dan tidak pernah mengikuti

pelatihan tentang akuntansi yang mendalam. Sehingga laporan yang dihasilkan

hanya sebatas pencatatan umtuk mengetahui laba penjualan perbulan saja.

4.5 Pencatatan UD SINAR ABADI Sampai Saat Ini

Sejak UD. SINAR ABADI beroperasi, usaha ini belum mempunyai laporan

keuangan. Lengkap. UD SINAR ABADI hanya melakukan pencatatan sebagai

berikut :

a. Catatan transaksi pembelian dan pengeluaran bahan baku, yaitu pencatatan

seluruh transaksi yang meliputi pembelian barang-barang bahan baku

pokok dan bahan-bahan tambahan. Pemilik mencacatat transaksi

pembelian saat terjadinya transaksi, karena hal ini memudahkan pencatatan

bagi pemilik sehingga tidak ada transaksi pembelian yang terlewatkan.

b. Catatan penjualan, yaitu pencatatan seluruh transaksi jual yang terjadi.

Berguna untuk mempermudah pengelola dalam mengetahui laba atau rugi

yang dihasilkan.

c. Catatan hutang pihutang, yaitu catatan yang menginformasikan hutang dan

pihutang perusahaan dalam periode bulanan yang dihasilkan dari kegiatan


78

operasional.

d. Kartu persediaan barang, yaitu catatan yang berisi seluruh persediaan

barang jadi dan bahan baku yang dihitung menggunakan metode fisik.
79

4.6 Penyusunan Laporan UD SINAR ABADI berdasarkan SAK ETAP

Tabel 4.6. Elemen-elemen SAK


ETAP
Penerapan pada
No Elemen SAK ETAP Pembahasan
UD SINAR ABADI
ETAP
1 Penyajian Sama dengan PSAK, kecuali Dalam SAK ETAP mengatur pos-pos minimal yang Dalam neraca
Laporan informasi yang disajikan dalam ada dalam neraca: memuat informasi
Keuangan neraca, yang menghilangkan pos: (a) kas dan setara kas; tentang:
 Aset keuangan (b) piutang usaha dan piutang lainnya;  Aset lancar
 Properti investasi yang diukur (c) persediaan;  Aset tetap
pada nilai wajar (ED PSAK 1) (d) properti investasi;  Properti investasi
 Aset biolojik yang diukur pada (e) aset tetap;  Utang jangka
biaya perolehan dan nilai wajar (f) aset tidak berwujud; panjang dan jangka
(ED PSAK 1) (g) utang usaha dan utang lainnya; pendek
 Kewajiban berbunga jangka (h) aset dan kewajiban pajak;  Kewajiban dan
panjang (i) kewajiban diestimasi; kewajiban
 Aset dan kewajiban pajak (j) ekuitas. diestimasi
tangguhan Untuk klasifikasi asset dan kewajiban sama dengan
 Kepentingan nonpengendalian PSAK
2 Laporan Laba Tidak sama dengan PSAK Dalam SAK ETAP (paragraph 3.13) mengijinkan Laporan laba rugi dan
Rugi yang menggunakan istilah entitas untuk menyajikan laporan laba rugi dan saldo perubahan ekuitas
laporan laba rugi laba menggantikan laporan laba rugi dan laporan digabung menjadi
komprehensif, SAK ETAP perubahan ekuitas jika perubahan pada ekuitas hanya laporan laba rugi dan
menggunakan istilah laporan laba berasal dari laba atau rugi, pembayaran dividen, saldo laba. Hal ini
rugi. koreksi kesalahan periode lalu, dan perubahan diperbolehkan oleh
80

3 Penyajian Sama dengan PSAK, kecuali kebijakan akuntansi. SAK ETAP


Perubahan untuk beberapa hal yang terkait Pada UD SINAR ABADI perubahan ekuitas
Ekuitas pendapatan komprehensif lain. hanya barasal dari laba atau rugi.
4 Catatan Atas  Catatan atas laporan keuangan Catatan atas laporan keuangan harus: Dalam laporan UD
Laporan Keuang  Struktur (a) menyajikan informasi tentang dasar penyusunan SINAR ABADI tidak
an  Pengungkapan kebijakan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi tertentu disajikan Catatan atas
Akuntansi yang digunakan Laporan Keuangan
 Sumber estimasi ketidakpastian (b) sesuai dengan paragraf 8.5 dan 8.6; karena tidak ada
Modal (ED PSAK 1) mengungkapkan informasi yang disyaratkan dalam kebijakan akuntansi
 Pengungkapan lain SAK ETAP tetapi tidak disajikan dalam laporan yang signifikan harus
 Sama dengan PSAK, kecuali keuangan; dan diungkapkan
pengungkapan modal. (c) memberikan informasi tambahan yang tidak
disajikan dalam laporan keuangan, tetapi relevan
untuk memahami laporan keuangan.
Secara normal urutan penyajian catatan atas
laporan keuangan adalah sebagai berikut:
(a) suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah
disusun sesuai dengan SAK ETAP (lihat paragraf 3.3);
(b) ringkasan kebijakan akuntansi signifikan yang
iterapkan (lihat paragraf 8.5);
(c) informasi yang mendukung pos-pos laporan
keuangan, sesuai dengan urutan penyajian setiap
komponen laporan keuangan dan urutan penyajian
pos-pos tersebut.
pengungkapan lain.
5 Laporan Arus Sama dengan PSAK kecuali: Seperti yang disebutkan dalam SAK ETAP Menggunakan metode
Kas  Arus kas aktivitas operasi: paragraph 7.7 bahwa Entitas melaporkan arus kas tidak langsung
metode tidak langsung dari aktivitas operasi dengan menggunakan metode (paragraph 7.7 dan
 Arus kas mata uang asing, tidak langsung. 7.8). Pada UD SINAR
tidak diatur. ABADI, laporan arus
81

kas akan di buat per 31


desember 2018.
Sehingga pada periode
bulan September 2018,
tidak dibuat laporan
arus kas.
6 Laporan Tidak diatur (Lihat Bab 12). Tidak diatur Tidak tersedia, karena
keuangan konsol UD SINAR ABADI
idasi dan tidak memiliki anak
terpisah perusahaan
7 Kebijakan  Pemilihan dan penerapan Dalam SAK ETAP mengatur pada paragraph 2.33  Dasar akrual
akuntansi, kebijakan akuntansi Konsistensi Entitas harus menyusun laporan keuangan, kecuali  Metode priodik
estimasi, dan dan perubahan kebijakan laporan arus kas, dengan menggunakan dasar akrual. Persediaan FIFO
kesalahan akuntansi Penggunaan metode periodik atau perpetual tidak  Depresiasi garis lurus
 Perubahan Estimasi akuntansi diatur dalam SAK ETAP, hanya dalam UD SINAR
 Kesalahan. ABADI penggunaan metode periodik lebih mudah
SAK ETAP sudah maju satu diterapkan, karena tidak perlu setiap hari mencatat
langkah dibandingkan PSAK transaksi.
(tidak ada Dalam paragraph 11.15 SAK ETAP mengatakan
 “kesalahan mendasar” dan bahwa entitas harus menentukan biaya persediaan,
“laba atau rugi luar biasa”). selain yang terkait dengan paragraf 11.14, dengan
menggunakan rumus biaya masuk-pertama keluar-
pertama (MPKP) atau rata-rata tertimbang. Dalam
laporan ini UD SINAR ABADI menggunakan metode
FIFO.
Metode penyusutan yang disyaratkan oleh SAK ETAP
yang dijelaskan dalam paragraph 15.22 yaitu ada
beberapa metode penyusutan yang mungkin dipilih,
antara lain metode garis lurus (straight line method),
metode saldo menurun (diminishing balance method),
82

