Anda di halaman 1dari 11

TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

Analisis Etika Bisnis dan Perusakan Lingkungan terhadap Penambangan Pasir di Desa
Rejomulyo Kecamatan Pasir Sakti Lampung Timur
Mata Kuliah ini diampu oleh Bu Dra. Wahyu Wirasati, MA

Disusun oleh:
NIKE AMELIA PUTRI EFENDI
NPM : 201003632110331

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS SEMARANG
2021

1
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas Kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga yang berjudul “Analisis Etika Bisnis dan Perusakan
Lingkungan terhadap Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kecamatan Pasir Sakti
Lampung Timur” dapat terselesaikan.
Makalah ini telah tersusun dengan maksimal dan dengan adanya bantuan dari berbagai pihak
sehingga pembuatan makalah ini berjalan dengan lancer. Untuk itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah saya masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini
dikemudian hari.

Tuban, 28 Desember 2021

Nike Amelia Putri Efendi

2
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Persaingan dunia bisnis yang semakin kompleks dari hari ke hari telah menjadikan
kekayaan material dan keuntungan komersil menjadi tujuan utama sebuah perusahaan.
Pendekatan ekonomi menjadikan perusahaan semakin agresif dan tidak mengenal lelah untuk
terus berkompetisi dalam upaya memperluas jaringan usahanya. Sisi ekonomi merupakan
motivator yang kuat dan menjadi pertimbangan utama dalam pengambilan keputusan.
Konflik inilah yang menimbulkan dilema antara pengambilan keputusan berdasarkan nilai–
nilai etika yang berlaku dan tekanan ekonomi demi keberlangsungan perusahaan. Para pelaku
bisnis tidak hanya dituntut untuk memperoleh keuntungan dari lapangan usahanya, melainkan
juga dituntut untuk memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan sosialnya.
Manusia hidup didunia menentukan atau ditentukan oleh lingkunganya. Perubahan
lingkungan sangat ditentukan sikap maupun perlindungan manusia pada lingkungannya.
Alam yang ada secara fisik dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dalam
mengupayakan kehidupan yang lebih baik dan sehat. Menjadi tidak baik dan tidak sehat dan
dapat pula sebaliknya, apabila pemanfaatanya tidak digunakan sesuai dengan kemampuan
serta melihat situasinya.
Pendayagunaan sumber daya alam, baik hayati maupun non hayati, sangat
mempengaruhi kondisi lingkungan bahkan dapat merombak sistem kehidupan yang sudah
berimbang antara kehidupan itu sendiri dengan lingkunganya. Apabila dampak yang
ditimbulkan tidak diperhatikan akibatnya akan dirasakan oleh generasi berikutnya.
Krisis lingkungan yang terjadi akhir-akhir ini berakar dari kesalahan perilaku manusia
yang berasal dari cara pandang dan perilaku manusia terhadap alam. Masalah lingkungan
semakin terasa jauh terpinggirkan, bahkan sering hanya merupakan embel-embel atau
tempelan belaka dalam program-program pembangunan, kesadaran masyarakat terhadap
masalah lingkungan menurun. Padahal, berbagai bencana akibat pengelolaan lingkungan
yang tidak benar telah berulang kali terjadi dan merupakan bagian dari kehidupan sehari
hari masyarakat. Menciptakan kesadaran masyarakat yang berwawasan lingkungan
merupakan fondasi untuk menjaga agar lingkungan terhindar dari berbagai macam
pengrusakan dan pencemaran. Karena pada dasarnya kerusakan lingkungan tersebut
dikarenakan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

Etika bisnis adalah cara yang kamu lakukan dalam berbisnis meliputi semua kegiatan
bisnis yang berhubungan dengan perusahaan, masyarakat, maupun individu. Perilaku dalam
bisnis pada perusahaan memiliki peran yang sangat penting yaitu membentuk perilaku
karyawan dan pimpinan untuk menjalin hubungan antara semua orang baik internal maupun
eksternal perusahaan.