dan metode jumlah unit produksi (sum of the unit of


production method).
Pemilihan metode garis lurus mempermudah
perhitungan penyusutan.
8 Instrumen  Ruang lingkup: investasi pada Pada saat perolehan, entitas harus mengklasifikasikan Tidak tersedia karena
Keuangan Dasar efek tertentu efek utang dan efek ekuitas ke dalam salah satu dari UD SINAR ABADI
 Klasifikasi trading, held to tiga kelompok berikut ini: tidak memiliki
maturity, dan available for sale. (a) dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity); Instrumen Keuangan
Hal tsb mengacu ke PSAK 50 (b) diperdagangkan (trading); atau efek
(1998). (c) tersedia untuk dijual (available for sale).
Entitas dengan neraca yang asetnya dikelompokkan
menjadi aset lancar dan aset tidak lancar, kewajibannya
dikelompokkan menjadi kewajiban jangka pendek dan
jangka panjang (classified balance sheet) harus
melaporkan semua efek yang diperdagangkan sebagai
aset lancar. Efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh
tempo dan efek dalam kelompok tersedia untuk dijual
disajikan sebagai aset lancar atau aset tidak lancar
berdasarkan keputusan manajemen. Khusus untuk efek
utang dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo dan
kelompok tersedia untuk dijual yang jatuh tempo pada
tahun berikutnya harus dikelompokkan sebagai aset
lancar.
Dalam laporan arus kas, arus kas yang digunakan untuk
atau berasal dari pembelian, penjualan, dan jatuh tempo
efek dalam kelompok tersedia untuk dijual dan dimiliki
hingga jatuh tempo harus diklasifikasikan sebagai arus
kas aktivitas investasi dan dilaporkan sebesar nilai
bruto untuk setiap kelompok efek di dalam laporan arus
kas. Arus kas untuk atau dari pembelian, penjualan, dan
83

jatuh tempo efek dalam


kelompok diperdagangkan harus diklasifikasikan
sebagai arus kas aktivitas operasi.
9 Persediaan  Pengukuran persediaan Persediaan adalah aset:  Menggunakan
 Biaya persediaan (a) untuk dijual dalam kegiatan usaha normal; metode periodik
 Biaya pembelian (b) dalam proses produksi untuk kemudian dijual; atau FIFO
 Biaya konversi (c) dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk  Biaya persediaan
 Biaya lain-lain digunakan Dan bukan dihitung secara
(a) persediaan dalam proses (work in progress) dalam sederhana, yaitu
 Biaya persediaan pemberian jasa
kontrak konstruksi termasuk kontrak jasa yang terkait biaya pembelian di
 Teknik pengukuran biaya
secara langsung (lihat Bab 20 Pendapatan); tambah transportasi.
 Rumus biaya
(b) efek tertentu (lihat Bab 10 Investasi pada Efek
 Nilai realisasi bersih
Tertentu). dalam proses produksi atau pemberian jasa.
 Pengakuan sebagai beban Biaya perolehan persediaan mencakup seluruh biaya
Pengungkapan pembelian, biaya konversi, dan biaya lainnya yang
terjadi untuk membawa persediaan ke kondisi dan
lokasi sekarang.
10 Investasi  Ruang lingkup: entitas Entitas asosiasi adalah suatu entitas, termasuk entitas Tidak tersedia karena
pada perusahaan asosiasi dan entitas anak bukan Perseroan Terbatas seperti persekutuan, dimana tidak memiliki
asosiasi  Metode akuntansi investor mempunyai pengaruh signifikan dan bukan investasi pada
dan entitas anak  Entitas asosiasi : metode biaya merupakan entitas anak ataupun bagian dalam joint perusahaan lain.
 Entitas anak : metode ekuitas venture.
Entitas anak adalah suatu entitas yang dikendalikan
oleh entitas induk. Pengendalian adalah kemampuan
untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional
dari suatu entitas sehingga mendapatkan manfaat dari
aktivitas tersebut.
Pengendalian dianggap ada jika entitas induk
memiliki baik secara langsung atau tidak langsung
melalui entitas
84

anak lebih dari setengah hak suara dari suatu entitas,


kecuali dapat ditunjukkan secara jelas bahwa
kepemilikan tersebut tidak menunjukkan adanya
pengendalian.
Metode akuntansi Entitas asosiasi : metode biaya,
Entitas anak : metode ekuitas
Investor harus mengungkapkan hal-hal berikut:
(a) kebijakan akuntansi yang digunakan untuk
investasi pada entitas asosiasi dan entitas anak;
(b) jumlah tercatat investasi pada entitas asosiasi dan
entitas anak;
(c) nilai wajar investasi pada entitas asosiasi dan entitas
anak yang tersedia kuotasi harga yang dipublikasikan.
11 Investasi  Jointly controlled operation, Joint venture adalah perjanjian kontraktual dimana Tidak tersedia karena
pada Joint aset, and entity dua pihak atau lebih menjalankan aktivitas ekonomi tidak memiliki
Venture  Metode akuntansi yang menjadi subyek dari pengendalian bersama. investasi pada Joint
 Metode konsolidasi proporsional Joint venture dapat berbentuk pengendalian bersama Venture
 Metode ekuitas operasi, pengendalian bersama aset, dan
Model nilai wajar (ED PSAK 12 : pengendalian bersama entitas.
PBA/PBO/PBE) kecuali metode Investor yang mempunyai pengaruh signifikan dalam
akuntansi hanya menggunakan joint venture memperlakukan investasinya sesuai
metode dengan Bab 12
biaya. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Anak.
12 Property Metode akuntansi: model biaya Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan Tidak tersedia karena
Investasi atau bagian dari suatu bangunan atau kedua-duanya) UD SINAR ABADI
yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa tidak memiliki
pembiayaan) untuk menghasilkan sewa atau untuk property Investasi
kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidak untuk:
(a) digunakan dalam produksi atau penyediaan barang
85