Pengertian kerusakan lingkungan adalah proses deteriorasi atau penurunan mutu


(kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumberdaya
tanah, air udara, punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Pengertian
kerusakan lingkungan bisa berarti pula tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau

3
tidak langsung terhadap sifat-sifat fisik atau hayati yang mengakibatkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak berfungsi lagi dalam menunjang pembangunan yang berkesinambungan.

Etika lingkungan disini tidak hanya membicarakan mengenai perilaku manusia


terhadap alam, namun berbicara mengenai relasi diantara semua kehidupan alam semesta,
antara manusia dengan manusia yang mempunyai dampak terhadap alam, dan antara
manusia dengan makhluk lain atau dengan alam secara keseluruhan, termasuk dengan
kebijakan politik dan ekonomi yang berhubungan atau berdampak langsung atau tidak
dengan alam. Etika lingkungan dapat diartikan sebagai dasar moralitas yang mem-berikan
pedoman bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku atau memilih tindakan yang
baik dalam menghadapi dan menyikapi segala sesuatu sekaitan dengan lingkungan sebagai
kesatuan pendukung kelang-sungan perikehidupan dan kesejahteraan umat manusia serta
makhluk hidup lainnya.

Etika dan lingkungan yang baik dapat menjadikan perilaku kita semakin arif dan
bijaksana terhadap lingkungan, sebaliknya etika yang salah akan menciptakan malapetaka bagi
kehidupan manusia, karena merusak Etika lingkungan hidup adalah pertimbangan filosofis
dan biologis mengenai hubungan manusia dengan tempat tinggalnya serta dengan semua
makhluk nonmanusia.Kegiatan bisnis tidak saja akan berdampak negatif, tetapi juga akan
membawa dampak ekonomi atau akan mendatangkan kontribusi positif kearah pertumbuhan
ekonomi. Guna membuktikan dan menghitung seberapa kontribusi usaha ini pada
pertumbuhan ekonomi dari usaha yang akan didirikan. Penilaian kelayakan usaha dari aspek
ekonomi ini dapat dijadikan dasar untuk menerima gagasan pendirian usaha ini, selain itu
juga diperlukan untuk mengatasi masalah lingkungan hendaknya dapat ketahui lebih awal
sehingga dapat dimasukan sebagai biaya proyek.
Dampak lingkungan yang akan muncul sehubungan dengan berdirinya suatu usaha
yaitu adanya perubahan pola tingkah laku masyarakat di sekitar tempat usaha dan tidak
jarang perubahan ini akan membawa dampak negatif, terutama bagi mereka yang kurang
senang dengan adanya usaha tersebut. Walaupun ada juga sebagian masyarakat yang
mendapatkan keuntungan dari adanya pembukaan usaha baru tersebut. Dampak Peningkatan
ekonomi masyarakat ini terutama dapat dilihat dari segi penyerapan tenaga kerja,
meningkatkan pendapatan masyarakat. Suatu proyek atau usaha mempengaruhi ekonomi
masyarakat, dimana suatu usaha tersebut didirikan. Pada dasarnya tingkat kehidupan ekonomi
seseorang atau masyarakat ditentukan oleh kesempatannya memperoleh sumber pendapatan,
kesempatan kerja, dan kesempatan berusaha.
Dampak terhadap sosial di lingkungan suatu usaha yang didirikan akan merusak
lingkungan termasuk tatanan hidup masyarakat yang mengalami perubahan dengan adanya
usaha yang didirikan dilingkungan dimana mereka tinggal. Perubahan tersebut terlihat pada
pola tingkah laku masyarakat tidak yang senang dengan usaha yang didirikan tersebut.
Berdasarkan hasil survei yang peneliti lakukan bahwasanya di Desa Rejomulyo Kecamatan
Pasir Sakti Lampung Timur, kenyataan yang ada didalam masyarakat bahwa dengan adanya
penambangan pasir di Desa Rejomulyo ini sudah meresahkan masyarakat pada umumnya.
Karena penambangan pasir di Desa Rejomulyo ini sudah pada titik menghawatirkan. Terlebih
lagi rumah-rumah yang berdekatan dengan penambangan ini akan runtuh karena tanah
tersebut terkikis oleh air, sisa tambang tidak produktif, jalan rusak, lahan makin berkurang
karena penambangan yang dilakukan secara terus menerus.