atau jasa atau untuk tujuan administratif; atau


(b) dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Pada saat pengakuan awal, properti investasi diukur
pada biaya perolehannya. Setelah pengakuan awal,
seluruh properti investasi harus diukur pada biaya
perolehan dikurang akumulasi penyusutan dan kerugian
penurunan nilai sebagaimana diatur dalam Bab 15 Aset
Tetap dan membuat pengungkapan yang dipersyaratkan
dalam Bab 15.
13 Aset Tetap  Sama dengan PSAK Aset tetap adalah aset berwujud yang:  Aset tetap dihitung
kecuali: Tidak (a) dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau dari harga perolehan
menggunakan pendekatan penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan ke pihak
komponenisasi. lain, atau untuk tujuan administratif; dan
 Revaluasi diijinkan jika (b) diharapkan akan digunakan lebih dari satu periode.
dilakukan berdasarkan Pada saat pengakuan awal, aset tetap harus diukur
Peraturan Pemerintah. Hal ini sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan aset tetap
mengacu ke PSAK 16 (1994) meliputi harga beli, biaya-biaya yang dapat
Tidak perlu review nilai residu diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi
dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan
sesuai dengan maksud manajemen, dan estimasi awal
biaya pembongkaran asset.
Entitas harus mengalokasikan jumlah aset yang
dapat disusutkan secara sistematis selama umur
manfaatnya.
Metode yang digunakan adalah garis lurus dengan tariff
5% per tahun sesuai dengan kebijakan pemilik.
14 Aset Tidak  Prinsip umum untuk pengakuan Aset tidak berwujud adalah aset nonmoneter yang Tidak tersedia karena
Berwujud  Pengakuan awal, dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik. UD SINAR ABADI
pengukuran selanjutnya Suatu aset dapat diidentifikasikan jika: tiadak memiliki aset
 Amortisasi selama umur manfaat (a) dapat dipisahkan, yaitu kemampuannya untuk tidak berewujud
86

atau 10 tahun menjadi terpisah atau terbagi dari entitas dan dijual,
Penurunan nilai dialihkan, dilisensikan, disewakan atau ditukarkan
 Menggunakan metode melalui suatu kontrak terkait aset atau kewajiban
pembelian Goodwill dimaortisasi secara individual atau secara bersama; atau
5 tahun atau 20 tahun dengan (b) muncul dari hak kontraktual atau hak hukumnya
justifikasi manajemen lainnya,terlepas apakah hak tersebut dapat dialihkan
, kecuali aset tidak berwujud atau dapat dipisahkan dari entitas atau dari hak dan
yang diperoleh dari kewajiban
penggabungan usaha. lainnya. Entitas mengukur aset tidak
Penurunan nilai tidak diatur berwujud pada awalnya sebesar biaya perolehan.
Pada pengukuran selanjutnya entitas harus
mengukur aset tidak berwujud pada biaya perolehan
dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi
penurunan nilai.
Untuk tujuan SAK ETAP, semua aset tidak
berwujud dianggap mempunyai umur manfaat yang
terbatas. Umur manfaat aset tidak berwujud yang
berasal dari hak kontraktual atau hak hukum lainnya
tidak boleh melebihi periode hak kontraktual atau
hak hukum tersebut, tetapi mungkin lebih pendek
tergantung pada lamanya periode ekspektasi
pengunaan aset tersebut. Jika entitas tidak
mampu mengestimasi umur manfaat suatu aset tidak
berwujud, maka umur manfaatnya dianggap 10 tahun.
15 Sewa  Tidak mengatur perjanjian Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan Sewa mesin Pia.
yang mengandung sewa jika sewa mengalihkan secara substansial seluruh
(ISAK 8) manfaat dan risiko kepemilikan aset. Suatu sewa
 Klasifikasi sewa: kombinasi diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak
IFRS for SMEs dan SFAS 13 mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan
risiko kepemilikan aset. Dalam operasi usahanya UD
87

 Laporan keuangan lessee dan SINAR ABADI, menyewa sebuah mesin yang
lessor menggunakan PSAK 30 digunakan untuk proses produksi dan dapat
(1990): Akuntansi Sewa Guna digolongkan ke dalam sewa operasi.
Usaha
16 Kewajiban  Kewajiban diestimasi Entitas mengakui kewajiban diestimasi jika: Tidak tersedia karena
diestimasi dan  Kewajiban kontinjensi (a) entitas memiliki kewajiban kini sebagai hasil UD SINAR ABADI
kontinjensi  Aset kontinjensi dari peristiwa masa lalu, dan tidak memberikan
(b) kemungkinan (lebih mungkin dibandingkan garansi pada produk
tidak mungkin) terjadi bahwa entitas akan dagangannya.
disyaratkan untuk
mentransfer manfaat ekonomis pada saat penyelesaian;
dan (c) jumlah kewajiban dapat diestimasi dengan
andal Pemberian garansi termasuk contoh yang
disebutkan dalam SAK ATAP terkait dengan
penerapan persyaratan dari bab
18 dalam pengakuan dan pengukuran kewajiban
diestimasi.
17 Ekuitas  Penjelasan Ekuitas sebagai bagian hak pemilik dalam entitas UD SINAR ABADI
 Akuntasi ekuitas untuk badan harus dilaporkan sedemikian rupa sehingga bukan suatu badan
usaha bukan PT memberikan informasi mengenai sumbernya secara hukum, dan modalnya
 Akuntansi ekuitas untuk badan jelas dan disajikan sesuai dengan peraturan tidak terbagi atas
usaha berbentuk PT perundangan dan akta pendirian yang berlaku. saham.
 Reorganisasi Akuntansi untuk ekuitas badan usaha bukan PT Harta kekayaan
Selisih penilaian kembali Sama dilaporkan sesuai dengan peraturan perundangan yang pribadi pemilik
dengan PSAK, kecuali : berlaku untuk badan usaha tersebut dan standar entitas terikat pada
 Reorganisasi akuntansi keuangan yang relevan. utang piutang usaha
 Selisih penilaian kembali Modal saham meliputi saham preferen, saham biasa pemilik.
dan akun Tambahan Modal Disetor. Pos modal lainnya
seperti modal yang berasal dari sumbangan dapat
disajikan sebagai
88

bagian dari tambahan modal disetor


18 Pendapatan  Penjualan barang Pada SAK ETAP pendapatan yang muncul sebagai  Diperoleh dari
 Penjualan jasa akibat dari transaksi atau kejadian sebagai berikut: penjualan hasil
 Kontrak konstruksi (a) Penjualan barang (baik diproduksi oleh entitas produksi UD
 Bunga, dividen dan royalti untuk tujuan produksi atau dibeli untuk dijual SINAR ABADI
kembali); dan Luar UD
(b) Pemberian jasa; SINAR ABADI
(c) Kontrak konstruksi;
(d) Penggunaan aset entitas oleh pihak lain
yang menghasilkan bunga, royalti atau
dividen.
Dalam usahanya UD SINAR ABADI hanya
mendapat pendapatan dari penjualan barang hasil
produksi saja.
19 Biaya Pinjaman Biaya pinjaman langsung Biaya pinjaman adalah bunga dan biaya lainnya yang  Bunga pinjaman
dibebankan timbul dari kewajiban keuangan suatu entitas. Biaya bank langsung
pinjaman mencakup: dibebankan di
(a) bunga untuk cerukan bank dan pinjaman jangka Beban Bunga
pendek dan jangka panjang; Bank.
(b) amortisasi diskonto atau premium yang terkait
dengan pinjaman;
(c) amortisasi biaya tambahan yang timbul
sehubungan dengan proses perjanjian peminjaman;
(d) beban pembiayaan sesuai dengan sewa pembiayaan
yang diakui sesuai dengan Bab 17 Sewa;
(e) perbedaan nilai tukar yang timbul dari pinjaman
dalam mata uang asing dimana perbedaan ini
dianggap sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga.
Entitas harus mengakui seluruh biaya pinjaman
sebagai beban pada laporan laba rugi di periode
89

terjadinya
20 Penurunan Nilai Sama dengan PSAK, kecuali: Kerugian penurunan nilai terjadi ketika nilai tercatat Penurunan nilai aset
Aset  Ruang lingkup yang meliputi aset melebihi jumlah yang dapat diperoleh kembali. yang terjadi dalam UD
semua jenis aset. Entitas harus mengakui segera kerugian penurunan nilai SINAR ABADI hanya
 Tidak mengatur penurunan dalam laporan laba rugi. terdapat dalam aset
nilai goodwill Entitas harus mengungkapkan informasi yang tetap.
 Ada tambahan penurunan nilai disyaratkan oleh paragraf 22.22 untuk setiap kelompok
untuk pinjaman yang diberikan aset berikut:
dan piutang yang menggunakan (a) pinjaman yang diberikan dan piutang;
PSAK 31: Akuntansi Perbankan (b) persediaan;
paragraf 16 dan 17. (c) aset tetap;
(e) properti investasi; aset tidak berwujud;
(f) investasi pada entitas asosiasi;
(d) investasi pada joint venture.
21 Imbalan Kerja Sama dengan PSAK, kecuali Imbalan kerja jangka pendek adalah imbalan kerja UD SINAR ABADI
untuk manfaat pasti (selain pesangon pemutusan kerja) yang jatuh tempo hanya memberikan gaji
menggunakan PUC (projected seluruhnya dalam waktu 12 bulan setelah akhir harian dan upah
unit credit) dan jika tidak bisa, periode pekerja memberikan jasanya. lemburan dan tidak
menggunakan metode yang Imbalan pascakerja meliputi program iuran pasti memiliki imbalan
disederhanakan dan program imbalan pasti. pascakerja
22 Pajak  Menggunakan tax payable Untuk tujuan ini, pajak penghasilan termasuk Pajak
Penghasilan concept seluruh pajak domestik dan luar negeri sebagai dasar penghasilan
 Tidak ada pengakuan penghasilan kena pajak. Pajak penghasilan juga dilaporkan nihil
dan pengukuran pajak termasuk pajak,
tangguhan misalnya pemungutan dan pemotongan pajak, yang
terutang oleh entitas anak, entitas asosiasi atau joint
venture atas distribusi ke entitas pelapor.
Entitas harus mengakui kewajiban atas seluruh pajak
penghasilan periode berjalan dan periode sebelumnya
yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar
90

untuk periode berjalan dan periode sebelumnya


melebihi jumlah yang
terutang untuk periode tersebut, entitas harus
mengakui kelebihan tersebut sebagai aset.
23 Mata Uang Sama dengan PSAK Mata Laporan keuangan dimaksudkan untuk memberikan Mata uang fungsional
Pelaporan Uang Pelaporan informasi finansial tentang kinerja, posisi keuangan, adalah rupiah dan
 Mata uang fungsional dan arus kas entitas. Laporan keuangan dihasilkan tidak ada kegiatan
 Pelaporan transaksi mata uang dari catatan ekspor impor
asing dalam mata uang akuntansi entitas, sehingga mata uang yang digunakan
fungsional dalam catatan akuntansi adalah mata uang yang
 Perubahan mata uang digunakan dalam laporan keuangan. Dengan konsep
fungsional (Pada prinsipnya ini, prosedur pengukuran kembali dari catatan
sama) akuntansi laporan keuangan atau penjabaran laporan
keuangan tidak diperlukan lagi, karena pada
hakikatnya laporan keuangan
telah disajikan pada mata uang fungsionalnya.
24 Peristiwa setelah  Peristiwa yang Peristiwa setelah akhir periode pelaporan adalah  Penyesuaian
akhir periode memerlukan peristiwa- peristiwa, baik menguntungkan maupun persediaan
pelaporan penyesuaian tidak menguntungkan, yang terjadi setelah akhir akhir periode.
 Peristiwa yang tidak periode pelaporan sampai dengan tanggal  Penyesuaian
memerlukan penyesuaian penyelesaian laporan keuangan. Ada dua jenis depresiasi
peristiwa setelah akhir periode pelaporan, yaitu: aktiva tetap
(a) Peristiwa yang memberikan bukti atas suatu  Penyesuaian
kondisi yang sewa mesin pia
telah terjadi pada akhir periode pelaporan (peristiwa
setelah akhir periode pelaporan yang memerlukan
penyesuaian).
(b) Peristiwa yang mengindikasikan timbulnya suatu
kondisi setelah akhir periode pelaporan (peristiwa
setelah akhir periode pelaporan yang tidak memerlukan
91

penyesuaian)

25 Pengungkapan  Pengertian pihak-pihak Dalam konteks SAK ETAP, pihak-pihak berikut Dalam operasi
pihak-pihak yang mempunyai tidak dianggap sebagai pihak-pihak yang mempunyai usahanya tidak ada
yang hubungan istimewa hubungan istimewa: transaksi dari pihak-
mempunyai hub  Pengungkapan (a) dua entitas yang memiliki satu direktur atau pihak yang
ungan istimewa anggota personel manajemen kunci secara umum, mempunyai hubungan
tetapi tidak istemewa
memenuhi ketentuan (d) dan (f) dalam definisi “pihak
yang mempunyai hubungan istimewa”
(b) dua venturer karena mereka berbagi
pengendalian bersama atas joint venture.
(c) pihak-pihak berikut dalam pelaksanaan urusan
normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut
dapat memengaruhi kebebasan entitas atau ikut serta
dalam proses pengambilan keputusan):
(i) penyandang dana;
(ii) serikat dagang;
(iii) entitas pelayanan umum; dan
(iv) departemen dan instansi pemerintah.
(d) pelanggan, pemasok, pemilik hak waralaba
(franchisor), distributor atau agen umum yang mana
entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume
signifikan, semata-mata berdasar atas akibat
ketergantungan ekonomi.
Transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa
adalah pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban
antar
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa,
terlepas dari harga yang dibebankan
92

26 Ketentuan  Retrospektif atau prospektif Entitas menerapkan SAK ETAP secara retrospektif, UD SINAR ABADI
Transisi (jika tidak praktis) yang namun jika tidak praktis, maka entitas diperkenankan menerapkan SAK
diterapkan secara prospective untuk menerapkan SAK ETAP secara prospektif ETAP secara
catchup (dampak ke saldo laba) prosspektif karena
 Perpindahan dari dan ke SAK sudah memiliki
ETAP laporan keuangan
namun belum lengkap
sehingga laporan
keuangan yang
berstandar ETAP ini
akan berpengaruh
untuk saat ini dan
seterusnya.
93

Dari data yang diperoleh dari UD. SINAR ABADI, langkah-langkah yang

dilakukan penulis dalam menyusun laporan keuangan :

4.6.1 Menentukan Periode Fiskal

Periode fiskal yang digunakan adalah periode satu bulanan dimulai pada

bulan September 2018. Periode yang dipilih disesuaikan dengan periode fiskal

tanggal jatuh tempo beban perusahaan yaitu setiap bulan untuk mempernudah

UD SINAR ABADI memenuhi kewajibannya.