4
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis menganalisa tentang dampak lingkungan
akibat penambangan pasir di Desa Rejomulyo Kecamatan Pasir Sakti kabupaten Lampung
Timur, yang berjudul Analisis Dampak Lingkungan Akibat Penambangan Pasir Ditinjau Dari
Prespektif Etika Bisnis Islam ( Studi Kasus di Desa Rejomulyo Kecamatan Pasir Sakti
Lampung
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari pertambangan
b. Apa dasar hokum pertambangan ?
c. Apa dasar hokum dampak lingkungan ?
d. Bagimana Kasus Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kecamatan Pasir Sakti
Lampung Timur
e. Dampak Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kec. Pasir Sakti Kab. Lampung
Timur
f. Analisis Dampak Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kec. Pasir Sakti Kab.
Lampung Timur
g. Jelaskan apa saja yang menjadi Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis terhadap
Kegiatan Pertambangan
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian dari pertambangan.
b. Untuk mengetahui pengertian dari dasar hokum pertambangan.
c. Untuk mengetahui pengertian dari dampak lingkungan.
d. Untuk menganalisa Kasus Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kecamatan
Pasir Sakti Lampung Timur
e. Untuk memahami Dampak Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kec. Pasir
Sakti Kab. Lampung Timur
f. Untuk memahami Analisis Dampak Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kec.
Pasir Sakti Kab. Lampung Timur
g. Untuk Mengetahui Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis terhadap Kegiatan
Pertambangan

4. Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai
berikut:
a. Secara teoritis penelitian ini memberikan pengetahuan tentang
analisis dampak lingkungan dan penerapan etika bisnis Islam
b. Secara praktis memberikan pemahaman hasil penelitian bagi
masyarakat untuk memperhatikan etika bisnis yang sesuai dengan
aturan yang berlaku.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pertambangan
Menurut Undang Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang pertambangan mineral
dan batubara, Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam
rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi
penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan
pascatambang. Penambangan merupakan kegiatan yang dilakukan baik secara
sederhana (manual) maupun mekanis yang meliputi persiapan pemberaian, pemuatan
dan pengangkutan bahan galian.
B. Dasar Hukum Pertambangan
Didalam pasal 16 Undang-Undang Lingkungan Hidup tertera bahwa setiap
rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan wajib
dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang pelaksanaannya diatur
dengan peraturan pemerintah.16 Sehingga proyek atau suatu kegiatan itu dapak
menanalisis dampak yang akan timbul , baik dampak yang positif maupun negatif
bagi suatu kegiatan. Sehingga suatu jenis usaha itu harus memiliki analisis mengenai
dampak lingkungan.
C. Dasar Hukum Dampak Lingkungan
Dasar hukum mengenai dampak lingkungan di Indonesia ini adalah dasar
hukum yang tertera pada Lembaran Undang Undang Ripublik Indonesia, Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang KetentuanKetentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup. 28 Terdapat juga pada UU Nomor 32 tahun 2009 Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 1 ayat 2 yang mana upaya sistematis dan
terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah
terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan, dan penegakan
hukum.
D. Kasus Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kecamatan Pasir Sakti Lampung
Timur
Bahwa dasar kebijakan memberikan izin melakukan penambangan ini
dikarenakan melihat bahwa lahan yang terdapat didesa Rejomulyo ini merupakan
lahan yang tidak produktif. Dengan banyak lahan yang dibiarkan begitu saja dan tidak
adanya pengelolaan lahan dengan baik serta melihat masih banyak masyarakat yang
memerlukan pekerjaan dan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,
sehingga kebijakan tersebut diberikan. Adapun prosedur penambangan di desa
Rejomulyo ini seorang pengusaha tambang harus memahami ketentuan-ketentuan
yang terdapat di desa tersebut. Yakni seorang pengusaha tambang ini membeli lahan
dari masyarakat, setelah lahan tersebut dibeli lalu pengusaha tambang kemudian
6
melakukan penambangan. Dalam melakukan penambangan ini seorang pengusaha
mamiliki ukuran-ukuran untuk banyaknya pasir yang akan diambil. Selain mereka
membeli dan memiliki lahan masyarakat seutuhnya, terdapat pula seorang pengusaha
yang hanya mengambil pasirnya itu dengan ukuran perkubik, dan lahan itu masih
tetep milik masyarakat.
Dalam pelaksanaan penambangan ini pemilik tambang ada yang berizin dan
ada juga tidak berizin. Penambangan yang berizin itu hanya SSJ (Situ Sunda Jaya)
dan PD Wahana Raharja. Selain dari dua PT tersebut, yang tidak berizin yakni ada 2
penambang perorangan yaitu Bapak Burhanudin dan Bapak Sugeng. Mereka yang
tidak berizin ini tetap menjalankan kegiatan penambangan sebagaimana sama dengan
kegiatan penambangan yang lainya. 64 Instansi yang terkait didalamnya yakni
anggota kepolisian. Namun, pada kenyatanya semua instansi tersebut bermain dibalik
layar. Instansi-instansi tersebut tidak terang-terangnya terkait dengan kegiatan
penambangan. Awal mula beroperasinya penambangan di desa Rejomulyo ini berawal
pada tahun 1997 sampai dengan sekarang, pada tahun itu penambangan yang
dilakukan hanya skala kecil saja namun melihat hasil yang dioeroleh itu sangan
banyak, kemudian menyebar ke lahan yang lainya. pada tahun 2016 kemarin sudah
ada rencana akan ada penutup penambangan pasir dari pemerintah desa, namun
penutupan tersebut tidak diperhatikan sepenuhnya, karena masih ada yang melakukan
kegiatan penambangan.65 Dan jika penutupan tidak dilakukan secara serempak antara
pemerintah desa dan dinas pertambangan maka penutupan tersebut tidak akan
berhasil.
Dari operasional penambangan pasir tersebut ada dana yang masuk untuk
proses pembangunan desa, namun dana tersebut tidak mencukupi dalam proses
pembangunan desa. Padahal seharusnya kegiatan penambangan tersebut dapat
memberikan kontribusi dan hasil yang positif bagi desa tersebut. Bahwa jika seorang
pengusaha tambang tersebut akan melakukan proses penambangan seorang pengusaha
tambang ini tidak ada yang melapor terlebih dahulu kedesa setempat bahwasanya
mereka akan melakukan penambangan pasir. Mereka melakukanya dengan waktu
yang mereka tetapkan sendiri. Dan dalam proses jual beli pasirnya juga tidak ada
laporan, mereka menjual hasil penambangan dengan semaunya.
Usaha penambangan yang dijalankan ini tidak ada izin dari instansi tertentu
(pemerintah daerah) namun mendapat izin dari pemerintah desa. Begitu juga dengan.
Tidak ada upaya yang lain yang dilakukan oleh para pengusaha tambang. Seharusnya
seorang pengusaha tambang tersebut dapat mengantisipasi dampak yang akan terjadi
nantinya. Dalam upaya mengatasi dampak yang timbul disampaikan bahwasanya
tidak ada upaya yang lakukan untuk mengatasi dampak yang terjadi. Karena dampak
yang terjadi tersebut sudah meluas, sehingga lahan yang ditambang tersebut tidak
dapat di perbaiki dan membuat pengusaha tambang tidak dapat menanggulangi
dampak penambangan pasir tersebut. Dan pada kenyataanya dampak yang terjadi
hanya dibiarkan saja tidak ada upaya sama sekali.

7
E. Dampak Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kec. Pasir Sakti Kab. Lampung
Timur
Adapun dampak dari penambangan pasir ini, mengakibatkan dampak positif
dan dampak negatif terhadap kondisi lingkungan, dampak positif diantaranya dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan membuka lapangan pekerjaan,
sedangkan dampak negatifnya terdiri dari meningkatnya polusi udara , kebisingan,
dan rusaknya jalan. Untuk lebih jelasnya akan diuraikan sebagai berikut:
A. Dampak Positif
a. Kegiatan penambangan pasir memberikan dampak terhadap tingkat
pendapatan masyarakat, hal ini terlihat pada masyarakat pengangguran
mengakui bahwa adanya kegiatan penambang pasir memberikan keuntungan
yang sangat besar sehingga bisa mencukupi kebutuhan hidupnya. Dalm bentuk
memberikan pekerjaan bagi para pengangguran.
b. Membuka lapangan pekerjaan, bentuk lapangan kerja yang diberikan kepada
masyarakat desa Rejomulyo yakni menjadi pekerja buruh dan sopir.