4.6.2 Pencatatan Transaksi ke Jurnal

Jurnal merupakan dokumen pencatatan yang pertama dari proses akuntansi

keuangan. Oleh karena itu, jurnal disebut juga sebagai buku catatan pertama

(books of original entry). Pencatatan transaksi ke dalam jurnal dilakukan

sedemikian rupa sehingga memudahkan peringkasan transaksi tersebut dalam

akun buku besar. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan secara

kronologis sesuai dengan tanggal terjadinya transaksi yang tercantum dalam

bukti transaksi. Pencatatan transaksi dalam jurnal dilakukan berdasarkan data

yang terdapat dalam bukti transaksi.

Sebelum melakukan pencatatan transaksi ke jurnal, penulis melakukan tahap

persiapan yaitu membuat neraca saldo awal bulan September. Pada tahap ini

penulis melakukan wawancara kepada pemilik tentang keadaan keuangan

pada bulan agustus 2018. Dari data yang diperoleh penulis membuat daftar

nama akun sesuai dengan kegiatan transaksi keuangan yang sering dilakukan
94

oleh UD SINAR ABADI. Selain itu, penulis melakukan wawancara dan

penghitungan fisik untuk akun – akun dan saldo akun neraca UD SINAR

ABADI . Tampilan neraca awaldapat dilihat pada tabel 4.6.2.1 berikut.

Tabel 4.6.2.1 Neraca Saldo Awal UD SINAR ABADI

UD SINAR ABADI
NERACA SALDO
PER 31 AGUSTUS 2018

No Saldo
Akun
Akun Debet Kredit
1100 AKTIVA    
1200 AKTIVA LANCAR    
1101 Kas ditangan Rp 72,651,980.00  
1102 Kas di bank Rp 285,065,993.00  
1103 Piutang Usaha Rp 94,712,000.00  
1104 Persediaan Rp 181,877,693.00  
1105 Perlengkapan Kantor Rp 9,250,000.00  
1106 Perlengkapan Pabrik Rp 20,900,659.00  
1300 AKTIVA TETAP Rp -  
1301 Tanah Rp 105,000,000.00  
1302 Gedung    
1303 Gedung Kantor dan Pabrik Rp 485,000,000.00  
Akumulasi Peny Gedung Ktr dan
1304 Pbrk Rp 168,437,500.00
1305 Kendaraan    
1306 Mobil APV Rp 177,500,000.00  
1307 Akumulasi Peny Mobil APV Rp 57,187,500.00
1308 Mobil Engkel Rp 240,000,000.00  
1309 Akumulasi Peny Mobil Engkel Rp 195,000,000.00
1310 Motor Kharisma Rp 42,750,000.00  
Akumulasi Peny Motor
1311 Kharisma Rp 16,031,250.00
1312 Mesin - Mesin Produksi    
1313 Mesin Cetak Rp 450,000,000.00  
1314 Akumulasi Peny Mesin Cetak Rp 274,050,000.00
1315 Mesin Packing Rp 300,000,000.00  
1316 Akumulasi Peny Mesin Packing Rp 182,700,000.00
95

1317 Mesin Oven Rp 36,000,000.00  


1318 Akumulasi Peny Mesin Oven Rp 18,600,000.00
1319 Mesin Tosa Rp 19,500,000.00  
1320 Akumulasi Peny Mesin Tosa Rp 10,725,000.00
2000 Kewajiban    
2100 Kewajiban Jangka Pendek    
2101 Utang Usaha   Rp 313,509,890.00
2102 Utang Gaji   Rp -
2103 Utang Beban   Rp -
2200 Hutang Jangka Panjang    
2201 Hutang Bank R/C BPD Bali Rp 69,019,747.00
3000 Modal Pemilik    
3100 Modal Pemilik   Rp 1,169,214,780.00
3200 Prive Pemilik   Rp -
3300 Laba / Rugi Bulan berjalan   Rp 45,732,658.00
  Rp 2,520,208,325.00 Rp 2,520,208,325.00

Mengetahui
Pemilik UD SINAR ABADI

Wayan Sadia

Setelah tahap persiapan dalam pembuatan neraca saldo awal selesai, proses

penjurnalan baru dapat dilakukan. Proses penjurnalan dilakukan untuk menuliskan

semua transaksi yang terjadi di UD. SINAR ABADI. Transaksi ini akan

mempengaruhi dua atau lebih akun yang ada di bagian debet dan kredit.

Transaksi yang kira – kira akan terjadi di UD SINAR ABADI dapat dilihat pada

tabel 4.6.2.2 berikut .


96

Tabel 4.6.2.2 Jenis Transaksi dan akun yang tetrlibat pada UD SINAR ABADI

JENIS TRANSAKSI DEBET KREDIT


PENJUALAN TUNAI SINAR ABADI KAS DITANGAN PENJUALAN SINAR ABADI
PENJUALAN KREDIT SINAR ABADI PIUTANG PENJUALAN SINAR ABADI
RETUR PENJUALAN SINAR ABADI RETUR PENJUALAN SINAR ABADI KAS DITANGAN / PIUTANG
PENJUALAN LUAR SINAR ABADI TUNAI PENJUALAN LUAR SINAR
KAS DITANGAN
(KONSINYASI) ABADI
PENJUALAN LUAR SINAR ABADI PENJUALAN LUAR SINAR
PIUTANG
KREDIT(KONSINYASI) ABADI
RETUR PENJUALAN LUAR SINAR
RETUR PENJUALAN LUAR SINAR ABADI KAS DITANGAN / PIUTANG
ABADI
BIAYA MAINTENANCE
PEMBAYARAN PERBAIKAN KENDARAAN KAS DITANGAN
KENDARAAN
PEMBAYARAN AIR, LISTRIK, DAN TELP BIAYA LISTRIK, AIR DAN TELP KAS DITANGAN
PEMBAYARAN PARKIR BIAYA LAIN-LAIN KAS DITANGAN
PEMBAYARAN SARANA
BIAYA LAIN-LAIN KAS DITANGAN
PERSEMBAHYANGAN
PEMBAYARAN BUNGA BANK BIAYA BUNGA BANK KAS DITANGAN
PEMBAYARAN GAJI KARYAWAN BIAYA GAJI KARYAWAN KAS DITANGAN
PEMBAYARAN INSENTIF THR KARYAWAN BIAYA INSENTIF KARYAWAN KAS DITANGAN
PEMBAYARAN UANG MAKAN KARYAWAN BIAYA UANG MAKAN KARYAWAN KAS DITANGAN
PEMBAYARAN UPAH LEMBUR KARYAWAN BIAYA LEMBUR KARYAWAN KAS DITANGAN
PEMBAYARAN LAIN-LAIN COLT BIAYA LAIN - LAIN COLT KAS DITANGAN
PEMBAYARAN ASURANSI BPJS BIAYA ASURANSI BPJS KAS DITANGAN
PEMBELIAN BAHAN BAKU KREDIT PEMBELIAN UTANG USAHA
97

PEMBELIAN BAHAN BAKU TUNAI PEMBELIAN KAS DITANGAN


PEMBAYARAN UTANG BANK UTANG BANK KAS DITANGAN
PENERIMAAN PIUTANG KAS DITANGAN PIUTANG
PENYETORAN KAS TUNAI KE BANK KAS DI BANK KAS DITANGAN
98

Komponen jurnal yang tersedia di jurnal UD SINAR ABADI antara lain :

a. Judul jurnal yang terdiri dari nama UKM dan tanggal periode jurnal.

b. Tanggal transaksi yang menginformasikan kapan transaksi yang dicatat

terjadi.

c. Kolom jenis transaksi digunakan untuk mencatat kegiatan yang terjadi

selama periode tertentu. Pada kolom ini sudah disediakan beberapa pilihan

jenis transaksi yang mungkin terjadi dalam aktifitas usaha, pengguna cukup

memilih tanpa mengetik manual

d. Kolom keterangan digunakan untuk memberikan catatan tambahan, misalnya

: nama pemasok, syarat pembelian, dan syarat pembayaran

e. Kolom nominal berfungsi untuk mencatat jumlah nominal setiap transaksi

Kolom debet dan kolom kredit,masing-masing terdapat dua kolom yaitu nama

akun dan nominal yang akan terisi secara otomatis saat kolom jenis transaksi

dan kolom nominal dinputkan.

Format kolom jurnal dapat dilihat pada lampiran, sedangkan tampilan pada Ms

Excel dapat dilihat pada gambar 4.6.2.3


99

Gambar 4.6.2.3 Tampilan jurnal pada Ms. Excel

4.6.3 Memposting ke Buku Besar

Buku besar disusun untuk mempermudah melihat transaksi secara rinci per

akunnya sesuai dengan penjurnal

an yang dilakukan sebelumnya.

Buku besar dibuat untuk mempermudah saat melihat transaksi-transaksi secara

rinci per akunnya. Data dalam buku besar ini merujuk dari neraca awal dan

jurnal.
100

Tampilan buku besar dalam Ms Excel dapat dilihat pada gambar 4.6.3 dan

format buku besar dapat dilihat di lampiran.

Gambar 4.6.3 Tampilan Buku Besar pada Ms. Excel

4.6.4 Menyusun laporan keuangan

Laporan keuangan UD SINAR ABADI disusun berdasarkan SAK ETAP

dengan menggunakan dasar akrual yaitu mencatat transaksi-transaksi atau

mengakui pendapatan dan beban pada saat terjadinya dan bukan pada saat

pendapatan tersebut diterima ataupun biaya tersebut dibayarkan.


101

4.6.4.1 Menyusun laporan laba rugi dan saldo laba

SAK ETAP mengijinkan entitas untuk menyajikan laba rugi dan saldo laba

menggantikan laporan laba rugi dan laporan perubahan ekuitas jika perubahan

pada ekuitas hanya berasal dari laba rugi, pembayaran deviden, koreksi kesalahan

periode lalu, dan perubahan kebijakan akuntansi. Sebagaimana dijelaskan dalam

SAK ETAP paragraph 3.13.

“Jika entitas hanya mengalami perubahan ekuitas yang muncul dari laba atau

rugi, pembayaran dividen, koreksi kesalahan periode lalu, dan perubahan

kebijakan akuntansi selama periode laporan keuangan disajikan maka entitas

dapat menyajikan laporan laba rugi dan saldo laba sebagai pengganti laporan

laba rugi dan laporan perubahan ekuitas”

Laporan laba rugi dan saldo laba suatu periode menunjukan kinerja keuangan

perusahaan selama periode tersebut. Dimana pos-pos minimal mencakup saldo

laba pada awal periode pelaporan, pendapatan, beban, bagian laba atau rugi

investasi dengan metode ekuitas, laba atau rugi bersih, dan saldo laba akhir

periode pelaporan (total ekuitas).

Pada laporan laba rugi dan saldo laba terdapat unsur-unsur sebagai berikut

a. Judul laporan laba rugi dan saldo laba, yang terdiri dari nama UKM dan

tanggal periode laporan laba rugi dan saldo laba yang diisikan secara

manual.

b. Pos modal pemilik, merupakan saldo akhir pada periode sebelumnya


102

c. Kolom yang memuat akun-akun yang terpengaruh di dalam laporan

laba rugi, yaitu pendapatan dan akun beban.

d. Pada kolom pajak diisi secara manual

e. Laba kotor merupakan hasil selisih dari penjualan dengan beban pokok

penjualan.

f. Harga pokok penjualan diperoleh dari persediaan awal ditambah pembelian

bersih kemudian dikurangi dengan persediaan akhir.

g. Laba sebelum pajak merupakan hasil selisih dari laba kotor dengan

beban usaha.

h. Laba bersih diperoleh dari selisih laba sebelum pajak dengan pajak PPH.

i. Modal pemilik awal ditambah laba bersih maka akan diperoleh saldo

modal 30 septermber 2018

Berikut adalah laporan laba rugi dan saldo laba UD SINAR ABADI bulan September

2018.
103

UD SINAR ABADI
LAPORAN LABA RUGI DAN SALDO LABA
UNTUK BULAN YANG BERAKHIR 30 SEPTEMBER 2018

MODAL PEMILIK Rp 1,214,947,438.00


Rp
PRIVE PEMILIK (410,000.00)
Rp
MODAL PEMILIK (AKHIR) 1,214,537,438.00

PENJUALAN
PENJUALAN SINAR ABADI Rp 332,520,961.00
RETUR PENJUALAN SINAR ABADI Rp (8,024,050.00)
PE NJUALAN BERSIH SINAR ABADI Rp 324,496,911.00
PENJUALAN LUAR SINAR ABADI Rp 92,273,167.00
RETUR PENJUALAN LUAR SINAR
ABADI Rp (1,131,650.00)
PENJUALAN BERSIH LUAR SINAR ABADI Rp 91,141,517.00

HARGA POKOK PENJUALAN


PERSEDIAAN (AWAL) Rp 181,877,693.00
PEMBELIAN Rp 104,344,800.00
Rp
BIAYA TRANSPORT PEMBELIAN 25,000.00
Rp
PERSEDIAAN (AKHIR) (143,433,560.00)
HARGA POKOK PENJUALAN Rp 142,813,933.00
LABA KOTOR Rp 272,824,495.00
104

BEBAN OPERASIONAL
Rp
Biaya Maintenance Kendaraan 5,480,000.00
Biaya Isi Cap Mika Rp 250,000.00
Rp
Biaya Listrik, Air dan Telp 3,641,000.00
Biaya BBM Rp 136,000.00
Rp
Biaya Sewa Mesin Pia 2,320,000.00
Biaya Gaji Karyawan Rp 29,607,750.00
Biaya THR Karyawan Rp -
Biaya Uang Makan Karyawan Rp 16,295,000.00
Biaya Lembur Karyawan Rp 919,000.00
Biaya Belanja Colt Rp 95,574,400.00
Biaya Pemeliharaan Gedung Rp 926,000.00
Biaya Pemeliharaan Mesin Rp 270,000.00
Rp
Biaya Perlengkapan Kantor 5,120,000.00
Rp
Biaya Perlengkapan Pabrik 4,099,659.00
TOTAL BEBAN OPERASIONAL Rp 164,638,809.00