B. Dampak Negatif
a. Meningkatnya polusi udara, terjadinya peningkatan debu yang menyebabkan
kualitas udara disekitar kawasan penambangan menjadi buruk serta
mengganggu kesehatan masyarakat.
b. Peningkatan kebisingan diakibatkan oleh aktivitas kendaraan truk, dan alat
diesel padahal sebelum adanya penambangan pasir suasana dilokasi tersebut
jauh dari kebisingan, dan masyarakat masih dapat menghirup udara segar
karena arus lalau lintas yang tidak begitu ramai.
c. Rusaknya jalan berasal dari para penambangan yang telah mendapatkan pasir
biasanya menggunakan alat atau mesin mesin berat seperti mobil pengangkut.
Mobil penggangkut pasir menggunakan alternatif jalan desa yang tentunya
akan membuat jalan semakin rusak di karenakan berat beban pada kendaraan
angkut tersebut melebihi kapasitas74 .
d. dari lahan yang ditambang ini menyisakan kubangankubangan air yang sangat
luas. Dan dampak penambangan tersebut sudah tidak dapat ditanggulangi lagi
karena sisa-sisa lahan penambangan ini sudah luas. Seperti terkikisnya lahan
akibat ombak air yang berada di kubangan, sehingganya para pengusa tidak
dapat menanganinya.

F. Analisis Dampak Penambangan Pasir di Desa Rejomulyo Kec. Pasir Sakti Kab.
Lampung Timur
Dalam pasal 16 Undang-Undang Lingkungan Hidup tertera bahwa setiap
rencana yang diperkirakan mempunyai dampak penting terhadap lingkungan
wajib dilengkapi dengan analisis mengenai dampak lingkungan yang
pelaksanaannya diatur dengan peraturan pemerintah. Sehingga proyek atau suatu
kegiatan itu dapak menganalisis dampak yang akan timbul, baik dampak yang
positif maupun negatif bagi suatu kegiatan yang akan dilakukan. Sehingga suatu