BEBAN NON OPERASIONAL


Biaya Banten Rp 499,000.00
Rp
Biaya Parkir 11,000.00
Rp
Biaya Bunga Bank 9,009,847.00
105

Biaya Pajak Rp 380,500.00


Biaya Adm Bank Rp 319,200.00
Biaya Asuransi BPJS Rp -
Rp
Biaya Lain lain 4,508,925.00
TOTAL BEBAN NON OPERASIONAL Rp 14,728,472.00
LABA BERSIH SEBELUM PAJAK Rp 93,457,214.00
PAJAK PPh Rp -
Rp
LABA BERSIH SETELAH PAJAK 93,457,214.00

MODAL PEMILIK 30 SEPTEMBER Rp


2018 1,307,994,652.00

Mengetahui
Pemilik UD SINAR ABADI

Wayan Sadia
106
107

Elemen – elemen laporan laba rugi UD SINAR ABADI dan penjelasan saldo pos –

pos laba rugi UD SINAR ABADI pada bulan September 2018 adalah sebagai berikut.

1. Modal Pemilik  

Modal pemilik sebesar Rp. 1.214.437.438,00 didapat dari modal awal sebesar

Rp. 1.214.947.438,00 dikurangi pengambilan pribadi pemilik ( prive ) sebesar

Rp. 410.000,00.

2. Penjualan

Pos penjualan pada laporan laba rugi UD SINAR ABADI terdiri dari

penjualan sinar abadi dan penjualan luar sinar abadi.

Penjualan sinar abadi setelah dikurangi retur penjualan menghasilkan

penjualan bersih sinar abadi sebesar Rp. 324.496.911,00

Penjualan luar sinar abadi setelah dikurangi retur penjualan adalah sebesar Rp.

91.141.517,00

3. Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan didapat dari persediaan awal di tambah pembelian

( bersih ) kemudian dikurangi persediaan akhir. Pembelian bersih didapat dari

pembelian di tambah biaya transport pembelian. Sehingga harga pokok

penjualan sebesar Rp. 142.813.933,00

4. Laba Kotor

Laba kotor merupakan hasil selisih dari penjualan dengan harga pokok

penjualan. Laba kotor UD SINAR ABADI untuk bulan September 2018

adalah sebesar Rp. 272.824.495,00


108

5. Beban Operasional

Beban operasional merupakan seluruh beban yang terjadi terkait dengan

kegiatan operasional perusahaan. Total beban operasional UD SINAR ABADI

untuk bulan September 2018 adalah sebesar Rp.164.638.809,00

6. Beban Non Operasional

Beban non operasional adalah seluruh beban yang terjadi diluar kegiatan

operasional perusahaan. Total beban non operasional yang terjadi di bulan

September 2018 adalah sebesar Rp.14.728.472,00.

7. Laba sebelum pajak merupakan hasil selisih dari laba kotor dengan beban

usaha.

8. Laba bersih diperoleh dari selisih laba sebelum pajak dengan pajak PPH.

9. Modal pemilik awal ditambah laba bersih maka akan diperoleh saldo laba
109

4.6.4.2 Membuat neraca.

Neraca menyajikan informasi tentang aset, kewajiban, dan ekuitas yang

dimiliki oleh UD. SINAR ABADI periode September 2018. Pos –pos yang

terdapat dalam neraca UD SINAR ABADI adalah sebagai berikut :

Aset Lancar

Entitas mengklasifikasikan aset sebagai aset lancar jika:

a. diperkirakan akan direalisasi atau dimiliki untuk dijual atau digunakan,

dalam jangka waktu siklus operasi normal entitas;

b. dimiliki untuk diperdagangkan;

c. diharapkan akan direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir

periode pelaporan; atau berupa kas atau setara kas, kecuali jika dibatasi

penggunaannya dari pertukaran atau digunakan untuk menyelesaikan

kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasikan semua aset lainnya sebagai tidak lancar. Jika

siklus operasi normal entitas tidak dapat diidentifikasi dengan jelas, maka

siklus operasi diasumsikan 12 bulan.

Kewajiban Jangka Pendek

Entitas mengklasifikasikan kewajiban sebagai kewajiban jangka pendek jika:

a. diperkirakan akan diselesaikan dalam jangka waktu siklus normal operasi


entitas;

b. dimiliki untuk diperdagangkan;


110

c. kewajiban akan diselesaikan dalam jangka waktu 12 bulan setelah akhir

periode pelaporan; atau

d. entitas tidak memiliki hak tanpa syarat untuk menunda penyelesaian

kewajiban setidaknya 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.

Entitas mengklasifikasikan semua kewajiban lainnya sebagai kewajiban

jangka panjang. Berikut adalah neraca UD SINAR ABADI untuk bulan

September 2018.
111
112

Elemen – elemen laporan neraca UD SINAR ABADI dan penjelasan saldo pos – pos

neraca UD SINAR ABADI pada bulan September 2018 adalah sebagai berikut.

1. Aktiva

Aktiva adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang

dimaksud dengan kekayaan ini adalah sumber daya yang dapat berupa benda

atau hak yang dikuasai dan yang sebelumnya diperoleh perusahaan melalui

transaksi atau kegiatan masa lalu. Total aktiva yang dimiliki oleh UD SINAR

ABADI adalah sebesar Rp. 1.897.394.989,00. Aktiva UD SINAR ABADI terdiri

dari aktiva lancar dan aktiva tetap.

a. Aktiva lancar

Aktiva Lancar merupakan aktiva yang diharapkan dapat dicairkan

(diuangkan) tidak lebih dari satu tahun atau satu siklus akuntansi. Total

aktiva lancar UD SINAR ABADI adalah sebesar Rp. 960.636.239,00 Aktiva

lancar terdiri dari :

1) Kas ditangan

Kas ditangan adalah akun yang digunakan untuk transaksi penerimaan

dan pengeluaran kas di UD SINAR ABADI.

2) Kas di bank

Kas di bank adalah akun kas yang disimpan oleh UD SINAR ABADI

untuk keperluan jangka panjang dalam bentuk simpanan perusahaan.


113

3) Piutang Usaha

Piutang usaha diperoleh dari penjualan barang dagangan secara kredit

oleh UD SINAR ABADI kepada customer kanvasing maupun

perseorangan.

4) Persediaan

Persediaan UD SINAR ABADI terdiri dari persediaan barang dagang

sinar abadi sebesar Rp. 34.129.100,00 ; persediaan barang dagang luar

sinar abadi sebesar Rp. 18.004.250,00 ; dan persediaan bahan baku

sebesar Rp. 91.300.210,00

5) Perlengkapan kantor

Perlengkapan kantor yang tersisa pada akhir September 2018 ternilai

Rp. 4.652.500,00

6) Perlengkapan pabrik

Perlengkapan pabrik yang tersisa pada akhir September 2018 ternilai

Rp. 17.292.500,00

b. Aktiva Tetap

Aktiva tetap merupakan kekayaan yang dimiliki perusahaan tidak untuk

dijual kembali, memiliki masa manfaat, dan likuiditasnya lebih dari satu

tahun. Aktiva tetap UD SINAR ABADI disusutkan per tahun dengan

metode depresiasi garis lurus. Berikut adalah aktiva tetap yang dimiliki oleh

UD SINAR ABADI.
114

1) Tanah

Harga perolehan tanah pada tahun 2004 adalah sebesar Rp.