8
jenis usaha itu harus memiliki analisis mengenai dampak lingkungan. Agar usaha
yang mereka jalanka ini dapat memenuhi aturan yang berlaku.
Suatu usaha atau kegiatan yang kemungkinan dapat menimbulkan dampak
terhadap lingkungan hidup meliput unsur hayati (biotik), yaitu unsur lingkungan
hidup yang terdiri dari makhluk hidup, seperti manusia, hewan, tumbuh-
tumbuhan, dan jasad renik dan Unsur fisik (abiotik), yaitu unsur lingkungan hidup
yang terdiri dari benda-benda tidak hidup, seperti suhu, udara, cahaya atmosfer,
hara mineral, air, tanah, api. Didalam kegiatan penambangan iniseorang
pengusaha tambang tidak memerhatikan dampak yang terjadi.
Sehingga dampak tersebut mengakibatkan kerusakan lingkungan baik
lingkungan biotik ataupun abiotik. Kerusakan lingkungan biotik yang terjadi
dalam kegiatan penambangan pasir didesa Rejomulyo ini yaitu tumbuh-tumbuhan
yang ada di sekitar area penambangan mati karena dilakukanya penebanagan
pohon dan hewan-hewan yang ada dikawasan tersebut juga mati. Dan kerusakan
lingkungan abiotik yang terjdi akibat penambangan pasir didesa Rejomulyo ini
yaitu menjadikan udara dikawasan tersebut tidak bagus dan mengganggu
kesehatan, serta membuat tanahny menjadi erosi.
G. Pelanggaran Prinsip Etika Bisnis terhadap Kegiatan Pertambangan
Prinsip etika bisnis yaitu Kejujuran, Kesetiaan, Integritas Moral, Otonomi,
Keadilan, Kesetiaan, dan saling menguntungkan. Dalam kasus ini, terjadi 2
pelanggaran dari 7 prinsip etika bisnis pada Kegiatan Pertambangan.
Kejujuran yakni Pemilik Perusahaan Pertambangan pada saat mendirikan
perusahaannya tidak memiliki izin dan ketika melakukan kegiatan pertambangan,
mereka selalu melakukannya dengan secara tersembunyi. Tidak ada transparansi
dalam melakukan kegiatan pertambangan.
Integritas Moral yakni pemilik perusahaan pertambangan tidak
bertanggungjawab, membiarkan begitu saja lahan yang mangkir. Tidak ada
tindakan untuk mengelola lahan mangkir tersebut.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pada penalitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa
kegiatan penambangan tersebut menimbulkan dampak lingkungan seperti dampak lingkungan
biotik dan lingkungan abiotik serta menimbulkan dampak positif dan dampak negatif.
Dampak positif diantaranya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan
membuka lapangan pekerjaan, sedangkan dampak negatifnya yaitu meningkatnya polusi
udara, peningkatan kebisingan, dan kerusakan jalan. Dalam penambangan tersebut pengusaha
tambang tidak bertanggung jawab terhadap akibat yang ditimbulkan dari kegiatan
penambangan pasir yang dijalankanya tersebut. Mereka hanya mementingkan pendapatan
yang diperoleh dari kegitan penambangan yang mereka jalankan.
B. Saran
Adapun saran yang peneliti tujukan bagi pengusaha, pekerja masyarakat dan
pemerintah/aparat desa antara lain:
1. Seorang pengusaha seharusnya sebelum menjalankan suatu usaha, hendaknya
memperhatikan terlebih dahulu apa dampak yang akan terjadi setelah suatu usaha
yang mereka dirikan tersebut berjalan. Sehingga nantinya dampak yang timbul
tersebut dapat diatasi dengan baik.
2. Sebagai seorang pekerja hendaknya menjadi pekerja yang amanah dan menjalankan
pekerjaanya dengan baik sesuai dengan etika yang telah ditetepkan dalam Islam.
3. Sebagai masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan sebaiknya
tidak boleh hanya untuk kesejahteraan generasi sekarang, melainkan juga untuk
kesejahteraan generasi mendatang. Oleh karena itu, kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan harus tetap diperhatikan.
4. Pemerintah/aparat harus berupaya membuat kebijakan yang mengatur masalah
eksploitasi pasir. Kebijakan itu tentu tidak hanya terkait dengan perdagangan
melainkan juga kebijakan seperti izin penambangan dan pengawasan terhadap
penambangan yang dilakukan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Ani Mardatila(2021). Pengertian Kerusakan Lingkungan, Dampak, dan Cara


Mengatasinya. Diakses pada 28 Desember 2021, dari
https://www.merdeka.com/sumut/pengertian-kerusakan-lingkungan-dampak-
dan-cara-mengatasinya-kln.html
Daldjoeni dan Suyitno, Pedesaan Lingkungan dan Pembangunan, Bandung: PT. Alumni
Anggota IKAPI, 2004
Faisal Badroen et. al. Etika Bisnis Dalam Islam, Jakarta: Kencana, 2006.
Irham Fahmi, Etika Bisnis Teori, Kasus dan Solusi, Bandung: Alfabeta, 2013. Jumingan, Stadi
Kelayakan Bisnis Teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan, Jakarta: PT Bumi Aksara,
2009. Joko Subagyo, Hukum Lingkungan Masalah dan Penanggulanganya, Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2005. Lembaran Undang-Undang RI,Undang-undang Nomor 4 Tahun
1982
Pintek (2021) . Etika Bisnis: Contoh, Tujuan dan Penerapannya, Pengusaha Wajib
Tahu!. Diakses pada 28 Desember 2021, dari https://pintek.id/blog/etika-bisnis/

11

Anda mungkin juga menyukai