105.000.000,00 dengan luas 3,5 are.

2) Gedung kantor dan pabrik

Harga perolehan gedung kantor dan pabrik UD SINAR ABADI adalah

sebesar Rp. 485.000.000,00 dengan akumulasi penyusutan sampai

September 2018 adalah sebesar Rp. 168.437.500,00 sehingga nilai buku

gedung kantor dan pabrik untuk bulan September 2018 adalah sebesar

Rp. 316.562.500,00 (Harga perolehan dikurangi akumulasi penyusutan)

3) Kendaraan

(a) Mobil APV

Harga perolehan mobil APV adalah sebsar Rp. 175.000.000,00

dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 57.187.500,00 sehingga

nilai buku mobil APV saat ini adalah sebesar Rp. 120.312.500,00

(b) Mobil Engkel

Harga perolehan mobil engkel adalah sebsar Rp. 120.000.000,00.

UD SINAR ABADI memiliki dua buah sehingga dalam neraca, total

harga perolehan mobil engkel adalah sebesar Rp. 240.000.000,00

dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 195.000.000,00 sehingga

nilai buku mobil engkel saat ini adalah sebesar Rp. 45.000.000,00
115

(c) Motor Kharisma

Harga perolehan motor kharisma adalah sebsar Rp. 14.250.000,00

UD SINAR ABADI memiliki tiga buah sehingga dalam neraca, total

harga perolehan motor kharisma adalah sebesar Rp. 42.750.000,00

dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 10.725.000,00 sehingga

nilai buku motor charisma saat ini adalah sebesar Rp. 32.025.000,00

4) Mesin – mesin Produksi

(a) Mesin Cetak

Harga perolehan mesin cetak adalah sebsar Rp. 450.000.000,00

dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 274.050.000,00 sehingga

nilai buku mesin cetak saat ini adalah sebesar Rp. 175.950.000,00

(b) Mesin Packing

Harga perolehan mesin packing adalah sebsar Rp. 300.000.000,00

dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 182.700.000,00 sehingga

nilai buku mesin packing saat ini adalah sebesar Rp. 117.300.000,00

(c) Mesin Oven

Harga perolehan mesin oven adalah sebsar Rp. 36.000.000,00

dengan akumulasi penyusutan sebesar Rp. 18.600.000,00 sehingga

nilai buku mesin oven saat ini adalah sebesar Rp. 17.400.000,00
116

(d) Mesin Tosa

Harga perolehan mesin tosa adalah sebsar Rp. 19.500.000,00 dengan

akumulasi penyusutan sebesar Rp. 10.725.000,00 sehingga nilai buku

mesin tosa saat ini adalah sebesar Rp. 8.775.000,00

5) Peralatan Pabrik

Peralatan pabrik UD SINAR ABADI sebesar Rp. 3.740.000,00 dan

belum adanya akumulasi penyusutan.

2. Kewajiban

Kewajiban UD SINAR ABADI terdiri dari kewajiban jangka pendek dan jangka

panjang. Total kewajiban UD SINAR ABADI adalah sebesar Rp.

589.490.337,00

a. Kewajiban Jangka Pendek

Kewajiban jangka pendek UD SINAR ABADI adalah kewajiban yang masa

pelunasannya kurang dari satu tahun. Total kewajiban jangka pendek UD

SINAR ABADI adalah sebesar Rp. 380.380.590,00 terdiri dari :

1) Utang usaha kepada pemasok bahan baku sebesar Rp. 378.060.590,00

2) Utang Gaji bersaldo nol karena beban gaji telah terbayarkan di bulan

September seluruhnya.

3) Utang Beban sebesar Rp. 2.320.000,00.

b. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang yang dimiliki UD SINAR ABADI adalah hutang

yang masa pelunasannya lebih dari satu tahun. Kewajiban jangka panjang
117

UD SINAR ABADI adalah sebesar Rp. 209.019.747,00 yaitu hutang kepada

Bank BPD Bali.

3. Modal

Akun modal dalam neraca adalah modal akhir yang sudah ditambah laba bersih

usaha dan dikurangi prive pemilik selama bulan September.


118

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang sudah dilakukan mengenai penyusunan laporan

keuangan UKM berbasis SAK ETAP, maka penulis menarik kesimpulan sebagai

berikut :

a. Alasan UD SINAR ABADI belum menerapkan laporan keuangan SAK

ETAP diantaranya pengetahuan bagian akuntansi atau keuangan yang

kurang memadai mengenai pencatatan dan pembuatan laporan keuangan

yang lengkap. Selain itu, UD SINAR ABADI hanya memprioritaskan

informasi laba penjualan per bulan saja dan tidak memperhatikan

komponen – komponen yang lain seperti komponen – komponen asset

tetap, penyusutan asset tetap, dan perolehan asset tetap


119

b. UD SINAR ABADI mengalami kendala-kendala dalam pembuatan

laporan keuangan yang sesuai dengan sistem akuntansi baku. Kendala-

kendala yang dihadapi antara lain kurangnya sumber daya manusia yang

memiliki kemampuan dalam menyusun laporan keuangan,

c. Laporan keuangan berbasis SAK ETAP yang disusun menggunakan

bantuan aplikasi Ms Excel. Dengan rumus yang telah dibangun dalam Ms

Excel mempermudah UD SINAR ABADI dalam menghasilkan neraca,

laporan laba rugi dan saldo laba.

5.2 Saran

5.2.1 Bagi UD SINAR ABADI

Untuk mengatasi kendala dalam menyusun laporan keuangan yang sudah

teridentifikasi sebaiknya :

a. Dapat menyediakan sedikit waktu untuk mencatatkan setiap transaksi

dalam jurnal.

b. Karyawan bagian keuangan diberikan pelatihan akuntansi untuk

menunjang pengetahuan dan kemampuan dalam menyusun laporan

keuangan.

c. Bukti-bukti transaksi dalam usaha didokumenkan lebih rapi agar pada

saat pencatatan tidak ada bukti transaksi yang hilang atau terselip.

Untuk mendapatkan laporan keuangan yang lebih akurat dengan menerapkan

aplikasi ms. Excel yang sudah disusun maka :

a. Pencatatan transaksi dilakukan per minggu agar tidak ada transaksi yang
120

terlewatkan.

b. Saat menggunakan aplikasi Ms Excel perlu diperhatikan pos-pos yang

harus diisikan secara manual, yaitu saldo pada neraca awal pada awal

periode, PPh pada laporan laba rugi dan perhitungan depresiasi aset

tetap pada akhir periode.

c. Kartu utang piutang perlu diisi dengan lengkap meskipun berjangka

pendek karena berfungsi sebagai alat kontrol keuangan.

d. Kartu persediaan perlu diisikan lengkap

Anda mungkin juga menyukai